Mengenal Tradisi Unik Saat Ramadhan di Berbagai Belahan Dunia

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Inspirasi

28 March 2023
Bagikan :
image detail artikel

Bulan Ramadhan tidak hanya dikenal dengan puasa, tetapi juga dipandang sebagai bulan suci yang kaya dengan praktik budaya. Di seluruh dunia, umat Islam merayakan momen ini dengan cara yang meriah, yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Mulai dari letusan meriam di pinggir jalan di Lebanon hingga tradisi mengecat rumah berwarna warni di Marok.  
Berikut adalah beberapa tradisi unik Ramadhan yang sudah dirangkum oleh Sahabat Pegadaian.
7 Tradisi Unik Ramadhan Di Penjuru Dunia

Bernyanyi Lagu Tradisional (Albania)


Selama Bulan Ramadhan, Bernyanyi bersama lagu-lagu Tradisional oleh Komunitas Muslim Albania yang ada di Roma ini menjadi keunikan tersendiri. Selama berabad-abad, anggota komunitas tersebut yang berasal dari Kekaisaran Ottoman, mengumumkan awal dan akhir puasa dengan lagu-lagu tradisional. Mereka akan berbaris wara-wiri di jalan-jalan memainkan lodra, sebuah gendang silinder berujung ganda yang dilapisi kulit domba atau kambing.  
Seringkali mereka turut diundang ke dalam rumah warga muslim untuk bermain balada tradisional dan merayakan waktu berbuka puasa.

Piknik Iftar (Delhi India)


Delhi, kota di India yang dikenal karena memiliki populasi Muslim dan Hindu yang sangat besar. Seperti di beberapa wilayah di India lainnya, kebiasaan dan adat Islam dan Hindu saling menyatu di Delhi. Salah satu contohnya adalah tradisi piknik iftar. Kegiatan ini dilakukan selama bulan Ramadhan oleh masyarakat Delhi, baik Muslim maupun yang beragama lainnya.
Piknik iftar ini adalah pertemuan yang biasanya dilakukan di jalan setelah waktu magrib tiba. Selain itu, kegiatan ini juga dapat dilakukan di teras masjid. Tujuannya adalah untuk berbuka puasa bersama-sama. Keberagaman budaya dan agama yang ada di Delhi. Menarik ya, Sahabat. Benar-benar indah dan patut diapresiasi.

Bedug Sahur (Indonesia)


Tradisi Menabuh Bedug untuk Membangunkan Sahur di kampung kita. Umat Muslim memiliki tradisi menabuh bedug sebagai tanda dimulainya waktu sahur selama bulan Ramadhan. Bedug adalah jenis drum yang terbuat dari kayu dan kulit binatang, dan umumnya dipukul dengan menggunakan stik kayu. Kegiatan menabuh bedug ini dilakukan oleh orang-orang atau pemuda sekitar yang ditugaskan sebagai penjaga waktu sahur di masjid atau di lingkungan sekitar. Mereka akan berkeliling di sekitar kampung atau desa sambil menabuh bedug untuk membangunkan umat Muslim agar segera bangun untuk makan sahur sebelum waktu imsak tiba. Selain itu, tradisi ini juga menjadi bagian dari kegiatan sosial dan kebersamaan dalam merayakan bulan suci Ramadhan di Indonesia.

Tradisi Menembakkan Meriam (Lebanon)


Di banyak negara di Timur Tengah, terdapat tradisi menembakkan meriam setiap hari selama bulan Ramadan untuk menandakan waktu berbuka puasa. Tradisi ini dikenal sebagai midfa al iftar dan pertama kali dilakukan di Mesir lebih dari 200 tahun yang lalu, saat negara itu diperintah oleh penguasa Ottoman Khosh Qadam.
Saat menguji coba meriam baru kala matahari terbenam, Qadam secara tidak sengaja menembakkannya, dan suara yang bergemuruh di seluruh Kairo mendorong banyak warga sipil mengira bahwa itu merupakan cara baru untuk menandakan akhir puasa. Banyak yang berterima kasih atas temuannya tersebut, kemudian anak perempuannya, Haja Fatma, mendesaknya untuk menjadikan ini sebagai tradisi.
Praktik ini menyebar ke banyak negara di Timur Tengah, termasuk Lebanon, di mana meriam digunakan oleh Ottoman untuk menandai berbuka puasa di seluruh negeri.
Tradisi unik ini sempat terancam hilang pada tahun 1983 setelah invasi yang berujung pada penyitaan beberapa meriam karena dianggap senjata. Akan tetapi, tradisi ini berhasil dihidupkan kembali oleh Tentara Lebanon setelah perang dan masih berlanjut hingga saat ini.

Mengecat Rumah (Maroko)


Di Maroko, terdapat tradisi unik dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Berbeda dengan kebanyakan negara yang hanya mempersiapkan diri pada hari-hari menjelang Ramadhan, orang-orang di Maroko memulai persiapan mereka dua hingga tiga minggu sebelum memulai ibadah puasa. Salah satu tradisi yang mereka lakukan adalah mengecat rumah. Selama dua hingga tiga minggu sebelum Ramadhan dimulai, mereka akan membersihkan rumah mereka dengan baik, merapikan peralatan makan, dan bahkan mengecat rumah mereka agar terlihat lebih bersih dan segar. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan memberikan suasana yang lebih nyaman selama menjalankan ibadah puasa. Bagi mereka, menjaga kebersihan merupakan sebagian dari iman dan hal ini dilakukan setiap tahunnya.

Menghias Jalan Dengan Lentera (Mesir)


Tiap tahun, masyarakat Mesir menyambut bulan suci Ramadhan dengan meriah melalui tradisi menyalakan fanous, yaitu lentera warna-warni yang melambangkan kegembiraan dan persatuan sepanjang bulan suci. Meskipun tradisi ini lebih bersifat budaya daripada agama, namun menyalakan fanous erat kaitannya dengan Ramadhan yang memiliki makna spiritual.
Asal-usul tradisi ini diyakini bermula pada zaman dinasti Fatimiyah ketika rakyat Mesir menyambut kedatangan Khilafah Al-Mu’izz li-Din Allah di Kairo pada hari pertama Ramadhan. Untuk memberikan jalan yang terang bagi sang imam, para pejabat militer meminta penduduk setempat untuk membawa lilin di jalan-jalan yang gelap, di bingkai kayu agar aman dari kebakaran. Seiring berjalannya waktu, bingkai kayu tersebut berubah menjadi lentera berpola dan kini menjadi tradisi yang dipamerkan di seluruh negeri, menyinari bulan suci Ramadhan.
Saat ini, fanous sering diintegrasikan dengan tradisi lokal lainnya. Di bulan suci Ramadhan, anak-anak sering berjalan-jalan dengan lampion mereka, bernyanyi dan meminta hadiah serta permen.

Meminta Permen Sambil Bernyanyi (Uni Emirat Arab)

Tradisi haq al laila dilakukan pada tanggal 15 Sya’ban, bulan sebelum Ramadhan, dan banyak dipraktekkan di negara-negara Teluk. Tradisi ini sering dibandingkan dengan kebiasaan Barat dalam trick-or-treat pada hari Halloween.
Pada tanggal 15 Sya’ban, anak-anak di Uni Emirat Arab berkeliaran di sekitar lingkungan mereka dengan pakaian cerah, sambil mengumpulkan permen dan kacang-kacangan dalam tas jinjing yang disebut kharyta, semuanya sambil menyanyikan lagu-lagu tradisional lokal. Lagu Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum, yang artinya “Berikan kepada kami, dan Allah akan membalas Anda dan kelak membantu Anda mengunjungi Rumah Allah di Mekah”, berkumandang di jalan-jalan saat anak-anak dengan semangat mengumpulkan hadiah mereka.
Di Uni Emirat Arab, selebrasi ini dianggap sebagai bagian integral dari identitas nasional Emirat. Pada masyarakat modern saat ini, tradisi haq al laila menilik pentingnya ikatan sosial yang kuat dan nilai-nilai kekeluargaan. Nah, Sahabat itulah beberapa informasi mengenai kebiasaan dan tradisi selama bulan Ramadhan di beberapa negara di dunia. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat memberikan gambaran mengenai keragaman budaya dan kebiasaan yang ada di penjuru dunia. Jangan lupa, jika berencana bepergian keluar negeri atau keluar kota, gunakan Jasa Titipan Emas di Pegadaian. Bepergian jadi aman dan nyaman tanpa khawatir resiko kehilangan barang berharga. Jadi, yuk titip barang berhargamu di Pegadaian!


image detail artikel

Wirausaha

Inilah Tips Jitu Mencari Uang Lewat Internet dan Sosial Media

Mencari uang sebetulnya tidak sesulit yang dibayangkan asalkan ada usaha dan tekad yang kuat. Siapa sih yang tidak mau bisa bekerja dari rumah dan mendapatkan uang dari internet, hanya bermodal modem dan laptop? Apalagi di era internet ini, peluang mendapatkan uang jauh lebih besar dan lebih menantang. Namun kenyataannya tidak semudah melihat keberhasilan orang lain. […]

28 March 2023
image detail artikel

Wirausaha

11 Faktor yang Memengaruhi Penawaran dalam Jual Beli

Dalam transaksi jual beli, pelaku usaha perlu memperhatikan faktor yang memengaruhi penawaran barang dan jasa. Simak penjelasannya di artikel ini.

28 March 2023
image detail artikel

Keuangan

3 Cara Evaluasi Keuangan untuk Perencanaan Keuangan

Untuk memulai perencanaan keuangan, sebaiknya kita lakukan evaluasi keuangan agar tahu kondisi keuangan saat ini dan mengidentifikasi yang perlu diperbaiki.

28 March 2023

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved