Mengetahui Sejarah Hari Ibu Nasional & Maknanya, Simak!

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Inspirasi

17 December 2025
Bagikan :
image detail artikel

Hari Ibu bukanlah seremonial tahunan biasa. Momen ini merupakan simbol untuk merayakan pentingnya peran dan kedudukan ibu di dalam keluarga maupun pembangunan bangsa.

Di balik hangatnya ucapan “Selamat Hari Ibu”, tersimpan sejarah dan makna yang jauh lebih substansial. Peringatan Hari Ibu di Indonesia sendiri berbeda dengan Hari Ibu Internasional.

Lantas, bagaimana sejarah Hari Ibu nasional dan maknanya? Untuk memahaminya, mari simak pembahasannya di artikel berikut.

Sejarah Hari Ibu Nasional

Pada dasarnya, sejarah Hari Ibu Nasional telah dimulai sejak masa sebelum Indonesia merdeka dari pergerakan perjuangan perempuan di abad ke-19.

Para perempuan Indonesia dari berbagai wilayah tidak hanya berdiam diri, melainkan turut berkontribusi dalam mengisi kemerdekaan.

Para pendekar tersebut, yaitu Cut Nyak Dien dari Aceh, RA Kartini dari Jawa Tengah, Nyi Ageng Serang dari Jawa Barat, dan masih banyak lagi.

Lalu, terbentuklah organisasi perempuan setelah kelahiran Budi Utomo pada 1908 sebagai wujud kebangkitan perjuangan perempuan di Indonesia, seperti:

  • Putri Merdeka.
  • Aisjijah.
  • Wanita Katolik, dan lain sebagainya.

Titik sentral pembahasan mengenai kedudukan perempuan di dalam masyarakat pertama kalinya terjadi pada Kongres Pemuda Indonesia I pada 1926.

Peringatan Hari Ibu di Indonesia sendiri berakar dari Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 yang dihadiri oleh beberapa organisasi perempuan daerah, di antaranya:

  • OWanita Oetomo.
  • Aisjijah.
  • Wanita Moelyo Taman Siswa.
  • Poetri Indonesia.
  • Jong Java.
  • Darmo Laksmi.
  • Wanita Sedjati.
  • Roekoen Wanodijo.
  • Jong Madoera.
  • Poetri Boedi Sedjati.
  • Jong Islamieten Bond.

Pertemuan ini diselenggarakan di Gedung Dalem Joyodipuran, Yogyakarta dengan tujuan untuk menyatukan organisasi perempuan di Indonesia menjadi satu perhimpunan.

Kongres Perempuan Indonesia I menegaskan tentang hak pendidikan, suara politik, dan kesetaraan posisi perempuan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bersama kaum laki-laki.

Kongres ini pada akhirnya menjadi langkah besar bagi kehidupan kaum perempuan di Indonesia yang melahirkan perkumpulan solid bernama “Perikatan Perempuan Indonesia”.

Terdapat tiga mosi yang dihasilkan selama pertemuan berlangsung di mana secara keseluruhan berfokus pada kemajuan kaum perempuan, di antaranya:

  • Tuntutan penambahan sekolah rendah untuk anak perempuan Indonesia.
  • Perbaikan peraturan dalam hal taklik nikah.
  • Perbaikan peraturan terkait dukungan untuk janda serta anak yatim pegawai negeri.

Deklarasi mengenai Hari Ibu Nasional yang diperingati pada 22 Desember diproklamasikan ketika berlangsungnya Kongres Perempuan III di Bandung pada 1938.

Hal ini ditetapkan secara resmi oleh pemerintah Indonesia melalui Dekrit Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang bukan Hari Libur.

Baca juga: Spesial Hari Ibu: Daftar Ilmuwan Perempuan Paling Bersejarah

Makna Hari Ibu di Indonesia

Setelah memahami sejarah Hari Ibu di Indonesia tersebut, dapat dipahami bahwa makna peringatannya tidak hanya tentang kasih sayang ibu kepada anaknya.

Lebih dari itu, Hari Ibu Nasional mengacu pada penghormatan atas perjuangan, pengakuan, dan kontribusi perempuan secara keseluruhan dalam keluarga, masyarakat, serta bangsa.

Penetapan 22 Desember sebagai Hari Ibu menjadi pengingat bahwa perempuan memiliki peranan krusial sebagai penggerak perubahan dan pilar yang membentuk karakter bangsa.

Para perempuan di Indonesia diharapkan dapat terus meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya agar berani bersuara dalam menentukan tujuan serta arah kebijakan bernegara.

Jadi, bisa dikatakan bahwa perayaan Hari Ibu Nasional tidak sama dengan Mother’s Day secara internasional maupun di negara lainnya.

Secara umum, sejarah Hari Ibu Internasional bermula dari perjuangan seorang Anna Jarvis yang merupakan aktivis dari Philadelphia, Amerika Serikat.

Tujuannya adalah guna memperingati serta mengenang mendiang ibunya yang selama hidup telah mengorganisasi kelompok perempuan untuk pengasuhan dan kesehatan.

Setelah ibunya meninggal, Anna Jarvis menginisiasi upacara peringatan pada Mei 1907 dan 1908 di gereja. Usaha yang dilakukan oleh Anna ini tidak berakhir sia-sia.

Pemerintah Amerika Serikat kemudian menetapkan menjadi Hari Ibu sebagai hari libur nasional pada 1914 yang diperingati setiap minggu kedua di bulan Mei.

Pada momen ini, setiap orang secara luas dapat merayakan kasih sayang ibu dengan beragam cara, mulai dari memberikan kartu ucapan, bunga, kado, berlibur, makan bersama, dan lain-lain.

Secara garis besar, memahami tentang sejarah Hari Ibu dan maknanya bukan hanya tentang mengenang, tetapi juga mengapresiasi peran sentralnya dalam kehidupan.

Melalui informasi di atas, kamu diharapkan bisa belajar tentang kekuatan dan kemandirian perempuan dalam menghadapi segala tantangan.

Dengan demikian, semangat pemberdayaan perempuan tetap hidup. Semangat ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek, termasuk pengelolaan finansial.

Untuk mendukung peran vital ibu maupun perempuan dalam membangun perekonomian keluarga dan bangsa, kemudahaan akses modal atau dana darurat sangatlah penting.

Dalam hal ini, Gadai Emas dari Pegadaian hadir solusi ideal yang patut dipertimbangkan sebab memungkinkan nasabah memperoleh dana untuk kebutuhan produktif maupun konsumtif.

Permohonan layanan bisa diajukan di kantor cabang Pegadaian terdekat dengan menjaminkan emas batangan, perhiasan, atau berlian dan melampirkan kartu identitas diri.

Uang pinjaman akan diterima nasabah secara tunai atau transfer setelah menyelesaikan proses penandatangan Surat Bukti Gadai (SBG).

Jika ingin mengetahui total taksiran dan maksimal dana kredit yang nantinya diperoleh, hitung perkiraannya menggunakan fitur Simulasi Gadai Emas.

Tunggu apa lagi? Yuk, segera dapatkan dana tunai secara instan tanpa harus kehilangan kepemilikan atas aset berharga melalui transaksi Gadai Emas di Pegadaian!

Baca juga: 10 Ide Kado untuk Ibu Tersayang yang Berharga dan Bermanfaat

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2025 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved