Apa itu Capital Gain? Pahami Rumus dan Cara Menghitungnya
Dalam dunia investasi, capital gain adalah istilah yang merujuk pada keuntungan yang didapat dari penjualan aset berharga.
Hampir setiap aset yang dimiliki oleh seseorang bisa disebut sebagai aset modal, termasuk saham, properti, surat obligasi, dan barang-barang yang dibeli untuk kebutuhan rumah tangga.
Capital gain adalah keuntungan yang bisa didapatkan dari penjualan aset apa pun itu. Perlu diperhatikan bahwa setiap capital gain yang didapat akan dikenai pajak.
Agar dapat menambah wawasan seputar capital gain dalam waktu singkat, simak pembahasan ringkas di bawah ini.
Apa itu Capital Gain?
Capital gain adalah banyaknya keuntungan yang didapatkan oleh seseorang ketika menjual kembali aset yang dimilikinya.
Dalam bahasa Inggris, capital berarti modal dan gain berarti penambahan atau keuntungan. Jadi, secara harfiah, arti capital gain adalah keuntungan modal.
Sederhananya, capital gain adalah hasil yang didapatkan dari selisih harga jual dan harga beli aset investasi.
Adapun kebalikan dari capital gain adalah capital loss yang merupakan kerugian dari transaksi penjualan kembali aset di mana harga jual aset lebih rendah dari harga belinya.
Jenis Capital Gain
Terdapat dua jenis capital gain yang diketahui secara umum, yaitu capital gain dalam jangka pendek dan jangka panjang. Berikut penjabaran singkatnya:
1. Capital Gain dalam Jangka Pendek
Keuntungan dari investasi bisa didapatkan dalam jangka pendek. Nilai keuntungan yang didapat tersebut disebut short-term capital gain atau keuntungan modal jangka pendek.
Adapun jangka pendek yang dimaksud kurang dari satu tahun. Biasanya, capital gain dalam jangka pendek ini didapatkan dari investasi high risk, high return, seperti saham.
2. Capital Gain dalam Jangka Panjang
Capital gain atau keuntungan modal bisa didapatkan dalam jangka panjang, dengan batas minimal satu tahun.
Aset-aset yang diinvestasikan untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang umumnya tidak berisiko seperti saham yang harganya mengalami kenaikan dan penurunan secara drastis.
Untuk mendapatkan capital gain dalam jangka panjang, sebaiknya pilih aset yang nilainya cenderung naik dari waktu ke waktu dan aman ketika terjadi ketidakstabilan ekonomi, seperti emas.
Baca juga: 3 Tujuan Investasi yang Harus Diketahui Investor Pemula
Perbedaan Capital Gain dan Dividen
Tidak jarang capital gain disalahartikan sebagai dividen. Agar dapat memahami capital gain lebih baik, mari kenali perbedaannya dengan dividen berdasarkan faktor-faktor berikut:
1. Waktu Investasi
Perbedaan pertama yang bisa dilihat antara capital gain dan dividen adalah waktu investasi. Biasanya investor yang mengincar capital gain lebih memilih aset yang dibeli dengan modal kecil dan return tinggi dalam waktu singkat.
Di sisi lain, dividen merupakan aset yang mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang, yaitu setahun sekali.
Apabila ingin mendapatkan dividen dalam jumlah besar, maka modal investasi yang dikeluarkan di awal pun juga harus berjumlah besar.
2. Sifat Pendapatan
Capital gain adalah keuntungan yang bersifat aktif di mana aktivitas trading di pasar modal perlu dilakukan dengan cermat.
Sebaliknya, dividen bersifat pasif yang berarti tidak perlu melakukan trading untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
3. Jumlah Pendapatan
Hasil dari dividen ditentukan dari lembar saham yang dimiliki. Misalnya, dividen ditetapkan pada angka Rp100 per lembar saham. Jadi, 10.000 lembar saham dapat menghasilkan dividen sebesar Rp1.000.000.
Berbeda dengan dividen, hitungan pendapatan capital gain ditentukan dari harga pembelian dan penjualan saham.
Sebagai contoh, lembar saham yang dibeli dengan harga Rp2 juta dijual kembali dengan harga Rp4 juta. Maka, capital gain yang didapatkan adalah sebesar Rp2 juta.
4. Waktu Perolehan
Keuntungan dari investasi berupa dividen dan capital gain didapatkan dalam jangka waktu yang berbeda.
Dividen didapatkan secara rutin, yaitu sekali dalam setahun. Sedangkan capital gain bisa didapatkan kapan saja.
Rumus Capital Gain
Capital gain adalah jumlah keuntungan yang bisa didapatkan dengan rumus sebagai berikut:
Capital Gain = (Harga Jual – Harga Beli) x Kuantitas Aset atau Produk Investasi
Sebagai contoh, seorang investor membeli 20.000 lembar saham dengan harga Rp100 per lembar pada awal tahun 2020. Dua tahun kemudian, nilainya menjadi dua kali lipat yaitu seharga Rp200 per lembar. Maka, capital gain yang didapatkan adalah:
Capital Gain = (Harga Jual – Harga Beli) x Kuantitas Aset atau Produk Investasi = (Rp200 – Rp100) x 20.000 = Rp2.000.000
Cara Menghitung Capital Gain dan Besar Pajaknya
Setelah mengetahui rumus sederhana capital gain, saatnya untuk menghitung pajak yang dikenakan dari suatu aktivitas investasi.
Untuk investasi saham sendiri, pajak yang dikenakan adalah sebesar 0,1%. Lantas, berapa capital gain yang didapatkan setelah dikenai pajak?
Jika diambil dari contoh di atas, maka besar pajak yang perlu dibayarkan sebesar 0,1% dari bruto capital gain yaitu Rp2.000.
Demikian pembahasan singkat seputar capital gain yang bisa didapatkan dari investasi dalam periode waktu tertentu.
Pemilihan aset investasi untuk mendapatkan capital gain merupakan hal yang perlu dipertimbangkan. Bagi investor pemula, sebaiknya pilih aset yang berisiko rendah, seperti emas.
Emas bisa diinvestasikan dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Likuiditasnya yang tinggi membuat emas cocok dijadikan tabungan untuk kebutuhan dana darurat.
Jika tertarik untuk memulai investasi emas, sahabat bisa membuka rekening Tabungan Emas di Pegadaian.
Sistem menabungnya fleksibel, tidak ada kewajiban untuk menabung dalam jumlah tertentu setiap bulannya.
Sahabat bisa menabung emas mulai dari Rp10 ribu saja. Biaya pengelolaan rekening pun terjangkau, yaitu Rp30 ribu saja per tahun, dan biaya ini akan gratis satu tahun pertama jika membuka Tabungan Emas melalui aplikasi Pegadaian Digital.
Emas yang ditabung dijamin 24 karat dan memiliki bentuk fisik yang disimpan dengan aman di Pegadaian. Jadi, sahabat tidak perlu khawatir jika suatu saat ingin menjual atau gadai untuk mendapatkan dana. Tunggu apa lagi? Mari investasi emas dengan aman dan menguntungkan di Pegadaian!
Baca juga: 6 Investasi yang Cocok untuk Karyawan untuk Menambah Untung
Artikel Lainnya
Keuangan
Alokasi Gaji 2 Juta untuk Keuangan yang Aman dan Terjamin
Gaji 2 juta bisa dikelola dengan baik agar keuangan tetap aman setiap waktu. Mari cari tahu alokasi gaji 2 juta yang dapat diterapkan sehari-hari.
Inspirasi
Jualan Belum Laku? Coba Strategi Pemasaran Berikut Ini!
Ketika belum sukses berjualan, belum tentu produknya kurang bagus atau harganya kemahalan. Bisa jadi, kita harus mulai jalankan strategi pemasarannya.
Emas
Inilah Empat Tips Membeli Cincin Emas untuk Pernikahan!
Cincin emas untuk pernikahan adalah salah satu hal paling vital yang seringkali membuat calon pengantin kebingungan untuk memilihnya. Bagaimana pun, cincin pernikahan adalah simbol utama sebuah “ikatan cinta”. Kehadirannya pun menjadi sangat mutlak dalam setiap upacara pernikahan. Secara umum, kita cenderung memilih cincin emas untuk pernikahan. Namun, bagaimana jika Anda masih bingung dalam tips membeli […]