Kriteria Investasi: Pahami Macam-Macam Penilaiannya
Kriteria investasi meliputi serangkaian penilaian yang digunakan untuk menganalisis peluang keuntungan dan risiko kerugian dalam berinvestasi.
Seorang investor perlu memenuhi kriteria kelayakan investasi yang dimaksud agar dapat melaksanakan investasi dengan aman.
Agar dapat memahami kriteria investasi dengan lebih baik, mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu Kriteria Investasi?
Kriteria investasi adalah panduan atau parameter yang digunakan untuk menuntun investor dalam membuat keputusan dalam mengalokasikan dana investasi.
Dalam penilaian tersebut, investor dapat memperkirakan keuntungan yang akan didapatkan dari suatu investasi serta mengantisipasi risiko kerugian yang mungkin terjadi.
Adapun beberapa faktor yang berdampak pada penentuan kriteria investasi adalah lokasi geografis, jumlah dana investasi, sektor industri, serta kebijakan politik, sosial, dan lingkungan.
Macam-Macam Kriteria Investasi
Terdapat beberapa macam kriteria investasi yang perlu diperhatikan oleh seorang investor sebelum membulatkan keputusan untuk berinvestasi. Berikut adalah penjabaran singkatnya:
1. B/C Ratio
B di sini merujuk pada benefit, sedangkan C adalah cost. Menghitung B/C ratio menjadi hal utama yang perlu dilakukan seorang investor.
Perbandingan antara keuntungan dan biaya yang dikeluarkan dengan Present Value (PV) yang terlibat di dalamnya.
Berikut adalah rumus perhitungan B/C ratio yang perlu diketahui:
B/C Ratio = Present Value (PV) Keuntungan / Present Value (PV) Biaya
Jika hasil yang didapatkan adalah 1, maka artinya biaya dan keuntungan memiliki nilai seimbang.
Apabila hasil lebih dari 1, maka investasi tersebut berpeluang mendatangkan keuntungan. Namun jika hasilnya kurang dari 1, maka terdapat risiko kerugian yang perlu diperhatikan.
2. Payback Period
Selain mengetahui perbandingan antara keuntungan dan biaya investasi, seorang investor perlu tahu periode yang diperlukan untuk mendapatkan payback atau pengembalian investasi.
Sering dikenal sebagai titik impas, payback period dapat membantu seorang investor membuat keputusan dalam berinvestasi. Berikut adalah rumusnya:
Payback Period = (Dana Investasi / Kas Bersih) x 1 Tahun
Semakin pendek jangka waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan payback, maka pengembaliannya akan semakin cepat.
Namun, tidak berarti pengembalian dalam jangka waktu lama merugikan. Perlu dicatat bahwa periode waktu yang ditentukan untuk berinvestasi tergantung dari masing-masing individu.
Baca juga: Investasi Properti: Pengertian, Jenis, Keuntungan & Kerugiannya
3. Net Present Value (NPV)
Diperlukan penilaian kelayakan investasi untuk mengetahui peluang keuntungan dan risiko kerugian. Cara menghitungnya adalah dengan mengetahui Net Present Value (NPV).
Adapun rumus hitungan yang bisa digunakan untuk menghitung NPV adalah:
Net Present Value = Future Value / (1 + i) n
Lambang i dalam rumus tersebut menandakan faktor diskon, sedangkan n menunjukkan lama investasi.
Apabila hasil yang didapatkan lebih dari 0, maka investasi tersebut berpeluang menghasilkan keuntungan.
Namun jika NPV kurang dari 0 atau negatif, maka ada kemungkinan terjadi kerugian dalam investasi tersebut.
4. Internal Rate of Return (IRR)
Suatu perusahaan perlu melakukan pengukuran kemampuan untuk mengembalikan bunga pinjaman agar dapat memenuhi kriteria investasi.
Kriteria investasi tersebut diukur dari hitungan Internal Rate of Return (IRR). Berikut adalah rumusnya:
Internal Rate Return = i1 + NPV1 / NPV1 +NPV 2 (i1 – i2)
Apabila nilai IRR lebih tinggi daripada tingkat diskon, maka investasi tersebut layak dijalankan. Sebaliknya, nilai IRR yang lebih rendah dibandingkan tingkat diskon menyatakan bahwa investasi tersebut tidak layak.
5. Accounting Rate of Return (ARR)
Agar dapat menilai kelayakan investasi, perlu dilakukan perhitungan persentase rata-rata keuntungan yang mungkin didapatkan.
Caranya adalah dengan menghitung Accounting Rate of Return (ARR) yang merupakan perbandingan perkiraan keuntungan dari berbagai aset. Berikut adalah rumusnya:
Accounting Rate of Return = (Rata-Rata Laba Bersih / Rata-Rata Biaya Investasi) x 100%
Jika nilai ARR lebih dari 0%, maka aset tersebut layak untuk diinvestasikan. Apabila hasil hitungan di bawah 0%, maka artinya aset tersebut tidak layak untuk diinvestasikan.
6. Profitability Index
Seorang investor perlu tahu Profitability Index (PI) dari investasi yang akan dijalankan. Adapun rumus Profitability Index adalah:
Profitability Index = Jumlah Arus Kas Bersih / Biaya Investasi
Apabila nilai PI lebih dari 1, maka itu artinya investasi dapat mendatangkan keuntungan. Namun jika nilainya kurang dari 1, maka investasi tersebut tidak layak dipilih.
Baca juga: Investasi Tanah atau Emas? Ini Masing-Masing Keuntungannya
Contoh Analisis Kelayakan Investasi
Setelah mengetahui rumus-rumus hitungan di atas, saatnya untuk menerapkannya. Berikut adalah contoh analisis kelayakan investasi yang dinilai dari Profitability Index dan Payback Period:
1. Menghitung Profitability Index
Suatu perusahaan memiliki arus kas bersih sejumlah Rp100 juta dalam satu tahun. Nilai investasinya sendiri adalah sebesar Rp75 juta. Maka nilai Profitability Index-nya adalah:
Profitability Index = Jumlah Arus Kas Bersih / Biaya Investasi = Rp100.000.000 / Rp75.000.000 = 1,3
Nilai PI yang lebih tinggi dari 1 menandakan bahwa investasi tersebut layak untuk dijalankan .
2. Menghitung Analisis Payback Period
Dalam skenario ini, suatu perusahaan berencana untuk mengeluarkan biaya investasi sebesar Rp250.000.000 juta selama 2 tahun dengan ekspektasi return yang tinggi.
Adapun arus kas yang dimiliki sebesar Rp100 juta. Berikut adalah hitungan Payback Period berdasarkan data dari perusahaan tersebut:
Payback Period = (Dana Investasi / Kas Bersih) x 1 Tahun = (Rp250.000.00 / Rp100.000.000) x 1 Tahun = 2,5
Payback Period untuk investasi tersebut adalah sekitar 2,5 tahun.
Itu berarti pengembalian hingga di titik impas diperkirakan terjadi 2,5 tahun dari awal dilakukannya investasi. Waktu tersebut tidak begitu lama jika dilihat dari estimasi 2 tahun.
Demikian pembahasan seputar kriteria investasi yang dapat memberikan gambaran tentang langkah-langkah dalam menjalankan investasi secara aman.
Bagi investor pemula yang ingin berinvestasi dengan aman, sahabat bisa memilih emas sebagai aset berharga dengan risiko rendah dan nilai yang stabil setiap tahunnya.
Adapun investasi emas perlu dilakukan di lembaga yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Maka dari itu, percayakan investasi emas sahabat kepada Pegadaian. Dengan layanan Tabungan Emas, sahabat bisa berinvestasi dengan aman, tanpa risiko kehilangan emas.
Secara teknis, menabung emas di Pegadaian adalah menabung uang yang dikonversi menjadi saldo emas. Emas yang ditabung tentunya berbentuk fisik yang disimpan dengan aman di Pegadaian.
Sahabat akan mendapatkan rekening Tabungan Emas dan mengecek saldo emas yang dimiliki. Tidak ada kewajiban menabung setiap bulannya. Jadi, sahabat bisa menabung kapan saja.
Pembelian emas awal bisa dilakukan mulai dari Rp10 ribu. Setelah itu, sahabat bisa menambah saldo dengan menabung sesuai kemampuan.
Sangat mudah bukan? Yuk, mulai investasi emas dengan aman dan terjamin di Pegadaian!
Baca juga: Mengenal Manfaat Investasi di Hari Tua untuk Hidup Sejahtera
Artikel Lainnya
Wirausaha
10 Cara Memulai Bisnis Online dari Nol Secara Strategis
Menekuni bisnis online bisa menjadi pilihan berwirausaha tanpa modal besar. Yuk, cari tahu cara memulai bisnis online yang tepat di sini!
Emas
Inilah Cara Mudah Memantau Harga Pasaran Emas
Seperti kita ketahui harga pasaran emas batangan Antam, sering diperbarui setiap hari pukul 10.00 pagi. Banyak orang memanfaatkan informasi ini untuk menjual dan membeli emas batangan mereka. Informasi ini juga bisa menunjukkan gejolak harga emas pada hari itu. Sayangnya tidak setiap pagi kita bisa mengikuti pergerakan harga ini disebabkan aktivitas kita sehari-hari. Namun jangan khawatir, […]
Investasi
Real Estate: Pengertian, Jenis, dan Bedanya dengan Properti
Real estate adalah istilah untuk menyebut aset berupa tanah dan berbagai properti tak bergerak, seperti bangunan. Mari simak pembahasan lengkapnya di sini.