Cara Sukses Mencapai Kebebasan Finansial di Usia Muda
Banyak orang yang ingin mencari cara bebas finansial di usia muda. Dengan pencapaian tersebut, kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan cara lebih menyenangkan. Hanya saja, terkadang banyak orang yang menyalah artikan bebas finansial dengan kaya serta terbebas dari segala macam tanggungan.
Karena pemahaman yang salah tersebut, mereka pun bekerja keras, menumpuk uang, serta melunasi semua tanggungan yang ada. Namun, pada akhirnya hal tersebut tidak membuat bebas secara finansial. Saat tumpukan uangnya sudah banyak dan tanggungan banyak pula yang lunas, mereka tetap harus bekerja dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dengan melakukan hal tersebut, tentu saja mereka tidak bisa memperoleh tujuannya, bebas finansial di usia muda. Lalu, apa sih kebebasan finansial itu? Orang yang bebas finansial tidak selalu orang kaya, tapi mereka adalah orang yang dekat dengan kekayaan. Orang-orang tersebut juga tidak perlu khawatir dengan masalah keuangan saat dalam kondisi tidak bekerja sekalipun.
Pendapatan Pasif Sebagai Solusi Bebas Finansial di Usia Muda
Bagaimana cara menuju bebas finansial tersebut? Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mencari penghasilan pasif. Penghasilan pasif bisa menjadi alternatif pemasukan selain gaji sebagai seorang karyawan. Bahkan, penghasilan pasif tersebut dapat pula dijadikan sebagai pendapatan utama setelah mengundurkan diri dari pekerjaan.
Hanya saja, memiliki pendapatan pasif tidak secara otomatis memberikan kebebasan finansial. Untuk mencapai tujuan tersebut, nilai penghasilan pasif setidaknya harus sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan pengeluaran bulanan.
Sebagai contoh, seorang karyawan punya pengeluaran bulanan mencapai Rp 5 juta. Maka, dia bisa dikatakan bebas finansial kalau penghasilan pasifnya bisa menutupi pengeluaran tersebut.
Macam-Macam Penghasilan Pasif
Ada beragam penghasilan pasif yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan bebas finansial di usia muda. Beberapa di antaranya adalah:
- Menyewakan Properti Jenis pendapatan pasif pertama yang bisa dimanfaatkan adalah penyewaan properti. Bentuk properti yang disewakan pun beragam, mulai dari indekos, toko, ataupun rumah. Biaya sewa properti tersebut bakal menjadi pemasukan tetap yang bisa dimanfaatkan sehari-hari.
- Sistem Waralaba Cara kedua adalah dengan memanfaatkan sistem waralaba. Saat ini, banyak jenis waralaba yang ditawarkan di pasaran. Mulai dari waralaba yang berkecimpung di dunia pendidikan, kuliner, ritel, hingga layanan ekspedisi.Kamu bisa memilih waralaba yang sesuai dengan kondisi di tempat sekitar. Pemilihan waralaba tersebut juga harus disesuaikan dengan keunggulan yang dimilikinya. Jangan sampai tergiur dengan waralaba yang terlihat bagus, tapi ternyata tidak laku di pasaran.
- Investasi Emas Saat masih memiliki penghasilan aktif, kamu bisa mulai melakukan investasi. Salah satu yang bisa kamu pilih adalah investasi emas dengan cara menabung. Pegadaian menawarkan fasilitas Tabungan Emas untuk layanan penjualan dan pembelian emas mulai dari Rp 5.000-an. Di awal, kamu bisa membawa kartu identitas diri yang masih berlaku, kemudian membayar biaya administrasi dan biaya pengelolaan rekening, setelah itu membeli emas batangan dengan berat mulai dari 0,01 gram. Jika ingat dengan peribahasa, “sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit”, maka lama-kelamaan, tabungan emas kamu bisa diandalkan untuk menjadi pendapatan pasif kamu.
- Royalti Royalti juga bisa menjadi pilihan penghasilan pasif berikutnya. Royalti bisa didapatkan melalui berbagai cara. Ditambah lagi, perkembangan teknologi memberikan peluang besar dalam memperoleh penghasilan pasif.Kalau kamu adalah tipe orang yang suka menulis, tidak ada salahnya untuk membukukannya dan membuat novel. Selain itu, bisa pula memilih untuk menuliskannya secara online dalam blog.Sementara itu, bagi kamu yang punya keahlian dalam bidang pemrograman, dapat mencoba membuat aplikasi. Cara yang paling sering dipakai oleh para programmer untuk memperoleh penghasilan pasif adalah dengan membuat aplikasi Android dan menaruhnya di Google Play Store. Semakin banyak pengguna, maka semakin besar pula potensi penghasilannya.
- Sewa Barang Kalau punya barang tidak terpakai di rumah, kamu bisa memanfaatkannya sebagai sumber penghasilan pasif. Misalnya, kamu punya mobil dan sepeda motor. Mobil tersebut kerap terparkir di rumah dan hanya terpakai di akhir pekan atau liburan, sementara sepeda motor dipakai sebagai sarana transportasi ke kantor.Dalam kondisi tersebut, kamu bisa menyewakan mobil kepada orang lain. Apalagi, saat ini bisnis sewa mobil berkembang dengan pesat. Selain itu, bisa pula bekerja sama dengan teman atau saudara yang berprofesi sebagai sopir taksi berbasis aplikasi.
Hanya saja, kamu juga perlu memperhatikan pembagian waktu untuk pekerjaan kantor dan penghasilan pasif tersebut. Jangan sampai ada pihak yang dirugikan karena aktivitas mencari penghasilan tambahan tersebut. Kalau itu berhasil dilakukan, ekspekstasi bebas finansial di usia muda bisa kamu rengkuh. Semoga bermanfaat!
Download Ebook “Merdeka Finansial di Usia Mudia (PART 1)” Di Sini.
Artikel Lainnya
Inspirasi
Apa itu Hilal Ramadan? Catat Rentang Waktu Penampakannya
Sudah tahukah kamu apa itu hilal Ramadan? Hilal adalah istilah dalam bahasa Arab yang berarti bulan sabit. Yuk, cari tahu waktu dan cara melihatnya di sini!
Wirausaha
Pandangan Pebisnis Sukses Jack Ma tentang Hidup
Bagaimanakah pandangan pebisnis sukses seperti Jack Ma tentang Hidup? Rupanya pandangannya ini menginspirasi banyak orang.
Emas
Apa Itu Emas UBS dan Antam? Inilah yang Membedakan
Investasi merupakan penanaman modal atau penanaman uang untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Salah satu investasi yang banyak dipilih yaitu investasi emas batangan karena dinilai lebih menguntungkan dan juga proses yang mudah untuk memulainya dibandingkan dengan investasi lainnya. Harga emas yang cenderung naik setiap tahunnya membuat investasi emas semakin digandrungi oleh para investor. Walau demikian, […]