5 Perilaku Konsumen Saat Ingin Membeli Barang Kesukaannya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Wirausaha

18 April 2018
Bagikan :
image detail artikel

Secara psikologis, seorang calon pembeli biasanya menunjukkan sinyal atau tanda khusus pada saat memiliki ketertarikan untuk membeli sebuah barang. Sinyal inilah yang seharusnya disadari dan ditangkap oleh penjual sehingga mampu melancarkan strategi marketing yang efektif demi memperoleh keuntungan. Dan tahukah kamu kalau tanggal 20 April nanti diperingati sebagai Hari Konsumen Nasional. Anda sebagai pebisnis atau pegiat UMKM tentunya harus mengerti apa yang diinginkan oleh konsumen agar bisnis bisa berjalan dengan lancar. Berdasarkan beberapa studi terkait perilaku konsumen, ada setidaknya 5 hal terjadi ketika seseorang memiliki ketertarikan untuk membeli sebuah barang. Berikut ulasannya.

  1. Menyadari Kebutuhannya

Salah satu kriteria pembeli yang siap untuk bertransaksi adalah mereka yang telah menyadari kebutuhannya. Misalnya, seorang wanita yang menyadari bahwa ia perlu membeli pakaian baru untuk memaksimalkan penampilannya di sebuah pesta. Kesadaran ini menjadi salah satu pemicu sehingga ia akhirnya memutuskan melangkah ke tahap berikutnya dalam proses jual beli.
Masalahnya, sering kali kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak dapat diakomodasi sepenuhnya oleh penjual. Mengecewakan, itulah kesan yang akhirnya terbentuk di benak calon pembeli. Akibatnya, proses tersebut berhenti dan transaksi pembelian batal. Nah, penjual yang cerdas akan memahami hal ini, bahkan berani menciptakan kebutuhan demi menjual produknya.
Steve Jobs mengatakan,

Kenalilah customer Anda sedekat mungkin. Saking dekatnya, Anda bahkan bisa memberitahu apa kebutuhan mereka sebelum mereka sendiri menyadarinya.

Nah, prinsip inilah yang dipegang Steve Jobs ketika bergelut menciptakan perangkat teknologi yang hingga kini diagung-agungkan karena berhasil menarik perhatian.

  1. Berusaha Mencari Informasi

Pada tahap selanjutnya, perilaku konsumen yang menunjukkan tanda-tanda ketertarikan adalah keinginan untuk mencari informasi lebih lanjut. Pada tahap inilah pilihan-pilihan yang tersedia mulai disaring dan dinilai oleh calon pembeli. Pada akhirnya, akan ada beberapa produk yang menarik perhatian untuk dibeli.
Hal yang tak kalah penting akan berdampak pada keputusan untuk membeli adalah pengalaman orang lain terhadap produk tersebut. Semakin positif pengalaman yang didengar, semakin besar kemungkinan pembelian terjadi.
Sebuah studi menyebutkan, ketika seseorang tidak memiliki pengetahuan atau informasi tentang sesuatu, ia cenderung akan bertanya secara pribadi kepada orang lain maupun di sebuah forum. Nah, jika Anda pandai menangkap sinyal ini, peluang untuk menjual produk pun akan terbuka lebih lebar.

  1. Mengevaluasi Pilihan

Setelah memilih dari sekian banyak produk atau merek yang menarik serta mencari informasi yang cukup banyak, saatnya bagi calon pembeli untuk melakukan evaluasi. Pada tahap ini, calon pembeli akan menilai dari beberapa produk pilihan, mana yang memberikan keuntungan terbesar dan sesuai kebutuhan.
Bagi seorang sales atau tim marketing, tahap ini sangatlah menentukan apakah penjualan akan terjadi atau tidak. Penyebabnya, calon pembeli akan semakin teliti mempertimbangkan produk yang benar-benar menguntungkan dari berbagai sisi. Oleh karena itu, sangat penting menawarkan atribut-atribut yang mendorong keputusan calon pembeli.
Perlu disadari, keuntungan yang dimaksud bukan hanya dari segi fungsi, tetapi juga secara psikologis. Jadi, setiap sisi perlu dipoles untuk menggiring calon pembeli berhasil melewati tahap ini dan memilih produk Anda dengan yakin.

  1. Bersiap Melakukan Pembelian

Perilaku konsumen yang paling nyata ketika sudah menentukan pilihan adalah bersiap-siap melakukan pembayaran. Jika transaksi ini terjadi di toko fisik, calon pembeli pasti sudah menenteng produk pilihannya. Artinya, ia sudah menetapkan hati dan kemungkinan untuk mengubah pilihan sangat kecil.
Namun, jangan salah. Pada tahap ini, interupsi yang terjadi bisa saja menggagalkan pembelian. Misalnya, komentar negatif dari orang lain serta ketidakmampuan penjual untuk melakukan pelayanan terbaik. Namun, ada pula yang disebabkan oleh faktor yang tidak terduga, misalnya kondisi keuangan calon pembeli yang tiba-tiba tidak memungkinkan.

  1. Kesan Setelah Pembelian

Penjualan tidak hanya berhenti pada satu titik tertentu atau hanya perlu dilakukan sekali. Agar bisnis terus berjalan dan berkembang, proses penjualan harus terjadi berulang kali. Oleh karena itu, sangat penting memastikan pembeli akan datang kembali untuk melakukan transaksi pada waktu yang akan datang.
Ada banyak faktor yang berpengaruh dalam hal ini, salah satunya kepuasan terhadap produk yang dibeli. Produk yang tidak sesuai dengan harapan akan membuat pembeli kapok dan tidak akan datang lagi. ini jelas merupakan kerugian besar bagi bisnis. Untuk itu, solusi yang biasa ditempuh adalah menyediakan jaminan kualitas barang. Apabila memang tidak sesuai, produk bisa ditukar dengan yang baru.
Nah, demikian 5 hal penting terkait perilaku konsumen ketika hendak membeli barang kesukaannya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved