Inilah 7 Beda Emas Putih dan Perak, Lebih Untung yang Mana?

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Emas

11 June 2025
Bagikan :
image detail artikel

Tahukah kamu jika emas putih dan perak tidaklah sama? Meskipun terlihat mirip atau serupa, beda emas putih dan perak sebenarnya cukup menonjol.

Mungkin beberapa orang yang masih awam tentang emas belum mengetahui hal tersebut. Untuk mengetahui perbedaan emas putih dan perak, simak pembahasannya secara detail di bawah ini.

Apa Beda Emas Putih dan Perak?

Menurut pengertiannya, emas putih ialah emas yang dihasilkan dari percampuran antara emas murni dan beragam logam putih, seperti paladium serta nikel.

Di sisi lain, perak tergolong sebagai logam transisi lunak yang memiliki warna putih dan memancarkan kilauan.

Perak mempunyai termal, konduktivitas listrik, serta reflektivitas yang paling tinggi di antara seluruh logam.

Selain dilihat dari esensinya, cara membedakan emas putih dan perak juga dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

1. Bahan Logam Pembuat

Bedanya emas putih dan perak dapat dilihat dari logam pembuatnya. Walaupun telah dicampur dengan logam-logam lain, emas putih mengandung sekitar 50-70% emas murni.

Pada dasarnya, kandungan emas murni yang ada di dalamnya merupakan emas berwarna kuning keemasan seperti halnya pada emas kuning.

Nah, campuran logam lain di dalamnya berfungsi untuk memberikan warna putih yang berkilau. Sebaliknya, perak sama sekali tidak mengandung emas murni.

Saat diproduksi, perak merupakan hasil akhir pemurnian dari timbal, tembaga, timah, dan seng. Secara umum, satuan kadar perak dinyatakan dalam istilah silver.

2. Ketahanan

Jika dilihat dari aspek ketahanannya, beda emas putih dan perak cukup menonjol. Emas putih mempunyai daya tahan aus, noda, warna, hingga gores yang lebih baik daripada perak.

Pasalnya, komposisi pembentuk di dalam emas putih sangat solid sehingga warnanya tidak mudah pudar dan bentuknya lebih awet.

Sebaliknya, bentuk logam perak cenderung kurang solid dan rentan terhadap senyawa asam nitrat yang membuatnya cepat menghitam serta tampak kusam.

Dikarenakan mudah teroksidasi, emas putih lebih mudah penyok atau berubah bentuk sehingga disarankan untuk hati-hati saat mengenakannya.

3. Perawatan

Sangat disarankan untuk melapisi ulang emas putih setiap 6-12 bulan sekali menggunakan lapisan rhodium supaya tetap tampak berkilau dan baru.

Jika jarang dikenakan, perawatannya bisa dilakukan dalam 2-3 tahun sekali. Biaya yang dibutuhkan untuk merawat emas putih cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan perak.

Dikarenakan bentuknya yang mudah berubah, perawatan perak harus dilakukan dengan hati-hati. Kendati demikian, biaya yang diperlukan justru lebih terjangkau.

Perhiasan perak bisa dibersihkan menggunakan sabun cuci piring untuk kemudian dibilas sampai bersih. Sesudahnya, simpan dengan baik untuk digunakan kembali nantinya.

4. Tampilan Fisik

Berdasarkan tampilan fisiknya, emas putih dengan perak terlihat sama. Padahal, terdapat beda emas putih dan perak yang bisa diamati lebih teliti, yaitu kilauan atau daya pantulnya.

Daya pantul emas putih lebih mencolok daripada perak, begitu pula dengan kilauannya yang lebih cemerlang berwarna putih keabuan.

Hal ini karena emas putih mempunyai lapisan rhodium yang bisa membuat warna putihnya terlihat mengkilap dan cerah.

Sementara itu, kilauan perak lebih keabu-abuan dan tampak redup sebab daya oksidasinya yang cukup tinggi. Maka dari itu, warna perhiasan perak lama kelamaan akan menghitam.

Faktor inilah yang sering kali menjadi pertimbangan para kolektor atau investor saat akan memilih emas putih atau perak.

Untuk membuktikan perbedaan emas putih dan perak ini, kamu bisa mencoba mengamati keduanya di bawah cahaya matahari atau lampu.

Baca juga: Apa Itu Emas UBS dan Antam? Inilah yang Membedakan

5. Tanda Perhiasan

Cara membedakan emas putih dan perak selanjutnya adalah dengan melihat tanda perhiasannya. Tanda yang terdapat pada produk dapat membantu mengetahui kadar emas di dalamnya.

Pada perhiasan emas putih, tanda yang digunakan biasanya 17K dan 22K yang memperlihatkan bahwa kadar emas produk tersebut sebesar 17 karat atau 22 karat. 

Di sisi lain, tanda pada produk perhiasan perak biasanya berkode angka, seperti 925 atau 999. Artinya, kadar perak yang ada pada produk, yakni senilai 92,5% atau 99,9%.

6. Reaksi pada Kulit

Beda emas putih dan perak berikutnya bisa diperhatikan melalui reaksinya di kulit saat dipakai. Secara umum, campuran antara emas murni dengan ragam logam lain pada emas putih tidak memicu reaksi alergi.

Sebaliknya, perhiasan perak masih bisa berpotensi menimbulkan reaksi alergi pada kulit sebab bahan campuran di dalamnya mengandung nikel.

Namun, kini perhiasan perak sudah banyak diberi bahan pelapis emas putih. Alhasil, reaksi alergi pada kulit yang mungkin ditimbulkan dapat diminimalkan sehingga siapa saja aman memakainya.

7. Harga

Dibandingkan dengan perak, emas putih mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kadar kemurnian, persepsi pasar, proses pembuatan, dan biaya produksi. 

Nilai harga perhiasan perak cenderung lebih rendah karena biaya produksinya tidak setinggi emas putih. Proses pembuatannya pun tidak lebih rumit.

Baca juga: Kenali Perbedaan Emas Muda dan Emas Tua Sebelum Berinvestasi

Lebih Untung Investasi Emas Perhiasan atau Batangan?

Emas putih dan perak memiliki nilai tersendiri sebagai aksesori, namun nilainya menunjukkan mana yang lebih menguntungkan.

Perhiasan emas pada umumnya memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan logam berharga lainnya. Akan tetapi, bagaimana jika emas perhiasan dibandingkan dengan batangan dalam konteks investasi?

Dilihat dari segi profitnya, investasi emas batangan tentu saja lebih menguntungkan. Emas batangan 24 karat memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan perhiasan emas dengan campuran logam lain.

Emas 24 karat tidak memiliki campuran logam lain sama sekali di dalamnya sehingga lebih menarik minat investor di pasaran.

Kini, investasi emas batangan bisa dilakukan dengan mudah dan praktis, salah satunya melalui Tabungan Emas di Pegadaian.

Dengan menabung emas, kamu bisa mengumpulkan saldo Tabungan Emas senilai 24 karat di mana nilai jual kembalinya berpotensi lebih tinggi dibandingkan emas perhiasan dari waktu ke waktu.

Pembelian awalnya pun terjangkau, yaitu minimal Rp10 ribuan saja. Transaksinya bisa dilakukan di kantor cabang Pegadaian terdekat atau secara online lewat aplikasi Pegadaian Digital.

Saldo yang dikumpulkan nantinya dapat dicetak menjadi emas batangan atau dicairkan dengan metode gadai jika kamu membutuhkan dana cepat kapan saja.

Untuk menghitungnya besaran emas yang bisa didapatkan dari transaksi pembelian, kamu dapat menggunakan fitur Simulasi Tabungan Emas dari Pegadaian.

Nah, tertarik untuk menambah peluang keuntungan dengan berinvestasi emas? Yuk, mulai menabung emas di Pegadaian sekarang!

Baca juga: 9 Perbedaan Emas Putih dan Emas Kuning, Lebih Mahal Mana?

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved