Hedonisme: Pengertian, Penyebab, Dampak, & Cara Mengatasinya
Secara umum, hedonisme adalah sebutan yang merujuk pada gaya hidup dengan tujuan untuk memenuhi kesenangan atau kepuasan pribadi.
Hedonisme merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu hedone yang berarti kesenangan.
Bisa dikatakan bahwa hedonisme merupakan kondisi yang berkebalikan dengan frugal living yang mengutamakan pengeluaran biaya sesuai kebutuhan.
Agar dapat memahami hedonisme lebih baik, mari simak apa saja penyebab, ciri, dampak, dan cara mengatasinya di bawah ini.
Apa itu Hedonisme?
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kebahagiaan bisa didapatkan dengan memenuhi kesenangan atau kepuasan secara pribadi.
Penganut hedonisme dijuluki sebagai hedonis. Mereka beranggapan bahwa kebahagiaan merupakan tujuan utama dari kehidupan.
Agar dapat merasakan kebahagiaan, seorang hedonis rela menghabiskan uang yang dimilikinya untuk memenuhi hasrat pribadi, seperti belanja terus menerus.
Penyebab Hedonisme
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hedonisme adalah gaya hidup yang fokus pada kebahagiaan diri sendiri. Namun, keinginan tersebut tidak muncul tanpa sebab.
Adapun penyebab hedonisme dibagi menjadi tiga, yaitu dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan. Berikut penjabarannya:
1. Diri Sendiri
Salah satu penyebab munculnya sikap hedonisme adalah hasrat dari dalam diri, yang meliputi watak, motif, pengalaman, dan pengamatan.
Seseorang sering kali tidak merasa puas dengan pencapaiannya karena memiliki standar hidup tersendiri yang diidam-idamkan.
Agar dapat merasa puas dan bahagia, seorang hedonis akan melakukan segala hal, termasuk menghamburkan uang untuk kebutuhan yang kurang penting.
2. Keluarga
Setiap orang diasuh dengan berbagai cara yang berbeda. Seseorang yang menerapkan gaya hidup hedonisme sering kali berasal dari keluarga berada.
Setiap kebutuhan yang terpenuhi dari kecil serta kemewahan yang sudah menjadi norma bisa menjadi pemicu seseorang untuk memiliki pandangan hidup hedonisme.
3. Lingkungan
Tidak hanya dari dalam diri dan keluarga, hedonisme adalah ide yang bisa tumbuh ketika seseorang dikelilingi oleh para hedonis.
Salah satu contoh perilaku hedonisme yang bisa ditemukan adalah rela berutang kepada banyak orang untuk membeli iPhone versi terbaru.
Baca juga: 5 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga yang Efektif
Ciri-Ciri Hedonisme
Hedonisme adalah ideologi yang bermanifestasi menjadi beberapa perilaku dalam kehidupan. Berikut adalah ciri-ciri hedonisme yang perlu diketahui:
1. Tidak Pernah Puas
Penganut gaya hidup hedonisme adalah seseorang yang tidak pernah puas dengan hal-hal yang dimilikinya.
Sekalipun telah merasakan berbagai kesenangan dalam hidup, seorang hedonis akan selalu merasa kurang dan mencari hal-hal lain yang membuatnya kembali berbahagia.
2. Impulsif dalam Belanja
Salah satu hal yang merupakan penanda hedonisme adalah kebiasaan impulsif dalam belanja. Kebiasaan ini juga bisa dikategorikan sebagai perilaku konsumtif.
Ketika belanja, seorang hedonis cenderung mengikuti keinginan daripada kebutuhan. Hal tersebut sering kali membuat keuangan bengkak di periode tertentu.
3. Suka Kemewahan
Sederhananya, hedonisme adalah gaya hidup yang mengutamakan kebahagiaan dalam hidup, termasuk mengagungkan kemewahan.
Terdapat dua tipe hedonis di sini, yaitu yang mampu secara finansial dan yang memaksakan diri untuk memenuhi standar hidup ideal bagi mereka.
Bagaimana jika dana yang dibutuhkan tidak tersedia? Seorang hedonis akan mencoba berbagai cara untuk mendapatkan dana tersebut, termasuk berutang.
4. Cenderung Egois
Prinsip utama dari hedonisme adalah kebahagiaan pribadi di atas kesejahteraan bersama. Hedonis cenderung egois dan tidak peduli dengan kebahagiaan orang lain.
Bahkan untuk mendapatkan hal yang diinginkan, seorang hedonis tidak segan mengorbankan koleganya dengan cara berutang, mencuri, atau tindakan ekstrim lainnya.
Dampak Hedonisme
Gaya hidup hedonisme memang mementingkan kebahagiaan pribadi yang merupakan sesuatu yang positif. Namun, hedonisme sering kali membuat orang terlena dengan rasa kebahagiaan tersebut.
Terdapat beberapa dampak hedonisme lain yang bersifat negatif dan dapat memengaruhi aspek sosial serta finansial dalam kehidupan. Berikut adalah penjabarannya:
1. Pengelolaan Keuangan yang Buruk
Gaya hidup hedonisme membuat seseorang menghabiskan uangnya untuk berbagai kebutuhan yang tidak penting.
Kebiasaan tersebut dapat membuat pengeluaran membengkak yang menjadikan seseorang mengalami kesulitan finansial nantinya.
2. Tidak Ada Rencana Jangka Panjang
Salah satu karakteristik penganut hedonisme adalah tidak adanya rencana jangka panjang yang dapat memastikan keamanan finansial di masa depan.
Dana yang dimiliki akan dihabiskan untuk memenuhi kepuasan yang biasanya hanya bersifat sementara.
3. Risiko Terbelit Utang
Pengeluaran yang berlebihan akan dapat membuat seseorang kehilangan uang dalam waktu singkat.
Tidak adanya uang bisa mendorong seseorang untuk berutang. Apabila kebiasaan belanja berlebihan tetap berlanjut, kemungkinan besar utang pun tidak akan dilunasi nantinya.
4. Orientasi Keuangan Tidak Jelas
Hedonisme adalah gaya hidup yang dapat berdampak negatif pada pengelolaan keuangan. Seorang hedonis tidak akan memahami skala prioritas dalam mengatur pengeluaran.
Dampak dari mindset tersebut adalah orientasi keuangan yang tidak jelas, di mana pemenuhan keinginan pribadi didahulukan sebelum kebutuhan pokok.
Baca juga: 7 Cara Melunasi Hutang dengan Cepat yang Perlu Diketahui
Cara Mengatasi Hedonisme
Agar tidak terjebak dalam jerat hedonisme, sahabat perlu mengetahui cara mengatasi hedonisme mulai saat ini. Berikut adalah penjabarannya:
1. Mengubah Mindset
Langkah pertama dalam mengatasi hedonisme adalah mengubah mindset yang konsumtif. Kurangilah kebiasaan belanja agar dapat menyimpan uang untuk dana darurat di masa depan.
2. Menyusun Rencana Keuangan
Agar dapat menghindari perilaku hedonisme, sahabat bisa mulai lebih sadar tentang pengelolaan keuangan.
Untuk itu, buatlah rencana keuangan mulai dari sekarang. Tetapkan target dana yang perlu dimiliki dalam suatu periode agar keuangan pribadi tetap aman.
3. Memiliki Target Menabung
Sambil menyusun rencana keuangan, sahabat perlu memiliki target menabung. Pastikan untuk menyisihkan uang setiap periode tertentu untuk ditabung.
Jika perlu, pisahkan rekening tabungan agar uang tersimpan dengan baik dan tidak digunakan untuk keperluan yang tidak penting.
4. Mengatur Cash Flow dengan Lebih Baik
Bersamaan dengan rencana keuangan, sahabat bisa membuat catatan cash flow untuk mengatur pengeluaran dan pemasukan pribadi secara tertata.
Pastikan juga untuk mencatat dana tabungan agar bisa mengawasi progres menabung dan mengevaluasi kondisi finansial pada suatu periode.
5. Membatasi Penggunaan Kartu Kredit
Kurangi penggunaan kartu kredit agar tidak terlena dengan kebiasaan belanja terus menerus. Usahakan untuk menggunakan uang tunai atau kartu debit untuk setiap transaksi agar dapat membantu pengurangan pinjaman.
6. Mengalokasikan Dana untuk Investasi
Selain disimpan, sahabat bisa menggunakan uang yang disisihkan untuk investasi aset berharga, seperti emas.
Investasi emas merupakan salah satu jenis investasi yang terbilang aman dan rendah risiko. Nilai emas cenderung naik secara histori dan tetap stabil di saat terjadi resesi atau inflasi.
Ketahanan nilai emas dari waktu ke waktu membuatnya menjadi aset yang cocok menjadi pilihan investasi untuk pemula.
Demikian pembahasan seputar hedonisme yang dapat membuat seseorang terjebak dalam kesulitan finansial dalam jangka panjang.
Mulailah mengubah pandangan hidup dari sekarang dan cobalah untuk berinvestasi agar dapat mempersiapkan dana darurat, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Sahabat kini bisa berinvestasi dengan mudah melalui layanan Tabungan Emas di Pegadaian. Tidak perlu menyimpan emas fisik di rumah, sekarang sahabat bisa menabung emas dengan aman di lembaga resmi yang diawasi oleh OJK ini.
Sistem menabung emas dari Pegadaian memungkinkan sahabat untuk menambah saldo setiap waktu. Tidak ada kewajiban membayar per bulan, jadi sahabat bisa menabung kapan saja.
Sahabat pun bisa mulai menabung mulai dari 10 ribu saja dan membayar biaya pengelolaan rekening sebesar 30 ribu saja per tahun.
Bahkan, biaya pengelolaan rekening akan digratiskan selama satu tahun jika sahabat membuka rekening melalui aplikasi Pegadaian Digital lho.
Tertarik investasi emas sekarang? Yuk, buka rekening Tabungan Emas segera di Pegadaian!
Baca juga: 7 Cara Menabung dengan Cepat untuk Keamanan Finansial
Artikel Lainnya
Emas
Investasi Emas Lewat Komunitas, Bagaimana Caranya?
Emas dan logam mulia dikenal sebagai instrumen investasi yang menjanjikan. Harga jual kembalinya yang cenderung naik setiap tahunnya menjadi salah satu faktor banyak orang yang mengandalkan emas sebagai barang investasi. Kini, masyarakat dapat semakin mudah untuk berinvestasi emas. Berbagai lembaga keuangan seperti Pegadaian kini telah mengeluarkan program investasi emas untuk masyarakat kelas menengah. Selain membeli […]
Keuangan
10 Tips Beli Mobil Pertama, Biar Nggak Boncos!
Cara menentukan budget dan tips yang bisa kamu terapkan sebelum membeli mobil pertama kamu. Baca dulu yuk!
Inspirasi
Zakat Emas: Ketentuan dan Jenisnya
Sebagai umat Islam, zakat wajib hukumnya. Ternyata, ada juga lho zakat emas, yuk pelajari cara perhitungannya!