Ingin Jadi Influencer? Kenali Dulu Jenis dan Tugasnya

Influencer adalah seseorang yang bekerja untuk memasarkan produk melalui platform digital. Brand biasanya menggunakan jasa influencer dengan tujuan memaksimalkan upaya pemasaran digital.
Penggunaan influencer tentunya bukan menjadi satu-satunya jalan promosi bagi pemilik bisnis di era digital ini.
Selain menggunakan jasa influencer, pemilik bisnis tetap harus mengimbangi promosi dengan memasang iklan produk, memperhatikan manajemen biaya, dan lain sebagainya.
Kendati demikian, peran influencer tetap perlu diperhitungkan dalam pemasaran digital yang cepat dan dinamis. Mari kenali jenis, tugas, dan cara menjadi influencer di bawah ini.
Apa itu Influencer?
Influencer adalah seseorang yang bertugas untuk memengaruhi orang lain menggunakan platform digital, seperti media sosial, situs, podcast, dan lain sebagainya.
Sebagai seseorang yang bekerja di bidang pemasaran digital, influencer membuat konten menarik untuk dibagikan dengan banyak orang atau pengguna internet.
Namun, influencer biasanya terfokus pada sektor bisnis tertentu, seperti hiburan, fashion, makanan, kecantikan, teknologi, dan lain sebagainya.
Konten yang diunggah oleh influencer dapat dinikmati dan diharapkan dapat menjadi acuan oleh follower, subscriber, atau pengikutnya di internet.
Peran influencer sebagai seseorang yang memengaruhi atau menginspirasi inilah yang menjadikannya sebagai kontributor penting dalam upaya pemasaran digital.
Seorang influencer dapat menggerakkan orang lain untuk melakukan tindakan tertentu, seperti membeli suatu produk yang dipromosikan.
Maka dari itu, pemilik bisnis kerap kali menggandeng influencer yang memiliki jangkauan audiens luas untuk bekerja sama dalam kegiatan promosi.
Jenis Influencer Berdasarkan Pengikutnya
Sejatinya, influencer adalah seseorang yang mempunyai pengaruh luas. Namun, seperti apa jenis influencer yang dilirik oleh bisnis besar?
Saat mencari influencer untuk memasarkan produknya, pelaku bisnis akan mengelompokkan jenis-jenis influencer berdasarkan kriteria tertentu.
Jika dilihat dari jumlah pengikut dan media untuk mempromosikan produk, beberapa jenis influencer berikut dapat menjadi referensi:
1. Nano Influencer
Influencer dengan jumlah pengikut di antara 1.000–10.000 orang. Biasanya, biaya jenis influencer ini tergolong murah dengan keuntungan yang cukup menjanjikan.
2. Micro Influencer
Influencer dengan jumlah pengikut 10.000 hingga 100.000 orang. Umumnya, influencer ini beroperasi di YouTube atau Instagram dan mengulas topik-topik tertentu, seperti kecantikan, traveling, kuliner, dan lain sebagainya.
3. Macro Influencer
Influencer yang memiliki pengikut sekitar 100.000 hingga 1.000.000 orang. Berbeda dengan micro influencer, macro influencer memiliki jangkauan lebih luas sehingga pengikutnya memiliki minta yang lebih beragam.
4. Mega Influencer
Influencer dengan pengikut lebih dari 1.000.000 orang. Biasanya, mega influencer dianggap sebagai orang berpengaruh di dunia digital sehingga efektif dalam menyampaikan pesan kepada banyak orang dalam waktu singkat.
Akan tetapi, mega influencer tidak selalu memiliki keahlian khusus. Karenanya, topik-topik yang diulas dalam kontennya mencakup kehidupan sehari-hari atau tidak niche.
Baca juga: Perbedaan Reseller dan Dropship dalam Bisnis Online
Jenis Influencer Berdasarkan Platform Digitalnya
Selain dibedakan berdasarkan jumlah pengikut, influencer bisa dikelompokkan dari platform digital yang digunakannya dalam menjalankan pemasaran digital. Berikut penggolongannya:
1. YouTuber
Sebutan YouTuber merujuk pada orang yang memiliki pengaruh di platform YouTube. Konten yang diunggah oleh YouTuber adalah video dengan beragam fokus.
YouTuber menyajikan konten yang bermacam-macam, mulai dari niche tertentu hingga kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh, YouTuber yang berkecimpung di bidang kecantikan dapat mengunggah video ulasan produk moisturizer A oleh brand XYZ.
Terkadang konten tersebut merupakan paid promotion atau hanya bersifat mengedukasi penonton tanpa maksud memasarkan produk tertentu atas arahan pelaku bisnis.
2. Selebgram
Influencer yang memiliki jangkauan audiens luas dan beroperasi di Instagram disebut sebagai selebgram atau selebritas Instagram.
Konten yang dibuat oleh selebgram biasanya berbentuk foto dan video. Sama seperti YouTuber, selebgram biasanya membuka layanan endorsement, paid promote, dan paid partnership.
Pelaku bisnis dapat menggunakan jasa selebgram untuk memperkenalkan produknya kepada audiens terfokus atau calon konsumen yang tertarik di sektor tertentu.
3. Blogger
Berbeda dengan YouTuber dan selebgram yang membuat konten berupa gambar dan video, blogger fokus pada tulisan untuk menyebarkan pengaruhnya.
Pembaca atau pengikut blogger akan membaca tulisan yang diunggah di situs blogger. Biasanya, konten promosi yang diunggah blogger adalah ulasan produk atau pengalaman berkunjung di suatu daerah wisata.
Ulasan blogger umumnya panjang dan terperinci sehingga dapat membuat pembacanya memahami keampuhan suatu produk atau keseruan berwisata di tempat tertentu dengan jelas.
4. TikToker
Influencer saat ini sering kali beroperasi di TikTok. Tidak berbeda jauh dengan selebgram, TikToker mengunggah video yang bisa menjangkau audiens secara luas.
Jumlah pengikut influencer di TikTok dapat menentukan seberapa berpengaruhnya sosok tersebut di sektor bisnis tertentu.
Apabila memiliki jumlah pengikut besar dan engagement tinggi, maka seorang TikToker lebih berpeluang menjalin kerja sama dengan bisnis tertentu.
Baca juga: 10 Cara Memulai Bisnis Online dari Nol Secara Strategis
Tugas Influencer
Sebelum menjalin kerja sama dengan brand, tugas utama dari influencer adalah membangun citranya sendiri. Personal branding ini dapat membantu influencer dilirik oleh pelaku bisnis.
Berikut adalah beberapa tugas influencer yang sering kali tidak diketahui banyak orang:
- Membantu perusahaan membangun branding secara natural dan meyakinkan.
- Meningkatkan brand awareness melalui konten yang diunggah dan dibagikan kepada pengikutnya.
- Mendorong terjadinya interaksi antara pengikut dan produk yang dipromosikan sehingga menciptakan engagement yang kuat.
Cara Menjadi Influencer
Banyak jalan yang bisa diambil untuk menjadi influencer. Namun, menjadi influencer bukanlah semudah yang dibayangkan. Adapun cara menjadi influencer yang bisa dicoba adalah:
- Fokus pada hal yang diminati.
- Manfaatkan akun media sosial atau platform digital yang sudah ada.
- Membuat content planning yang menarik dan unik.
- Rajin mengunggah konten dan berinteraksi dengan pengikut.
Jadi, masih ingin mencoba peruntungan menjadi influencer? Jika pengikut di media sosial atau platform digital sahabat sudah mencapai 1.000 orang, pelaku bisnis mungkin akan tertarik untuk bekerja sama.
Untuk mewujudkan mimpi sebagai influencer, tentunya sahabat perlu modal. Perangkat seperti kamera, smartphone, camcorder, dan lain sebagainya perlu dipersiapkan untuk membuat konten.
Agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut, sahabat bisa mengajukan pinjaman melalui Gadai Emas di Pegadaian.
Emas yang digadaikan bisa berupa emas 24 karat ataupun perhiasan. Pengajuannya pun mudah dan cepat dengan sistem cicil yang bisa dilunasi sewaktu-waktu serta diperpanjang berkali-kali.
Tenang saja, emas yang diserahkan sebagai jaminan akan disimpan dengan aman dan diasuransikan. Uang pinjaman pun bisa ditransfer ke rekening tujuan atau diterima tunai.
Pengajuan gadai bisa dilakukan lewat aplikasi Pegadaian Digital atau secara langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat.
Jika masih ragu, sahabat bisa mencoba Simulasi Gadai Emas untuk mengetahui perkiraan dana yang bisa didapatkan dari Gadai Emas.
Jadi, tunggu apa lagi? Mulai perjalanan karier sahabat sebagai influencer dengan modal yang mencukupi dari Gadai Emas di Pegadaian!
Baca juga: Modal 300 Ribu Bisa Usaha Apa? Ini Dia 9 Pilihannya!
Artikel Lainnya

Inspirasi
5 Anak Indonesia Berprestasi di Tingkat Dunia
Tidak sedikit yang masih menganggap bahwa orang yang pintar adalah mereka yang mendapatkan skor tinggi di bidang akademik. Anak-anak sekolah pun banyak berlomba-lomba belajar dengan giat agar mendapatkan prestasi di sekolahnya untuk meraih predikat anak cerdas. Mereka yang mendapat ranking dianggap sebagai anak pintar dan yang tidak mendapat ranking dianggap tertinggal. Padahal kecerdasan seseorang tidak […]

Wirausaha
Bagaimana Caranya Menemukan Inovasi Bisnis?
Inovasi bisnis menjadi hal yang wajib dimiliki perusahaan kalau ingin tumbuh dan bersaing menjadi perusahaan besar. Inovasi atau mati. Itu pilihannya!

Investasi
Pilihan Investasi Berdasarkan Usia
Banyak orang ternyata masih tidak menyadari pentingnya memilih investasi berdasarkan usia. Padahal, jenjang umur berbeda biasanya memberi Anda pengalaman, pemasukan, serta tuntutan finansial yang berbeda. Jenis investasi yang Anda pilih harus menyesuaikan dengan berbagai aspek dalam masing-masing jenjang usia. Tips Investasi Berdasarkan Usia Produktif Idealnya, investasi dimulai dari jenjang usia muda atau produktif, yaitu di […]