Individualisme: Pengertian, Penyebab, Ciri, dan Dampaknya

Individualisme adalah salah satu paham hidup yang menempatkan kepentingan individu di atas kelompok dan menekankan kemandirian.
Penganut individualisme fokus pada pencapaian kebebasan individu, utamanya secara finansial, untuk menyejahterakan hidupnya.
Meskipun sering dianggap mengingkari konsep manusia sebagai makhluk sosial, individualisme tidak selamanya membawa dampak negatif.
Mulai dari menikmati me time di akhir pekan hingga menambah kekayaan sendiri melalui investasi, inilah penjelasan tentang individualisme secara komprehensif.
Apa yang Dimaksud dengan Individualisme?
Individualisme adalah paham hidup yang menekankan pentingnya kemandirian individu sehingga impian pribadi bisa terwujud.
Mengingat semua keputusan diambil untuk kepentingan sendiri, seorang individualis menekankan tanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan pribadi dalam hidupnya.
Dengan menerapkan prinsip hidup ini, seseorang dapat mencapai potensi diri sepenuhnya dalam kehidupan.
Berdasarkan pemahaman tersebut, individualisme mendukung kebebasan dan kemandirian individu dalam konteks bermasyarakat.
Individualisme bisa menjadi dasar untuk praktik bernegara yang adil dan menjunjung nilai kemanusiaan, seperti kebebasan berpendapat, kesetaraan hak, dan lain sebagainya.
Penyebab Individualisme
Secara umum, individualisme disebabkan oleh faktor eksternal dan bukan internal atau muncul sejak lahir. Beberapa faktor penyebab individualisme adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan Ekonomi
Ekonomi yang semakin bertumbuh cepat dapat mendorong sikap individualis. Persaingan ketat dalam masyarakat kerap kali membuat banyak orang fokus dalam meningkatkan kualitas pribadi untuk kepentingan sendiri.
Sebagai contoh, lapangan kerja terbatas membuat banyak orang berlomba untuk mendapatkan posisi yang diinginkan sehingga berisiko menumbuhkan sikap acuh.
2. Kesibukan Tinggi
Di zaman yang serba sibuk ini, banyak orang semakin tenggelam dalam kesibukan masing-masing sehingga kerap kali tidak memperhatikan sekitarnya.
Jika terjadi secara konstan, kebiasaan tersebut dapat membuat penurunan toleransi sosial yang membuat seseorang mengadopsi paham individualisme secara natural.
3. Maraknya Interaksi Digital
Berkembangnya teknologi secara pesat membuat interaksi digital kini menjadi hal yang normal. Meskipun memudahkan penyampaian informasi, interaksi digital berisiko mengurangi tatap muka atau sosialisasi langsung.
Hal tersebut dapat memunculkan benih-benih individualisme yang mengurangi rasa kepedulian terhadap sesama.
Baca juga: 9 Tips Liburan Akhir Tahun agar Dompet Tidak Menipis
Ciri-Ciri Individualisme
Individualisme bisa dilihat dari sejumlah karakteristik atau ciri-cirinya yang nampak jelas dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut penjabarannya:
1. Setiap Orang Bebas Mengambil Keputusan Sendiri
Kemandirian merupakan nilai utama dari individualisme. Maka dari itu, setiap individu dibebaskan untuk mengambil keputusan sendiri tanpa pengaruh atau tekanan sosial.
2. Pencapaian Individu Lebih Penting daripada Kelompok
Setiap individu dapat mengoptimalkan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan pribadi tanpa mempertimbangkan kepentingan kelompok.
3. Keunikan Mengekspresikan Diri Diutamakan
Keunikan individu merupakan salah satu ciri utama dari individualisme. Seseorang yang individualis lebih bebas dalam mengekspresikan diri dan memiliki nilai-nilai pribadi yang kuat.
4. Kegagalan Ditanggung oleh Individu
Selaras dengan pencapaian keberhasilan pribadi secara optimal, setiap risiko kegagalan dari upaya tersebut harus ditanggung oleh masing-masing individu di samping upaya kelompok.
Dampak Individualisme
Seperti yang disebutkan di atas, individualisme dapat mendorong seseorang untuk lebih bersikap mandiri dan mencapai keberhasilan pribadi secara optimal.
Secara singkat, dampak individualisme secara positif adalah menanamkan kemandirian dan percaya diri pada setiap individu sehingga mereka tidak ragu dalam mengambil langkah di kemudian hari.
Akan tetapi, individualisme juga dapat menumbuhkan sifat negatif yang dapat berdampak pada kehidupan sosial. Beberapa di antaranya adalah:
- Mengurangi kemampuan bersosialisasi secara langsung.
- Berisiko memunculkan sifat egois.
- Menyulitkan kerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan kegiatan sosial.
- Merasa selalu benar sehingga dapat membuat seseorang acuh terhadap peraturan.
- Menurunkan tingkat solidaritas terhadap sesama manusia sebagai makhluk sosial.
Contoh Sikap Individualis
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya kesibukan kerja, sikap individualisme kini sangat mudah ditemukan, utamanya di kota besar. Berikut contoh-contohnya:
- Keakraban antar tetangga di kompleks perumahan yang semakin berkurang karena kesibukan kerja masing-masing.
- Mengutamakan kepentingan sendiri ketika orang lain membutuhkan pertolongan, seperti ketika terjadi kecelakaan atau bencana alam.
- Menolak berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat.
- Melanggar lampu lalu lintas demi sampai di tempat tujuan lebih cepat. Perilaku ini membahayakan pengendara lain.
- Sibuk bermain smartphone untuk memenuhi kepentingan atau kesenangan sendiri yang dapat membahayakan diri sendiri serta orang lain di sekitarnya.
Sekian pembahasan tentang individualisme, yaitu gaya hidup yang fokus pada kemandirian individu daripada kepentingan kelompok.
Meskipun kerap kali dianggap sebagai gaya hidup yang negatif, individualisme dapat mendorong seseorang untuk melakukan berbagai hal secara mandiri.
Hal tersebut dapat mengasah keterampilan dan membantu seseorang memiliki kemampuan problem solving yang baik.
Namun, sebaiknya ingatlah untuk tidak meletakkan kepentingan individu di atas kelompok karena berisiko merusak keharmonisan kehidupan sosial.
Terlepas dari berbagai sisi negatifnya, mementingkan kondisi finansial secara pribadi dapat memberikan manfaat tanpa efek negatif terhadap kehidupan masyarakat.
Salah satu cara mengoptimalkan keuangan tanpa merugikan orang lain adalah dengan investasi emas di Pegadaian.
Dengan Tabungan Emas, sahabat bisa mengumpulkan emas 24 karat dalam bentuk saldo dari waktu ke waktu.
Transaksinya bisa dilakukan secara online melalui aplikasi Pegadaian Digital atau secara langsung langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat.
Emas dijamin aman tersimpan di Pegadaian. Adapun biaya pengelolaan rekeningnya hanya Rp30 ribu per tahun saja.
Bahkan, sahabat yang mendaftar di Pegadaian Digital dibebaskan dari biaya pengelolaan rekening selama setahun pertama, lho.
Untuk mengetahui seberapa banyak saldo Tabungan Emas yang dapat dikumpulkan, sahabat bisa mengecek perkiraan hitungannya di Simulasi Tabungan Emas.
Nah, tertarik untuk menambah untung dengan mudah? Yuk, segera buka rekening Tabungan Emas dan nikmati keuntungan investasinya.
Baca juga: 6 Tips Menabung Harian, Konsisten dan Rutin Tambah Cuan!
Artikel Lainnya

Inspirasi
Contoh Susunan Acara 17 Agustus di RT, Kantor, dan Sekolah
Peringatan hari kemerdekaan Indonesia sudah dekat. Yuk, simak dulu contoh susunan acara 17 Agustus yang tepat agar perayaannya berjalan lancar!

Inspirasi
7 Cara Cek Tagihan Listrik Lewat HP Tanpa Aplikasi, Praktis!
Setiap bulan, mengecek besarnya tagihan listrik sudah menjadi rutinitas masyarakat Indonesia. Yuk, pahami cara cek tagihan listrik dan membayarnya di sini!

Inspirasi
Arti dan Kepanjangan Mudik Serta Sejarahnya di Indonesia
Mengupas tradisi mudik yang sudah berlangsung sejak zaman Majapahit hingga kini, beserta sejarah dan tips mudik yang aman dan nyaman. Cari tahu di sini, yuk.