Kenali Pengertian Investasi, Jenis, dan Tujuan Pelaksanaannya
Bagi banyak orang, investasi adalah suatu aktivitas di sektor keuangan yang dapat membantu penambahan keuntungan, baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
Secara umum, investor menyerahkan modal dalam kisaran nilai tertentu dengan tujuan meraup keuntungan sesuai dengan fluktuasi atau pergerakan harga aset dari waktu ke waktu.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, sebaiknya ketahui dulu informasi penting yang bisa dijadikan sebagai referensi sahabat. Untuk itu, mari simak artikel kali ini.
Apa itu Investasi?
Investasi adalah penanaman modal yang ditujukan untuk menghasilkan sejumlah keuntungan berdasarkan pergerakan nilai di pasar dan risikonya.
Sederhananya, investor menggunakan sejumlah modal miliknya untuk membeli aset atau instrumen investasi.
Keuntungan yang diperoleh dari investasi tidaklah seperti gaji atau perolehan dari kegiatan bekerja pada umumnya.
Aktivitas investasi menghasilkan keuntungan tanpa mengharuskan sahabat melakukan sesuatu. Pada beberapa instrumen, sistem berinvestasi bahkan serupa dengan menabung.
Jenis Investasi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, sistem berinvestasi dibedakan berdasarkan pemilihan instrumennya. Berikut adalah beberapa jenis investasi yang perlu sahabat ketahui:
1. Emas
Instrumen atau aset pertama investasi adalah emas. Sebagai logam mulia, emas menjadi aset dengan nilai berharga sehingga patut dijadikan sebagai bentuk investasi.
Dilihat dari sejarah harga emas di Indonesia, emas memiliki harga yang cukup stabil dan cenderung naik dari tahun 1970.
Sebagai instrumen investasi, emas bisa didapatkan dalam bentuk batangan atau perhiasan. Selain menabung emas di rumah, sahabat bisa berinvestasi emas di lembaga yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti Pegadaian.
2. Deposito
Instrumen investasi lainnya di Indonesia adalah deposito. Berbentuk tabungan berjangka, sistem investasi deposito sejatinya serupa dengan menabung.
Cara berinvestasi deposito adalah dengan menyetorkan sejumlah uang untuk meraup nilai keuntungan dalam jangka waktu tertentu.
Adapun persentase keuntungan deposito bersifat tetap sehingga cukup aman untuk dicoba investor pemula.
Produk deposito biasanya disediakan oleh lembaga perbankan. Investasi deposito memberlakukan ketentuan tertentu yang disesuaikan dengan tenor dan bunga tahunan.
3. Reksa Dana
Berbeda dengan investasi emas dan deposito yang bisa dilakukan sendiri, pengelolaan reksa dana diserahkan kepada manajer investasi.
Reksa dana memudahkan proses berinvestasi bagi pemilik modal yang tidak memiliki waktu untuk mengelola dan mengembangkan portofolio sendiri.
Investasi reksa dana dimulai dengan membeli unit penyertaan yang dibantu oleh perusahaan manajer investasi atau platform penyedia layanan khusus untuk kebutuhan tersebut.
Baca juga: Mengenal Manfaat Investasi di Hari Tua untuk Hidup Sejahtera
4. Obligasi
Salah satu bentuk instrumen investasi adalah surat utang yang diperjualbelikan atau disebut juga sebagai obligasi.
Obligasi memuat janji antara pihak penerbit obligasi dengan pembeli. Di dalamnya juga tercantum kewajiban untuk pembeli, yaitu:
- Pembayaran imbalan berupa bunga dalam periode tertentu.
- Pelunasan utang pokok pada jangka waktu yang telah disepakati.
Dari berbagai macam instrumen investasi, obligasi memiliki risiko yang relatif rendah dan nilainya lebih stabil jika dibandingkan dengan saham.
Adapun pembelian obligasi bisa dilakukan secara langsung dari penerbitnya ataupun lewat pasar sekunder.
5. Saham
Menanamkan modal dalam bentuk saham berarti membeli saham dari suatu perusahaan. Keuntungan dari bentuk investasi ini didasarkan pada pertumbuhan profit perusahaan dan pembagian dividen.
Investor yang memegang saham berhak atas kepemilikan perusahaan berdasarkan persentase tertentu sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Pembelian saham biasanya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penawaran di pasar perdana dan melalui investor lain lewat Anggota Bursa yang menjadi perantara.
Perlu dicatat bahwa risiko saham sepadan dengan kemungkinan untung yang tinggi dalam waktu singkat.
Maka dari itu, saham dikenal sebagai salah satu instrumen investasi berisiko tinggi karena pergerakan harganya yang cukup drastis, utamanya saat situasi ekonomi tidak stabil.
6. P2P Lending
P2P Lending adalah platform daring yang menyajikan fasilitas bagi peminjam dana (lender) secara langsung kepada debitur (borrower) dengan keuntungan lebih tinggi.
Proses investasi ini tidak hanya menguntungkan bagi lender, namun juga bagi borrower. Pasalnya, pengajuan pinjaman P2P Lending cenderung lebih cepat dan tidak memerlukan jaminan.
Akan tetapi, P2P Lending menerapkan suku bunga pinjaman yang cukup tinggi. Debitur yang terlambat membayar pun akan dikenakan denda.
7. Properti
Perlu dicatat bahwa hal-hal yang termasuk sebagai investasi adalah semua aset dengan nilai berharga, termasuk properti.
Bangunan berupa gedung, rumah, dan apartemen bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang.
Selain diinvestasikan, properti pun juga bisa dimanfaatkan dengan disewakan kepada orang lain.
Namun, investasi properti cukup berisiko karena membutuhkan modal dan biaya pemeliharaan dalam jumlah besar.
Tidak hanya itu, properti pun memiliki tingkat likuiditas rendah. Dengan kata lain, pencairan properti menjadi uang tunai tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.
Tujuan Investasi
Salah satu tujuan utama dari investasi adalah menambah keuntungan untuk mengamankan kondisi keuangan pribadi ataupun rumah tangga.
Di samping itu, investasi juga ditujukan untuk membantu mempersiapkan keuangan di masa depan.
Beberapa kebutuhan seperti dana pensiun dan biaya pendidikan anak bisa dipersiapkan dengan keuntungan dari investasi secara strategis.
Dalam jangka pendek, manfaat yang bisa didapatkan dari investasi adalah ketersediaan dana darurat untuk berbagai kebutuhan tak terduga.
Investasi pun juga memberikan rasa aman di masa depan. Sahabat masih mendapatkan passive income dari dana atau modal yang diinvestasikan.
Itulah pembahasan seputar investasi yang dapat membantu sahabat memahami perannya dalam mengamankan kondisi keuangan, baik sekarang maupun di masa depan.
Jika ingin investasi yang aman, sahabat bisa memilih emas. Selain nilainya yang cenderung naik, emas juga tahan inflasi.
Di saat nilai aset lain cenderung turun, emas tetap stabil karena ketersediaannya yang melimpah.
Apabila tertarik berinvestasi emas, sahabat bisa menggunakan layanan Tabungan Emas dari Pegadaian.
Investasi emas di Pegadaian memberlakukan sistem menabung dengan biaya pembelian awal Rp10 ribu dan biaya pemeliharaan rekening setiap tahunnya sebesar Rp30 ribu saja.
Saldo Tabungan Emas pun bisa digadaikan apabila sahabat membutuhkan dana sewaktu-waktu.
Pendaftaran rekening bisa dilakukan melalui aplikasi Pegadaian Digital ataupun secara langsung di outlet Pegadaian terdekat.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai investasi emas yang aman dan praktis dengan Pegadaian!
Baca juga: Cara Menabung Emas di Pegadaian untuk Pemula & Keuntungannya
Artikel Lainnya
Inspirasi
PENTING! Ini Manajemen Keuangan Praktis Bagi Pemilik UMKM!
Pemilik UMKM wajib pahami manajemen keuangan UMKM agar keuangan bisnis kita sehat! Mau tahu apa saja? Mari baca wawasan selanjutnya!
Inspirasi
Visa: Kenali Jenis, Fungsi, dan Cara Membuatnya dengan Tepat
Visa adalah dokumen penting yang menjadi bukti izin seorang warga negara untuk bepergian ke luar negeri. Mari pahami lebih jauh perannya di artikel ini.
Wirausaha
5 Ide Jajanan Sekolah Sehat dan Murah untuk Usaha Kuliner
Anak sekolah adalah salah satu target empuk untuk memasarkan usaha kuliner, karena meski sudah dibekali dari rumah, sebagian besar dari mereka masih mengeluarkan uang jajan untuk menambah porsi camilannya. Nah, bagi yang tertarik membuat jajanan sekolahan, alangkah baiknya jika Anda membuat camilan spesial dan berbeda dengan kebanyakan jajanan sekolah yang sudah ada. Pastikan jajanan tersebut […]