Apa itu Learning Agility? Ini Cara Peningkatan & Contohnya
Seiring dengan cepatnya perubahan dunia saat ini, setiap orang harus memiliki learning agility. Hal tersebut bukanlah suatu pilihan melainkan kebutuhan, terutama di dunia kerja.
Itulah mengapa dapat dikatakan bahwa arti learning agility adalah salah satu kunci utama dalam meraih kesuksesan di era modern untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pasalnya, setiap orang akan dituntut untuk bisa mengikuti ritme pertumbuhan yang serba cepat. Artikel ini akan membahas lebih dalam terkait learning agility, simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu Learning Agility?
Learning agility adalah kemampuan seseorang untuk belajar dari pengalaman dan beradaptasi secara efektif serta cepat yang kemudian diterapkan dalam situasi atau tantangan baru.
Kemampuan semacam ini menjadi semakin penting dalam lingkungan kerja yang cepat berubah dan dinamis.
Dalam Bahasa Indonesia, arti learning agility adalah kelincahan belajar. Konsep tersebut lebih menekankan pada kemampuan seseorang untuk menyerap informasi dan keterampilan.
Biasanya, individu dengan kemampuan ini cenderung memiliki cara kerja dan pola pikir yang terbuka serta tidak kaku.
Hal itu karena mereka mempunyai kemauan kuat untuk terus belajar dan menemukan berbagai inovasi produk maupun bisnis guna menghadapi perubahan secara tangkas serta responsif.
Dalam dunia kerja, learning agility dapat memperkuat ketahanan, meningkatkan efektivitas, daya saing organisasi, produktivitas, dan mendorong pertumbuhan pribadi serta profesional.
Secara umum, kemampuan ini juga termasuk dalam aspek yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja karyawan.
Komponen Learning Agility
Learning agility adalah kemampuan yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Untuk bisa melakukannya, ada beberapa komponen yang perlu menjadi perhatian.
Berikut ini adalah beberapa komponen tersebut, antara lain:
1. Adaptability
Memiliki kemampuan beradaptasi yang baik adalah hal krusial. Pasalnya, melalui kemampuan ini, setiap individu dapat menyesuaikan dirinya terhadap perubahan situasi secara cepat.
Mereka menjadi lebih terbuka dan tidak takut terhadap perubahan atau meninggalkan cara lama serta mencoba sesuatu yang baru.
Dengan demikian, mereka siap untuk belajar setiap pendekatan yang dibutuhkan guna menghadapi situasi maupun tantangan tertentu.
2. Curiosity
Seseorang dengan learning agility tinggi umumnya cenderung mempunyai rasa ingin tahu yang kuat. Biasanya, mereka akan terus mencari tahu dan bertanya mengenai banyak hal.
Misalnya, mereka selalu ingin memahami lebih dalam terkait hal-hal yang terjadi di sekitarnya dan bagaimana cara menghadapinya.
3. Critical Thinking
Komponen ini biasanya mencakup kemampuan individu dalam menganalisis informasi secara mendalam. Kemudian, mereka akan membuat suatu keputusan berdasarkan data yang ada.
Jadi, tidak dilakukan secara asal-asalan. Alhasil, mereka dapat memahami situasi serta mengambil langkah dengan lebih baik, cepat, dan tepat.
4. Responsive
Komponen ini sebenarnya saling berkaitan dengan kemampuan beradaptasi yang baik. Hal itu karena seseorang dengan learning agility akan lebih responsif terhadap adanya perubahan.
Mereka cenderung siap dalam menghadapi dan mengubah cara kerja lamanya menjadi yang baru sehingga mampu beradaptasi secara cepat.
5. Innovative
Komponen krusial lainnya adalah inovasi. Individu yang memiliki learning agility akan terus mencari hal-hal inovatif untuk meningkatkan kinerjanya.
Dengan demikian, mereka bisa meraih hasil yang lebih baik. Di samping itu, mereka pun sangat memperhatikan pemikiran-pemikiran kreatif guna menciptakan ide-ide baru.
Ide-ide tersebut kemudian diterapkan sebagai solusi inovasi untuk memecahkan permasalahan yang kompleks.
Baca juga: Ini Daftar 10 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia
Jenis-Jenis Learning Agility
Learning agility terdiri atas beberapa jenis yang membuatnya berbeda dari keterampilan teknis dan kecerdasan intelektual pada umumnya. Adapun jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut.
1. People Agility
People agility adalah kemampuan seseorang untuk memahami berbagai jenis orang. Jenis ini melibatkan kemampuan berkomunikasi, empati, adaptif, dan keahlian belajar dari pengalaman.
Umumnya, seseorang yang mempunyai people agility mampu menciptakan hubungan dan berinteraksi dengan baik.
2. Change Agility
Change agility adalah keantusiasan seseorang dalam menghadapi perubahan. Tidak hanya bersemangat, individu dengan change agility biasanya lebih siap dan adaptif.
Mereka akan secara terbuka menerima perubahan dan melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan keterampilan diri. Kemampuan ini sangat penting diterapkan dalam dunia kerja.
3. Mental Agility
Mental agility merupakan kemampuan dalam berpikir kreatif sekaligus kritis dalam menghadapi situasi atau masalah tertentu.
Individu dengan mental agility mampu melihat masalah dari berbagai perspektif baru untuk menemukan solusi yang tepat.
Mereka pun cenderung nyaman dalam menghadapi ambiguitas dan kompleksitas perubahan yang ada saat ini.
4. Result Agility
Result agility merupakan kemampuan seseorang untuk memberikan hasil yang diinginkan dalam situasi menantang.
Result agility juga dapat dikatakan sebagai cerminan keuletan seseorang dalam bekerja yang berfokus pada hasil dan tujuan serta mengatasi hambatan.
5. Self-Awareness
Self-awareness adalah kemampuan individu dalam memahami diri sendiri, baik itu terkait kekuatan maupun kelemahannya.
Seseorang dengan self-awareness tinggi mampu mengidentifikasi hal-hal apa saja yang perlu dikembangkan sehingga mereka lebih berfokus pada pertumbuhan pribadi.
Cara Meningkatkan Learning Agility
Learning agility perlu sekali untuk ditingkatkan. Proses peningkatan ini biasanya membutuhkan usaha dan komitmen yang konsisten. Berikut ini adalah beberapa cara peningkatannya.
1. Refleksi Diri
Refleksi diri adalah salah satu cara meningkatkan learning agility yang bisa diterapkan. Cobalah meluangkan waktu untuk sekadar merenungkan pengalaman atau apa yang dapat dipelajari.
Amati dan identifikasi hal-hal di dalam diri yang bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Dengan demikian, kamu dapat membuat rencana untuk meningkatkan kemampuan personal.
2. Mencari Peluang untuk Pembelajaran Berkelanjutan
Apabila ingin meningkatkan learning agility, cobalah lebih proaktif dalam mencari peluang untuk belajar secara berkelanjutan, baik melalui kursus online, pelatihan formal, dan lain sebagainya.
Selalu terbuka dan mengikuti ilmu pengetahuan serta wawasan baru akan membantu dalam menjaga relevansi sekaligus meningkatkan keterampilan yang dimiliki.
3. Mencari Umpan Balik
Umpan balik (feedback) adalah salah satu alat yang efisien untuk meningkatkan learning agility. Mintalah umpan balik dari atasan atau kolega untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan diri.
Gunakanlah umpan balik tersebut untuk menganalisis apa saja yang perlu diperhatikan, diperbaiki, dan ditingkatkan.
4. Menerapkan Pengetahuan yang Dipelajari
Salah satu langkah krusial yang perlu dilakukan untuk meningkatkan learning agility adalah menerapkannya secara langsung di kehidupan sehari-hari dalam konteks relevan.
Di samping itu, cobalah untuk mencari cara guna menguji ide-ide kreatif baru yang dapat diwujudkan.
5. Mempertahankan Rasa Ingin Tahu
Ketika mencapai sesuatu, kamu bisa mengapresiasinya namun jangan cepat puas akan hal tersebut. Sebaiknya, teruslah mencari tahu banyak hal dan memahaminya dengan baik.
Mempertahankan rasa ingin tahu akan membantu meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Langkah yang bisa dilakukan adalah dengan membaca buku dan mengikuti perkembangan.
Baca juga: Macam-Macam ATK yang Dapat Membantu Pekerjaan di Kantor
Contoh Penerapan Learning Agility
Ada banyak contoh konkret terkait penerapan learning agility di kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks pribadi, tim, maupun bisnis.
Misalnya, seorang manajer yang bekerja di perusahaan teknologi harus mampu dan menguasai teknologi baru dengan tujuan agar bisa memimpin suatu proyek.
Selain itu, ia pun dituntut untuk berpikir kritis dan kreatif guna mengembangkan strategi bisnis sehingga efisiensi tim menjadi lebih meningkat.
Demikian informasi terkait apa itu learning agility, mulai dari komponen, jenis, cara meningkatkan, dan contoh penerapannya.
Melalui penjelasan di atas, kamu menjadi lebih tahu bahwa arti learning agility lebih dari kemampuan memahami informasi baru melainkan seni belajar secara efektif dan cepat.
Untuk dapat meningkatkan kemampuan tersebut, kamu tentunya membutuhkan dana guna memenuhi kebutuhan belajar secara berkelanjutan.
Kini, kamu bisa mendapatkannya secara cepat melalui Gadai Tabungan Emas di Pegadaian. Dengan layanan tersebut kamu tidak perlu membawa emas fisik ke kantor Pegadaian.
Sebagai gantinya, kamu dapat menjadikan saldo tabungan emas sebagai agunan atas pengajuan dana. Layanan ini telah terjamin keamanan dan kepraktisannya.
Lebih mudah lagi, saat ini transaksi Gadai Tabungan Emas bisa dilakukan melalui aplikasi Pegadaian Digital sehingga kamu tidak perlu mengantre panjang.
Yuk, mulai investasi emas di Pegadaian untuk menjaga keamanan finansial di saat kondisi tak terduga!
Baca juga: Apa Saja Contoh Asimilasi? Ini Penjelasan Lengkapnya!
Artikel Lainnya
Inspirasi
3 Cara Mendapatkan Kode Referral Pegadaian Digital di Rumah
Tak hanya uang, kamu juga bisa menabung emas di Pegadaian. Sebenarnya, apa saja keuntungan menabung emas? Simak ulasannya di sini.
Inspirasi
Mengenal Perbedaan Asuransi dan Investasi
Asuransi tidak sama dengan investasi, begitu pula sebaliknya. Sebelum memutuskan melakukan keduanya sebaiknya kita pelajari dulu perbedaannya
Wirausaha
6 Ide Bisnis Modal Kecil yang Bisa Dijalankan oleh Milenial
Cari ide bisnis modal kecil? Temukan inspirasi bisnis menarik yang cocok untuk milenial. Pelajari langkah awalnya di sini!