Niat Puasa Ramadan dan Artinya yang Perlu Diketahui
Niat puasa Ramadan adalah salah satu rukun yang wajib dipenuhi sebelum berpuasa. Ibadah wajib selama setahun ini hanya dapat dilakukan ketika kamu telah membaca niatnya.
Mengingat puasa Ramadan merupakan kewajiban kaum muslim, maka niatnya pun berbeda dengan puasa sunah, seperti puasa Senin-Kamis dan puasa Arafah.
Berbeda dengan niat puasa sunah yang bisa dilakukan di siang hari, niat puasa wajib perlu diucapkan sebelum ibadah wajib tersebut dilaksanakan.
Jika masih belum hafal niat puasa Ramadan, simak dulu pembahasan yang sudah dirangkum secara singkat di bawah ini.
Niat Puasa Ramadan dan Artinya
Terdapat beberapa bacaan niat puasa Ramadan yang sah untuk dilafalkan sebelum kamu menahan lapar dan haus seharian.
Menurut buku Fikih Empat Madzhab yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, niat yang dibaca untuk puasa dianggap cukup apabila sudah tertanam di hati pengucapnya.
Meskipun niat bisa dilakukan di dalam hati, pelafalan secara lisan disunahkan. Maka dari itu, akan lebih baik jika kamu mengucapkan niat puasa Ramadan dengan jelas dan lancar.
Mengucapkan niat sebelum berpuasa Ramadan juga berperan sebagai pengingat akan pelaksanaan ibadah wajib tersebut.
Niat tersebut memberikan kesadaran penuh bahwa setiap hal yang dilakukan selama puasa harus didasari dengan keikhlasan dan ketulusan.
Agar puasa Ramadan terlaksana sesuai dengan prinsip dan syariat Islam, kamu bisa melafalkan niat puasa berikut:
1. Niat Puasa Ramadan yang Umum
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā.”
Artinya: Saya berniat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa selama bulan Ramadan tahun ini karena Allah Yang Maha Tinggi.
2. Niat Puasa Ramadan yang Singkat
Terdapat beberapa bacaan niat puasa Ramadan singkat yang bisa dipilih. Berikut tulisannya dalam bahasa Arab, pelafalan, dan artinya:
- نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ
“Nawaitu shauma Ramadhāna.”
Artinya: Saya berniat puasa Ramadan.
- نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ/عَنْ رَمَضَانَ
“Nawaitu shauma ghadin min/’an Ramadhāna.”
Artinya: Saya berniat puasa untuk esok hari pada bulan Ramadan ini.
- نَوَيْتُ صَوْمَ الْغَدِ مِنْ هَذِهِ السَّنَةِ عَنْ فَرْضِ رَمَضَانَ
“Nawaitu shaumal ghadi min hādzihis sanati ‘an fardhi Ramadhāna.”
Artinya: Saya berniat puasa untuk esok hari di tahun ini untuk kewajiban Ramadan.
Baca juga: Menu Buka Puasa Hari Pertama ala Rumahan yang Sehat
Kapan Niat Puasa Dibaca?
Setelah mengetahui niat puasa Ramadan dan artinya, saatnya untuk mengenali waktu yang tepat untuk membaca niat puasa.
Puasa Ramadan adalah kewajiban setiap individu yang beragama Islam untuk menahan lapar dan dahaga mulai dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari selama sebulan penuh.
Membaca niat puasa merupakan pertanda dimulainya ibadah tersebut. Hal ini menjadi salah satu penentu sah atau tidaknya ibadah puasa selama bulan Ramadan.
Selain dilandasi keikhlasan dan ketulusan, niat puasa Ramadan perlu dilafalkan sebelum memulai ibadah, yaitu sebelum terbit fajar atau azan Subuh.
Maka dari itu, seseorang yang akan melakukan ibadah puasa Ramadan di esok hari sebaiknya berniat pada malam hari sebelumnya hingga terbit fajar.
Niat Puasa Ramadan saat Tarawih
Niat puasa bisa dibaca sebelum memasuki waktu Subuh. Umumnya, pelafalan niat secara lisan dilakukan bersama-sama di masjid setelah salat Tarawih.
Mengucapkan niat berpuasa dengan jemaah salat Tarawih memberikan suasana khidmat dan dapat memperkuat hati untuk melaksanakan ibadah puasa keesokan harinya.
Niat Puasa Ramadan saat Sahur
Jika tidak sempat berniat pada malam hari, kamu bisa mengucapkan niat sebelum melaksanakan sahur.
Dengan melantunkan niat berpuasa, ibadah wajib yang dilakukan mulai dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari tersebut berlandas pada keikhlasan dan ketulusan hati.
Itulah pembahasan seputar niat puasa Ramadan dan waktu yang dianjurkan untuk melafalkannya.
Mengingat puasa Ramadan yang hukumnya wajib dilakukan, pelafalan niatnya pun menjadi hal yang tidak boleh dilupakan.
Niat puasa perlu diucapkan setiap hari selama bulan Ramadan agar puasanya sah dan kamu dapat menjalankan ibadah wajib tersebut dengan tekad yang bulat.
Selain mengucapkan niat puasa, jangan lupa untuk mempersiapkan kebutuhan lain, seperti menu buka selama 1 bulan.
Tentunya kebutuhan buka dan sahur selama puasa Ramadan perlu dipenuhi dengan alokasi biaya belanja yang tepat.
Agar dapat memenuhi biaya yang dibutuhkan untuk belanja, pastikan untuk membuat alokasi gaji bulanan secara proporsional.
Selain itu, persiapkan dana untuk kebutuhan mudik menjelang Lebaran. Apabila masih membutuhkan dana tambahan, jangan ragu untuk menggadaikan aset berharga ke Pegadaian.
Baik perhiasan emas maupun peralatan elektronik bisa digadaikan untuk mendapatkan dana mulai dari Rp50 ribu hingga lebih dari Rp20 juta.
Cukup serahkan barang jaminan serta dokumen kelengkapan untuk mengajukan gadai melalui layanan Gadai Emas dan Gadai Non Emas di Pegadaian.
Adapun pembayaran pinjaman bisa dilakukan melalui metode cicilan dengan pelunasan sewaktu-waktu. Sebagai nasabah gadai, kamu pun berhak untuk mengajukan perpanjangan berkali-kali.
Jadi, tertarik untuk mendapatkan dana tambahan saat Ramadan? Yuk, gadai dengan aman di Pegadaian!
Baca juga: Berbagai Amalan Utama di Bulan Puasa. Yuk Jalani Bersama!
Artikel Lainnya
Emas
Emas 1 Suku Berapa Gram? Kenali Satuan Berat Investasi Ini
Suku merupakan satuan berat emas yang digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam berinvestasi. Lantas, emas 1 suku berapa gram? Simak di sini.
Keuangan
9 Cara Melunasi Utang 50 Juta Secara Cermat dan Efektif
Terdapat beberapa cara melunasi utang 50 juta yang bisa diterapkan, seperti merekapitulasi utang dan kalkulasi aset. Temukan cara-cara lainnya di sini!
Inspirasi
5 Inspirasi Gamis Lebaran 2024 yang Chic dan Nyaman Dipakai
Rayakan momen lebaran dengan menyiapkan baju gamis yang chic dan nyaman dipakai. Yuk, cari tahu model gamis lebaran yang cocok untukmu di sini!