Bagaimana Cara Alokasi Gaji Bulanan? Ini 6 Poin Pentingnya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Keuangan

31 January 2024
Bagikan :
image detail artikel

Gaji bulanan perlu dikelola dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhanmu. Lalu, bagaimana cara alokasi gaji atau cara membagi gaji yang tepat?
Mengalokasikan gaji sesuai dengan kebutuhan merupakan cara mengatur keuangan mendasar yang dapat membantumu menghindari defisit.
Apabila gaji dialokasikan dengan tepat, maka pemenuhan kebutuhan pribadi atau rumah tangga pun akan terencana dengan baik.
Penasaran bagaimana alokasi gaji bulanan yang tepat? Mari simak poin-poin pentingnya di bawah ini.

Cara Alokasi Gaji Bulanan

Keuangan yang aman ditentukan dari ketepatan pengalokasian gaji berdasarkan kebutuhan. Agar dapat menjamin keamanan keuanganmu, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Buat Persentase Alokasi Gaji

Hal pertama yang perlu dilakukan dalam menentukan alokasi gaji adalah membuat persentase pengalokasian dari pendapatan itu sendiri.
Pada dasarnya, persentase alokasi gaji bersifat fleksibel. Artinya, persentase tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.
Adapun rincian persentase tabungan dari gaji yang paling umum digunakan dalam alokasi gaji bulanan adalah:

  • 45% untuk kebutuhan pokok.
  • 25% untuk tabungan.
  • 20% untuk pembayaran cicilan/utang.
  • 10% untuk dana darurat.

Agar dapat membuat daftar persentase alokasi gaji yang tepat, kamu perlu mengidentifikasi setiap kebutuhan pengeluaran dengan detail. Untuk itu, dibutuhkan ketelitian yang baik.
Dengan daftar pengeluaran yang terperinci, kamu pun bisa mengecek dan mengevaluasi kembali berbagai biaya yang dikeluarkan pada periode tertentu. 

2. Gunakan Formula 40-30-20-10

Jika kamu sudah terbiasa mengatur keuangan dengan gaji kecil berdasarkan ketentuan UMK, maka penerapan rumus alokasi gaji 40-30-20-10 tidak akan sulit dilakukan.
Rumus 40-30-20-10 bisa digunakan apabila pembagian persentase pada poin pertama tidak berjalan dengan lancar.
Angka-angka tersebut bukanlah angka random. Setiap angka persentase tersebut menentukan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhanmu.
Berikut adalah rincian penggunaan rumus 40-30-20-10 untuk memastikan keuangan terencana dengan baik:

  • 40 : Pengalokasian gaji untuk kebutuhan hidup utama dan biaya bulanan.
  • 30 : Pengalokasian gaji untuk pembayaran cicilan.
  • 20 : Pengalokasian gaji untuk kebutuhan tabungan.
  • 10 : Pengalokasian gaji untuk dana darurat.

Baca juga: 12 Cara Mendapatkan Uang dari Internet, Praktis & Efektif! 

3. Prioritaskan Kebutuhan Utama

Pengelolaan keuangan didasarkan pada prioritas kebutuhan. Agar dapat memastikan gaji dialokasikan dengan baik, buatlah skala prioritas.
Pastikan untuk memisah kebutuhan dan keinginan agar pengeluaran tidak membengkak. Terapkan gaya hidup frugal living untuk pengalokasian gaji sesuai kebutuhan.
Sebagai contoh, hindari FOMO dengan membeli smartphone keluaran terbaru ketika masih memiliki smartphone yang masih berfungsi dengan baik.
Alih-alih membeli gadget, gunakan gaji bulanan untuk memenuhi kebutuhan utama yaitu sandang, pangan, dan papan serta pembayaran penting lainnya terlebih dahulu.
Apabila masih ada sisa, alokasikan dana tersebut untuk ditabung atau disimpan sebagai dana darurat.

4. Sisihkan Gaji untuk Dana Darurat

Setelah membeli kebutuhan utama, sisa gaji di kantong bisa disisihkan untuk disimpan sebagai dana darurat.
Dana darurat adalah dana yang dipersiapkan guna memenuhi kebutuhan mendadak. Misalnya, biaya operasi untuk anggota keluarga yang jatuh sakit bisa dipenuhi dengan dana dari kumpulan penyisihan gaji bulanan.
Kejadian tidak terduga yang berdampak pada kondisi finansial bisa diatasi dengan cepat apabila ada kesiapan dana dari alokasi gaji bulanan.
Oleh karena itu, tabunglah hasil pendapatan agar bisa mendapatkan dana siap sedia untuk kebutuhan darurat yang datang kapan saja. 

5. Tambah Pendapatan dengan Side Hustle

Jika pendapatan sekarang dirasa tidak cukup, maka carilah tambahan dengan melakukan side hustle yang merupakan pekerjaan tambahan.
Side hustle sendiri berbeda dengan side job yang merupakan pekerjaan sampingan. Umumnya, side hustle diartikan sebagai pekerjaan tambahan di luar pekerjaan utama yang fleksibel.
Beberapa contoh side hustle yang populer saat ini adalah menjadi freelancer di bidang-bidang tertentu, seperti writing, tutoring, pembuatan konten media sosial, dan lain sebagainya.
Namun perlu diingat bahwa tambahan pendapatan dari side hustle tidak semata-mata bisa membuatmu hidup boros.
Alokasikan total pendapatan dari gaji bulanan dan pendapatan side hustle dengan proporsional. Dengan begitu, pemenuhan kebutuhan lebih mudah dan hasil menabung pun lebih optimal.
Baca juga: 12 Cara Menabung 1 Miliar Sebelum Usia 30 Tahun 

6. Alokasikan Sisa Pendapatan untuk Investasi

Bagaimana jika masih terdapat sisa gaji yang berada di luar alokasi untuk menabung? Daripada dimasukkan tabungan sepenuhnya, salurkan sisa dana tersebut untuk investasi.
Investasi dapat membantumu mendapatkan keuntungan dari kepemilikan aset berharga. Banyak aset yang bisa diinvestasikan, mulai dari emas, properti, hingga saham.
Jika belum pernah berinvestasi, maka sebaiknya kamu memilih aset dengan risiko kerugian rendah. Salah satu aset yang nilainya stabil di tengah ketidakpastian ekonomi adalah emas.
Secara historis, nilai emas cenderung meningkat dan stabil sekalipun terjadi inflasi maupun resesi.
Di samping itu, emas pun memiliki tingkat likuiditas tinggi sehingga bisa dikonversikan menjadi uang kapan saja.
Dengan mengalokasikan gaji untuk berinvestasi emas, pendapatan tambahan pun akan didapat sehingga nilai keuanganmu pun akan bertambah.
Itulah pembahasan seputar cara alokasi gaji bulanan yang dapat dijadikan acuan untuk mengatur keuangan pribadi.
Di samping mencukupi kebutuhan, gaji yang dialokasikan untuk investasi dapat menghasilkan keuntungan di masa depan.
Agar investasi terjamin aman, kamu bisa melakukannya di lembaga yang terdaftar dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti Pegadaian.
Pegadaian merupakan lembaga pergadaian yang menyediakan layanan Tabungan Emas untuk kebutuhan investasi emas dengan aman dan praktis.
Tidak perlu lagi waswas menabung emas di rumah, kini kamu bisa membuka rekening Tabungan Emas dan menitipkan emas 24 karat yang dibeli di Pegadaian.
Pembelian terjangkau mulai dari Rp10 ribu saja dengan biaya pengelolaan rekening sebesar Rp30 ribu setiap tahun.
Jika daftar melalui Pegadaian Digital, kamu akan dibebaskan dari biaya pengelolaan rekening selama setahun lho.
Emas yang ditabung pun bisa digadaikan dan dijual dengan mudah untuk memenuhi kebutuhan darurat.
Jadi, sudah siap mengalokasikan gaji untuk investasi emas? Yuk, buka rekening emas segera di Pegadaian!
Baca juga: Manajemen Keuangan: Ini Fungsi, Tujuan, Prinsip, & Tipsnya


image detail artikel

Wirausaha

4 Usaha Tanpa Modal yang Menguntungkan

Terdapat beberapa usaha tanpa modal seperti Dropship hingga menjadi guru les. Simak daftar lengkapnya di artikel ini!

31 January 2024
image detail artikel

Keuangan

5 Tips Mengelola Keuangan dengan Budgeting Cerdas

Tips mengelola keuangan dengan budgeting cerdas untuk raih stabilitas keuangan. Pelajari strategi berikut untuk masa depan yang lebih mantap.

31 January 2024
image detail artikel

Keuangan

Bagaimana Cara Gadai HP di Pegadaian? KCA Jawabannya!

Tidak bisa dipungkiri bahwa sejak dulu manusia bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Setiap orang akan bekerja atau memiliki sebuah usaha yang tak jarang dilakukan hingga lembur. Tidak sedikit juga orang yang memiliki usaha atau pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ini. Indonesia memang masuk ke golongan negara berkembang dengan masih banyaknya masyarakat yang berada […]

31 January 2024

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved