Dollar Cost Averaging: Kenali Cara Kerja & Cara Hitungnya
Dalam berinvestasi, Dollar Cost Averaging adalah suatu strategi yang mudah diterapkan dengan prinsip sederhananya, yaitu mengeluarkan dana investasi secara rutin.
Dollar Cost Averaging (DCA) sering digunakan investor yang ingin mengoptimalkan investasinya apabila terjadi volatilitas di pasar modal.
Agar dapat memahami strategi Dollar Cost Averaging dalam berinvestasi, mari simak pembahasan singkatnya di bawah ini.
Apa itu Dollar Cost Averaging?
Dollar Cost Averaging adalah praktik berinvestasi secara sistematis yang mengharuskan investor mengeluarkan dana dalam jumlah yang sama selama periode tertentu.
Agar strategi Dollar Cost Averaging bekerja, investor perlu mengabaikan pergerakan harga di pasar modal.
Daripada mengalokasikan dana investasi dalam jumlah besar untuk aset tertentu, jumlah dana investasi disama ratakan untuk berbagai jenis aset.
Dengan demikian, investasi tetap berjalan di berbagai aspek secara konsisten. Jadi, investor tidak perlu membutuhkan pertimbangan lama untuk menentukan jumlah pendanaan untuk investasi setiap waktu.
Secara umum, Dollar Cost Averaging adalah strategi yang bisa diterapkan oleh investor pemula maupun yang sudah mahir.
Keunggulan Dollar Cost Averaging
Menyamaratakan kebutuhan investasi dengan strategi DCA memudahkan investor dalam mengatasi masalah pergerakan pasar yang tidak menentu.
Di samping itu, keunggulan lain yang bisa didapatkan Dollar Cost Averaging adalah:
1. Mengurangi Risiko Kerugian
Investor dari berbagai level bisa menerapkan strategi Dollar Cost Averaging untuk memastikan keuntungan investasi.
Dengan mengeluarkan dana yang berjumlah sama secara rutin dalam periode waktu tertentu, investor tidak akan kehilangan momentum dalam volatilitas pasar yang tidak menentu.
Bisa dikatakan bahwa Dollar Cost Averaging adalah cara untuk meminimalisasi kerugian dari investasi yang dilakukan pada waktu yang tidak tepat.
2. Menurunkan Rata-Rata Pengeluaran
Jumlah dana investasi yang sama di seluruh aset dapat menurunkan rata-rata pengeluaran investor.
Alih-alih menyesuaikan pengeluaran dengan pergerakan harga di pasar modal yang tidak menentu, investor dapat menyamaratakan biaya investasi untuk berbagai aset.
Dengan begitu, pengurangan atau penambahan nilai akibat volatilitas pasar akan seimbang dan tidak menyebabkan kerugian besar.
3. Menghemat Waktu dalam Berinvestasi
Menimbang-nimbang waktu yang tepat untuk berinvestasi tidak selalu berdampak positif pada aktivitas investasi.
Maka dari itu, Dollar Cost Averaging adalah metode yang tepat untuk menggunakan waktu secara optimal. Dengan begitu, investor tidak akan kehilangan momentum dalam berinvestasi.
4. Mengelola Portofolio Investasi dengan Lebih Baik
Berinvestasi tidak perlu membutuhkan tenaga banyak. Cukup menggunakan strategi yang tepat untuk mengelola portofolio investasi dengan tepat.
Dengan Dollar Cost Averaging, investor dapat membuat portofolio investasi yang lebih baik, di mana keuntungan tetap didapatkan dan risiko kerugian dapat ditekan.
Baca juga: 6 Investasi Dana Pensiun untuk Keamanan Finansial Masa Depan
Cara Kerja Strategi Dollar Cost Averaging
Dollar Cost Averaging adalah strategi investasi yang berpegang pada prinsip sederhana, yaitu menabung di berbagai aset dalam jangka waktu lama.
Secara umum, cara kerja Dollar Cost Averaging sendiri fokus pada keberlangsungan (sustainability) daripada menimbang risiko dari kondisi pasar yang tidak stabil pada jangka pendek.
Fokus Dollar Cost Averaging adalah membangun kebiasaan investasi secara rutin untuk mendapatkan keuntungan tanpa mengeluarkan modal dalam jumlah besar dalam waktu tertentu.
Adapun kerugian yang mungkin diderita akibat pergerakan harga di pasar modal dapat diimbangi dengan keuntungan dari aset lain yang harganya sedang naik.
Cara Menghitung Dollar Cost Averaging
Pada dasarnya, penghitungan rata-rata biaya investasi dengan strategi DCA sama seperti menghitung rata-rata biaya secara umum.
Cukup hitung total investasi yang dimiliki dan bagi hasilnya dengan jumlah aset yang dibeli. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung Dollar Cost Averaging adalah:
Dollar Cost Average = Total Nilai Investasi / Jumlah Aset yang Dibeli
Sebagai contoh, sahabat berinvestasi emas senilai Rp100 ribu di Pegadaian. Selama 2 tahun, sahabat menabung emas dengan rutin hingga saldo tabungan emas mencapai Rp10 juta.
Sekalipun harga emas naik turun selama periode tersebut, saldo yang terkumpul mencapai Rp10 juta yang setara dengan 10 gram emas batangan. Agar strategi Dollar Cost Averaging berjalan dengan lancar, seorang investor perlu membuat rencana yang matang.
Tidak hanya jumlah dana investasi yang perlu diperkirakan, namun juga frekuensi pengeluaran dana serta rata-rata nilai masing-masing aset.
Dengan begitu, investor dapat menyesuaikan pembiayaan investasi dengan pendapatan dan pemenuhan kebutuhan mendadak sewaktu-waktu.
Itulah pembahasan singkat seputar Dollar Cost Averaging untuk memberikan gambaran seputar strategi investasi yang dilakukan secara rutin dalam jumlah yang konsisten.
Dollar Cost Averaging adalah strategi yang bisa diterapkan untuk investasi emas. Secara historis, emas cenderung mengalami peningkatan harga setiap tahunnya.
Jika ingin memulai berinvestasi emas, sahabat bisa membuka Tabungan Emas di Pegadaian. Layanan ini dapat memberikan kemudahan berupa pengumpulan emas fisik secara aman.
Alih-alih menyimpan emas fisik di rumah, emas yang sahabat tabung akan disimpan secara aman di Pegadaian.
Jangan khawatir, sahabat bisa menabung kapan saja. Tidak ada kewajiban untuk menabung setiap bulan. Jadi, bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
Untuk memantau proses menabung, sahabat bisa melihat saldo yang tertera di rekening tabungan emas milik sahabat.
Pembelian emas bisa dimulai dari Rp10 ribu. Biaya pengelolaan rekening pun terjangkau, yaitu hanya Rp30 ribu per tahun dan akan gratis 1 tahun pertama jika menggunakan aplikasi Pegadaian Digital..
Tertarik berinvestasi emas? Yuk, menabung emas dengan aman di Pegadaian!
Baca juga: Pengaruh Inflasi Terhadap Investasi yang Perlu Diketahui
Artikel Lainnya
Wirausaha
Margin: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
Apa itu margin? Margin adalah persentase keuntungan yang dari selisih antara penjualan produk dan biaya produksi. Yuk simak selengkapnya!
Wirausaha
Berbisnis Sambil Berbagi
Bisnis akan lebih bermakna bila dibarengi dengan kegiatan berbagi. Itulah makna kisah bisnis yang akan menjadi topik kali ini. Butuh pengorbanan, keberanian, tindakan nyata, dan ketekunan untuk menapaki jalan bisnis yang dipilih. Diantara segelintir orang itu tercatat nama Muhammad Saleh. Sedari muda, pria kelahiran Sumedang, 28 Januari 1964 ini sudah memiliki cita-cita untuk merintis usaha […]
Wirausaha
Contoh Surat Izin Usaha Termasuk Syarat dan Cara Membuatnya
Surat Izin Usaha adalah dokumen bukti aktivitas niaga atau perdagangan. Yuk simak juga contoh surat izin usaha beserta cara membuatnya!