Demand Pull Inflation: Contoh, Penyebab, dan Mengatasinya

Oleh writerselsi dalam Keuangan

11 December 2024
Bagikan :
image detail artikel

Kenaikan harga barang dan jasa di pasar menjadi perhatian khusus di Indonesia hingga kini. Salah satunya adalah akibat adanya demand pull inflation.

Secara umum, demand pull inflation akan terjadi ketika adanya ledakan ekonomi. Jika tidak segera ditangani, tentunya akan membahayakan perekonomian negara, salah satunya tingkat atau laju inflasi tinggi. Lantas bagaimana menyikapinya?

Artikel di bawah ini akan menjelaskan secara detail kepada sahabat apa yang dimaksud dengan demand pull inflation, contohnya dan penyebab, hingga bagaimana cara mengatasinya. 

Yuk, simak ulasan lengkapnya di sini!

Apa itu Demand Pull Inflation?

Fenomena saat terjadinya jumlah permintaan konsumen yang lebih tinggi dari penawaran yang tersedia dan membuat harga barang dan jasa naik disebut demand pull inflation atau inflasi tarikan permintaan. 

Fenomena tersebut akan sering terjadi saat ekonomi berkembang dan masyarakat memiliki daya beli yang tinggi. 

Mengutip laman Bank Indonesia, inflasi tarikan permintaan tersebut terjadi karena adanya permintaan barang atau jasa yang tinggi terhadap ketersediaannya. 

Hal tersebut menggambarkan adanya ketidakseimbangan dalam penawaran dan permintaan.  

Contoh Demand Pull Inflation

Contoh demand pull inflation yang sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yakni harga masker meningkat ketika pandemi COVID-19 terjadi. 

Sedangkan sebelum pandemi terjadi, harga masker sangat murah dan dapat menemukannya di mana-mana. 

Contoh lainnya adalah saat pemerintah berusaha meningkatkan jumlah mobil dan menawarkan kredit pajak khusus calon pembeli mobil hemat bahan bakar. 

Hal ini tersebut akan membuat permintaan mobil meningkat drastis. Akan tetapi, produksi tidak bisa memenuhi permintaan masyarakat dengan cepat. 

Maka yang terjadi, mobil dengan model paling populer harganya akan semakin mahal dan proses tawar-menawar juga semakin jarang terjadi. 

Hasil yang ditimbulkan tentunya harga rata-rata mobil baru jadi meningkat. Semua kasus contoh itu terjadi karena economic boom atau ledakan ekonomi.

Penyebab Demand Pull Inflation

Ada berbagai faktor dari penyebab terjadinya inflasi tarikan permintaan yang perlu kamu ketahui. Berikut ini penjelasan secara mendetail untukmu!

1. Ekonomi yang Tumbuh

Salah satu penyebabnya adalah adanya pertumbuhan ekonomi global yang lebih cepat. 

Hal tersebut tentunya membuat konsumen merasa percaya diri sehingga mereka akan menghabiskan uangnya lebih banyak dan meminjam uang ke bank lebih banyak lagi. 

Selama hal tersebut berlangsung, maka bisnis akan meningkat karena adanya kepercayaan masyarakat yang memicu naiknya permintaan. 

Peran bisnis di sini akan mendorong produsen dalam meningkatkan harga agar memperoleh keuntungan lebih. 

2. Meningkatnya Permintaan 

Terjadinya peningkatan permintaan tentunya juga berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan barang dan jasa dalam suatu periode tertentu.

Di sisi lain, permintaan ekspor pun akan memaksa untuk menurunkan harganya dengan tiba-tiba.

3. Ekspektasi Inflasi

Penyebab berikutnya karena adanya ekspektasi inflasi. Ini terjadi akibat perbuatan masyarakat dalam mengantisipasi adanya kenaikan harga di masa depan.

Sehingga mereka akan berusaha untuk membeli barang dan jasa saat ini guna menghindari lonjakan harga di masa mendatang. 

4. Lebih Banyak Uang dalam Sistem

Saat meningkatnya uang yang beredar luas di tengah masyarakat, tentu tingkat pembelian akan meningkat dan persediaan barang berkurang yang membuat harganya jadi semakin mahal.

5. Pengeluaran Pemerintah

Saat pengeluaran pemerintah membengkak, baik dari segi infrastruktur atau program kesejahteraan, maka permintaan dalam sektor ekonomi turut meningkat. Inilah yang menjadi pemicu naiknya barang atau jasa.

Baca juga : Panduan Suku Bunga Dasar & Perhitungan Bunga Pinjaman

Cara Mengatasi Demand Pull Inflation

Mungkin, kamu akan bertanya-tanya apakah bisa diatasi? Tentu bisa! Berikut ini adalah cara mengatasinya!

1. Kebijakan Moneter

Langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah mengadopsi kebijakan moneter yang ketat untuk mengurangi jumlah uang yang beredar. Salah satu langkahnya yakni menaikkan tingkat suku bunga.

Dengan begitu, bank sentral dapat menekan uang yang beredar di masyarakat, mendorong tabungan daripada pengeluaran, dan mengendalikan inflasi.

2. Kebijakan Fiskal

Mengurangi pengeluaran dan meningkatkan pendapatan merupakan cara lainnya yang dapat ditempuh oleh pemerintah, seperti mengurangi belanja pemerintah atau meningkatkan subsidi. 

3. Kebijakan Pendapatan

Melakukan perundingan upah atau mengeluarkan kebijakan untuk menekan kenaikan harga juga bisa dilakukan sebagai langkah mengurangi kenaikan harga barang dan jasa. 

Baca juga : Inflasi Hijau: Arti, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Itulah pembahasan seputar demand pull inflation yang perlu menjadi perhatian sahabat agar lebih mempersiapkan diri untuk menghadapinya. 

Agar tidak merugi, sahabat bisa memilih untuk menabung emas sebagai pengganti uang tunai dengan nilai yang rawan turun ketika terjadi inflasi tarikan permintaan.
Hal ini dikarenakan emas adalah aset berharga yang terbukti sebagai instrumen investasi aman dan efektif sekalipun terjadi inflasi. Tidak hanya itu, emas cenderung naik dan memberikan perlindungan terhadap penurunan daya beli akibat naiknya harga barang dan jasa.
Bagi sahabat yang ingin menabung emas dan ragu menyimpannya di rumah sendiri, sahabat bisa gunakan layanan Tabungan Emas di Pegadaian. 
Sistemnya seperti menabung pada umumnya, yang mana hanya melakukan pembelian awal minimal Rp10 ribu untuk membuka rekening. 
Biaya pemeliharaannya pun cukup terjangkau, yakni sebesar Rp30 ribu setiap tahunnya. Jika daftar di Pegadaian Digital, sahabat akan dibebaskan dari biaya pemeliharaan pada satu tahun pertama.
Mudah dan terjangkau, bukan? Tunggu apa lagi? Yuk, mulai menabung emas di Pegadaian untuk mengamankan keuangan dan mengantisipasi inflasi tarikan permintaan!
Baca juga : Cara Menghitung Laju Inflasi Beserta Rumusnya

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved