Income Statement: Arti, Unsur, Jenis, Fungsi, & Cara Buatnya
Income statement adalah istilah dalam dunia bisnis yang berarti laporan laba rugi. Laporan atau dokumen tersebut berisi informasi seputar manajemen keuangan suatu badan usaha.
Dalam bahasa Indonesia, income statement lebih sering disebut sebagai laporan laba rugi yang biasanya disajikan pada akhir tahun.
Untuk mengetahui pentingnya income statement, mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu Income Statement?
Income statement adalah laporan yang berisi informasi seputar pemasukan, pengeluaran, laba, dan rugi suatu badan usaha selama periode tertentu.
Dari laporan tersebut, pelaku usaha bisa memahami performa keuangan dan melakukan evaluasi untuk perencanaan strategi ke depannya.
Tidak hanya berguna bagi pelaku usaha, income statement adalah instrumen yang memiliki peran penting untuk meyakinkan investor.
Pada penerapannya, laporan laba rugi atau income statement adalah bagian dari laporan keuangan yang menjabarkan laba dan rugi dari suatu badan usaha.
Unsur Laporan Laba Rugi
Perlu dicatat bahwa penyajian laporan laba rugi atau income statement masing-masing perusahaan akan terlihat berbeda.
Pasalnya, masing-masing badan usaha memiliki angka keuntungan dan kerugian yang tidak sama.
Akan tetapi, unsur laporan laba rugi pada dasarnya tetap sama. Adapun unsur-unsur yang terdapat pada laporan laba rugi atau income statement adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan (Revenue)
Hal pertama yang tercantum dalam income statement adalah pendapatan atau arus kas masuk dari kegiatan operasional.
Jumlah pendapatan yang tercatat ini diperoleh dari total kas masuk kotor setelah dikurangi potongan harga penjualan, retur, dan berbagai tunjangan lainnya.
2. Biaya (Expenses)
Berkebalikan dari pemasukan, biaya merupakan hasil dari arus keluar atau penggunaan aktiva. Sering kali biaya disebut sebagai liabilitas dari kegiatan operasional, produksi, maupun pengiriman.
3. Keuntungan (Gains)
Income statement tidak lengkap jika tidak disertai informasi keuntungan. Data keuntungan ini didapatkan dari peningkatan ekuitas dari kas masuk maupun hasil investasi pemilik perusahaan.
4. Kerugian (Losses)
Agar laporan laba rugi komprehensif, informasi seputar kerugian atau penurunan ekuitas perlu disajikan.
Angka kerugian didapatkan dari dampak transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Kerugian bisa dilihat dari penurunan ekuitas menurun akibat pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan.
Baca juga: 10 Ide Usaha Modal 10 Juta yang Bisa Dijadikan Inspirasi
Jenis Laporan Laba Rugi
Terdapat dua jenis income statement yang dicantumkan dalam laporan keuangan perusahaan. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:
1. Single Step Income Statement
Penyusunan laporan laba rugi dalam bentuk single step income statement diawali oleh pendapatan dan diikuti dengan biaya serta kerugian.
Nilai laba yang didapatkan oleh perusahaan didapatkan dengan mengurangi pemasukan dengan biaya yang dibebankan selama kegiatan produksi, pemasaran, dan lain sebagainya.
2. Multiple Step Income Statement
Jenis income statement kedua adalah multiple step. Berbeda dengan single step, multiple step membagi transaksi menjadi operasi dan nonoperasi.
Lebih lanjut, terdapat perbandingan biaya dan pemasukan yang masih berhubungan antara satu sama lain.
Adapun data laba operasional yang dicantumkan didapat dari aktivitas rutin dan insidental dalam perusahaan.
Fungsi Laporan Laba Rugi
Penyusunan income statement adalah kegiatan rutin yang memiliki fungsi atau peran tertentu bagi perusahaan. Berikut adalah penjabaran fungsinya:
1. Mencatat Perkembangan Perusahaan
Peran income statement adalah sebagai informasi laba dan rugi suatu perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan.
Dengan adanya laporan laba rugi yang jelas, pelaku usaha dapat melihat arah perkembangan dari waktu ke waktu. Hal inilah yang nantinya dijadikan acuan perencanaan strategi usaha berikutnya.
2. Menjadi Acuan Evaluasi dalam Suatu Periode
Laporan laba rugi dapat menjadi acuan evaluasi performa keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Total laba dan rugi yang tercatat secara terperinci dapat memudahkan perusahaan melakukan perhitungan secara komprehensif dan mendapatkan data yang lebih akurat.
3. Mengetahui Nilai Laba dan Rugi
Income statement mencatat total laba dan rugi dari semua unsur termasuk pendapatan kotor, biaya operasional, biaya produksi, dan lain sebagainya.
Dari nilai laba dan rugi yang disajikan, pelaku usaha dan investor bisa melihat kondisi perusahaan pada suatu periode.
Dengan menjadikannya sebagai acuan, maka rencana dan kebijakan baru dapat disusun agar dapat membawa keuntungan lebih bagi perusahaan di periode berikutnya.
Baca juga: Depresiasi: Pengertian, Faktor yang Memengaruhi, & Metodenya
Cara Membuat Laporan Laba Rugi
Hasil akhir yang diharapkan dari penyusunan income statement adalah masing-masing nilainya.
Adapun rumus sederhana yang dapat digunakan untuk mendapatkan total laba bersih dari pengoperasian usaha selama periode tertentu adalah:
Pemasukan Bersih = Total Pemasukan – Biaya
Perlu dicatat bahwa laba yang dimasukkan dalam income statement dibagi lagi menjadi beberapa kategori, seperti:
– Laba Kotor: Hasil Penjualan Bersih- HPP
– Laba Bersih: Total Pendapatan – Total Biaya
– Laba Operasi: Hasil Penjualan – Biaya Operasi – HPP – Pengeluaran Lainnya
– Laba Sebelum Pajak: Laba Kotor – Biaya Operasi – Biaya Non Operasi
– Laba Operasi Berjalan: Laba Operasi – Pajak
Setelah mengingat prinsip dari rumus-rumus tersebut, ikutilah langkah-langkah membuat laporan laba rugi atau income statement berikut:
1. Mencatat semua transaksi yang masuk dan keluar dari perusahaan di dalam buku besar.
2. Menyusun neraca saldo sesuai dengan catatan di buku besar.
3. Menghitung kas masuk pada suatu periode di baris pemasukan atau pendapatan.
4. Mencatat Harga Pokok Penjualan (HPP).
5. Mengurangi HPP dari pemasukan untuk mendapatkan margin kotor.
6. Menghitung seluruh biaya operasional.
7. Mengurangi biaya dari margin kotor untuk mendapatkan total pemasukan.
8. Mengurangi beban pajak perusahaan dari total pemasukan yang didapatkan.
Sekian pembahasan seputar income statement atau laporan laba rugi dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan.
Mengingat peran income statement yang penting, diperlukan ketelitian dan keterampilan akuntansi agar penyajiannya dapat dilakukan secara akurat dan terperinci.
Penyusunan income statement menjadi hal yang perlu diperhatikan utamanya ketika perusahaan sedang dalam masa pengembangan untuk mencapai laba lebih.
Agar mampu mendapatkan laba yang lebih besar, perusahaan pun memerlukan sokongan dana atau modal, baik dari investor maupun pengajuan pembiayaan dari lembaga perbankan.
Untuk membantu pengembangan usaha, Pegadaian menyediakan layanan Pinjaman Usaha dengan BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) sebagai jaminan.
Proses pengajuan mudah dan cepat dengan cicilan tetap per bulan. Jika disetujui, pelaku usaha dapat menerima pinjaman mulai dari Rp500 juta hingga Rp10 miliar.
Tidak perlu khawatir, pola angsuran akan disesuaikan dengan karakteristik usaha. Maka dari itu, pelaku usaha perlu menyertakan dokumen lengkap untuk kebutuhan pinjaman.
Cukup mudah dan praktis, bukan? Jika tertarik, sahabat bisa mengajukan Pinjaman Usaha ke kantor Pegadaian terdekat atau melalui aplikasi Pegadaian Digital.
Yuj, kembangkan usahamu dengan dana pinjaman usaha dari Pegadaian!
Baca juga: Biaya Overhead: Pengertian, Jenis, Contoh, & Cara Hitungnya
Artikel Lainnya
Investasi
7 Manfaat Menabung agar Beruntung Sekarang dan di Masa Depan
Kebiasaan menabung memberikan dampak positif bagi keamanan keuangan baik sekarang dan di masa depan. Yuk, kenali apa saja manfaat menabung di sini!
Keuangan
Catat! Ini Cara Mendapatkan Dana Cepat untuk Semua Orang
Dalam hidup, kita pasti pernah dihadapi dengan kondisi mendesak yang membutuhkan dana dalam waktu singkat. Yuk kenali cara mendapatkan dana cepat!
Inspirasi
10 Perlengkapan Sekolah SMP untuk Pembelajaran di Kelas
Sebelum masuk SMP, persiapkan dulu perlengkapan yang dibutuhkan oleh anak. Yuk, cari tahu apa saja perlengkapan sekolah SMP yang wajib dimiliki di sini!