Jenis-Jenis Modal Usaha yang Wajib Diketahui Sebelum Berbisnis
“The secret of getting ahead is getting started.” – Mark Twain
Berbeda dengan menjadi karyawan atau bekerja pada umumnya, seseorang yang membuka usaha sendiri biasanya akan mendapatkan profit yang jauh lebih besar. Terlebih lagi, profit ini tak didapatkan dalam jangka waktu bulanan seperti gaji yang biasanya kamu dapatkan di akhir bulan, tetapi harian. Bayangkan jika keuntungan yang kamu dapatkan dari usaha yang kamu jalani bahkan jauh lebih besar dari gaji bulanan yang kamu dapatkan saat ini. Tidak heran jika banyak orang yang ingin menambah penghasilan dengan menjadi wirausaha.
Meski begitu, membuka usaha tak semudah membalikkan telapak tangan. Tak sebatas memiliki ide dan lantas melakukannya. Kamu butuh perizinan, lokasi, pemasok, dan distributor. Selain semua itu, kamu tentu membutuhkan modal. Agar usaha yang kamu rencanakan tidak salah langkah, ketahui dulu jenis-jenis modal usaha berikut ini:
Baca Juga: 6 Pertimbangan dalam Memilih Lokasi Usaha
Modal untuk Investasi Awal
Seperti namanya, modal investasi awal merupakan modal paling pertama yang harus kamu siapkan sebelum benar-benar meresmikan usaha yang kamu geluti pada publik. Biasanya, modal ini terbilang besar, tetapi bertujuan untuk penggunaan jangka panjang. Tak sedikit orang yang memutuskan untuk menyerah karena tak mampu mendapatkan modal investasi ini untuk mendukung kelancaran usaha yang akan dijalani.
Contoh modal usaha investasi ini seperti bangunan yang akan kamu pakai untuk menjalankan usaha, kendaraan yang akan digunakan untuk operasional (pengambilan dan pengantaran barang), perabotan untuk di dalam ruangan yang mendukung proses berjalannya usaha, dan masih banyak lagi. Meski nominalnya terbilang besar di awal, biaya investasi akan semakin menyusut pada jangka waktu tertentu, bisa menghabiskan waktu satu tahun, atau bahkan satu bulan, bergantung pada profit penjualan yang kamu dapatkan.
Modal Kerja
Jenis-jenis modal usaha untuk bisnis berikutnya adalah modal kerja, atau yang sering diartikan dengan modal yang harus kamu keluarkan untuk aktivitas operasional sehari-hari dalam usaha yang kamu jalankan. Modal kerja ini juga mencerminkan bagaimana kamu membuat keputusan untuk mengatur keuangan dalam jangka pendek. Nah, besarnya modal kerja ini terbagi menjadi dua macam, yaitu:
Baca Juga: Contoh Proposal Permohonan Bantuan Modal Usaha Perorangan
1. Modal Kerja Kotor (Gross Working Capital)
Modal kerja ini diartikan sebagai besarnya nilai aktiva lancar yang kamu miliki dan terbagi menjadi beberapa pokok, seperti persediaan, surat-surat berharga, dan piutang. Modal kerja ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu modal kerja permanen yang selalu ada setiap waktu tanpa adanya pengaruh apa pun, baik besar kecilnya penjualan maupun kondisi dari usaha tersebut. Selanjutnya adalah modal kerja temporer yang dibutuhkan untuk dana tambahan modal kerja utama demi meningkatkan beragamnya penjualan.
2. Modal Kerja Bersih (Net Working Capital)
Kedua adalah modal kerja bersih, yang berarti hasil bersih yang kamu dapatkan dari hasil perhitungan pendapatan atau aktiva lancar dengan segala kredit yang kamu bayarkan. Modal kerja ini akan menjadi pedoman kamu untuk melakukan evaluasi, apakah usaha yang kamu jalani ini memiliki cukup aktiva lancar yang menjadikannya layak untuk memenuhi segala persoalan keuangan usaha tersebut dalam jangka pendek.
3. Modal Operasional
Terakhir, adalah modal operasional yang perlu kamu keluarkan untuk kepentingan operasional yang kamu lakukan selama usaha tersebut berjalan. Biasanya, biaya ini bisa dihitung harian atau bulanan. Namun, kebanyakan pemilik usaha atau para wirausaha melakukan perhitungan modal ini dalam jangka waktu bulanan.
Contoh modal operasional adalah pembayaran gaji karyawan yang pastinya dibayarkan pada akhir bulan setelah bekerja dalam jangka hari tertentu (biasanya 20 hingga 22 hari kerja setiap bulannya), pembayaran pulsa telepon (baik ponsel maupun telepon operasional kantor) yang juga dibayarkan setiap bulan, biaya penggunaan listrik, air, bensin, servis kendaraan (baik roda empat maupun roda dua), perawatan kebersihan peralatan, dan masih banyak lagi.
Jika kamu sudah mengetahui segala macam jenis modal usaha dan ingin segera memulai usaha, Pegadaian punya solusinya. Kamu bisa memilih layanan Gadai Bisnis, fitur Kredit Cepat dan Aman yang tepat untuk pendanaan bisnis kamu dengan proses mudah, cepat, dan aman. Kamu bisa mendapatkan pinjaman mulai dari Rp 100 juta sampai dengan 1 miliar atau lebih dengan barang jaminan berupa emas perhiasan dan emas batangan/lantakan. Persyaratannya kamu membayar biaya administrasi sebesar Rp 100.000 dan menyerahkan barang jaminan. Dengan sewa modal mulai dari 0,65% per 15 hari, pinjaman melalui Gadai Bisnis dapat diperpanjang berulang kali.
Demikian tadi jenis-jenis modal usaha yang perlu kamu ketahui dan siapkan sebelum memulai usaha sampingan. Pastikan modal yang kamu miliki cukup untuk mendukung bisnis yang kamu jalankan. Jangan sampai kamu menemui kendala modal ketika bisnis sudah berjalan, karena ini akan membuat kamu melakukan hitungan ulang akan biaya-biaya lain yang harus kamu kembalikan. Semoga bermanfaat.
Artikel Lainnya
Investasi
Investasi Emas yang Fleksibel: Mau Cicil Emas Atau Menabung Emas?
Pelajari perbedaan antara menabung dan mencicil emas serta panduan langkah demi langkah melalui Pegadaian. Pilih investasi emas yang bijak untuk masa depan finansial.
Keuangan
Fungsi Konsumsi dan Tabungan: Rumus, Cara, dan Contohnya
Pengelolaan keuangan yang efektif melibatkan fungsi konsumsi dan tabungan. Agar dapat memahaminya lebih baik, simak pembahasannya di sini.
Keuangan
Gadai Motor di Pegadaian? Ini Dia Caranya!
Gadai motor di Pegadaian dengan mudah. Dapatkan pinjaman cepat dengan syarat minimal. Proses kilat dan aman.