Ini Tren Harga Emas 10 Tahun Terakhir & Faktor Penyebabnya!

Emas dikenal sebagai instrumen investasi yang rendah risiko dan menguntungkan. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang tertarik untuk berinvestasi emas.
Namun, sebelum mengambil keputusan, kamu perlu mengetahui tren harga emas 10 tahun terakhir karena fluktuasi atau perubahannya.
Nah, kira-kira apa saja faktor yang bisa memengaruhi harga emas? Untuk mengetahui jawabannya, mari simak penjelasan di bawah ini.
Apa yang Menyebabkan Harga Emas Fluktuatif?
Pada dasarnya, fluktuasi harga emas sangatlah wajar sebab hal tersebut merupakan bagian dari dinamika pasar investasi. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi harga emas, di antaranya:
1. Inflasi
Inflasi adalah salah satu faktor penyebab naiknya harga emas. Saat inflasi terjadi, daya beli mata uang akan menurun.
Akibatnya, banyak orang akan beralih untuk berinvestasi emas yang nilainya lebih tahan inflasi untuk melindungi aset kekayaan.
Bahkan, nilai emas justru cenderung terus naik dan tidak terpengaruh oleh penurunan nilai tukar mata uang akibat inflasi.
Pada kebanyakan kasus, tingkat inflasi yang semakin tinggi berbanding lurus dengan pergerakan harga emas sehingga akan tercatat kenaikan yang signifikan.
2. Kebijakan Moneter
Hal lain yang memengaruhi harga emas 10 tahun terakhir, yakni kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed) atau bank sentral di Amerika Serikat. Kebijakan yang ditetapkan tersebut menyangkut tentang suku bunga.
Saat suku bunga dinaikkan, maka instrumen investasi lain, seperti deposito dan obligasi tampak lebih menarik daripada emas yang tidak memberikan dividen atau bunga. Alhasil, permintaan emas pun lebih menurun.
Sementara itu, jika suku bunga diturunkan, investor lebih memilih untuk mengalihkan dananya ke emas sebab nilainya tidak terpengaruh oleh suku bunga yang cenderung fluktuatif. Dalam situasi ini, permintaan terhadap emas akan mengalami peningkatan.
3. Ketidakpastian Kondisi Global
Penyebab naiknya harga emas atau yang membuatnya turun selanjutnya adalah ketidakpastian kondisi global, termasuk dalam sektor ekonomi dan geopolitik. Resesi, perang, pandemi, dan inflasi merupakan beberapa contohnya.
Adapun contoh lain ketidakpastian ekonomi global adalah kebijakan tarif resiprokal 32% oleh Donald Trump kepada Indonesia baru-baru ini. Sejak itu, harga emas sempat mengalami kenaikan hingga mendekati level paling tinggi sepanjang masa.
Namun, dampak jangka panjangnya justru mengarah pada ketidakstabilan pergerakan harga emas. Pasalnya, kebijakan tarif tersebut dapat membuat harga emas naik ataupun turun tergantung pada cara investor meresponsnya.
Diketahui bahwa pada April 2025, harga emas turun hingga 0,85% menjadi USD3.106,99 setelah sebelumnya mengalami kenaikan dan mencapai rekor tertinggi, yaitu USD3.167,57.
4. Penawaran dan Permintaan Emas
Salah satu aspek yang memengaruhi harga emas 10 tahun terakhir, yakni hukum penawaran dan permintaan. Apabila angka permintaan (demand) emas semakin meningkat, maka harganya juga akan naik secara signifikan.
Sebaliknya, jumlah supply (penawaran) yang lebih meningkat daripada permintaan dapat membuat harga emas menurun.
Meskipun begitu, nilai emas masih tergolong lebih stabil dibandingkan mata uang sehingga investor emas tidak perlu terlalu khawatir. Mengapa demikian?
Komoditas emas tidak sebatas menjadi instrumen investasi, melainkan perhiasan dan salah satu komposisi produk elektronik. Jadi, jumlah penawarannya akan terus meningkat seiring naiknya angka permintaan.
5. Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar Dolar AS merupakan acuan kenaikan maupun penurunan harga emas global. Maka dari itu, harga emas bisa diketahui dengan memantau konversi USD ke Rupiah.
Jika nilai Rupiah menurun, maka harga emas di dalam negeri akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, harga emas akan menurun jika nilai Rupiah menguat.
Baca juga: Keuntungan Investasi Emas Sebagai Tabungan Masa Depan
Tren Harga Emas 10 Tahun Terakhir
Harga emas 10 tahun terakhir di Indonesia cukup fluktuatif. Meskipun demikian, secara keseluruhan sebenarnya menunjukkan peningkatan. Berikut ini adalah tren harga emas 10 tahun terakhir di Indonesia per gramnya.
1. Tahun 2013: Masa Koreksi Setelah Puncak Harga
Pada awal 2013, harga emas sekitar Rp530 ribu per gramnya. Kemudian, pergerakannya mulai menurun sampai kisaran Rp480 ribu per gram di akhir tahun setelah melonjak di tahun 2011 dan 2012.
Ini terjadi karena adanya pemulihan ekonomi global pascakrisis keuangan tahun 2008 yang mengurangi risiko ketidakpastian dan permintaan emas sebagai safe haven. Meskipun ada ketegangan geopolitik, tetapi secara keseluruhan kondisi pasar mulai stabil.
2. Tahun 2014-2015: Stabilitas Pascakrisis
Pergerakan harga emas antara 2014-2015 diketahui stagnan pada kisaran Rp510 ribu per gram. Nah, masa ini merupakan pemulihan ekonomi global, terutama di Amerika Serikat.
Pada waktu itu, situasi mengenai pasar obligasi dan saham dinilai semakin membaik. Alhasil, para investor tidak lagi menjadikan emas sebagai opsi utama walaupun masih ada ketidakpastian serta ketegangan geopolitik.
3. Tahun 2016: Lonjakan Sebab Ketidakpastian Politik Global
Harga emas pada 2016 naik sampai Rp600 ribu per gram. Hal ini dipicu karena ketidakpastian politik global, khususnya referendum Brexit yang membuat investor beralih ke pasar emas demi mencari perlindungan sebab khawatir akan dampak ekonomi jangka panjang.
4. Tahun 2017-2018: Tren Kenaikan yang Berlanjut
Pergerakan harga emas pada 2017-2018 terus mengalami peningkatan. Di tahun 2017 harga emas sekitar Rp650 ribu per gram dan pada 2018 menyentuh angka Rp750 ribu per gram.
Situasi tersebut didorong oleh adanya ketidakpastian geopolitik maupun ekonomi akibat perang dagang Amerika Serikat dengan China dan longgarnya kebijakan moneter oleh bank sentral global.
5. Tahun 2019: Lonjakan Terkait Ketegangan Dagang Amerika Serikat-China
Seiring dengan meningkatnya ketegangan perang dagang Amerika Serikat dan China, permintaan terhadap emas pun semakin tinggi. Alhasil, pergerakan harga emas diketahui melonjak tajam pada 2019. Harganya sampai sekitar Rp750 ribu per gram.
6. Tahun 2020: Pandemi COVID-19 yang Memicu Lonjakan Besar
Krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 memicu terjadinya resesi global. Disebabkan oleh situasi ini, para investor pun berbondong-bondong mencari perlindungan pada komoditas emas. Alhasil, permintaan emas naik dan harganya melonjak hingga Rp1 juta per gram.
7. Tahun 2021-2022: Stabilitas Pascapandemi
Pada 2021-2022 harga emas terpantau lebih stabil, yakni kisaran Rp950 ribu sampai Rp1 juta per gramnya. Meskipun ketidakpastian tetap ada, namun pemulihan ekonomi global pascapandemi mulai terjadi.
8. Tahun 2023: Kenaikan Inflasi yang Memengaruhi Harga Emas
Pergerakan harga emas tahun 2023 kembali naik hingga mencapai Rp1,1 juta per gram. Pemicunya adalah karena adanya peningkatan inflasi di banyak negara dan ketegangan geopolitik yang memperparah sentimen pasar, namun justru meningkatkan permintaan emas.
9. Tahun 2024: Naik Secara Signifikan
Harga emas sepanjang tahun 2024 melonjak hingga 29,5%, bahkan mencapai rekor tertinggi selama beberapa kali. Di akhir Desember, harga emas mencapai Rp1,52 juta per gram. Angka ini naik sebesar Rp371 ribu jika dibandingkan pada akhir Januari, yakni Rp1,14 juta per gram.
Demikian penjelasan mengenai tren harga emas 10 tahun terakhir dan aspek penyebabnya yang perlu dipahami, terutama bagi para investor.
Apabila dilihat secara keseluruhan, pergerakan harga emas sebenarnya positif dari tahun ke tahun walaupun masih terjadi penurunan atau stagnan pada beberapa periode.
Hal tersebut menunjukkan bahwa emas termasuk instrumen investasi yang memang membawa keuntungan jangka panjang.
Nah, apabila kamu ingin mengoptimalkan keuntungan melalui pemanfaatan kenaikan harga emas dari waktu ke waktu, maka cobalah menabung emas mulai sekarang di Pegadaian.
Pegadaian menyediakan layanan Tabungan Emas yang memungkinkan kamu untuk berinvestasi emas dengan lebih aman, mudah, dan tepercaya.
Emas yang ditabung dijamin 24 karat. Pembelian awalnya pun terjangkau, yaitu Rp10 ribuan saja.
Nantinya, saldo tabungan emas yang terkumpul bisa dicairkan dengan mudah melalui Gadai Tabungan Emas maupun dijual.
Proses pengajuannya dapat dilakukan secara langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat atau melalui aplikasi Pegadaian Digital.
Jika ingin mengetahui nominal yang diperlukan untuk pembelian awal, maka manfaatkan fitur Simulasi Tabungan Emas.
Tertarik untuk menabung emas? Yuk, buat Tabungan Emas mulai dari sekarang dan optimalkan transaksinya untuk memaksimalkan cuan!
Baca juga: Panduan Investasi Emas: Cara Cerdas Lindungi Nilai Kekayaan
Artikel Lainnya

Emas
8 Pertimbangan Beli Emas Secara Cicilan yang Wajib Kamu Tahu
Tak hanya uang, kamu juga bisa menabung emas di Pegadaian. Sebenarnya, apa saja keuntungan menabung emas? Simak ulasannya di sini.

Emas
Emas Tua Berapa Karat? Begini Penjelasan Detailnya!
Penting sekali mencari tahu terkait emas tua berapa karat sebelum investasi. Sebab, kadar emas berpengaruh pada nilainya. Simak informasi selengkapnya di sini!

Emas
Jaminkan Saldo Tabungan Emas Anda dengan Gadai Emas
Tak hanya uang, kamu juga bisa menabung emas di Pegadaian. Sebenarnya, apa saja keuntungan menabung emas? Simak ulasannya di sini.