Mengenal Fluktuasi, Definisi, Penyebab, & Cara Mengatasinya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Keuangan

08 February 2025
Bagikan :
image detail artikel

Fluktuasi adalah salah satu fenomena yang sering dibicarakan dalam ilmu ekonomi. Fenomena ini merujuk pada suatu perubahan nilai, jumlah, atau kondisi tertentu dari waktu ke waktu.

Ketidakpastian ini dapat terjadi pada berbagai aspek ekonomi, termasuk perdagangan internasional, nilai mata uang, serta aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Lantas, bagaimana dampak fluktuasi terhadap perekonomian dan apa yang menyebabkan terjadinya fluktuasi? Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Apa itu Fluktuasi?

Secara umum, fluktuasi adalah ketidakstabilan suatu kondisi. Dalam konteks ekonomi, fluktuasi berkaitan dengan perubahan harga atau nilai.

Dengan kata lain, fluktuasi adalah ketidakstabilan atau ketidakpastian harga, nilai mata uang, atau indikator ekonomi lainnya, dari waktu ke waktu.

Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi fluktuasi adalah gejala yang menunjukkan turun-naiknya harga, keadaan turun-naik harga, dan sebagainya karena pengaruh permintaan dan penawaran.

Dampak Fluktuasi Terhadap Perekonomian

Secara umum, beberapa dampak fluktuasi terhadap perekonomian adalah sebagai berikut:

  • Perubahan daya beli masyarakat. Misalnya, kenaikan harga akibat fluktuasi dapat membuat daya beli masyarakat menurun.
  • Ketidakstabilan investasi karena investor ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
  • Volatilitas di pasar modal dan pasar uang.
  • Pemerintah kesulitan merumuskan dan menetapkan kebijakan fiskal dan moneter.


Baca juga: Demand Pull Inflation: Contoh, Penyebab, dan Mengatasinya

Jenis-Jenis Fluktuasi

Dalam bidang ekonomi, fluktuasi terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan perubahannya. Berikut masing-masing penjelasannya:

1. Fluktuasi Siklus (Reguler)

Fluktuasi siklus adalah kondisi yang merujuk pada penurunan dan pertumbuhan yang berbeda-beda, namun terjadi secara berulang dari waktu ke waktu.

2. Fluktuasi Tidak Teratur

Fluktuasi tidak teratur adalah fluktuasi yang tidak mengikuti pola perubahan sehingga tidak bisa diprediksi sebelumnya.

Jenis fluktuasi ini biasanya terjadi karena faktor eksternal yang mungkin terjadi tiba-tiba sehingga tidak bisa diperkirakan.

3. Fluktuasi Jangka Pendek

Fluktuasi jangka pendek adalah perubahan nilai atau harga yang terjadi dalam jangka pendek atau waktu singkat, misalnya pergerakan nilai mata uang setiap harinya.

4. Fluktuasi Jangka Panjang

Fluktuasi jangka panjang adalah fluktuasi yang merujuk pada perubahan harga atau kondisi ekonomi yang terjadi dalam waktu yang lebih lama.

Contoh fluktuasi jangka panjang bisa kamu lihat ketika perubahan harga tidak stabil selama periode pandemi COVID-19. 

Penyebab Fluktuasi

Fluktuasi tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan disebabkan oleh beberapa faktor. Sejumlah faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi adalah sebagai berikut.

1. Permintaan dan Penawaran

Salah satu faktor utama yang menyebabkan fluktuasi adalah permintaan dan penawaran. 

Adanya perubahan jumlah permintaan dan penawaran barang, jasa, atau aset bisa mengakibatkan fluktuasi.

2. Kebijakan Pemerintah

Faktor lain yang dapat mengakibatkan fluktuasi adalah kebijakan pemerintah dalam suatu negara, baik kebijakan fiskal dan moneter.

Pada beberapa kasus, pemerintah bisa membuat kebijakan yang mengendalikan fluktuasi ekonomi, utamanya saat terjadi krisis moneter.

3. Transaksi Internasional

Transaksi antarnegara atau perdagangan internasional juga bisa menyebabkan terjadinya fluktuasi ekonomi karena adanya aliran dana yang masuk dan keluar.

Transaksi tersebut bisa meliputi ekspor, impor, investasi, utang, dan lain-lain. Hal tersebut dapat memengaruhi naik turun harga pasar.

4. Ekspektasi

Ekspektasi terhadap kondisi ekonomi di masa depan bisa memengaruhi keputusan dalam berinvestasi, konsumsi, serta produksi. Hal ini dapat memicu terjadinya fluktuasi.

5. Perekonomian Suatu Negara

Fluktuasi sangat bisa dipengaruhi oleh kondisi perekonomian suatu negara yang berubah, misalnya karena perang, bencana alam, atau faktor internal seperti meningkatkan jumlah pengangguran.

Semakin stabil kondisi perekonomian suatu negara, maka risiko fluktuasi bisa berkurang atau diminimalkan.

Baca juga: 20+ Contoh Prinsip Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh Fluktuasi

Agar semakin mudah dalam memahaminya, perhatikan beberapa contoh fluktuasi berikut ini:

1. Fluktuasi nilai tukar mata uang
Nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang domestik kerap mengalami fluktuasi. Hal ini dikarenakan oleh sentimen pasar, kebijakan moneter, atau kondisi ekonomi negara.

2. Fluktuasi harga emas
Emas dikenal sebagai investasi yang cenderung aman di tengah ketidakpastian ekonomi. Namun, harga emas bisa mengalami kenaikan dan penurunan. Salah satu penyebab penurunan harga emas adalah menguatnya dolar Amerika Serikat.

3. Fluktuasi harga pangan
Fluktuasi juga bisa terjadi pada harga pangan, termasuk sayur-mayur, daging, beras, dan lain-lain. Hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan iklim, gangguan produksi, atau gejolak pasar.

Cara Mengatasi Fluktuasi

Fluktuasi terkadang sulit dikendalikan, namun terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya atau mencegahnya terjadi secara tidak teratur, yaitu:

1. Merumuskan Kebijakan Sesuai dengan Kondisi Ekonomi

Pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal, seperti perubahan pajak atau pengeluaran pemerintah guna mendinginkan perekonomian.

Selain itu, bank Indonesia juga bisa mengeluarkan kebijakan moneter, seperti operasi pasar terbuka atau perubahan suku bunga guna mengendalikan inflasi.

Yang terpenting, pemerintah perlu mengkaji setiap kebijakan yang dibuat tidak merugikan serta bisa mengurangi dampak negatif fluktuasi.

2. Menjaga Kestabilan Ekonomi

Kestabilan ekonomi dapat disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Pada suatu negara, keadaan sosial di dalamnya akan sangat memengaruhi kondisi ekonominya.

Menjaga kestabilan ekonomi suatu negara bisa dilakukan dengan mencegah terjadinya konflik serta menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak eksternal.

3. Membuat Perencanaan Jumlah Permintaan dan Penawaran

Ketika terjadi kenaikan harga karena fluktuasi, aturan mengenai jumlah permintaan serta penawaran bisa diterapkan.

Namun, perencanaan jumlah permintaan dan penawaran ini perlu ditentukan berdasarkan analisis mendalam terhadap pasar.

Demikian pembahasan mengenai fluktuasi, mulai dari dampaknya terhadap perekonomian hingga bagaimana cara mengatasinya. 

Apabila kamu ingin berinvestasi pada aset yang aman meski terjadi ketidakpastian harga pasar, kamu bisa memilih Tabungan Emas di Pegadaian.

Saldo Tabungan Emas yang kamu miliki dapat dikonversikan menjadi emas batangan, ditukar dengan perhiasan, atau digadaikan untuk mendapatkan dana pinjaman.

Untuk mengetahui berapa jumlah emas yang didapatkan, kamu bisa mencoba perhitungan pembelian emas menggunakan Simulasi Tabungan Emas.

Menabung emas kini bisa dilakukan secara praktis melalui aplikasi Pegadaian Digital. Namun, jika ingin bertransaksi langsung, kamu juga bisa mengunjungi kantor cabang Pegadaian terdekat.

Tunggu apa lagi? Yuk, mulai menabung emas di Pegadaian sekarang juga dan nikmati keuntungannya!

Baca juga: Apa itu Time Value of Money? Ini Konsep, Manfaat, & Rumusnya

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved