Investasi Perak vs. Emas: Mana yang Cocok Untuk Jangka Panjang?

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Emas

17 November 2025
Bagikan :
image detail artikel

Dalam kondisi ekonomi yang terus berubah dan inflasi yang kadang sulit diprediksi, memilih instrumen investasi yang tepat menjadi langkah penting untuk menjaga dan meningkatkan nilai aset kamu. 

Salah satu pilihan yang kerap dipertimbangkan adalah investasi perak dan emas, karena kedua logam berharga ini memiliki karakteristik yang berbeda dan potensi keuntungan masing-masing.

Namun, pertanyaannya adalah, mana yang lebih cocok untuk investasi jangka panjang? Untuk membantu kamu menentukan pilihan yang tepat, simak ulasan lengkap mengenai perbandingan investasi perak dan emas hingga akhir artikel ini.

Perbandingan Investasi Perak dan Emas

Emas dan perak merupakan dua jenis logam berharga yang kerap dijadikan pilihan investasi. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari sisi stabilitas harga, likuiditas, maupun potensi keuntungan yang ditawarkan. 

Memahami perbedaan antara keduanya penting agar investor dapat menyesuaikan pilihan investasi dengan tujuan dan profil risikonya. Berikut ini beberapa aspek utama yang membedakan investasi perak dan emas.

1. Stabilitas dan Perkembangan Nilai

Dari segi stabilitas, emas dikenal lebih tahan terhadap fluktuasi harga dibandingkan perak. Logam ini dianggap sebagai aset safe haven karena cenderung stabil dan mengalami kenaikan nilai dalam jangka panjang, terutama saat kondisi ekonomi global tidak menentu.

Sementara itu, perak memiliki volatilitas yang lebih tinggi karena harganya dapat naik atau turun secara tajam dalam waktu singkat. 

Kondisi ini terjadi karena perak tidak hanya berperan sebagai aset investasi, tetapi juga banyak digunakan dalam industri elektronik dan energi terbarukan.

Meskipun demikian, fluktuasi tersebut dapat memberikan peluang keuntungan yang lebih besar bagi investor yang siap menghadapi risiko tinggi.

2. Harga Pembelian dan Nilai Investasi Minimum

Harga emas jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perak, menjadikannya instrumen investasi yang membutuhkan modal awal lebih besar. 

Sebagai gambaran, per 10 November 2025, harga emas berada di kisaran Rp 2.295.000 per gram, sedangkan perak hanya sekitar Rp 26.173 per gram.

Dengan perbedaan harga yang cukup signifikan ini, perak menjadi pilihan yang lebih terjangkau bagi investor pemula. 

Meski begitu, jumlah minimum pembelian emas juga bisa disesuaikan, misalnya mulai dari 0,01 gram, sehingga tetap memungkinkan bagi masyarakat untuk memulai investasi dengan modal terbatas.

3. Likuiditas atau Kemudahan Jual-Beli

Emas memiliki tingkat likuiditas yang lebih tinggi dibandingkan perak. Logam ini dapat dengan mudah diperjualbelikan melalui berbagai kanal, seperti lembaga keuangan, toko perhiasan, maupun platform digital.

Selain itu, selisih antara harga beli dan harga jual (spread) emas relatif kecil, sehingga nilai jualnya tetap kompetitif.

Sebaliknya, pasar perak lebih sempit dan tingkat permintaannya belum setinggi emas. Hal ini menyebabkan proses penjualan kembali perak lebih sulit dilakukan, dengan selisih harga beli-jual yang cenderung lebih besar.

Baca juga: Emas Putih dan Emas Kuning Mahal Mana? Ini Penjelasannya!

4. Penyimpanan dan Kepraktisan

Emas lebih praktis dalam hal penyimpanan karena memiliki nilai tinggi dalam volume yang kecil. Misalnya, satu kilogram emas dapat bernilai hingga miliaran rupiah sehingga mudah disimpan dalam ruang terbatas seperti safe deposit box.

Sementara itu, perak memiliki karakteristik yang sebaliknya. Nilainya yang lebih rendah membuat jumlah fisiknya lebih besar untuk nilai investasi yang sama. 

Selain itu, perak juga lebih rentan mengalami perubahan warna atau oksidasi apabila tidak disimpan dengan baik sehingga membutuhkan perhatian ekstra dalam perawatannya.

5. Potensi Keuntungan

Dari sisi potensi keuntungan, emas menawarkan kenaikan nilai yang relatif stabil dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 8-10 persen per tahun. 

Selain itu, emas juga berfungsi sebagai pelindung nilai terhadap inflasi karena nilainya cenderung meningkat seiring melemahnya daya beli uang.

Sementara itu, perak memiliki potensi kenaikan harga yang lebih besar dalam situasi tertentu, terutama ketika permintaan industri meningkat. Namun, pergerakan harga yang tajam juga membuat perak lebih berisiko mengalami penurunan nilai secara signifikan. 

Oleh karena itu, investasi perak lebih sesuai bagi investor yang berorientasi pada keuntungan jangka pendek dan siap menghadapi volatilitas pasar yang tinggi.

Baca juga: 12 Cara Membedakan Emas Asli dengan Kuningan, Yuk Simak!

Investasi Perak vs. Emas: Mana yang Lebih Cocok Untuk Investasi Jangka Panjang?

Dalam menentukan pilihan antara emas dan perak sebagai instrumen investasi, penting untuk mempertimbangkan karakteristik jangka panjang dari masing-masing logam berharga tersebut. 

Keduanya memiliki potensi keuntungan yang menarik, namun tingkat stabilitas, risiko, dan prospeknya sangat berbeda. Dari segi ketahanan nilai, emas cenderung lebih unggul sebagai aset jangka panjang.

Logam berharga ini telah terbukti mampu mempertahankan nilainya selama bertahun-tahun dan bahkan meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi. Emas juga berperan sebagai safe haven asset, yaitu aset yang tetap diminati ketika kondisi pasar sedang bergejolak. 

Stabilitas inilah yang membuat emas banyak dipilih oleh investor konservatif yang mengutamakan keamanan dan pertumbuhan nilai yang konsisten. 

Sementara itu, perak memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar, tetapi juga disertai dengan fluktuasi harga yang tajam. 

Hal ini disebabkan oleh peran ganda perak, tidak hanya sebagai aset investasi, tetapi juga sebagai bahan baku industri, terutama dalam sektor elektronik dan energi terbarukan. 

Ketika permintaan industri meningkat, harga perak dapat naik signifikan, namun sebaliknya, dapat turun drastis saat permintaan melemah. 

Dalam konteks investasi jangka panjang, emas dinilai lebih ideal karena stabilitas dan likuiditasnya yang tinggi. Nilainya cenderung meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun, serta mudah diperjualbelikan kapan saja. 

Di sisi lain, perak dapat menjadi pelengkap portofolio investasi bagi mereka yang ingin menyeimbangkan risiko dan potensi keuntungan dengan alokasi yang lebih kecil. 

Dengan demikian, bagi investor yang berorientasi pada keamanan dan pertumbuhan nilai yang stabil, emas merupakan pilihan yang lebih tepat untuk investasi jangka panjang.

Jika kamu berencana memulai investasi emas untuk kebutuhan jangka panjang, menabung emas bisa menjadi pilihan yang tepat.
Kini, berinvestasi emas semakin mudah melalui Tabungan Emas Pegadaian, yang dapat dimulai hanya dengan modal sekitar Rp10 ribuan. Dengan sistem yang fleksibel, kamu bisa menabung emas sedikit demi sedikit sesuai kemampuan.

Selain itu, saldo emas yang kamu miliki dapat dimanfaatkan lebih lanjut, mulai dari dijadikan agunan untuk Gadai Tabungan Emas, hingga dialihkan ke Deposito Emas untuk memperoleh potensi imbal hasil tambahan.

Kamu juga bisa mencetak saldo menjadi emas fisik atau menjualnya kembali (buyback) kapan pun diperlukan untuk mendapatkan dana tunai.

Mulai dari pembukaan rekening gratis, pengisian saldo, hingga transfer ke sesama pemilik rekening Tabungan Emas, semua bisa dilakukan dengan mudah melalui aplikasi Tring! by Pegadaian.

Segera buka rekening Tabungan Emas di Tring! by Pegadaian sekarang dan nikmati kemudahan berinvestasi emas untuk kebutuhan jangka panjang.

Baca juga: Investasi Emas Fisik vs Emas Digital, Ini Perbandingannya!

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2025 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved