Investasi Emas Fisik vs Emas Digital, Ini Perbandingannya!

Metode investasi emas saat ini sudah semakin berkembang. Tidak hanya berbentuk fisik, investor kini dapat berinvestasi emas secara digital.
Mengingat karakter keduanya yang berbeda, emas fisik vs emas digital sering kali menjadi topik pembicaraan hangat di antara investor pemula.
Artikel ini akan membahas emas fisik dan emas digital untuk membantu investor pemula membuat keputusan investasi yang sesuai dengan kebutuhan. Mari simak pembahasannya.
Emas Fisik vs Emas Digital
Emas fisik adalah aset berwujud yang dibentuk dari biji emas kemudian dicetak menjadi beragam bentuk sehingga dapat disentuh.
Berikut adalah beberapa contoh emas fisik yang umumnya ditemukan dalam transaksi investasi:
- Koin emas.
- Perhiasan.
- Emas batangan.
Secara umum, emas fisik sudah lebih dahulu dikenal oleh masyarakat luas daripada emas digital. Maka, tidak heran jika emas fisik menjadi salah satu instrumen investasi dengan tingkat transaksi tinggi.
Kendati demikian, emas digital justru lebih dapat dijangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan sebab biaya yang dibutuhkan cenderung lebih kecil.
Jika dilihat dari kinerjanya, emas fisik maupun digital sama-sama tahan terhadap laju inflasi sehingga bisa menjaga nilai kekayaan. Selain itu, keduanya dapat menjadi harta warisan.
Hanya saja, emas fisik bisa diwariskan secara langsung, sedangkan emas digital perlu dicairkan terlebih dahulu atau dikonversikan ke dalam bentuk fisik.
Emas fisik bisa disentuh atau dipegang. Sebaliknya, emas digital tidak memiliki bentuk fisik. Oleh karena itu, emas digital sering kali disebut sebagai emas online atau nonfisik.
Emas digital diniagakan secara online lewat aplikasi investasi emas atau platform trading dengan nilai satuan, yaitu USD per troy ons.
Berikut adalah beberapa pertimbangan lain untuk membantu memilih antara emas fisik dan digital sebagai instrumen investasi:
1. Biaya Administrasi
Pembahasan emas fisik vs emas digital bisa dimulai dari perbandingan antara biaya administrasinya.
Jika emas fisik disimpan di lembaga keuangan, maka investor akan dikenakan biaya administrasi.
Biaya tersebut digunakan untuk menyewa safe deposit box dengan nilai yang umumnya cukup variatif. Namun, jika emas disimpan di rumah, investor tidak perlu mengeluarkan biaya administrasi.
Hal yang sama berlaku pada Investasi emas digital. Penyimpanannya dikenai biaya administrasi, namun nominalnya biasanya jauh lebih terjangkau daripada investasi emas fisik.
2. Keamanan
Investasi emas fisik dan digital memiliki tingkat keamanan yang berbeda. Emas fisik, seperti batangan atau perhiasan, yang hanya disimpan di rumah mempunyai risiko tinggi.
Jika tidak disimpan di tempat yang aman, risiko emas hilang akan semakin tinggi. Untuk menjaga keamanannya, investor dapat memanfaatkan jasa penyewaan safety deposit box oleh lembaga keuangan resmi dengan membayar biaya sewa.
Sementara itu, investasi emas digital cenderung lebih aman sebab penyimpanannya dalam bentuk tabungan di rekening yang terdaftar dan transaksinya diawasi.
3. Tingkat Likuiditas
Sebagai jenis investasi modern, emas digital menawarkan likuiditas yang tinggi. Investor bisa dengan mudah melaksanakan transaksi jual beli emas digital di pasaran.
Proses transaksinya pun lebih cepat. Bahkan, beberapa aplikasi investasi emas digital kini menyediakan akses ke fitur diversifikasi portofolio atau perdagangan margin.
Di sisi lain, likuiditas investasi emas batangan atau perhiasan termasuk tinggi. Namun, prosesnya memerlukan waktu yang lebih disertai persyaratan denominasi minimum.
Baca juga: Investasi Emas Antam atau Perhiasan, Mana yang Lebih Baik?
4. Kemudahan Akses
Emas fisik bisa diperjualbelikan secara langsung di lembaga keuangan yang terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau toko emas.
Jadi, aksesnya cukup terbatas dan proses transaksinya cenderung dilakukan secara langsung. Meskipun begitu, kini emas fisik bisa dibeli secara online.
Sementara itu, emas digital lebih mudah diakses sebab transaksinya bisa dilakukan sepenuhnya secara online. Alhasil, prosesnya lebih praktis, instan, dan dapat dilakukan kapan saja.
5. Transparansi
Secara transaksi maupun biaya, investasi emas digital menawarkan tingkat transparansi yang lebih baik karena mudah untuk diakses, dilacak, serta diversifikasi secara real-time.
Di sisi lain, investasi emas fisik kerap kali melibatkan cukup banyak biaya, seperti biaya asuransi, pembelian, penyimpanan, dan lain-lain.
Umumnya, emas fisik memerlukan bukti sah sebagai tanda bukti kepemilikan, contohnya sertifikat legal.
6. Potensi Pertumbuhan
Potensi pertumbuhan emas fisik dan emas digital pun tidaklah sama. Emas fisik memiliki nilai historis dan intrinsik yang terjaga dalam jangka waktu panjang.
Apabila dibandingkan dengan emas digital, potensi pertumbuhannya cenderung konservatif. Sementara itu, potensi pertumbuhan emas digital lebih besar.
Hal ini didukung juga oleh integrasi teknologi yang canggih dan platform modern. Namun, keamanan siber dan volatilitas pasar menjadi risiko yang penting dipertimbangkan pula.
Baca juga: Investasi Emas yang Fleksibel: Mau Cicil Emas Atau Menabung Emas?
Lebih Baik Emas Fisik atau Digital?
Setelah memahami hal-hal penting terkait emas fisik vs emas digital, investor dapat mempertimbangkan instrumen yang akan dipilih untuk investasi.
Apabila ditanya lebih baik emas fisik atau digital, maka jawabannya adalah kedua instrumen tersebut sama-sama baiknya untuk investasi.
Hal tersebut bisa disesuaikan dengan tujuan investasi dari masing-masing investor. Investasi emas fisik sesuai untuk tujuan menyimpan harta atau kekayaan dalam jangka panjang.
Sebaliknya, investasi emas digital lebih cocok bagi para investor yang mencari aksesibilitas, kemudahan, dan fleksibilitas transaksi tinggi.
Jika lebih menginginkan transaksi yang praktis, maka Tabungan Emas dari Pegadaian bisa menjadi pilihan tepat untukmu.
Meskipun emas yang diinvestasikan berbentuk digital, tetap ada jaminan 24 karat yang memastikan kadar kemurnian tertinggi.
Untuk memulai transaksi Tabungan Emas, kamu hanya perlu melakukan pembelian emas awal minimal Rp10 ribuan saja dan melengkapi persyaratan yang ditetapkan oleh pihak Pegadaian.
Proses pengajuan dan transaksinya bisa dilakukan melalui aplikasi Pegadaian Digital ataupun secara langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat.
Setelah rekening aktif, kamu bisa mulai menabung emas sesuai dengan ketersediaan budget. Nantinya, saldo tabungan yang terkumpul dapat dikonversi menjadi emas batangan atau ditransfer ke sesama pemilik Tabungan Emas.
Kamu pun bisa mencairkan saldo Tabungan Emas dengan menjual atau menggadaikannya dengan mudah untuk memperoleh dana tambahan cepat.
Di samping itu, Pegadaian juga menyediakan fitur Simulasi Tabungan Emas untuk membantumu mengetahui besar gram emas yang bisa dibeli.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai menabung emas di Pegadaian sekarang untuk transaksi investasi yang lebih praktis, aman, cepat, dan tepercaya!
Baca juga: Investasi Dollar atau Emas, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Artikel Lainnya

Investasi
Inilah Cara Nabung Emas Digital Untuk Pemula, Yuk Coba!
Cara nabung emas dapat dilakukan dalam berbagai metode, baik offline maupun online. Yuk, cari tahu langkah-langkahnya secara lengkap di artikel ini!

Investasi
3 Tujuan Investasi yang Harus Diketahui Investor Pemula
Pelajari 3 tujuan investasi yang akan membantu Anda meraih kebebasan finansial. Mulai perjalanan investasi Anda Sekarang!

Investasi
Ketahui Ciri Investasi Bodong dan Cara Mewaspadainya
Mau tahu cara mendatangkan uang dengan mudah? Ternyata cukup lakukan langkah-langkah ini. Yuk simak selengkapnya disini.