Jualan Belum Laku? Coba Strategi Pemasaran Berikut Ini!

Buat kita yang baru saja mulai berjualan entah karena kondisi ekonomi atau memang ingin banting setir, tentu saja memulai usaha bukanlah hal yang mudah. Ketika usaha belum dikenal, kita mengalami kendala barang yang tak juga laku. Jika dibiarkan, bisa-bisa kita merugi. Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan?
Pertama, kita coba evaluasi dahulu. Apakah produk kita sesuai? Apakah harganya bersaing dengan kompetitor? Dan yang penting: Apakah kita sudah cukup melakukan pemasaran produk dan brand kita?
Berikut adalah strategi pemasaran yang perlu dicoba untuk bisnis atau usahamu agar bisa bertahan di kondisi seperti ini:

1.  Ubah fokus, buat produk yang relevan dengan kondisi saat ini

Saat ini, kita dituntut untuk selalu kreatif dan mencari cara agar roda perekonomian tetap berputar. Salah satunya adalah mengubah fokus dengan membuat produk yang relevan di situasi saat ini.
Misalnya pebisnis kuliner yang tidak hanya menyediakan makanan siap santap tetapi juga bahan yang siap dimasak. Hal ini karena sekarang banyak masyarakat yang lebih memilih masak sendiri sehingga menjual paket yang tinggal dimasak atau bahan bakunya bisa menjadi alternatif.
Strategi ini juga bisa diterapkan untuk bisnis lainnya, seperti fashion. Pebisnis fashion seperti pakaian atau kerudung bisa beralih membuat masker-masker kain. Saat ini masker sangat dibutuhkan masyarakat untuk mencegah penularan virus Covid-19.

2.  Buat Program Penjualan yang Menarik

Program penjualan yang menarik salah satunya dengan memberikan promosi. Misalnya pada layanan pesan antar bisa memberikan promosi berupa gratis ongkos kirim. Pada bisnis fashion, promosi bisa diterapkan untuk barang-barang terlaris, karena konsumen cenderung membeli barang-barang yang paling penting. Hal ini karena prioritas masyarakat untuk membeli pakaian dapat bergeser karena banyak menghabiskan waktu di rumah. Promosi dapat diberikan dalam bentuk kupon atau gift card yang bisa digunakan untuk belanja lagi.

3.  Beralih ke Online

Saat ini masyarakat lebih banyak berdiam diri di rumah dan membeli segala kebutuhannya melalui internet. Penjualan daring yang sudah menjadi andalan masyarakat ini bisa kita manfaatkan untuk memaksimalkan semua layanan daring yang mudah diakses oleh konsumen. Kita bisa bergabung ke berbagai e-commerce untuk membuka lapak dagangan di dunia maya.
Pebisnis kuliner membuka usaha secara online dengan memanfaatkan media sosial sebagai platform jualan dan promosi. Adapun untuk pengantaran makanan, kita memanfaatkan ojek online sehingga memudahkan konsumen untuk membeli produk.
Ketika sudah menjajaki dunia digital, kita juga perlu aktif dengan membuat unggahan seputar produk dan jangan lupa untuk selalu merespon pelanggan dengan baik untuk mendapatkan engagement yang tinggi.

4.  Strategi Pemasaran Digital

Jika sebelumnya kita terbiasa melakukan promosi dan penjualan secara konvensional, sekarang saatnya beralih ke online marketing sebagai sarana untuk memasarkan produk. Para pelaku usaha mau tidak mau harus migrasi ke dunia digital agar dapat bertahan di masa pandemi ini.
Ada banyak pilihan digital marketing ini, seperti Google Ads, Instagram Ads, Facebook Ads, dan lain sebagainya untuk membantu meningkatkan penjualan produk.

5.  Kolaborasi Strategis

Setiap bisnis memiliki kekuatan dan kelemahan. Biasanya suatu bisnis sangat kuat di bidang kompetensi intinya dibandingkan dengan yang lain. Ini menjadi waktu yang pas untuk mulai berkolaborasi dengan perusahaan lain guna melengkapi kelemahan dan membantu membangun produk dan layanan atau penawaran baru. Kita bisa mengidentifikasi dengan siapa akan menjalin kemitraan untuk menghasilkan pendapatan atau melakukan pekerjaan kemanusiaan.
Strategi di atas diharapkan dapat membantu para pelaku usaha mempertahankan bisnisnya sehingga tetap bisa mendapatkan aliran kas positif untuk membiayai sewa tempat, gaji karyawan, stok bahan baku, dan pengeluaran lainnya. Di situasi saat ini, kemampuan beradaptasi dengan teknologi dan mulai memanfaatkan pemasaran digital menjadi kunci untuk menjangkau konsumen sehingga bisa bertahan di tengah pandemi.