Memahami Bacaan Niat Puasa Haji Beserta Keutamaannya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Inspirasi

14 May 2025
Bagikan :
image detail artikel

Ketika sudah masuk musim haji Muharram, Zulkaidah, dan Zulhijah yang diperkirakan jatuh pada Juni 2025, umat Islam akan mulai menyiapkan dirinya untuk berpuasa sebelum Iduladha.

Puasa haji biasanya dikerjakan pada 10 hari pertama di bulan Zulhijah. Dengan melaksanakan puasa ini, diharapkan para jemaah dapat memaksimalkan ibadahnya.

Untuk mengetahui informasi lebih jauh terkait niat dan keutamaan yang bisa didapatkan, mari simak artikel di bawah ini!

Bacaan Niat Puasa Haji

Menjelang perayaan Hari Raya Iduladha 1446 H, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan-amalan, salah satunya berpuasa sebelum Iduladha (puasa haji) selama 10 hari.

Namun, berbeda dengan puasa Ramadan yang bersifat wajib, puasa haji hukumnya sunah. Jadi, mereka yang menunaikannya akan memperoleh pahala dan keberkahan dari Allah SWT.

Apabila tidak mengerjakannya pun tidak akan mendapatkan dosa. Meskipun pelaksanaannya tidak jauh berbeda dengan puasa sunah lainnya, tetapi lafal niatnya tidak sama.

Adapun lafal niat puasa haji yang dapat diucapkan adalah sebagai berikut:

1. Niat Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah dilakukan pada tanggal 1-7 Zulhijah. Niat puasa ini dilafalkan ketika malam hari sampai sebelum waktu fajar. Adapun niat puasa Dzulhijjah adalah sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Artinya: “Saya berniat puasa sunah bulan Zulhijah karena Allah SWT semata.”

Apabila terlewat untuk mengucapkan niat puasa Dzulhijjah di waktu yang ditentukan, maka boleh berniat pada siang hari sebelum masuk waktu salat Zuhur.

Tetapi, dengan syarat belum berbuat/melakukan hal-hal yang berpotensi membatalkan puasa. Berikut ini adalah lafal niat puasa Dzulhijjah di siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Artinya: “Saya berniat puasa sunah bulan Zulhijah hari ini karena Allah SWT semata.”

2. Niat Puasa Tarwiyah

Seusai mengerjakan puasa Dzulhijjah dari tanggal 1–7 Zulhijah, maka hari berikutnya adalah pelaksanaan puasa Tarwiyah.

Puasa Iduladha yang dilakukan sebelum perayaan lebaran ini berkaitan dengan peristiwa Nabi Ibrahim a.s ketika memperoleh wahyu dari Allah SWT untuk menyembelih putranya, yakni Nabi Ismail a.s. Adapun niat puasa Tarwiyah adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Artinya: “Saya berniat puasa sunah Tarwiyah karena Allah SWT semata.”

Apabila diniatkan di siang hari, maka niat puasa Tarwiyah yakni sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Artinya: “Saya berniat puasa Tarwiyah hari ini karena Allah SWT semata.”

3. Niat Puasa Arafah

Puasa Arafah, yaitu puasa sunah pada 9 Zulhijah yang memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan salah satu rukun haji. Rukun haji tersebut adalah wukuf di Arafah.

Namun, jemaah haji tidak dianjurkan melaksanakan ibadah sunah ini. Mereka lebih dianjurkan untuk fokus menjalankan wukuf. Pasalnya, wukuf merupakan puncak dari ibadah haji.

Berikut adalah niat puasa Arafah yang dapat dibaca:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Artinya: “Saya berniat puasa sunah Arafah karena Allah SWT semata.”

Jika niatnya dilantunkan di siang hari, maka bacaan niat puasa Arafah adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Artinya: “Saya berniat puasa sunah Arafah hari ini karena Allah SWT semata.”

Baca juga: Niat Puasa Ramadhan dan Artinya Lengkap Wajib diketahui

Keutamaan Puasa Sebelum Iduladha

Setelah mengetahui, niat puasa haji, berikutnya adalah keutamaan dari puasa tersebut. Meskipun hukumnya sunah, namun puasa sebelum Iduladha memiliki banyak keutamaan.

Berikut ini merupakan beberapa keutamaan yang akan diperoleh jika melaksanakan puasa sebelum Iduladha:

1. Pahala Dilipatgandakan

Menunaikan puasa Iduladha yang dilaksanakan sebelum perayaan lebaran mulai dari tanggal 1–9 Zulhijah akan mendatangkan banyak pahala.

Bahkan, Allah SWT akan melipatgandakan pahala tersebut. Hal ini juga berlaku pada aktivitas-aktivitas yang dikerjakan di 10 hari pertama bulan Zulhijah.

2. Amalan yang Sangat Disenangi oleh Allah SWT

Dari sekian banyak amal ibadah, puasa di 10 hari pertama bulan Zulhijah termasuk dalam salah satu amalan saleh yang sangat disenangi dan diistimewakan oleh Allah SWT.

Tidak hanya sebagai jalan untuk memperoleh pahala, amalan tersebut juga sebagai wujud dalam menyambut Hari Raya Iduladha.

3.  Menghapus Dosa Selama 2 Tahun

Bagi siapa saja yang mampu melaksanakan puasa Arafah, maka segala dosanya selama 2 tahun akan dihapuskan oleh Allah SWT.

Waktu 2 tahun dalam hal ini, yakni terhitung sejak setahun sebelum dan setahun setelah dijalankannya puasa sunah Arafah.

Hal ini menjadikan para umat Islam seakan terlahir dan suci kembali melalui ibadah puasa Arafah. Jadi, sangat disayangkan apabila kesempatan berpuasa sunah ini dilewatkan.

4. Dijauhkan dari Siksa Api Neraka

Keutamaan berikutnya yang bisa diperoleh ketika melaksanakan puasa di bulan Zulhijah, yaitu dijauhkan dari siksa api neraka.

Untuk mendapatkan keutamaan tersebut, maka niat puasa haji harus dilafalkan dengan tulus dan ikhlas. Kemudian, laksanakan ibadah tersebut dengan bersungguh-sungguh semata-mata hanya untuk Allah SWT.

5.  Mengerjakan Sunah Rasul

Puasa di bulan Zulhijah merupakan salah satu sunah Rasul atau ibadah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Apa saja yang dilakukan dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW memiliki nilai ibadah di mana dapat mendatangkan pahala.

Selain memperoleh pahala dari Allah SWT, berpuasa di bulan Zulhijah dapat menjadi sarana untuk mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW.

Demikian pemaparan informasi tentang niat puasa haji, mulai dari puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah beserta keutamaannya yang harus diketahui.

Menjalankan puasa di bulan Zulhijah (sebelum Iduladha) bisa menjadi salah satu persiapan spiritual, fisik, dan mental sebelum pergi berhaji ke Baitullah.

Nah, untuk mencukupi kebutuhan dari sisi finansial, kamu bisa mengajukan Pembiayaan Porsi Haji di Pegadaian.

Melalui layanan ini, kamu akan mendapatkan porsi haji secara resmi dengan cara yang mudah, yakni menjaminkan emas 24 karat atau saldo Tabungan Emas senilai 3, 5 gram.

Selain itu, lengkapi juga dokumen-dokumen yang dipersyaratkan. Nantinya, emas maupun dokumen-dokumen tersebut akan disimpan secara rapi dan aman.

Setelah semuanya terpenuhi, mulailah proses pengajuan Pembiayaan Porsi Haji di kantor cabang Pegadaian terdekat atau melalui aplikasi Pegadaian Digital.

Pelunasan biayanya bergantung pada tarif dan jangka waktu yang ditentukan. Jika ingin melunasi pinjaman, kamu bisa menggunakan barang jaminan.

Nah, mudah dan praktis, bukan? Yuk, segera ajukan Pembiayaan Porsi Haji hanya di Pegadaian untuk mewujudkan impian berangkat haji tanpa khawatir kekurangan dana!

Baca juga: Hukum dan Niat Puasa Nisfu Syaban, serta Keutamaannya

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved