Isu resesi global pada 2020 mendatang tentu bikin semua orang khawatir. Wajar, guncangan ekonomi besar ini tidak hanya berdampak ke masyarakat kelas atas saja, tetapi juga kelas bawah. Banyak pakar memprediksi bahwa resesi 2020 akan lebih parah dibandingkan krismon 1998 silam.
Kalau mau kebal terhadap resesi, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah berinvestasi secara cermat. Agar tak salah langkah, berikut tips yang wajib kamu lakukan.
1.Pilih Instrumen Investasi yang Stabil
Syarat pertama yang harus dipenuhi saat memilih investasi yang kebal resesi adalah stabil, dalam arti investasi tersebut tidak gampang terpengaruh oleh sentimen perlambatan ekonomi global.
Contoh yang paling gampang adalah investasi emas dan reksa dana nonsaham (reksa dana pendapatan tetap, uang, atau campuran). Properti juga bisa jadi pilihan investasi yang bagus meski sifatnya kurang liquid.
2.Investasi yang Diawasi OJK atau LPS
Resesi global secara langsung akan mengancam keamanan aset yang kamu simpan. Karena itu, pastikan kamu memilih jenis investasi yang sudah dilindungi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Kedua badan resmi ini bisa menjadi jaminan penting jika sewaktu-waktu bank atau manajer investasi kolaps dan tidak bisa melunasi kewajiban kepada nasabahnya. Aset milikmu akan tetap selamat.
3.Diversifikasi
Diversifikasi artinya menyebar aset ke berbagai instrumen investasi, dari yang risikonya rendah, menengah, sampai tinggi. Ini adalah langkah proteksi yang sangat efektif untuk menghadapi kondisi pasar yang tidak stabil saat resesi global terjadi. Jadi jika saat satu portfolio mengalami kerugian/penurunan, kamu masih punya harapan di instrumen investasi lainnya.
4.Perhatikan Waktu
Ketika resesi benar-benar terjadi, jangan gegabah keluar dari dunia pasar modal dan menarik seluruh asetmu. Kamu hanya perlu mengurangi jumlah investasi sampai kondisinya kembali stabil. Lebih baik amati pergerakan pasar dan temukan potensi investasi yang mungkin tidak disadari banyak orang.
Itulah beberapa tips cerdas berinvestasi dalam menghadapi resesi dan krisis ekonomi global 2020. Semoga mencerahkan, ya!