Candle Engulfing: Fungsi, Jenis, dan Cara Menggunakannya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Investasi

12 December 2025
Bagikan :
image detail artikel

Dalam aktivitas trading, memahami perubahan arah harga bukan sekadar kemampuan tambahan, tetapi kebutuhan penting agar kamu tidak salah mengambil posisi.

Untuk itu, trader sering memanfaatkan berbagai pola candlestick sebagai alat bantu untuk membaca momentum pasar dan mengantisipasi perubahan tren.

Candle engulfing adalah salah satu pola candlestick yang paling banyak diperhatikan trader karena mampu menunjukkan pergeseran momentum pasar hanya dengan dua candlestick.

Pola ini sering dijadikan acuan untuk mengantisipasi potensi reversal, baik setelah tren naik maupun tren turun. Untuk memahami fungsi, jenis, dan cara kerja candle engulfing dalam trading, simak artikel ini sampai akhir.

Apa Itu Candle Engulfing?

Candle engulfing adalah pola candlestick yang terbentuk dari dua lilin, di mana candle kedua memiliki body yang jauh lebih besar hingga “menelan” body candle sebelumnya.

Fenomena “penelanan” ini mengindikasikan perubahan kekuatan antara buyer dan seller dalam waktu singkat.

Pola ini dianggap semakin valid ketika candle kedua memiliki body penuh tanpa ekor panjang karena hal tersebut menunjukkan arah harga yang lebih tegas.

Ketika muncul pada pasar yang sedang trending, pola engulfing sering memberikan sinyal reversal yang kuat, baik dari tren turun ke tren naik maupun sebaliknya.

Fungsi Candle Engulfing

Dengan memahami pola candlestick engulfing, kamu bisa membaca momentum pasar dengan lebih mudah dan menentukan langkah trading yang lebih tepat. Adapun fungsi lain dari candle engulfing adalah:

1. Mengidentifikasi Kelanjutan Tren

Dalam kondisi tertentu, pola engulfing dapat menjadi petunjuk bahwa tren yang sedang berlangsung masih akan berlanjut.

Misalnya, ketika pola bullish engulfing muncul pada fase uptrend, hal ini menandakan bahwa tekanan beli masih kuat sehingga tren naik berpotensi bertahan lebih lama.

2. Menandai Potensi Pembalikan Tren

Selain kelanjutan tren, pola ini juga kerap menjadi sinyal awal terjadinya reversal. Jika bullish engulfing terbentuk setelah periode penurunan, pola tersebut dapat mengisyaratkan pergeseran momentum menuju tren naik.

Namun, sinyal ini tetap perlu dikonfirmasi melalui peningkatan atau penurunan volume agar keakuratannya lebih terjamin.

3. Membantu Menentukan Strategi Keluar (Exit Strategy)

Pola engulfing juga bermanfaat sebagai acuan kapan kamu sebaiknya menutup posisi.

Kemunculan pola ini pada area tertentu dapat menjadi peringatan bahwa momentum pasar mulai berubah sehingga investor atau trader dapat mengambil langkah keluar sebelum risiko semakin besar.

Baca juga: Double Bottom Pattern: Ciri, Penyebab, dan Identifikasinya

Jenis Candle Engulfing

gambar

Terdapat dua jenis candle engulfing, yaitu bullish engulfing dan bearish engulfing. Masing-masing memiliki karakteristik arah pergerakan yang berbeda. Supaya lebih paham, berikut penjelasan mengenai perbedaannya:

1. Bullish Engulfing

Bullish engulfing adalah pola yang muncul ketika candle bearish kecil diikuti oleh candle bullish besar yang seluruh body-nya menutupi candle sebelumnya. Pola ini lazim terjadi di akhir tren turun sebagai tanda bahwa buyer mulai mengambil alih pasar.

Adapun karakteristik dari bullish engulfing sebagai berikut:

  • Candle kedua berwarna hijau dengan body besar.
  • Muncul di area akhir downtrend.
  • Sering disertai peningkatan volume perdagangan.

Pola ini menjadi sinyal buy karena menunjukkan momentum kenaikan yang mulai terbentuk. Semakin tebal body candle kedua, semakin kuat pula potensi pembalikan harganya.

2. Bearish Engulfing

Bearish engulfing adalah pola kebalikan dari bullish engulfing. Pola ini ditandai dengan adanya candle bullish kecil yang muncul terlebih dahulu dan kemudian ditelan oleh candle bearish besar.

Berikut ini karakteristiknya:

  • Candle kedua berwarna merah dengan body dominan.
  • Terbentuk di puncak tren naik.
  • Mengindikasikan seller mulai menguasai pasar.

Pola ini memberi sinyal sell karena harga berpotensi berbalik turun setelah buyer kehilangan momentum.

Baca juga: Falling Wedge Pattern: Karakteristik, Fungsi, Hingga Contoh

Cara Menggunakan Engulfing Candle

Agar kamu tidak salah menafsirkan sinyal, berikut langkah membaca pola engulfing dengan tepat:

1. Amati Tren Sebelum Pola Muncul

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengamati tren yang sedang berlangsung. Pola ini akan memberikan sinyal yang jauh lebih kuat ketika muncul setelah tren yang jelas.

Misalnya, bullish engulfing idealnya muncul setelah periode downtrend karena pola tersebut menandakan buyer mulai mengambil alih. Sebaliknya, bearish engulfing biasanya muncul setelah uptrend, sebagai indikasi bahwa momentum seller mulai meningkat.

Dengan memahami konteks tren awal, kamu bisa memperkirakan arah harga berikutnya dengan lebih akurat.

2. Tentukan Stop Loss dan Take Profit

Setelah mengenali tren yang mendahului pola engulfing, kamu perlu menetapkan batasan risiko melalui penentuan stop loss dan take profit.

Pada pola bullish engulfing, stop loss idealnya ditempatkan sedikit di bawah level low candle kedua sebagai perlindungan apabila harga kembali melemah. Sementara itu, target take profit dapat diarahkan pada area harga sebelum terjadinya downtrend.

Sebaliknya, pada bearish engulfing, stop loss sebaiknya diletakkan sedikit di atas level high candle kedua, dan target take profit mengacu pada area harga sebelum tren naik terbentuk.

Dengan menempatkan stop loss dan take profit secara tepat, strategi trading kamu menjadi lebih terukur dan tidak hanya bergantung pada perkiraan pribadi.

Demikian pembahasan mengenai pola candle engulfing, mulai dari fungsi, jenis, hingga cara menggunakannya.

Menguasai pola ini tidak hanya membantumu memahami dinamika pasar dan mengambil keputusan trading lebih terencana, tetapi juga mengingatkan bahwa mengelola keuangan pribadi memerlukan strategi agar kondisi finansial tetap stabil dan berkembang.

Salah satu cara untuk mengembangkan aset adalah melalui investasi, dan di antara berbagai instrumen, emas menjadi pilihan yang populer karena nilainya yang relatif stabil serta mudah dicairkan.

Kamu dapat memulai investasi emas dengan mudah melalui Tabungan Emas Pegadaian, cukup dengan pembelian awal mulai dari Rp10 ribu.

Biaya pengelolaan rekeningnya pun ringan, hanya Rp30.000 per tahun. Setelah menabung, saldo emas kamu nantinya bisa dicairkan menjadi uang tunai, dijadikan jaminan, atau diubah menjadi emas batangan maupun perhiasan.

Agar lebih mudah merencanakan investasi, gunakan fitur Simulasi Tabungan Emas untuk memperkirakan gramasi emas yang bisa dibeli sesuai dana yang tersedia.

Segera buka rekening Tabungan Emas melalui akun Tring! by Pegadaian dan mulailah menabung emas untuk membangun aset bernilai yang mendukung masa depanmu.

Baca juga: Rasio Likuiditas: Fungsi, Jenis, Cara Hitung, & Rumusnya

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2025 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved