3 Sertifikasi Profesi Keuangan yang Bisa Tambah Kompetensi
Saat ini, makin banyak masyarakat Indonesia yang lebih melek tentang keuangan. Influencer yang membahas tentang keuangan pun makin banyak dan diminati. Kelas pengelolaan keuangan juga banyak dihadiri.
Hal ini terbukti dengan terus meningkatnya indeks literasi keuangan di Indonesia. Menurut data dari OJK, pada tahun 2013, indeks literasi keuangan adalah 21,8% kemudian pada tahun 2019 menjadi 38,03%.
Maka dari itu, profesi yang berhubungan dengan keuangan pun kebutuhannya meningkat seperti perencana keuangan, manajer investasi, dan sebagainya. Ternyata, untuk bisa punya kemampuan seperti mereka, kita harus punya sertifikasi dulu lho.
Sertifikasi profesi bertujuan untuk menunjang kecakapan dan karir bagi pekerja profesional. Sedangkan untuk bisnis korporat, keuntungan peningkatan kemampuan sumber daya manusia melalui sertifikasi profesi, bertujuan agar perusahaan dapat lebih efisien dan tentu saja mengangkat nama baik dari perusahaan.
Tujuan dari mendapatkan sertifikasi profesi adalah, selain mendapatkan pengakuan legal sebagai seorang profesional yang telah memenuhi standar dari keahliannya, sertifikasi profesi juga menjadi jalan untuk mengaktualisasikan diri, meraih jabatan yang diinginkan, serta mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
Berbagai Jenis Sertifikasi Profesi Keuangan
Nah, Sahabat, di sektor finansial, ada beberapa sertifikasi profesi yang dapat menjadi penunjang bagi sahabat yang ingin berkarir di sektor – sektor keuangan dan finansial. Apa saja jenis sertifikasi keuangan profesional yang diakui global sekarang ini? Yuk, kita ulas bersama.
1. Certified Financial Planner
Certified Financial Planner atau sertifikasi bagi perencana keuangan profesional yang diakui secara internasional ini adalah keahlian dalam bidang perencanaan keuangan, pajak, asuransi, perencanaan perumahan, dan juga perencanaan hari tua atau pensiun.
Untuk mendapatkan sertifikasi tersebut, kita harus mengikuti beberapa uji kompetensi yang dilaksanakan oleh penyelenggara sertifikasi profesi. Sahabat bisa mencari informasi Lembaga Sertifikasi Profesi yang melaksanakan ujian sertifikasi baik melalui media online atau dapat bertanya kepada kolega yang terlebih dahulu mengikuti sertifikasi tersebut.
Ada beberapa persyaratan pengalaman kerja yang harus dipenuhi oleh calon peserta uji kompetensi Certified Financial Planner. Untuk mengikuti ujian Certified Financial Planner sahabat harus terlebih dahulu pernah bekerja atau menjadi praktisi di bidang keuangan minimal 3 tahun, dengan pendidikan terakhir S1. Atau, jika kita memiliki pendidikan terakhir SMA, maka dibutuhkan pengalaman kerja di bidang keuangan selama 5 tahun.
2. Registered Financial Planner
Selain Certified Financial Planner ada juga yang disebut sebagai Registered Financial Planner . Jika kita, belum memenuhi syarat pengalaman kerja, kita bisa terlebih dahulu mengikuti ujian Registered Financial Planner atau perencana keuangan yang teregistrasi atau telah mendapatkan pengakuan dari Badan Sertifikasi yang dikeluarkan di Indonesia. Perbedaan dari kedua sertifikasi ini terdapat pada bobot kurikulum yang diuji.
Certified Financial Planner mencakup kualifikasi profesional keuangan yang lebih kompleks dibandingkan Registered Financial Planner. Registered Financial Planner mencakup ilmu atau pengetahuan tentang dasar – dasar perencanaan keuangan dan manajemen risiko di bidang keuangan.
Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan gelar Certified Financial Planner biasanya lebih mahal dibandingkan dengan gelar Registered Financial Planner. Lama belajarnya pun bervariasi, Untuk mendapatkan gelar Certified Financial Planner seseorang harus setidaknya mengikuti pendidikan atau kursus khusus keahlian selama kurang lebih 2 bulan, sedang untuk mendapatkan gelar Registered Financial Planner jangka waktu kursusnya relatif lebih singkat, biasanya dimulai dari 4 kali pertemuan hingga 6 kali pertemuan.
3. Chartered Financial Analyst
Chartered Financial Analyst adalah gelar sertifikasi profesi tertinggi dalam hal profesionalitas, pengetahuan, dan integritas pada bidang keuangan dan investasi. Sertifikat ini diakui secara global serta menjadi nilai tambah bagi kandidat pekerja di perusahaan multinasional khususnya pada sektor perbankan, investasi, konsultan keuangan, dan berbagai Lembaga keuangan lainnya. Selain dari itu, sertifikat ini bisa menjadi persyaratan kerja bagi para calon financial analyst.
Pelaksanaan sertifikasi CFA di Indonesia digelar oleh CFA Society Indonesia, sebuah Lembaga yang bekerjasama dengan Kaplan Edupac. Syarat untuk mendapat gelar CFA adalah anda diharuskan lulus di 3 (tiga) tingkat pengujian dengan cakupan materi ekonomi, akuntansi, manajemen keuangan, etika dan analisis keamanan.
Tingkatan Ujian CFA
1. Level 1
Ujian pada level 1 umumnya digelar pada bulan Juni dan Desember. Berfokus dalam bidang penilaian investasi, kode etik, dan peraturan pasar modal. Pada tingkatan ini, materi yang diuji adalah multiple choice, seperti;
- Etika dan Profesi
- Ekonomi
- Keuangan perusahaan beserta pelaporan dan analisisnya
- Investasi ekuitas dan derivative
- Investasi alternatif
- Manajemen portofolio dan perencanaan kekayaan
2. Level 2
Ujian sertifikasi level ini diselenggarakan tiap bulan Juni. Berfokus pada kemampuan menerapkan konsep maupun instrumen investasi secara kontekstual. Bentuk soal pada level 2 di CFA adalah dengan item set topik yang meliputi;
- Penilaian asset
- Analisis instrumen pendapatan maupun ekuitas secara spesifik
- Membuat alternatif dan rekomendasi investasi melalui proses komparasi
3. Level 3
Materi yang diuji pada level 3 adalah terkait perencanaan manajemen portofolio secara efektif beserta penerapan konsep level 1 dan 2. Ujian ini diselenggarakan di bulan Juni dengan bentuk soal ujian essay dan item sets.
Setelah mendapatkan informasi mengenai sertifikasi profesi di bidang keuangan, perbedaan antara beberapa jenis sertifikasi, serta keuntungan menjadi perencana keuangan yang tersertifikasi, apakah Sahabat tertarik untuk ikut serta menjadi perencana keuangan yang bersertifikat?
Baca juga: Jasa Sertifikasi – Sahabat Pegadaian
Artikel Lainnya
Inspirasi
Pembagian Warisan Menurut Islam: Syarat, Rukun, dan Caranya
Jika seorang muslim meninggal dunia, maka hartanya perlu dibagikan sesuai cara pembagian warisan menurut Islam. Mari simak syarat dan rukunnya di sini.
Keuangan
Beli Emas Modal Terbatas dengan Tabungan Emas Pegadaian di Sho
meta desc - Ini judul artikel
Emas
Gadai Emas Berbagai Jenis? Bisa di Pegadaian!
Selain emas perhiasan, Pegadaian terima gadai emas lantakan dan juga perhiasan rusak lho! Yuk datang ke Pegadaian terdekat.