Kebijakan Fiskal dan Moneter, Apa Saja Perbedaannya?
Kebijakan fiskal dan moneter adalah instrumen penting dalam perekonomian suatu negara. Meskipun masing-masing memiliki peran berbeda, keduanya berhubungan erat.
Ketika kebijakan fiskal dan moneter berjalan sesuai dengan kebutuhan ekonomi negara, maka isu seperti inflasi bisa dikendalikan dan stabilitas keuangan dapat terwujud.
Kebijakan fiskal dikeluarkan oleh pemerintah, sedangkan kebijakan moneter menjadi tanggung jawab bank sentral, yaitu Bank Indonesia.
Lantas, apa perbedaan kebijakan fiskal dan moneter lainnya yang perlu diketahui? Yuk, cari tahu selengkapnya pada pembahasan kali ini!
Apa itu Kebijakan Fiskal dan Moneter?
Kebijakan fiskal dan moneter memiliki peran penting dalam mengatur ekonomi negara. Namun, masing-masing memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda. Berikut pengertian dari keduanya.
Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk memastikan pemasukan dan pengeluaran negara agar perekonomian negara tetap stabil.
Beberapa aspek perekonomian yang termasuk dalam kebijakan fiskal adalah utang piutang, belanja pemerintah, dan perpajakan.
Melalui kebijakan fiskal, pemerintah berupaya untuk mengendalikan berbagai aktivitas perekonomian melalui perubahan dalam pajak, subsidi, dan anggaran belanja.
Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah sejumlah keputusan untuk mendorong aktivitas ekonomi yang diserahkan oleh pemerintah kepada bank sentral.
Penetapan kebijakan moneter ditujukan untuk mengatur jumlah peredaran uang di pasar guna menjaga stabilitas ketersediaan uang di suatu negara.
Adapun persediaan uang yang tidak stabil dapat memengaruhi aktivitas ekonomi dan meningkatkan tingkat inflasi.
Kebijakan moneter merupakan upaya pemerintah untuk memastikan pertumbuhan ekonomi suatu negara tetap seimbang.
Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter
Terdapat beberapa aspek lain yang membedakan kebijakan fiskal dan moneter selain pengertiannya secara mendasar.
Perbedaan kebijakan fiskal dan moneter umumnya bisa dilihat dari jenis, tujuan, dan instrumennya. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:
1. Jenis
Seperti yang telah disebutkan di atas, pemerintah memberlakukan kebijakan fiskal dan moneter untuk mengendalikan perekonomian negara.
Masing-masing jenis kebijakan fiskal dan moneter dibagi berdasarkan kategori yang berbeda dengan penjabaran sebagai berikut:
Baca juga: Prinsip Ekonomi: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya
2. Tujuan
Dalam pelaksanaannya, tujuan kebijakan fiskal dan moneter memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari perbandingan berikut:
3. Instrumen
Penerapan kebijakan fiskal dan moneter dilakukan pada berbagai sektor yang dapat menjaga kestabilan ekonomi makro negara.
Berikut adalah daftar instrumen kebijakan fiskal dan moneter di Indonesia:
Contoh Kebijakan Fiskal dan Moneter
Di Indonesia, penerapan kebijakan fiskal dan moneter diberlakukan untuk memastikan perekonomian negara tetap berjalan dengan baik.
Pemerintah dan bank sentral bekerja sama untuk membuat kebijakan yang dapat mendorong roda ekonomi negara dan menjamin kesejahteraan rakyat.
Contoh Kebijakan Fiskal
- Pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan gas untuk memastikan mobilitas dan transaksi ekonomi tidak terhambat.
- Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk barang-barang tertentu, utamanya sembako dan obat-obatan.
- Tax amnesty berupa pengurangan atau pembebasan pajak bagi warga negara yang melaporkan seluruh kekayaannya pada kurun waktu tertentu.
Contoh Kebijakan Moneter
Di sisi lain, beberapa contoh kebijakan moneter di Indonesia yang dapat mendorong perekonomian negara adalah:
- Pemberian kredit langsung kepada sektor industri atau proyek dengan kebutuhan mendesak agar dapat meningkatkan jumlah peredaran uang.
- Bantuan overdraft yang merupakan pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tinggi.
- Penerbitan surat utang negara untuk mendapatkan dana dari masyarakat ketika peredaran uang mengalami penurunan.
- Intervensi rupiah yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia guna mendukung operasi pasar terbuka dengan metode pinjam meminjam secara langsung dalam periode 7 hari secara langsung di Pasar Uang Antara Bank.
Demikian pembahasan seputar kebijakan fiskal dan moneter yang dapat memberikan wawasan lebih seputar kestabilan ekonomi negara.
Salah satu kontribusi yang bisa dilakukan masyarakat agar dapat bertahan saat perekonomian tidak menentu adalah menyisihkan uang untuk berinvestasi emas.
Emas adalah aset yang dikenal tahan terhadap inflasi dan nilainya cenderung meningkat secara historis. Untuk berinvestasi emas dengan aman, sahabat bisa membuka Tabungan Emas.
Tabungan Emas dari Pegadaian menyediakan layanan investasi dengan metode tabungan yang membuat prosesnya mudah dan praktis.
Dengan pembelian awal minimal Rp10 ribu dan biaya pengelolaan rekening Rp30 ribu per tahun, sahabat sudah bisa mulai berinvestasi.
Jika membutuhkan dana darurat, sahabat pun bisa menggadaikan saldo Tabungan Emas melalui Gadai Tabungan Emas.
Proses gadai saldo rekening Tabungan Emas bisa dilakukan dengan cepat dan biaya ringan. Jangan khawatir, jaminan saldo emas tetap menjadi hak milik sahabat.
Baik pendaftaran Tabungan Emas dan proses Gadai Tabungan Emas bisa dilakukan melalui aplikasi Pegadaian Digital atau langsung di outlet Pegadaian terdekat.
Jadi, tunggu apa lagi? Persiapkan keamanan keuanganmu mulai sekarang dengan kepemilikan emas di Pegadaian!
Baca juga: 15 Negara Terkaya di Dunia Berdasarkan PDB di Tahun 2024
Artikel Lainnya
Emas
Emas untuk Mahar, Pilih yang Batangan atau Perhiasan?
Mahar atau mas kawin merupakan barang yang memiliki nilai berharga, seperti emas. Lantas, seperti apa emas untuk mahar? Yuk, cari tahu di sini!
Wirausaha
5 Manfaat Kerja Keras untuk Menjadi Entrepreneur Sukses
Simak Manfaat Kerja Keras dalam Mencapai Kesuksesan Berbisnis. Pelajari Bagaimana Kerja Keras Menjadi Landasan Penting Menjadi Entrepreneur.
Wirausaha
5 Cara Pengembangan UMKM di Era Internet yang Ampuh
Jadi pengusaha jangan sampai kudet, apalagi di era internet seperti sekarang. Ini 5 tips manjur pengembangan UMKM di era digital!