Obligasi: Definisi, Karakteristik, Keuntungan, dan Risikonya
Saat ini, banyak orang mulai tertarik untuk berinvestasi dan mempelajari instrumen yang ada di pasar modal.
Terdapat banyak instrumen investasi yang dapat dipilih berdasarkan kondisi keuangan dan tujuan berinvestasi, salah satunya obligasi.
Obligasi adalah instrumen investasi yang berbentuk surat utang dan diterbitkan oleh suatu pihak dengan tujuan untuk diperjualbelikan.
Lantas, apa itu obligasi dan apa manfaat yang bisa didapatkan? Berikut penjelasannya.
Apa itu Obligasi?
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), obligasi adalah surat utang jangka panjang atau jangka menengah yang dapat diperjualbelikan.
Secara umum, surat utang ini merupakan surat berharga yang berisi pernyataan utang dan diterbitkan oleh perusahaan penerbit, yaitu pihak yang memiliki utang (pemerintah atau perusahaan swasta).
Kemudian, surat ini dijual ke masyarakat sehingga yang membelinya akan menjadi pemegang obligasi (pihak yang berpiutang).
Di dalam surat tersebut tertera bahwa perusahaan penerbit akan melunasi utang dengan bunganya sekalian saat jatuh tempo (berkisar satu hingga sepuluh tahun).
Ketika kamu berinvestasi obligasi, kamu akan mendapatkan pembayaran kupon bunga rutin sampai jatuh tempo.
Selain itu, kamu juga akan mendapatkan pembayaran keseluruhan pokok utang di akhir masa berlaku obligasi.
Lantas, mengapa sebuah perusahaan menerbitkan obligasi? Obligasi diterbitkan untuk mendapatkan modal dari masyarakat sehingga operasional perusahaan tetap berjalan.
Baca juga: 5 Investasi Online untuk Pemula yang Mudah dan Aman
Karakteristik Obligasi
Sebelum memilih obligasi, kamu perlu mengetahui karakteristiknya dan apa yang membedakannya dengan instrumen investasi lain. Berikut ini adalah empat karakteristik obligasi yang perlu kamu ketahui:
1. Jangka Waktu
Obligasi memiliki jangka waktu mulai dari satu hingga sepuluh tahun, meskipun umumnya obligasi jatuh tempo di tahun kelima. Investor banyak yang memilih obligasi jangka pendek karena risikonya yang lebih rendah.
2. Jumlah Emisi Obligasi
Jumlah emisi obligasi adalah jumlah dana yang dibutuhkan sebagai dasar untuk meminjam uang dari investor.
Agar investasi obligasi bergerak sesuai dengan fakta, jumlah nominal yang diterbitkan harus diputuskan oleh arus kas, kinerja, dan tujuan bisnis perusahaan.
Contohnya adalah ketika sebuah perusahaan memiliki proyek yang membutuhkan biaya sebesar Rp2 miliar.
Kemudian, perusahaan tersebut menerbitkan obligasi untuk meminta modal dari masyarakat yang membelinya.
Untuk meyakinkan calon investor agar menanamkan uangnya di perusahaan ini, mereka akan menjelaskan arus kas, tujuan kerja, dan kinerja bisnis pada saat perjanjian.
3. Jadwal Pembayaran
Penerbit obligasi diharuskan melakukan pembayaran bunga secara berkala agar sesuai dengan perjanjian. Umumnya, pembayaran bunga dapat dilakukan setiap kuartal, setiap semester, atau setiap triwulan.
4. Suku Bunga Pokok dan Suku Bunga Kupon
Suku bunga pokok adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo.
Sementara itu, suku bunga kupon adalah suku bunga yang harus dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi setiap tahun.
Jenis-Jenis Obligasi
Obligasi adalah instrumen investasi yang memiliki banyak jenis berdasarkan beberapa kategori, seperti penerbit, nominal, sistem pembayaran bunga, dan imbal hasil. Adapun jenis-jenis obligasi adalah sebagai berikut:
1. Obligasi Berdasarkan Penerbit
Jika berdasarkan penerbit, obligasi dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Obligasi Korporasi: Surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan, baik BUMN maupun perusahaan swasta yang memiliki jangka waktu satu tahun.
- Obligasi Pemerintah: Surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Umumnya, obligasi ini dikeluarkan dengan kupon tetap (Fixed Rate/FR), kupon variabel (Variable Rate/VR), dan sukuk negara.
- Municipal Bond: Surat utang yang diterbitkan pemerintah daerah untuk mendukung pembangunan fasilitas publik.
2. Obligasi Berdasarkan Nominal
Kamu bisa memilih di antara dua jenis nominal obligasi, seperti:
- Obligasi Konvensional: Obligasi dengan nominal yang sangat besar sekitar Rp1 miliar untuk setiap slotnya.
- Obligasi Ritel: Surat utang yang nominalnya cenderung kecil, yaitu mulai Rp1 juta.
3. Obligasi Berdasarkan Sistem Pembayaran Bunga
Terdapat empat jenis obligasi berdasarkan sistem pembayaran bunganya, yaitu:
- Obligasi Kupon: Surat utang yang membayar bunga secara periodik.
- Obligasi Zero Coupon: Surat utang yang tidak memiliki kupon. Investor yang membeli surat jenis ini biasanya akan mendapat keuntungan dari selisih antara harga pembelian asli surat dan harga jual yang didiskon.
- Obligasi Kupon Mengambang: Surat utang yang membayarkan bunga dengan jumlah yang tidak tetap.
- Obligasi Kupon Tetap: Surat utang yang membayarkan bunga dengan jumlah tetap sampai jatuh tempo.
4. Obligasi Berdasarkan Imbal Hasil
Terdapat dua jenis obligasi berdasarkan imbal hasil yang diterima, yaitu:
- Obligasi Syariah: Disebut juga obligasi sukuk, adalah surat utang yang memakai sistem bagi hasil tanpa riba serta dibayarkan secara berkala sampai tanggal jatuh tempo.
- Obligasi Konvensional: Surat utang yang kuponnya dibayarkan secara periodik sampai tanggal jatuh tempo.
Baca juga: Ingin Berinvestasi Online dengan Aman? Inilah 5 Caranya!
Keuntungan Obligasi
Obligasi memiliki keuntungan yang beragam dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Adapun keuntungan obligasi adalah sebagai berikut:
- Mendapatkan jaminan pengembalian modal pokok investasi jika membeli obligasi pemerintah.
- Imbal hasil dari penjualan modal aset yang lebih tinggi.
- Pasar sekunder menawarkan kepada investor berbagai kemungkinan produk dari berbagai seri obligasi dan tingkat keuntungan telah ditentukan sejak awal investasi obligasi.
- Imbal hasil yang didapatkan secara berkala sampai jatuh tempo.
- Dapat digunakan sebagai jaminan saat akan mengajukan pinjaman ke bank.
Risiko Obligasi
Terlepas dari keuntungan obligasi yang menggiurkan, instrumen investasi ini juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Adapun risiko obligasi adalah sebagai berikut:
- Risiko capital loss ketika menjual obligasi saat belum jatuh tempo ke pasar sekunder. Akhirnya, kamu akan merugi.
- Tergantung pada jenis produk, bunga obligasi dapat berubah seiring waktu dan didasarkan pada suku bunga di pasar keuangan.
- Obligasi memang relatif aman, tetapi masih mengandung risiko gagal bayar jika penerbit tidak dapat melakukan pembayaran pokok dan bunga.
Itulah informasi lengkap soal obligasi yang perlu kamu pelajari sebelum memutuskan untuk membeli surat utang.
Obligasi adalah instrumen yang cukup populer di kalangan investor, tetapi kamu juga perlu memperhatikan risikonya agar tidak merugi.
Apabila membutuhkan dana pinjaman saat kondisi tak terduga, seperti berobat ke rumah sakit atau renovasi rumah, kamu bisa menggadaikan obligasi yang kamu miliki.
Caranya adalah dengan mengajukan Gadai Efek di Pegadaian. Layanan ini menerima gadai surat berharga berupa saham dan obligasi tanpa warkat (scriptless) yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Proses pengajuannya mudah dan bisa dilakukan secara online melalui aplikasi Pegadaian Digital. Jika disetujui, kamu bisa mendapatkan pinjaman mulai dari Rp1 juta hingga Rp20 miliar.
Jangka waktu pembayaran pinjaman fleksibel. Baik individu maupun institusi bisa memanfaatkan layanan Gadai Efek dari Pegadaian.
Mari dapatkan dana pinjaman lewat Gadai Efek di Pegadaian yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca juga: Keuntungan Investasi Emas Sebagai Tabungan Masa Depan
Artikel Lainnya
Emas
Manfaat Perhiasan Emas yang Jarang Orang Tahu
Hampir semua wanita menyukai perhiasan emas. Perhiasan emas tidak hanya digunakan untuk mempercantik diri tetapi juga sebagai simbol kesejahteraan bagi para wanita sejak dahulu kala. Sebagian besar wanita hingga saat ini mungkin masih berpikir bahwa satu-satunya manfaat mengenakan perhiasan emas adalah untuk mempercantik penampilannya, tapi ternyata banyak manfaat lain yang bisa didapatkan dari penggunaan perhiasan […]
Wirausaha
Hidup Sederhana ala Mark Zuckerberg
Namun di balik seluruh kekayaan dan kesuksesannya itu, Zuckerberg dikenal sebagai konglomerat yang gemar menjalani hidup sederhana.
Emas
5 Alasan Anak Muda Harus Menabung Emas
Menabung tentunya bukan kebiasaan yang asing bagi mayoritas anak muda. Sejak usia belia sampai beranjak dewasa, orang tua pasti sering menganjurkan anak untuk menyisihkan sebagian uang jajannya ke dalam tabungan. Tapi selain menabung uang, menabung emas ternyata juga sangat menarik untuk dicoba. Sebagai tren kekinian, menabung emas bisa jadi cara tepat untuk berlatih investasi jangka […]