PDB (Produk Domestik Bruto): Komponen & Cara Menghitungnya
PDB adalah salah satu indikator penting dalam mengukur perkembangan ekonomi suatu negara.
Kepanjangan PDB sendiri adalah Produk Domestik Bruto atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Gross Domestic Product (GDP). Pada dasarnya, PDB merupakan total keseluruhan penghasilan unit usaha dalam suatu negara.
Di dalam penghitungan PDB, terdapat beberapa komponen utama yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah investasi oleh investor di berbagai sektor usaha.
Selain komponen PDB, sahabat perlu tahu manfaat, rumus, dan cara menghitungnya agar dapat memahami indikator perekonomian tersebut dengan lebih baik.
Mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu PDB?
PDB adalah istilah yang merujuk pada jumlah nilai akhir barang dan jasa dari seluruh unit ekonomi dalam suatu negara.
Umumnya, PDB adalah indikator yang melibatkan hitungan total produksi, konsumsi, dan pendapatan dalam periode tahunan atau triwulan.
Dalam hitungannya, PDB juga meliputi faktor-faktor seperti pendapatan yang diterima oleh karyawan, output dari berbagai sektor, dan jumlah konsumsi oleh konsumen.
Komponen PDB
Setelah mengenali pengertian PDB, sahabat bisa memahami lebih lanjut tentang komponen-komponen yang termasuk di dalamnya, yaitu:
1. Konsumsi Pribadi
Perekonomian negara tidak hanya meliputi keterlibatan perusahaan, namun juga konsumsi sejumlah jenis barang tertentu oleh individu dan rumah tangga. Berikut beberapa di antaranya:
- Barang tahan lama atau tidak mudah rusak dengan usia pakai lebih dari 3 tahun, seperti alat elektronik, kendaraan bermotor, dan lainnya.
- Barang yang cepat habis manfaatnya atau dikonsumsi dalam jangka waktu pendek, seperti obat, makanan, minuman, dan lainnya.
- Jasa yang disediakan untuk meningkatkan kesejahteraan, seperti jasa pelayanan publik, pengobatan ke dokter, dan lainnya.
Baca juga: Pasar Modal: Pengertian, Instrumen, dan Manfaatnya
2. Pengeluaran Negara
Salah satu komponen utama dalam PDB adalah pengeluaran pemerintah yang mencakup berbagai sektor dalam kehidupan negara.
Adapun beberapa contoh pengeluaran negara yang termasuk dalam hitungan PDB adalah pembelian alutsista militer, pembangunan infrastruktur, dan pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS).
3. Nilai Ekspor Bersih
Ekspor merupakan komponen penting dalam PDB. Nilai ekspor yang dimasukkan dalam hitungan PDB sudah dikurangi dengan hasil impor dalam satu tahun.
Nilai ekspor bersih sendiri merupakan selisih dari total ekspor dan nantinya dikurangi dengan total impor dalam periode satu tahun.
4. Aktivitas Investasi
Penghitungan PDB tidak bisa lepas dari aktivitas investasi suatu negara. Adapun investasi di sini mencakup pembelian aset berharga yang bisa dijadikan modal nantinya.
Umumnya, beberapa aset yang dijadikan investasi negara adalah saham dan surat utang.
Manfaat PDB
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, PDB adalah indikator perekonomian untuk membantu pengamatan perkembangan ekonomi suatu negara.
Selain peran utamanya tersebut, PDB memiliki beberapa manfaat lain yang perlu diketahui, yaitu:
1. Pengukuran Laju Perkembangan Ekonomi Negara
Pemerintah dapat mengetahui laju perekonomian negara dengan menghitung PDB setiap tahunnya.
Dari laporan PDB per tahun, pemerintah juga dapat menganalisis sektor ekonomi mana saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.
2. Pembanding Kemajuan Ekonomi Antar Negara
Angka yang dihasilkan dari hitungan PDB adalah pembanding perkembangan antara satu negara dan lainnya.
Hasil perbandingan tersebut akan menghasilkan daftar negara dengan perekonomian terkuat yang disebut sebagai G7 dan G20.
3. Acuan Penyusunan Kebijakan Pemerintah
PDB dapat menjadi dasar atau acuan dalam penyusunan kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan usaha maupun tata cara perekonomian sesuai kebutuhan secara optimal.
4. Pemahaman Terkait Struktur Ekonomi Negara
Sebelum menyusun kebijakan, pemerintah akan menganalisis struktur ekonomi negara berdasarkan hasil PDB.
Dari pemahaman tersebut, pemerintah dapat mengetahui sektor mana saja yang perlu ditingkatkan agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi negara di waktu mendatang.
Perbedaan PDB dan PNB
Di samping PDB, indikator ekonomi negara lainnya yang perlu diperhatikan adalah PNB ( Produk Nasional Bruto).
PDB adalah total nilai yang dihasilkan dari seluruh unit perekonomian dalam suatu negara. Adapun PNB adalah total penambahan PDB dan pendapatan neto dari luar negeri.
Pendapatan neto sendiri didapatkan dari hasil tenaga kerja dan modal masyarakat Indonesia yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan yang sama oleh warga asing yang didapatkan di Indonesia.
Cara Menghitung PDB
Terdapat tiga pendekatan utama untuk menghitung PDB. Berikut adalah penjabaran singkat tentang cara menghitung PDB:
1. Pendekatan Pengeluaran
Jenis hitungan PDB pertama didasarkan pada total pengeluaran barang dan jasa yang dihasilkan dari aktivitas ekonomi negara.
Berikut adalah rumus PDB yang dilihat dengan pendekatan pengeluaran:
PDB = C + I + G + (X – M)
Keterangan:
- C: Konsumsi pribadi (individu dan rumah tangga).
- I: Total angka investasi.
- G: Pengeluaran negara.
- X: Total ekspor.
- M: Total impor.
Baca juga: Pajak Saham: Aturan dan Ketentuannya di Indonesia
2. Pendekatan Produksi
Selain dihitung dengan pendekatan pengeluaran, PDB adalah indikator yang bisa diketahui nilainya dari hitungan berdasarkan produksi.
Caranya adalah dengan menjumlahkan seluruh nilai tambah setiap produksi yang termasuk dalam sektor perekonomian negara.
Adapun beberapa sektor utama ekonomi negara yang termasuk dalam hitungan PDB adalah sektor industri, pertanian, dan jasa.
3. Pendekatan Pendapatan
Di samping pengeluaran dan produksi, PDB bisa dihitung dengan menambahkan seluruh pendapatan dari produksi barang dan jasa dalam perekonomian negara.
Untuk mendapatkan nilai PDB negara dalam satu tahun, tambahkan beberapa komponen pendapatan berikut:
- Pendapatan karyawan.
- Pendapatan pengusaha.
- Pendapatan sewa.
- Pendapatan bunga.
- Pendapatan keuntungan.
- Pendapatan pajak dikurangi subsidi.
Itulah pembahasan seputar PDB yang merupakan indikator untuk mengukur pertumbuhan ekonomi negara.
Produksi, pengeluaran, dan pendapatan merupakan faktor-faktor penting yang dapat berpengaruh pada nilai PDB.
Adapun faktor lain yang perlu diperhatikan dalam mendukung optimalnya nilai PDB adalah investasi saham dan surat utang (obligasi).
Apabila membutuhkan dana cepat, perusahaan dapat menggadaikan saham maupun surat utang yang dimiliki.
Dengan layanan Gadai Efek dari Pegadaian, sahabat bisa mendapatkan dana pinjaman dengan cepat untuk kebutuhan institusi.
Dapatkan dana pinjaman mulai dari Rp1 juta hingga Rp20 miliar dengan sewa modal terjangkau dan waktu cicilan fleksibel.
Lengkapi persyaratan Gadai Efek sesuai dengan kebutuhan institusi. Pengajuan bisa dilakukan secara online atau langsung ke Unit Gadai Efek Perkantoran Kenari Baru Lt.1, Jalan Salemba Raya No 2 Jakarta Pusat, 10430.
Jangan khawatir, aktivitas pergadaian efek di Pegadaian dijamin aman dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jadi, mari percayakan gadai efek untuk kebutuhan perusahaan di Pegadaian!
Baca juga: Portofolio Investasi: Definisi, Tujuan, & Cara Membuatnya
Artikel Lainnya
Wirausaha
Mindset Pengusaha untuk Menghadapi Tantangan Bisnis
Pengusaha harus memiliki mindset yang tepat untuk menghadapi tantangan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang mindset pengusaha, simak artikel ini.
Wirausaha
6 Contoh Kegiatan Produksi dari Berbagai Sektor Industri
Kegiatan produksi adalah proses pembuatan produk berupa barang atau jasa yang bernilai. Mari cari tahu contoh kegiatan produksi di artikel ini.
Inspirasi
6 Niat Zakat Fitrah Beserta Artinya yang Wajib Diketahui
Sudah tahukah niat zakat fitrah yang perlu dibaca sebelum sahabat menunaikan kewajiban Ramadan ini? Yuk, pelajari selengkapnya di artikel ini!