Apa itu Wishlist? Ini Manfaat & Cara Membuatnya yang Efektif
Wishlist adalah salah satu istilah yang banyak digunakan dan didengar oleh orang-orang di kehidupan sehari-hari. Bahkan, istilah ini pun bisa dikatakan populer di kalangan anak muda.
Pasalnya, kata wishlist kerap kali muncul di berbagai marketplace. Umumnya, setiap orang memiliki wishlist yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, kamu ingin berkunjung ke tempat wisata di Bandung, belajar merajut pakaian, atau melakukan aktivitas sukarelawan, dan lain sebagainya.
Jadi, apa itu wishlist, bagaimana cara membuat, dan merealisasikannya? Yuk, langsung simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.
Apa itu Wishlist?
Secara harfiah, wishlist adalah kata dari Bahasa Inggris yang memiliki arti daftar keinginan. Hal tersebut mengacu pada barang, tempat, maupun kegiatan yang ingin dilakukan.
Biasanya, wishlist akan ditulis di buku, memo, atau handphone. Dalam konteks e-commerce, wishlist merupakan fitur bagi pengguna untuk menyimpan produk yang disukainya.
Kamu cukup menekan tombol ‘love’ pada barang di marketplace yang disukai untuk menambahkannya ke favorit.
Wishlist dapat dikatakan sebagai representasi keinginan dan aspirasi dari seseorang. Jadi, lebih dari sekadar daftar keinginan semata karena perlu perencanaan agar bisa mewujudkan wishlist.
Manfaat Wishlist
Wishlist mungkin terkesan sederhana, namun ada beragam manfaat yang dapat diperoleh dari hal tersebut, seperti manajemen keuangan. Adapun manfaat wishlist adalah sebagai berikut.
1. Mengontrol Pengeluaran
Mencatat wishlist di buku atau menyimpan produk yang disukai terlebih dahulu membuat kamu mempunyai banyak waktu untuk melakukan pertimbangan.
Apakah barang-barang tersebut merupakan hal yang dibutuhkan atau tidak. Dengan demikian, kamu pun menjadi lebih paham terkait perbedaan kebutuhan dan keinginan secara tepat.
Di samping itu, hal tersebut bisa membantumu lebih bijak dalam menggunakan uang sehingga menghindari pemborosan.
2. Merencanakan Pembelian
Selanjutnya, manfaat wishlist adalah dapat membantu dalam merencanakan pembelian dengan lebih terorganisasi. Dengan demikian, pembelian secara impulsif bisa dihindari.
Pencatatan wishlist pun memungkinkan kamu dalam melakukan perbandingan harga serta fitur produk dari waktu ke waktu.
Alhasil, kamu dapat membuat keputusan pembelian secara tepat dan bijak sebab telah disesuaikan dengan kebutuhan, bukan keinginan sesaat.
3. Memudahkan dalam Pemantauan Harga dan Promo
Saat ini, fitur notifikasi untuk memberitahukan bahwa terdapat perubahan harga maupun promo di produk wishlist telah banyak ditawarkan di berbagai platform e-commerce.
Fitur tersebut sangat membantu dan memudahkan pengguna untuk memperoleh penawaran terbaik pada produk favoritnya. Dengan demikian, mereka dapat lebih menghemat pengeluaran.
4. Menghemat Waktu dan Energi
Dalam hal belanja online, wishlist sangat bermanfaat dalam membantu kamu menghemat waktu dan energi. Pasalnya, kamu tidak perlu repot bolak-balik mencari produk yang diminati.
Hal ini karena semua produk yang disukai telah tersimpan secara rapi dalam satu tempat. Alhasil, kamu dapat dengan mudah mengaksesnya secara real-time kapan saja.
5. Sebagai Motivasi untuk Menabung
Ketika menuliskan daftar keinginan, kamu tentu memiliki hasrat untuk mewujudkan wishlist tersebut. Nah, hal ini bisa dijadikan sebagai motivasi untuk menabung.
Pasalnya, kamu akan terdorong untuk menyisihkan uang saat melihat daftar keinginanmu demi mewujudkannya menjadi kenyataan.
Baca juga: Konsumerisme: Pengertian, Ciri, Dampak Negatif, & Contohnya
Cara Membuat Wishlist
Pada dasarnya, cara membuat wishlist tidak sulit untuk dilakukan. Terdapat beberapa tips dalam merencanakan wishlist yang dapat dilakukan, seperti berikut ini.
1. Menentukan Tujuan Wishlist
Sebelum menuliskan daftar keinginan, sebaiknya kamu menentukan tujuan wishlist-mu terlebih dahulu. Misalnya, untuk membeli ide hampers Natal, liburan, kebutuhan pribadi, dan lain-lain.
Menentukan tujuan wishlist dapat membuatmu fokus dalam memilih dan memilah item mana saja yang akan dimasukkan ke dalam daftar.
2. Membuat Kategori Item dalam Wishlist
Apabila wishlist-mu terdiri dari banyak item, maka akan lebih baik kalau dibuat pengategorian. Sebagai contoh, ada kategori pakaian, elektronik, tempat, aksesoris, dan lain sebagainya.
Mengategorikan item dalam wishlist membuat pengelolaan menjadi lebih mudah. Kamu pun tidak bingung saat melihat kembali wishlist yang telah dibuat.
3. Menentukan Prioritas
Dalam suatu wishlist, tidak semua item yang dicatat mempunyai tingkat kepentingan sama. Oleh karena itu, kamu harus mencoba untuk menentukan skala prioritas di dalamnya.
Misalnya, yaitu dengan menggunakan sistem rating atau urutan. Hal tersebut akan membantu dalam membuat keputusan secara bijak saat dihadapkan pada pilihan beberapa item.
4. Menetapkan Tenggat Waktu
Berikutnya, cara membuat wishlist adalah dengan menetapkan tenggat waktu pada beberapa item, seperti membeli sepatu baru sebelum dimulainya awal semester.
Cara ini dilakukan agar memudahkanmu tetap fokus pada tujuan dan terus termotivasi untuk mewujudkan wishlist yang dibuat.
5. Meninjau Ulang dan Memperbarui Wishlist Secara Berkala
Perlu diketahui bahwa wishlist termasuk sesuatu yang statis. Jadi, kamu perlu meninjau ulang dan memperbaruinya secara berkala.
Pasalnya, mungkin ada beberapa item yang sudah tidak relevan atau munculnya daftar keinginan lain.
Dengan melakukan cara membuat wishlist ini, daftar keinginanmu akan tetap bermanfaat dan up-to-date.
Baca juga: 5 Keuntungan Mengikuti Gaya Hidup Minimalis untuk Keuangan
Cara Mewujudkan Wishlist
Wishlist memang bukan kebutuhan primer yang harus selalu dipenuhi. Namun, terkadang wishlist dapat berbentuk kebutuhan sekunder.
Dengan adanya wishlist, kamu mungkin terbantu dalam membuat daftar item yang memang menjadi kebutuhanmu.
Secara umum, kunci dalam mewujudkan wishlist terletak pada pengaturan keuangan. Hal ini karena kamu perlu mencocokkan budget yang dimiliki sebelum memenuhi daftar keinginan.
Apabila memang ingin mewujudkan wishlist, maka sebaiknya membiasakan untuk menabung uang terlebih dahulu agar budget yang dibutuhkan telah sesuai.
Langkah ini juga bermanfaat bagi kamu untuk sadar akan kebutuhan dan keinginan menjadi lebih terencana.
Sebaiknya, jangan mudah tergiur pada produk-produk yang menarik perhatian tetapi sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Demikian penjelasan informasi mengenai apa itu wishlist yang lengkap dengan manfaat, cara membuat, dan mewujudkannya yang perlu diketahui.
Pada era modern dan digital sekarang, wishlist adalah instrumen atau alat untuk merencanakan pembelian, mengatur keuangan, hingga mencapai tujuan hidup.
Seperti yang telah dijelaskan, salah satu cara mewujudkan wishlist adalah dengan menabung atau menyisihkan sebagian uang terlebih dahulu.
Nah, hal tersebut dapat kamu wujudkan secara efektif dengan menabung emas di Pegadaian. Berinvestasi emas di Pegadaian dapat mendatangkan keuntungan jangka panjang.
Hal ini karena emas termasuk aset yang tahan inflasi dan harganya cenderung mengalami kenaikan di tiap tahunnya.
Kamu hanya perlu membuka rekening yang bisa dilakukan secara online melalui aplikasi Pegadaian Digital atau offline di kantor Pegadaian.
Tabungan Emas tersebut nantinya bisa dikonversi menjadi saldo tabungan. Emas dalam bentuk fisiknya pun akan diserahkan ke nasabah sesuai dengan ketentuan.
Jadi, kamu tidak perlu repot-repot menabung emas di rumah dan khawatir akan keamanannya. Tunggu apa lagi? Jangan tunda untuk investasi yang aman dan praktis di Pegadaian sekarang!
Baca juga: 6 Tips Menabung Harian, Konsisten dan Rutin Tambah Cuan!
Artikel Lainnya
Inspirasi
Apa Untungnya Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT G20?
Kira-kira apa sih manfaatnya Indonesia jadi tuan rumah G20?Menurut kami, ada 3 poin penting yang menjadi keuntungan bagi Indonesia atas G20 kemarin.
Inspirasi
Visa: Kenali Jenis, Fungsi, dan Cara Membuatnya dengan Tepat
Visa adalah dokumen penting yang menjadi bukti izin seorang warga negara untuk bepergian ke luar negeri. Mari pahami lebih jauh perannya di artikel ini.
Wirausaha
Macam-Macam Pelanggan yang Cocok untuk Bisnis Kreatif
Bisnis kreatif adalah bisnis masa kini yang sangat potensial. Peluang usahanya lumayan besar dan semakin berkembang seiring waktu. Beberapa di antaranya adalah bisnis kreatif di bidang kuliner, perlengkapan rumah tangga, aksesori, hingga bisnis jasa atau pelayanan. Berbeda dengan bisnis konvensional, bisnis kreatif mengutamakan ide dan inovasi dalam berbagai produknya. Lalu, bagaimana dengan keuntungan yang didapatkan? […]