Kenali Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan dengan Tepat

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Keuangan

04 July 2024
Bagikan :
image detail artikel

Pengelolaan keuangan yang baik dimulai dari mengetahui perbedaan kebutuhan dan keinginan. Klasifikasi tersebut berdasar pada kepentingan atau urgensi masing-masing individu.
Membedakan kebutuhan dan keinginan tidak terbatas pada hal-hal pribadi, namun juga pengelolaan keuangan dalam rumah tangga.
Dengan cara membedakan kebutuhan dan keinginan yang tepat, pengeluaran pun bisa lebih diukur sehingga tidak terjadi pembengkakan budget setiap waktu.
Agar dapat lebih bijak dalam menggunakan uang, mari ketahui dulu perbedaan kebutuhan dan keinginan di artikel ini.

Dasar Kebutuhan dan Keinginan

Memahami beda kebutuhan dan keinginan berdasarkan maknanya dapat memberikan gambaran tentang prioritas pemenuhannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya, kebutuhan adalah berbagai hal yang wajib untuk dipenuhi agar seseorang dapat menjalani hidup dengan layak.
Kebutuhan dibagi menjadi tiga, yaitu primer, sekunder, dan tersier. Pemenuhan kebutuhan perlu dilakukan berdasarkan tingkatannya.
Dari pembagian atau klasifikasi tersebut, dapat dilihat bahwa kebutuhan primer perlu dipenuhi terlebih dahulu.
Adapun yang termasuk dalam kebutuhan primer adalah sandang, pangan, dan papan, sedangkan kebutuhan sekunder dan tersier dikategorikan sebagai pelengkap,
Sebagai contoh, makan dan minum merupakan kebutuhan primer. Maka dari itu, sudah sepantasnya seseorang membeli makanan dan minuman sebelum belanja hal lain, seperti laptop, smartphone, dan lain sebagainya.
Lantas, bagaimana dengan keinginan? Sejatinya, keinginan berasal dari dorongan dari dalam diri untuk memuaskan diri dengan membeli hal-hal tertentu di luar kebutuhan.
Contohnya, karyawan A menginginkan mobil baru padahal mobil yang dimilikinya masih berfungsi dengan baik.
Keinginan tersebut muncul atau disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah gengsi dalam lingkup sosial.
Pemenuhan keinginan tidak bersifat wajib. Meskipun tidak ada mobil baru, karyawan A tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari dengan mobil yang dimilikinya pada saat ini.

Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan

Jika diringkas, perbedaan kebutuhan dan keinginan bisa dijabarkan dalam tabel berikut:

Dari perbandingan tersebut, bisa dilihat bahwa faktor utama yang menunjukkan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan adalah prioritas pemenuhannya.
Tentunya, kebutuhan berada pada tingkatan pemenuhan teratas atau yang paling urgent jika dibandingkan dengan keinginan.
Namun, ada kalanya kebutuhan dan keinginan sulit untuk dibedakan dan membuat seseorang perlu mempertimbangkan keputusan berulang-ulang.
Salah satu contoh yang paling sering ditemui adalah upgrade perangkat seluler pintar (smartphone).
Umumnya, beli smartphone baru bukan termasuk dalam kebutuhan. Jika smartphone yang dimiliki masih berfungsi dengan baik, maka tidak perlu membeli keluaran terbaru.
Akan tetapi, keinginan untuk membeli smartphone dengan fitur terbaru bisa berubah menjadi kebutuhan apabila kegunaannya sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Di era digital ini, smartphone menjadi aset utama para digital marketer. Smartphone dengan fitur mumpuni dapat membantu menghasilkan konten dengan visual yang bagus.
Pertimbangan terkait profesi tersebut mengubah status smartphone baru dari keinginan menjadi kebutuhan bagi individu-individu tertentu.
Baca juga: 8 Cara Membuat Buku Keuangan Pribadi Beserta Contohnya 

Cara Membedakan Kebutuhan dan Keinginan

Apabila masih belum tahu cara membedakan kebutuhan dan keinginan dengan tepat, sebaiknya ikuti tips berikut ini:

1. Menyusun Skala Prioritas

Pemenuhan kebutuhan dan keinginan yang proporsional didasarkan pada penyusunan skala prioritas.
Adapun prioritas yang dimaksud mengikuti prinsip pemenuhan kebutuhan, mulai dari yang wajib dipenuhi, penunjang, dan pelengkap dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya skala prioritas, pengeluaran pada setiap periode bisa disesuaikan dengan anggaran yang sudah diatur berdasarkan alokasi gaji.

2. Mengendalikan Pengeluaran

Budget pengeluaran yang dipersiapkan tentunya perlu disesuaikan dengan harga-harga kebutuhan pokok pada suatu periode.
Pertimbangan tersebut dapat membantu menentukan besar budget untuk memastikan kelangsungan hidup dari waktu ke waktu.
Agar pengeluaran tidak berlebih, perhatikan skala prioritas yang mencantumkan urgensi pemenuhan kebutuhan berdasarkan peranannya dalam kehidupan.
Berbagai hal-hal yang termasuk keinginan bisa dibeli apabila semua kebutuhan pokok terpenuhi. Namun, konsumsi tersebut juga harus disesuaikan dengan kemampuan finansial.
Pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan merupakan indikasi gaya hidup konsumtif. Jika tidak bisa dikendalikan, maka keadaan finansial bisa membusuk.

3. Menghindari FOMO

Tertarik untuk membeli sesuatu yang kurang penting hanya karena ingin mengikuti tren dapat berdampak buruk pada manajemen keuangan pribadi.
Kebiasaan yang disebut FOMO (Fear of Missing Out) tersebut merupakan perwujudan dari sikap impulsif.
Ketika seseorang selalu ingin mengikuti tren, maka ia akan sulit mengatur keuangan berdasarkan kebutuhan dan keinginan yang diatur sesuai dengan prioritas.
Sekian pembahasan seputar perbedaan kebutuhan dan keinginan yang dapat menjadi acuan untuk mengatur keuangan pribadi maupun rumah tangga dengan lebih baik.
Memahami prioritas yang sering kali berubah dapat membantu sahabat mengantisipasi pemenuhan kebutuhan di masa depan, salah satunya adalah dana pensiun.
Investasi dana pensiun bisa dimasukkan ke dalam kebutuhan tersier yang dapat dipenuhi apabila sembako, pakaian, dan pembayaran hunian sudah tercukupi.
Untuk menyiapkan dana pensiun, sahabat bisa berinvestasi emas. Berbeda dengan instrumen investasi lainnya, emas merupakan aset yang tahan inflasi.
Selain itu, harga emas juga cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya sehingga dapat mendatangkan keuntungan dalam jangka waktu panjang.
Jika sahabat tertarik berinvestasi emas guna memenuhi kebutuhan dana pensiun, cobalah untuk membuka Tabungan Emas.
Apabila tidak ada waktu untuk datang langsung ke outlet Pegadaian, pendaftaran dan pembukaan rekening bisa dilakukan melalui aplikasi Pegadaian Digital.
Cukup isikan identitas diri dan beli emas awal minimal Rp10 ribu saja. Proses menabung setelahnya bisa dilakukan kapan pun tanpa batasan waktu.
Pendaftaran di Pegadaian Digital ini akan membebaskan sahabat dari pembayaran biaya pengelolaan rekening sebesar Rp30 ribu pada tahun pertama lho.
Jadi, sudah siap untuk berinvestasi emas? Yuk, segera buka Tabungan Emas di Pegadaian dan dapatkan keuntungannya!
Baca juga: Financial Freedom: Arti, Tahapan, dan Cara Mencapainya 

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved