Actuating: Definisi, Fungsi, Prinsip, Tujuan, & Contohnya

Dalam organisasi atau bisnis yang kompetitif, tantangan sesungguhnya terletak pada tahap eksekusi bukan pembuatan visi, misi, atau rencana bisnis strategis.
Di sinilah, actuating sangat diperlukan perannya. Actuating adalah upaya yang menjembatani implementasi rencana dan strategi guna meraih tujuan organisasi atau bisnis.
Rencana sebagus apapun tidak akan berjalan baik tanpa adanya actuating yang efektif. Inilah mengapa penting sekali memahami hal tersebut. Mari simak lebih lanjut di artikel ini.
Apa Itu Actuating?
Secara bahasa, actuating berasal dari kata kerja dalam Bahasa Inggris, yakni “actuate” yang berarti mendorong, menggerakkan, atau memotivasi.
Kata dasar dari actuating sendiri adalah “actus” yang mempunyai makna sebagai perbuatan, aksi, langkah, atau tindakan.
Actuating adalah usaha untuk menggerakkan seluruh anggota tim atau organisasi supaya bersedia bekerja sama dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dalam manajemen, actuating erat kaitannya dengan fungsi kepemimpinan untuk melaksanakan strategi dan rencana atau keputusan agar dapat terwujud sesuai harapan.
Fungsi ini termasuk paling dominan karena bersinggungan langsung dengan pihak-pihak di dalam organisasi yang akan menjalankan rencana sesuai ketentuan.
Meskipun demikian, implementasinya tetap harus didukung oleh fungsi manajemen lainnya, yaitu planning, organizing, serta controlling.
Jadi, bisa dikatakan bahwa actuating merupakan langkah krusial dalam siklus manajemen untuk mengubah rencana menjadi tindakan nyata dengan hasil yang diharapkan.
Fungsi Actuating
Secara umum, fungsi actuating diberikan oleh manajemen tingkat atas ke menengah, lalu ke tingkat bawah. Fungsi ini terus dilakukan sampai ke orang yang berhak atas tugas tersebut.
Fungsi ini sangat krusial sehingga jika mengalami gangguan maka akan berdampak ke fungsi lainnya. Adapun beberapa fungsi actuating adalah sebagai berikut.
1. Pengawasan
Fungsi pengawasan melibatkan instruksi, bimbingan, arahan, serta pengamatan terhadap seluruh karyawan di tempat kerja.
Fungsi ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelaksanaan tugas telah sesuai rencana dan membantu pemecahan masalah karyawan guna meningkatkan performa dalam bekerja.
2. Komunikasi
Fungsi ini, berupa proses pertukaran pandangan, ide, gagasan, informasi, maupun fakta di antara dua orang atau lebih dalam melaksanakan tanggung jawab pekerjaan.
Komunikasi yang terjalin baik dan efektif memungkinkan pengambilan keputusan atas gagasan secara tepat untuk mencapai tujuan perusahaan.
Manajer perusahaan sendiri bertugas untuk melakukan koordinasi hasil, menjaga efektivitas komunikasi, mendengarkan masukan, dan memberikan feedback yang konstruktif.
3. Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan memiliki keterkaitan dengan kemampuan dalam membangun, membina, serta memelihara hubungan interpersonal yang baik antara bawahan dan atasan.
Saat seorang karyawan menyukai gaya kepemimpinan atasannya, maka ia cenderung senang hati memberikan kontribusi secara maksimal.
Alhasil, fungsi actuating ini dapat dipahami sebagai proses yang memengaruhi seorang karyawan untuk merealisasikan suatu tujuan.
4. Motivasi
Fungsi motivasi mengacu pada upaya mendorong karyawan untuk bergerak dan menunjukkan kontribusi terbaiknya pada perusahaan.
Motivasi dapat memberikan energi yang baru dan positif bagi setiap karyawan untuk bekerja maksimal sehingga pencapaian tujuan terwujud sesuai target serta harapan.
Dalam hal ini, motivasi bisa berupa apresiasi, penghargaan, insentif finansial, pengembangan karier, atau lainnya.
Baca juga: Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi dan Tujuannya bagi Bisnis
Prinsip Actuating
Dalam actuating, terdapat prinsip-prinsip yang harus menjadi perhatian manajer atau pimpinan di perusahaan. Adapun beberapa prinsip actuating adalah sebagai berikut.
1. Mengarah pada Tujuan
Prinsip actuating ini menitikberatkan pada pentingnya pengarahan terhadap karyawan sebagai upaya mencapai tujuan perusahaan.
Artinya, manajer atau pimpinan harus memastikan bahwa setiap tindakan dan aktivitas yang dilakukan karyawan sejalan dengan ketetapan tujuan.
Semakin efektif proses pengarahan, maka kontribusi setiap karyawan terhadap upaya pencapaian tujuan bersama menjadi semakin besar.
Namun, perlu dipahami bahwa fungsi ini perlu didukung oleh berbagai aspek lain, di antaranya:
- Perencanaan yang baik.
- Kejelasan struktur organisasi.
- Sumber daya yang cukup serta memadai.
- Kemampuan dalam meningkatkan pengetahuan karyawan.
- Pengawasan yang dilakukan secara cermat dan efisien.
2. Tujuan yang Selaras
Prinsip actuating ini mengakui bahwa tujuan pribadi sebagian besar karyawan mungkin tidak sepenuhnya selaras dengan apa yang ingin dicapai perusahaan.
Namun, kesediaan karyawan untuk tetap bekerja keras demi mewujudkan tujuan perusahaan tanpa memberikan dominasi akan memberikan dampak yang besar.
Bukan hanya bagi perusahaan, melainkan juga perkembangan karier karyawan sehingga memiliki posisi atau jabatan lebih tinggi di tempatnya bekerja.
3. Kesatuan Komando
Prinsip dasar ini dapat diartikan bahwa setiap karyawan harus mempunyai satu atasan langsung yang mereka patuhi dalam bekerja.
Tujuannya adalah untuk menyatukan tujuan dan tanggung jawab seluruh karyawan sehingga tidak perlu bingung dengan tugas atau kepada siapa harus melaporkan aktivitas.
Komando yang jelas pun berpotensi meminimalkan risiko pertentangan dan perselisihan di tempat kerja. Alhasil, karyawan bisa bekerja untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Tujuan Actuating
Dalam pelaksanaannya, actuating memiliki tujuan tertentu. Adapun beberapa tujuan actuating adalah sebagai berikut.
1. Mencapai Koordinasi
Inti dari manajemen perusahaan adalah adanya pengarahan yang baik terlepas dari kesesuaian struktur organisasi, perencanaan, efisiensi kontrol, maupun efektivitas staf.
Dalam hal ini, koordinasi yang baik dari tingkat atas hingga ke bawah merupakan wujud konkret atau produk sampingan pengarahan tersebut.
Selama prosesnya, manajer harus mengintegrasikan aktivitas yang ingin dilakukan, termasuk memberikan bimbingan, konseling, dan pengawasan demi tercapainya tujuan.
2. Memudahkan Proses Adaptasi
Lingkungan bisnis sangat dinamis sehingga dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu dari segi tujuan, fungsi, maupun struktur organisasinya.
Melalui pengarahan yang baik, organisasi atau perusahaan dapat beradaptasi, mengenalkan, dan mengelola perubahan secara efektif.
Manajer pun mampu memimpin dan berkomunikasi yang jujur sekaligus bebas ke bawahan untuk meyakinkan mereka terkait sisi positif perubahan terhadap seluruh aspek perusahaan.
Dengan demikian, para karyawan dapat menerima dan menyesuaikan dirinya pada hal-hal baru yang mungkin sangat berbeda dari sebelumnya.
3. Sebagai Sarana Motivasi
Selanjutnya, tujuan actuating adalah sebagai sarana/alat motivasi. Pasalnya, motivasi yang kuat bisa menjadi sumber inspirasi dan semangat bagi karyawan dalam mencapai tujuan.
Motivasi dapat diberikan oleh atasan agar karyawan dapat mengikuti instruksi dan bekerja secara efektif, efisien, serta dengan sepenuh hati.
4. Meningkatkan Kedisiplinan dan Ketertiban Karyawan
Untuk mencapai kelancaran dan kesuksesan organisasi, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang disiplin sekaligus tertib.
Melalui pemberian instruksi dan perintah oleh atasan, diharapkan karyawan termotivasi untuk mengikutinya sehingga terbentuk kedisiplinan serta ketertiban dalam bekerja.
5. Melengkapi Fungsi Manajerial Lainnya
Pada dasarnya, actuating sangat berpengaruh pada fungsi manajerial lain, seperti pengorganisasian, perencanaan, pengontrolan, dan lain sebagainya.
Tanpa actuating yang berjalan efektif, maka fungsi-fungsi dalam proses manajemen tentu akan secara otomatis terganggu kinerjanya.
Baca juga: Wealth Management: Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya
Contoh Actuating
Pada manajemen bisnis, actuating melibatkan tindakan memimpin, memberi petunjuk, perintah, hingga memotivasi karyawan. Dalam hal ini, beberapa contoh actuating adalah sebagai berikut.
- Memastikan para karyawan mematuhi dan menerapkan tata tertib sekaligus etika kerja di perusahaan.
- Memberikan motivasi kepada para karyawan dengan mengapresiasi pencapaian kerja yang telah mereka lakukan.
- Memberikan arahan terkait jalannya produksi harian di perusahaan.
- Melakukan briefing dan menyampaikan target tugas sekaligus tanggung jawab kerja karyawan.
- Menyediakan reward bagi karyawan yang telah mencapai target tertinggi.
- Mendorong perkembangan dan pertumbuhan karyawan dengan menanamkan keinginan untuk terus mengasah keterampilan maupun potensi diri.
Demikian pembahasan mengenai apa itu actuating, fungsi, prinsip, tujuan, hingga contoh penerapannya dalam manajemen perusahaan atau organisasi.
Pada akhirnya, actuating adalah inti dari langkah konkret dalam manajemen perusahaan untuk mengubah rencana menjadi hasil yang nyata dan bukan sekadar teori manajerial.
Hanya saja, tantangan untuk mewujudkan eksekusi yang efektif akan selalu ada. Salah satunya, yaitu keterbatasan modal kerja.
Sebagai solusi ideal, kamu dapat mengajukan Pinjaman Usaha ke Pegadaian dengan cukup menjaminkan BPKB kendaraan guna memperoleh dana tambahan.
Permohonan transaksi layanan pembiayaan ini bisa diproses langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat. Nantinya, uang pinjaman diterima nasabah secara tunai atau transfer.
Kemudian, tim Pegadaian akan melaksanakan kegiatan pendampingan terhadap nasabah selama masa kredit berlangsung. Pinjaman Usaha menerapkan cicilan tetap per bulan.
Nasabah dapat melunasi angsuran menggunakan berbagai fitur pembayaran yang tersedia. Yuk, segera ajukan Pinjaman Usaha di Pegadaian dan dapatkan kebutuhan danamu!
Baca juga: Pentingnya Manajemen Investasi untuk Aset Kamu
Artikel Lainnya

Wirausaha
3 Macam Bisnis yang Cepat Balik Modal
Mungkin Anda termasuk yang bercita-cita memiliki usaha sendiri dan memimpikan bisnis yang cepat balik modal.

Wirausaha
Pengertian Administrasi, Tujuan, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Administrasi adalah kegiatan yang kerap dilakukan dalam operasional suatu organisasi atau bisnis. Kenali tujuan, ciri-ciri, hingga contohnya di sini.

Wirausaha
5 Cara Menghitung Untung Jualan Serta Contoh Penerapannya
Mengetahui cara menghitung keuntungan jualan dapat memberikan wawasan tentang kebutuhan bisnismu. Pahami selengkapnya di artikel ini.
