Manajemen Bisnis: Ini Fungsi, Tujuan, Komponen, & Contohnya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Wirausaha

17 August 2025
Bagikan :
image detail artikel

Kontinuitas bisnis bisa ditentukan oleh berbagai faktor, mulai dari niat, semangat, motivasi, hingga kreativitas. Tetapi, para pemilik bisnis juga harus memperhatikan terkait manajemennya.

Manajemen bisnis adalah istilah yang merujuk pada keseluruhan proses kerja untuk mencapai tujuan atau target sesuai dengan rencana bisnis.

Pada dasarnya, manajemen bisnis dibutuhkan untuk berbagai skala usaha. Ingin tahu lebih jauh terkait fungsi, tujuan, komponen, hingga contohnya? Simak ulasan di bawah ini.

Apa Itu Manajemen Bisnis?

Manajemen bisnis adalah aktivitas untuk merencanakan, mengatur, mengarahkan, mengontrol, dan memantau jalannya operasional usaha demi meraih tujuan yang sudah ditetapkan.

Oleh karena itu, manajemen bisnis bisa mencakup segala aspek dalam pengelolaan kegiatan usaha, mulai dari keuangan, sumber daya manusia, produksi, penjualan, hingga pemasaran.

Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa manajemen memiliki pengaruh penting bagi berjalannya suatu bisnis. Tanpa manajemen yang baik, kecil kemungkinannya suatu bisnis dapat mewujudkan tujuannya, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Sebaliknya, manajemen bisnis yang efektif akan membantu perusahaan dalam memaksimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan efisiensi, dan menavigasi setiap rintangan pasar.

Dengan demikian, tujuan yang telah ditentukan sejak awal, baik secara finansial maupun nonfinansial, dapat terealisasikan dengan optimal.

Fungsi Manajemen Bisnis

Pengaplikasian manajemen bisnis dalam suatu usaha tentunya tidak terlepas dari fungsi-fungsinya yang krusial. Adapun fungsi manajemen bisnis adalah sebagai berikut:

1. Planning

Planning adalah hal mendasar untuk merumuskan rencana bisnis, seperti visi, misi, hingga tujuan. Prosesnya melibatkan analisis situasi, penentuan strategi, dan lain-lain. Tentunya, perencanaan yang tepat akan membuat bisnis berjalan dengan lebih terstruktur ke depannya.

2. Staffing

Staffing adalah proses perekrutan dan penyaringan sumber daya manusia untuk mengisi posisi pekerjaan dalam suatu bisnis yang dilakukan sebelum tahap organizing maupun directing.

Fungsi manajemen bisnis ini memastikan bahwa perusahaan mempunyai SDM dengan jumlah dan kualifikasi sesuai kebutuhan di waktu yang tepat.

Selain sumber daya manusia, staffing juga bisa mencakup pengaturan dan perencanaan sarana pendukung, mesin, bahan baku, maupun sumber daya lainnya yang dimiliki oleh perusahaan.

3. Organizing

Organizing adalah aktivitas untuk mengorganisasikan sumber daya manusia (tenaga kerja) yang menjadi inti berlangsungnya suatu bisnis dengan cara membuat kelompok kerja. 

Nantinya, setiap orang akan diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai porsinya, seperti tim lapangan, administrasi, pemasaran, maupun produksi untuk memudahkan proses kerja.

4. Directing

Seperti namanya, fungsi manajemen bisnis ini berhubungan dengan tindakan pengarahan yang melibatkan kepemimpinan, motivasi, komunikasi efektif, dan bimbingan. Tujuannya adalah untuk memberikan panduan dan pemahaman agar karyawan bekerja sesuai rencana bisnis.

5. Controlling

Fungsi ini memungkinkan bisnis melakukan pengendalian aktivitas secara terkoordinasi. Dengan demikian, roda bisnis akan tetap berada di jalur yang tepat. Controlling melibatkan kegiatan pemantauan, identifikasi penyalahgunaan, evaluasi kinerja, hingga tindakan korektif.

Baca juga: Pentingnya Manajemen Investasi untuk Aset Kamu

Tujuan Manajemen Bisnis

Dalam praktiknya, manajemen bisnis memiliki tujuan tertentu. Adapun beberapa tujuan manajemen bisnis adalah sebagai berikut:

  • Mengoptimalkan pengelolaan dan penggunaan seluruh sumber daya, baik sebagai pekerja maupun bahan baku produksi dalam menjalankan usaha secara efisien.
  • Menghasilkan produk berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.
  • Menjamin ketersediaan barang secara teratur untuk memberikan rasa aman bagi konsumen.
  • Memastikan arah pertumbuhan bisnis yang positif sekaligus berkelanjutan.
  • Meningkatkan aspek kedisiplinan dalam bisnis, seperti adaptif pelanggan, konsistensi produk, waktu, dan lain sebagainya.
  • Mengambil keputusan secara tepat, bijaksana, dan strategis dalam jangka pendek ataupun panjang.
  • Mendorong adaptasi dan inovasi terhadap perubahan lingkungan bisnis agar tetap kompetitif.
  • Menciptakan nilai tambah bukan hanya pada konsumen/pelanggan, melainkan juga investor, shareholder, dan pemangku kepentingan lainnya.

Komponen dalam Manajemen Bisnis

Di dalam sistem manajemen, terdapat beberapa komponen penting yang perlu diketahui. Tentunya, masing-masing komponen memiliki fungsi yang berbeda. Berikut adalah komponen-komponen dalam manajemen bisnis:

1. Manajemen Keuangan

Komponen ini berfungsi untuk mengatur keuangan perusahaan, biasanya erat hubungannya dengan aktivitas perencanaan, pengelolaan cash flow, investasi, dan lainnya. 

Melalui manajemen keuangan yang baik, kegiatan operasional dan finansial bisnis diharapkan dapat berjalan seimbang dan berkelanjutan.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

Secara umum, tugas utama manajemen sumber daya manusia (SDM) adalah untuk mengorganisasikan segala aktivitas para pekerja di perusahaan.

Hal ini mencakup pengaturan kedisiplinan kerja, penetapan tanggung jawab, pembagian bidang kerja, serta pengembangan karyawan.

Dengan manajemen SDM yang efektif, kualitas bisnis dalam perusahaan akan lebih mudah berkembang dan mengalami peningkatan.

3. Manajemen Pemasaran

Komponen dalam manajemen bisnis ini melibatkan proses perencanaan hingga pengawasan pada kegiatan pemasaran produk agar lebih terkontrol dan terevaluasi dengan baik.

Perancangan manajemen pemasaran harus dilaksanakan semaksimal mungkin untuk memberikan pengaruh positif pada proses penjualan.

4. Manajemen Produksi

Manajemen produksi berfokus pada pengaturan proses produksi barang di perusahaan. Komponen ini mencakup pengawasan terhadap operator, pengendalian fungsi mesin, keselamatan pekerja, hingga memastikan produk selesai diproduksi sesuai standar.

5. Manajemen Distribusi

Manajemen distribusi erat kaitannya dengan pengawasan terhadap aktivitas distribusi. Tujuan dari komponen ini adalah memastikan distribusi berjalan lancar, tepat waktu, dan produk sampai ke tangan konsumen tanpa kendala.

6. Manajamen Risiko

Memulai usaha dan menjalankannya secara konsisten bukanlah sesuatu yang mudah, karena risiko kegagalan pasti akan selalu menyertai. 

Oleh karena itu, perusahaan perlu menerapkan manajemen risiko agar setiap tantangan dapat dipetakan dengan baik, sekaligus menemukan solusi yang tepat untuk meminimalkan dampaknya.

Baca juga: Wealth Management: Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya

Contoh Manajemen Bisnis

Manajemen bisnis sudah banyak diterapkan di berbagai sektor usaha, baik yang skalanya kecil, menengah, maupun besar. Adapun beberapa contoh manajemen bisnis adalah sebagai berikut:

  • Manajemen Siklus Hidup Produk: Dalam hal ini, mengelola proses pengembangan produk, mulai dari konsepsi ide, riset pasar, perancangan, pembuatan prototipe, pengujian, hingga distribusi.
  • Onboarding Karyawan: Meliputi kegiatan orientasi, pelatihan, pengenalan budaya kerja, dan adaptasi lingkungan perusahaan yang bertujuan untuk mengoptimalkan efisiensi dalam proses pengintegrasian karyawan baru ke tim maupun organisasi.
  • Kemitraan: Memastikan hubungan perusahaan dengan mitra, seperti investor maupun supplier bahan baku, terjalin dengan baik. Dengan demikian, kedua belah pihak dapat memperoleh manfaat yang optimal.
  • Team Culture: Team culture mengacu pada nilai, keyakinan, dan perilaku yang membentuk cara tim bekerja sama. Pengelolaannya bisa dilakukan dengan menciptakan budaya kerja yang positif sehingga berkontribusi pada kesuksesan bisnis.


Demikian pembahasan seputar manajemen bisnis, mulai dari pengertian, fungsi, tujuan, komponen, hingga sejumlah contohnya dalam kehidupan nyata. 

Semoga pemaparan informasi di atas bermanfaat, khususnya bagi para pelaku usaha agar semakin terampil dalam menerapkan manajemen bisnis.

Selain manajemen bisnis, jangan lupa juga untuk memikirkan kebutuhan pembiayaan usaha. Nah, untuk memenuhinya, cobalah mengajukan Pinjaman Usaha di Pegadaian.

Layanan Pinjaman Usaha ini memungkinkan kamu memperoleh dana cepat untuk mendukung pengembangan bisnis dan meningkatkan peluang usaha hanya dengan menjaminkan BPKB kendaraan.

Pinjaman Usaha menawarkan cicilan tetap per bulan serta berbagai fitur pembayaran yang fleksibel dan bisa dipilih sesuai kebutuhan.

Pengajuan Pinjaman Usaha dapat dilakukan dengan mengunjungi langsung kantor cabang Pegadaian terdekat.

Sebelum memulai pengajuan pinjaman, pastikan kamu sudah memenuhi seluruh syarat yang ditentukan. Nah, tertarik untuk mendapatkan dana dari Pinjaman Usaha?

Yuk, jangan ragu untuk mengajukan Pinjaman Usaha di Pegadaian demi dana pengembangan bisnis yang tercukupi!

Baca juga: Manajemen Keuangan yang Cocok untuk Anak Muda

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved