Perilaku Akuntabel: Pengertian, Aspek, dan Contohnya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Wirausaha

07 January 2025
Bagikan :
image detail artikel

Perilaku akuntabel adalah istilah yang selalu berkaitan dengan pengelolaan perusahaan, lembaga, atau pemerintahan.

Dalam ilmu akuntansi, perilaku akuntabel merupakan salah satu konsep penting dalam hal manajemen keuangan.

Sementara itu, dalam konteks bisnis perilaku akuntabel adalah sikap yang menekankan pada pentingnya transparansi dan tanggung jawab kinerja. 

Untuk lebih memahami terkait perilaku akuntabel, aspek, hingga contohnya, simak pembahasannya di artikel ini sampai akhir.

Pengertian Perilaku Akuntabel dan Akuntabilitas

Perilaku akuntabel adalah suatu prinsip bisnis yang berhubungan dengan transparansi kinerja dan tanggung jawab seseorang terhadap tugas serta kewajibannya.

Prinsip ini menjadi pijakan penting bagi perkembangan organisasi sebab pemangku kepentingan menyerahkan kepercayaan terkait hak-haknya kepada pemimpin atau pengelola.

Di sisi lain, akuntabilitas artinya kewajiban seseorang untuk bertanggung jawab atas tindakan, kinerja, dan keputusan kepada pihak-pihak yang memberinya amanat.

Melalui tindakan ini, fungsi dan tugas pada setiap jabatan bisa diawasi sehingga mencegah adanya penyalahgunaan kewenangan yang dapat berdampak pada kemajuan perusahaan.

Jadi, bisa dikatakan bahwa akuntabilitas dan perilaku akuntabel adalah dua hal yang saling berhubungan sebab mengajarkan terkait transparansi serta tanggung jawab atas tugas.

Dalam hal ini, transparansi berarti bahwa segala informasi yang relevan harus tersedia dan dapat diakses oleh seluruh pihak berkepentingan.

Sementara itu, tanggung jawab mempunyai arti bahwa pihak-pihak yang bersangkutan harus siap mempertanggungjawabkan dan menerangkan tindakan serta keputusan mereka.

Akuntabilitas dan perilaku akuntabel juga termasuk komponen penting dalam akuntansi, yaitu terkait laporan keuangan perusahaan yang transparan dan bisa dipercaya.

Artinya, setiap transaksi harus dicatat secara akurat dan dapat diverifikasi sehingga pihak-pihak berkepentingan bisa percaya pada informasi yang disajikan.

Aspek Akuntabilitas

Terdapat lima aspek penting dalam prinsip akuntabilitas yang harus diperhatikan. Adapun aspek akuntabilitas adalah sebagai berikut.

1. Akuntabilitas Adalah Sebuah Hubungan

Hubungan yang dimaksud pada aspek ini adalah hubungan dua pihak antara individu atau kelompok dalam institusi dengan masyarakat maupun negara.

Pihak yang memberi kewenangan akan bertanggung jawab dalam membimbing, mengarahkan, dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas serta fungsinya.

Di samping itu, individu atau kelompok yang ada di dalam institusi akan bertanggung jawab untuk memenuhi seluruh kewajibannya.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa hubungan yang terjadi antara kedua pihak tersebut adalah hubungan saling bertanggung jawab.

2. Akuntabilitas Berorientasi Pada Hasil

Hasil yang dimaksud adalah sikap bertanggung jawab, adil, dan inovatif dari individu. Oleh sebab itu, setiap individu, kelompok, ataupun institusi diwajibkan untuk bertanggung jawab.

Dalam hal ini, mereka harus bertanggung jawab saat mengerjakan tugas dan kewajibannya serta berusaha memberikan kontribusi terbaik demi mencapai hasil yang maksimal.

3. Akuntabilitas Membutuhkan Adanya Laporan

Laporan adalah perwujudan dari akuntabilitas. Saat individu, kelompok, atau institusi mampu menyajikan laporan, maka artinya mampu menerangkan tindakan dan hasil yang dicapai.

Laporan juga menjadi bukti nyata dari proses dan hasil yang telah dikerjakan. Dalam konteks birokrasi, akuntabilitas dari setiap individu akan berwujud laporan berdasarkan kontrak kerja.

Sedangkan, laporan dalam konteks institusi akan disebut dengan LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).

4. Akuntabilitas Memerlukan Konsekuensi

Aspek akuntabilitas selanjutnya adalah memerlukan konsekuensi. Pada dasarnya, akuntabilitas artinya kewajiban.

Prinsip ini menunjukkan adanya tanggung jawab dan tanggung jawab menghasilkan sebuah konsekuensi.

Konsekuensi yang dimaksud bisa berupa 2 hal, yaitu penghargaan maupun sanksi kepada individu atau kelompok dalam menjalankan tanggung jawabnya.

5. Akuntabilitas Memperbaiki Kinerja

Pada aspek ini, akuntabilitas memiliki tujuan utama untuk memperbaiki kinerja individu, kelompok, maupun instansi dalam melaksanakan kewajibannya.

Inilah mengapa akuntabilitas dianggap sebagai hubungan dan proses yang telah direncanakan demi meraih suatu tujuan.

Baca juga: Joint Venture: Dasar Hukum, Karakteristik, dan Jenisnya

Pentingnya Akuntabilitas Dalam Perusahaan

Peran akuntabilitas sangat krusial dalam menjaga kepercayaan dan integritas di dunia bisnis. Berikut adalah beberapa alasan terkait pentingnya akuntabilitas dalam perusahaan.

1. Meningkatkan Kepercayaan Pemangku Kepentingan

Kepercayaan dari pemangku kepentingan, seperti investor, stakeholder, ataupun kreditur sangat penting untuk keberlangsungan suatu perusahaan.

Dengan memastikan bahwa perusahaan berperilaku akuntabel, perusahaan bisa membangun dan memelihara kepercayaan tersebut.

Informasi dan laporan yang jelas serta transparan akan membuat pemangku kepentingan yakin bahwa perusahaan dikelola dengan baik.

Dengan mengandalkan hal tersebut, pemangku kepentingan pun dapat membuat suatu keputusan finansial yang tepat.

2. Mendorong Efisiensi Kerja

Perilaku akuntabel adalah salah satu faktor pendorong efisiensi kerja. Hal ini bisa terjadi karena seluruh pihak dalam perusahaan bersikap terbuka dan bertanggung jawab atas tindakannya.

Alhasil, setiap individu maupun departemen akan berupaya bekerja lebih efektif serta efisien untuk meraih tujuan yang ditetapkan sehingga operasional perusahaan bisa terus ditingkatkan.

3. Mencegah Potensi Penyalahgunaan Wewenang

Salah satu fungsi perilaku akuntabel adalah mencegah potensi penyalahgunaan wewenang dan sumber daya perusahaan oleh pihak-pihak yang mempunyai tanggung jawab.

Dengan menerapkan prinsip akuntabilitas, dewan pengawas dapat melakukan pengawasan secara efektif karena setiap tindakan maupun keputusan bisa diawasi serta dievaluasi.

Dengan demikian, perusahaan bisa meminimalkan peluang ataupun adanya risiko tindakan yang tidak etis, curang, atau menyalahgunakan kekuasaan.

4. Mendorong Kepatuhan Terhadap Regulasi dan Standar

Setiap industri memiliki regulasi dan standar yang ketat. Penegakan prinsip akuntabilitas akan membantu memastikan bahwa perusahaan patuh pada semua regulasi dan standar tersebut.

Hal ini tidak hanya dapat melindungi perusahaan dari sanksi hukum, melainkan juga meningkatkan reputasi dan citra perusahaan di mata publik.

5. Keberhasilan Pelaksanaan Tugas

Saat individu berperilaku akuntabel artinya ia siap menunjukkan tanggung jawab dan hasil kerjanya kepada pihak lain untuk dinilai serta dievaluasi.

Hal ini dapat memberikan kesempatan bagi pihak lain dalam organisasi untuk melakukan evaluasi dan mengukur keberhasilan pelaksanaan tugas serta tanggung jawab.

Baca juga: 12 Ciri-ciri Seorang Wirausahawan yang Menginspirasi

Contoh Akuntabilitas

Ada banyak contoh akuntabilitas yang bisa ditemukan, terutama pada dunia bisnis. Salah satunya, yaitu laporan kinerja individu ataupun organisasi dalam menjalankan tugasnya.

Pasalnya, perilaku akuntabel adalah sikap bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh perusahaan dalam mencapai suatu tujuan.

Misalnya, perusahaan menugaskan seorang karyawan untuk memegang kendali stok barang dan bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan stok pada akhir bulan.

Maka, ia harus bertanggung jawab penuh dalam menjalankan tugas secara optimal dan membuat laporan yang akurat terkait stok barang untuk kemudian dievaluasi atas kinerjanya.

Laporan tersebut nantinya dapat menggambarkan perbandingan antara penetapan rencana atau target awal dengan hasil yang telah diraih.

Demikian informasi tentang perilaku akuntabel, aspek, hingga contohnya. Jadi, dapat dimaknai bahwa perilaku akuntabel adalah hal yang krusial untuk memonitor perkembangan usaha.

Misalnya, saat kamu berencana untuk mengajukan pinjaman guna pengembangan usaha, maka jangan lupa memperhatikan tingkat akuntabilitas perusahaan.

Hal ini agar keputusan finansial dapat diambil secara bijaksana. Akuntabilitas yang kuat bisa menjadi indikator penting bagi transparansi di mana akan berpengaruh pada hasil.

Untuk memudahkan pengajuan pinjaman untuk usaha, kamu dapat mengandalkan KUPEDES dari Pegadaian.

Melalui program tersebut, kamu bisa memperoleh pinjaman dalam jangka waktu tertentu dengan skema fidusia yang bersifat umum, individual, selektif dan berbunga wajar.

Di samping itu, proses pengajuannya sangat mudah dan dapat dilakukan melalui kantor cabang Pegadaian. Pola angsuran juga bisa ditentukan sesuai dengan karakteristik usaha.

Menarik sekali, bukan? Jadi, jangan ragu untuk mengajukan pinjaman KUPEDES di Pegadaian guna meningkatkan dan mengembangkan usaha menjadi lebih baik! Modal lancar, usaha semakin besar.

Baca juga: 7 Sikap dan Perilaku Wirausaha yang Perlu Kamu Ketahui

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved