Break Even Point: Arti, Manfaat, Rumus, & Cara Menghitungnya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Wirausaha

09 August 2024
Bagikan :
image detail artikel

Break Even Point adalah istilah dalam dunia bisnis yang merujuk pada titik impas, yaitu kesetaraan nilai pendapatan dan pengeluaran.
Umumnya disingkat sebagai BEP pada laporan keuangan, kondisi tersebut menandakan bahwa perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maupun mengalami kerugian.
Pada penerapannya, Break Even Point adalah faktor yang perlu diperhatikan karena dapat membantu perencanaan manajemen keuangan usaha di waktu mendatang.
Lantas, apa saja hal yang perlu diketahui seputar Break Even Point? Mari simak pembahasan selengkapnya pada pembahasan di bawah ini.

Apa itu Break Even Point?

Break Even Point adalah titik impas nilai penjualan dan pengeluaran suatu usaha. Jadi, bisa dibilang bahwa perusahaan tidak mendapatkan laba maupun menderita kerugian.
Ketika terjadi Break Even Point, laba entitas usaha bernilai 0 pada laporan keuangan. Dengan mengetahui BEP, pelaku usaha dapat menentukan biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan suatu proyek.
Salah satu peranan Break Even Point adalah membantu entitas usaha mengukur biaya operasional secara proporsional dan menaikkan harga produk agar mendapatkan laba.
Menghitung Break Even Point dapat menginformasikan pelaku usaha harga, margin laba, dan metrik lain yang perlu dicapai untuk mengurangi risiko kerugian.
Dengan mengetahui Break Even Point, biaya produksi dan biaya operasional bisa disesuaikan dengan kebutuhan tanpa mengorbankan kualitas dan kuantitas produk.

Komponen Break Even Point

Saat menghitung Break Even Point, beberapa komponen yang berkaitan dengan aktivitas usaha memegang peran krusial.
Adapun komponen-komponen penting untuk menghitung Break Even Point adalah sebagai berikut:

1. Biaya Tetap

Disebut juga sebagai fixed cost, biaya tetap mengacu pada kebutuhan untuk pengeluaran yang tidak berubah nilainya, seperti sewa gedung dan perawatan alat-alat produksi.

2. Biaya Variabel

Berkebalikan dengan biaya tetap, nilai biaya variabel berubah sesuai dengan jumlah produksi yang dihasilkan pada periode tertentu.
Beberapa jenis pengeluaran yang termasuk dalam biaya variabel adalah pembelian bahan baku dan pembayaran upah tenaga kerja.

3. Biaya Campuran

Mixed cost atau campuran dari biaya tetap dan biaya variabel perlu dibayarkan sekalipun pelaku usaha tidak melaksanakan aktivitas produksi.
Namun, perlu dicatat bahwa biaya campuran akan meningkat mengikuti frekuensi aktivitas produksi dalam periode tertentu.
Beberapa biaya campuran yang perlu dicatat adalah pembayaran tagihan listrik dan air serta uang bensin untuk transportasi atau distribusi.

4. Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan (HPP) adalah total dari biaya-biaya sebelumnya. Komponen ini merujuk pada harga murni penjualan produk yang sama dengan nilai BEP.
Untuk mendapatkan nilai HPP yang sama dengan BEP, laba yang dimasukkan ke dalam rumus pun perlu bernilai 0.

5. Laba

Komponen terakhir dan cukup krusial dalam hitungan Break Even Point adalah laba. Nilai laba ditambahkan pada harga produk setelah BEP terhitung.
Penentuan margin laba merupakan kuasa pelaku usaha. Nilainya dapat ditentukan sesuai dengan harga jual yang ditetapkan oleh pelaku usaha.
Baca juga: NIB (Nomor Induk Berusaha): Arti, Syarat, & Cara Membuatnya 

Manfaat Break Even Point

Penghitungan Break Even Point merupakan hal yang krusial bagi manajemen keuangan perusahaan. Beberapa manfaat BEP adalah:

1. Menentukan Harga Jual yang Tepat

Break Even Point adalah metrik yang digunakan untuk membantu mengetahui harga jual produk secara tepat.
Pelaku usaha dapat menentukan harga produk yang layak agar mendapatkan keuntungan secara optimal dan membantu mengembangkan perusahaan secara positif.

2. Mengantisipasi Risiko Kerugian

Selain membantu menentukan harga yang layak untuk mendapatkan keuntungan, Break Even Point dapat memberikan analisis risiko secara terukur.
Dari perhitungan nilai BEP, pelaku usaha dapat mengantisipasi pembengkakan pengeluaran yang dapat berimbas pada profit usaha.

3. Mengevaluasi Performa Usaha

Nilai BEP dapat memberikan sinyal baik atau buruk terkait performa usaha pada periode tertentu.
Apabila hasil penjualan di atas BEP, maka perusahaan mendapatkan keuntungan. Sebaliknya, nilai penjualan yang berada di bawah BEP menandakan ancaman kerugian.

4. Memperkirakan Waktu Balik Modal

Bagi usaha baru, balik modal tentunya membutuhkan waktu. Namun, hal tersebut bukan sesuatu yang mustahil dicapai.
Dengan hitungan Break Even Point yang tepat, pelaku usaha dapat memperkirakan kuantitas produk untuk dijual dan periode penjualannya di pasar.
Keputusan yang didasarkan pada hitungan BEP dapat membantu pelaku usaha memperkirakan waktu di mana keuntungan bisa didapatkan dari hasil penjualan.

5. Menganalisis Tingkat Keuntungan Usaha

Usaha perlu menghasilkan keuntungan agar tetap berjalan. Untuk itu, diperlukan analisis profitabilitas berdasarkan hasil perhitungan BEP.
Nilai yang didapatkan dari hitungan Break Even Point dapat menjadi landasan untuk menentukan jumlah keuntungan yang mungkin diraup dari upaya penjualan suatu entitas usaha.

Rumus Break Even Point

Secara sederhana, rumus Break Even Point dibagi menjadi tiga, yaitu unit, nilai penjualan, dan biaya. Berikut penjabaran rumus untuk BEP unit:
BEP = Biaya Tetap / (HPP per Unit – Biaya Variabel per Unit)
Di sisi lain, rumus BEP nilai penjualan bisa dijabarkan sebagai berikut:
BEP = Biaya Tetap / (1 – Biaya Variabel per Unit / HPP per Unit)
Adapun untuk BEP per biaya bisa dihitung dengan rumus berikut ini:
BEP = (Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel) / Total Unit Diproduksi

Cara Menghitung Break Even Point

Menghitung Break Even Point bisa dilakukan dengan beberapa langkah. Caranya adalah dengan mengumpulkan komponen BEP dan memasukkannya ke dalam rumus.
Sebagai contoh, suatu usaha toko sembako beroperasi setiap hari dengan total biaya tetap sebesar Rp9 juta, total biaya variabel per unit sebesar Rp11,5 ribu, dan HPP sebesar Rp15 ribu.
Menggunakan rumus di atas, berikut perhitungan untuk mencari titik impas (BEP) unit usaha sembako tersebut:
BEP = Biaya Tetap / (HPP per Unit – Biaya Variabel per Unit)
= Rp9.000.000 / (Rp15.000 – Rp11.500)
= 2.571 unit
Itulah pembahasan ringkas seputar Break Even Point, termasuk pengenalan komponen, manfaat, rumus, dan cara menghitungnya.
Sebagai wirausahawan pemula, mengetahui Break Even Point adalah hal penting yang tidak boleh dikesampingkan.
Tentunya, untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran usaha diperlukan sejumlah dana. Jika membutuhkan pembiayaan, sahabat tidak perlu khawatir.
Pegadaian menawarkan Pinjaman Usaha bagi sahabat yang memerlukan dana untuk pengembangan usaha.
Cukup menyerahkan BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) untuk mengajukan pinjaman di outlet Pegadaian terdekat.
Gadai BPKB tersebut dapat membantu sahabat yang menjalankan usaha secara individu atau melalui badan usaha.
Selama pembayaran pinjaman, kendaraan tetap masih bisa digunakan untuk kepentingan usaha dan lainnya.
Jadi, tertarik untuk mengembangkan usaha dengan dana yang cukup? Yuk, ajukan Pinjaman Usaha ke Pegadaian!
Baca juga: 8 Cara Memulai Usaha Catering dengan Metode Analisis SWOT


image detail artikel

Investasi

Buku Bacaan Wajib Calon Sultan

Temukan insight menarik dari para ahli tentang cara membangun karakter kedisiplinan, kesabaran, dan ketekunan sebagai jalan menuju kesuksesan. Baca di sini.

09 August 2024
image detail artikel

Emas

Kartu Emas Pegadaian, Cara Baru Transaksi Tabungan Emas

Kartu Emas Pegadaian hadir sebagai cara baru bertransaksi dengan saldo Tabungan Emas, simak caranya berikut ini!

09 August 2024
image detail artikel

Investasi

Keuntungan Investasi Emas dalam Setahun, Berapa Kenaikannya?

Harga emas cenderung naik setiap tahunnya. Lantas, seberapa besar kenaikannya? Yuk, cari tahu keuntungan investasi emas dalam setahun di sini!

09 August 2024

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved