Cara Membuat Neraca Saldo, Jenis, & Contohnya!

Dalam siklus akuntansi, terdapat serangkaian tahapan yang harus diperhatikan untuk melaporkan transaksi keuangan, salah satunya membuat neraca saldo.
Pada umumnya, tahapan ini dilakukan sebelum menyusun laporan keuangan dan penutupan buku. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami cara membuat neraca saldo yang baik dan benar.
Untuk pemahaman lebih jauh seputar konsep neraca saldo, mulai dari pengertian, jenis, contoh, hingga cara membuatnya, simak pembahasan di bawah ini.
Apa Itu Neraca Saldo?
Sebelum mengetahui cara membuat neraca saldo, kamu perlu memahami apa itu neraca saldo terlebih dahulu sebagai pengetahuan dasar.
Neraca saldo adalah kumpulan daftar saldo akun pada buku besar yang disusun secara sistematis di akhir periode. Neraca saldo bisa disebut juga dengan trial balance.
Laporan neraca saldo digunakan untuk memastikan keseimbangan antara total kredit dan debit di sistem buku besar. Jadi, perhitungannya harus dilakukan secara teliti untuk hasil yang akurat.
Saat saldo kredit dan debit seimbang, artinya proses penjurnalan dari jurnal umum tidak ada kesalahan sama sekali dari segi akun, nominal, hingga penempatan kredit maupun debit.
Jenis Neraca Saldo
Secara umum, neraca saldo terbagi atas tiga jenis dan setiap jenisnya memiliki kegunaan yang berbeda. Adapun jenis-jenis neraca saldo adalah sebagai berikut:
1. Unadjusted Trial Balance
Unadjusted trial balance adalah neraca saldo yang belum disesuaikan. Jenis ini hanya dibuat setelah seluruh transaksi telah dicatat dan dipindahkan ke buku besar.
Saldo akun yang sudah dipindahkan ke buku besar ini kemudian dapat diunggah ke daftar saldo dengan tujuan untuk memastikan tidak adanya kesalahan pada unggahan kredit atau debit.
2. Adjusted Trial Balance
Adjusted trial balance merupakan neraca saldo setelah penyesuaian. Jenis ini memuat informasi daftar saldo yang sudah melewati proses penyesuaian di beberapa akun tertentu.
Tujuan penyesuaiannya adalah agar menghasilkan laporan keuangan yang valid atau menggambarkan kondisi sebenarnya.
3. Post Closing Trial Balance
Post closing trial balance (neraca saldo setelah penutupan) adalah fase akhir dalam satu siklus akuntansi setelah ayat jurnal penutup dimasukkan.
Jenis neraca saldo ini berguna untuk memastikan bahwa buku besar perusahaan sudah mempunyai saldo guna memulai periode akuntansi selanjutnya.
Agar saldo neraca dan akun pada perhitungan di akhir periode selaras, maka tetap perlu dilakukan proses evaluasi pada keseluruhan akun maupun saldonya.
Baca juga: Contoh Laporan Keuangan Sederhana: Fungsi dan Cara Buatnya
Cara Membuat Neraca Saldo
Pada dasarnya, cara membuat neraca saldo melibatkan beberapa tahapan penting. Jika kamu sudah paham akan dasar-dasar akuntansi sekaligus mempunyai data secara lengkap, maka penyusunan trial balance dinilai relatif mudah.
Tujuan pelaksanaan setiap tahapan dalam pembuatan neraca saldo adalah untuk mencapai hasil yang akurat sehingga laporan keuangan seimbang.
Adapun beberapa cara membuat neraca saldo yang dapat diperhatikan dan diikuti adalah sebagai berikut.
1. Mencatat Transaksi Keuangan dalam Buku Jurnal
Langkah awal yang harus dilakukan ketika menyusun trial balance adalah mencatat setiap debit maupun kredit terkait transaksi keuangan dalam buku jurnal secara rinci. Pencatatan ini mencakup deskripsi, tanggal, dan jumlah uang yang tersedia.
2. Memindahkan ke Buku Besar
Jika seluruh transaksi keuangan sudah tercatat di buku jurnal, maka lakukan pemindahan data informasinya ke akun-akun yang sesuai di buku besar.
Karena masing-masing akun memiliki halaman tersendiri, proses pengklasifikasian transaksi sesuai jenis akunnya pun menjadi lebih mudah.
3. Memastikan Jumlah Kredit dan Debit Sama
Tahukah kamu, kesalahan pada pencatatan laporan keuangan dapat diketahui dengan mudah melalui jumlah total kredit dan debitnya di buku besar.
Saat kondisinya seimbang, artinya sudah tidak ada kesalahan pencatatan sama sekali. Oleh karena itu, kamu harus benar-benar memastikan dan memverifikasi keseimbangan tersebut.
Pasalnya, keseimbangan kredit dan debit merupakan prinsip dasar dalam akuntansi untuk memastikan keakuratan catatan finansial.
4. Menyiapkan Lembar Kerja dengan Empat Kolom
Cara membuat neraca saldo secara mudah, efisien, dan akurat juga dapat dilakukan dengan menyiapkan lembaga kerja yang terdiri atas empat kolom. Keempat kolom ini adalah komponen utama dalam neraca saldo, yakni nomor/kode akun, nama akun (keterangan), debit, dan kredit.
5. Mengisi Nama Akun dan Saldo di Keempat Kolom Tersebut
Apabila lembar kerja selesai disiapkan, kamu bisa mulai dengan mengisi nama akun beserta saldo ke kolom-kolom yang sesuai. Informasi ini dapat diambil dari buku besar dan mencakup saldo awal dan transaksi yang sudah diposting.
6. Menghitung Total Kolom Kredit dan Debit
Selanjutnya, jangan lupa untuk menghitung total kolom kredit dan debit dengan cara menjumlahkannya. Pastikan bahwa hasil akhirnya seimbang. Tahapan ini dapat membantu untuk mengetahui bahwa total jumlah transaksi yang tercatat sudah akurat.
7. Menutup Neraca Saldo
Jika hasil yang didapatkan menunjukkan keseimbangan, maka kamu bisa menutup neraca saldo karena berarti pencatatan keuangan sudah benar sesuai prinsip akuntansi.
Prosesnya akan melibatkan transfer saldo akhir dari trial balance ke laporan laba rugi atau modal. Hal ini menunjukkan bahwa satu siklus akuntansi pada periode tertentu berhasil diselesaikan.
Baca juga: Contoh Laporan Rencana Anggaran Biaya dan Cara Membuatnya
Contoh Neraca Saldo
Agar pemahaman terkait trial balance menjadi lebih jelas, kamu dapat memperhatikan beberapa contoh neraca saldo berikut ini.
1. Contoh Neraca Saldo Sederhana
Berdasarkan data keuangan milik Toko Berani, berikut ini adalah neraca saldo yang telah disusun:

2. Contoh Neraca Saldo Perusahaan Dagang
Menurut data keuangan PT Lima Jari, neraca saldo yang telah disusun adalah sebagai berikut.

3. Contoh Neraca Saldo Perusahaan Jasa
Berdasarkan data keuangan PT Jasa Raya per Desember 2024, neraca saldo perusahaan jasa tersebut adalah sebagai berikut.

Itulah pembahasan mengenai definisi, jenis, cara membuat neraca saldo, dan contohnya, baik pada perusahaan dagang maupun jasa.
Semoga pemaparan informasi di atas dapat membantu kamu dalam menyusun neraca saldo secara akurat sehingga bisa mengetahui dengan pasti kondisi finansial perusahaan.
Keuangan perusahaan yang sehat akan memudahkan dalam hal pengajuan pinjaman usaha untuk rencana pengembangannya.
Jika kamu sedang memerlukan tambahan dana untuk kebutuhan usaha, Pinjaman Usaha dengan jaminan BPKB kendaraan bisa menjadi pilihan.
Pengakuannya dapat diproses secara langsung dengan mengunjungi kantor cabang Pegadaian terdekat.
Agar pengajuan berjalan lancar, jangan lupa melengkapi seluruh persyaratan yang ditetapkan. Pembiayaan Pinjaman Usaha di Pegadaian juga menawarkan cicilan tetap per bulan.
Kamu bisa menerima uang pinjamannya setelah mendapatkan persetujuan kebutuhan kredit dari tim Pegadaian.
Jadi, apakah kamu tertarik? Yuk, jangan ragu untuk mencukupi kebutuhan dana usaha dengan Pinjaman Usaha dari Pegadaian!
Baca juga: Contoh Laporan Keuangan Akuntansi Berdasarkan Jenis-Jenisnya
Artikel Lainnya

Wirausaha
Income Statement: Arti, Unsur, Jenis, Fungsi, & Cara Buatnya
Income statement adalah penyajian informasi seputar pemasukan, pengeluaran, laba, dan rugi dari suatu badan usaha. Yuk, pelajari selengkapnya di sini!

Wirausaha
3 Macam Bisnis yang Cepat Balik Modal
Mungkin Anda termasuk yang bercita-cita memiliki usaha sendiri dan memimpikan bisnis yang cepat balik modal.

Wirausaha
Cara Membuat QRIS All Payment untuk Pelaku Usaha, Catat!
QRIS telah menjadi salah satu metode pembayaran yang praktis, cepat, dan menguntungkan baik penjual serta pembeli. Simak cara membuat QRIS di sini!