8 Cara Mengelola Keuangan Usaha Dagang Kecil yang Terukur
Dagang kecil-kecilan di rumah bisa menjadi sumber pendapatan yang stabil. Namun, tahukah sahabat bagaimana cara mengelola keuangan usaha dagang kecil yang tepat?
Setiap hal yang berkaitan dengan keuangan bisnis perlu diatur dengan baik, baik itu bagi usaha rumahan maupun perusahaan besar.
Maka dari itu, tidak heran jika penerapan manajemen keuangan di berbagai sektor industri menjadi salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan usaha.
Melalui pengelolaan keuangan yang terukur, pelaku usaha dapat memastikan perputaran uang atau kas. Dengan begitu, keamanan keuangan usaha pun menjadi terjamin.
Bagi pelaku usaha dagang kecil, cara-cara berikut bisa dijadikan sebagai referensi untuk mengatur keuangan dengan baik. Simak pembahasannya di bawah ini.
1. Menyusun Perencanaan Keuangan
Cara mengelola keuangan usaha dagang kecil yang pertama adalah dengan menyusun rencana keuangan. Sebelum masuk ke pembukuan, sebaiknya rencanakan segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan di awal periode usaha.
Buatlah gambaran besar tentang berbagai aktivitas usaha dagang yang akan dijalankan. Lalu, buatlah buku catatan rencana keuangan dalam jangka waktu harian, mingguan, dan bulanan.
Perencanaan tersebut dapat dibuat secara lebih terperinci dengan menambahkan keterangan seputar pembelian bahan baku, estimasi modal, dan peralatan khusus untuk melancarkan proses usaha dagang.
Agar dapat tercatat dengan rapi, gunakan Google Sheet atau Microsoft Excel untuk menyimpan perencanaan keuangan usaha dagang kecil.
Namun, jika ingin mencatat secara manual, sebaiknya gunakan buku akuntansi yang memudahkan pembagian kategori pengeluaran dan pemasukan untuk setiap periode.
2. Mempertimbangkan Bentuk Usaha
Selain perencanaan secara umum, Cara mengelola keuangan usaha dagang kecil yang kedua adalah dengan merencanakan bentuk atau output usaha.
Manajemen keuangan usaha kecil dapat disesuaikan mulai dari pendiriannya. Jika didirikan sendiri, maka buatlah rencana yang fokus pada pengembalian modal dan pencapaian laba.
Apabila sudah mendapatkan keuntungan yang besar, pelaku usaha bisa mempertimbangkan kemungkinan pengembangan dengan menggandeng rekan bisnis.
Lebih lanjut, usaha dagang kecil yang berkembang pesat dapat memiliki badan hukum sehingga memudahkan pelaku usaha untuk membuka rekening usaha di bank.
Di samping itu, usaha yang memiliki badan hukum juga berhak mendapatkan perlindungan pajak dan berbagai risiko finansial.
3. Memisahkan Rekening Usaha
Cara mengelola keuangan usaha dagang kecil selanjutnya adalah dengan memisahkan rekening usaha dengan miliki pribadi. Ketika mengatur keuangan usaha, kepemilikan rekening khusus menjadi sesuatu yang penting untuk dipertimbangkan pada fase awal perencanaan.
Meskipun pemasukannya masih belum seberapa, pemisahan rekening pribadi dan usaha dapat memudahkan pengelolaan finansial pelaku usaha.
Cara mengelola keuangan usaha dagang kecil ini memastikan kebutuhan finansial rumah tangga dan bisnis tidak tercampur.
Apabila terdapat pendapatan yang masuk dalam bentuk tunai, maka sebaiknya gunakan dompet terpisah untuk usaha.
Dengan begitu, berbagai keperluan usaha dalam jumlah kecil dan mendesak hanya bisa dipenuhi dengan uang yang ada di dompet khusus dagang.
Baca juga: Break Even Point: Arti, Manfaat, Rumus, & Cara Menghitungnya
4. Mengamati Arus Kas
Pengelolaan keuangan usaha kecil tidak terlepas dari pengamatan arus kas dengan teliti agar tidak terjadi kebocoran dana.
Arus kas dapat dilihat dari catatan keuangan yang dibuat secara rutin. Perhatikan berapa uang yang masuk dan keluar per periode.
Data kas keuangan yang dibukukan dengan rapi dapat membantu pengamatan arus kas berjalan dengan lebih cepat dan efektif.
Agar tidak salah dalam pencatatan dan pengamatan arus kas usaha dagang, sebaiknya gunakan aplikasi pembukuan atau jasa akuntan.
5. Memanfaatkan Laba untuk Pengembangan
Dalam cara mengelola keuangan usaha dagang kecil, pemanfaatan laba menjadi keputusan penting untuk dipertimbangkan.
Tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, laba yang didapatkan dapat diputar menjadi modal pengembangan usaha.
Sebagai contoh, sisihkan sebesar 20% dari keuntungan atau laba bersih untuk penambahan modal pengembangan usaha sembako.
Sebagian kecil dari laba tersebut bisa digunakan untuk membeli lebih banyak bahan-bahan pokok, seperti tepung dan beras, yang banyak dicari saat Ramadan.
6. Mengawasi Nominal Utang
Mengelola keuangan usaha dagang kecil tidak hanya meliputi uang masuk dan keluar. Pengelolaan menyeluruh juga melibatkan nominal utang usaha pada suatu periode.
Utang untuk memenuhi modal awal usaha perlu dibayar secara rutin agar tidak menimbulkan kredit macet di kemudian hari.
Agar tidak terlambat membayar utang, buatlah catatan atau pembukuan khusus. Dengan begitu, pembayarannya bisa dijadwalkan dan uang yang diperlukan untuk membayar utang bisa disiapkan dengan baik.
7. Mengantisipasi Kebutuhan Modal
Jika berencana untuk mengembangkan usaha dagang kecil, maka siapkan kebutuhan modal terlebih dahulu.
Pengelolaan keuangan usaha dagang kecil ini bisa dilakukan dengan mengumpulkan sebagian porsi dari laba untuk memenuhi modal pengembangan.
Pisahkan modal pengembangan di catatan terpisah. Dengan begitu, uang modal dapat ditarik ketika dibutuhkan dengan cepat.
8. Melakukan Evaluasi Berkala
Cara mengelola keuangan usaha dagang kecil yang terakhir adalah rutin evaluasi keuangan. Meskipun usaha dagang masih berskala kecil, evaluasi keuangan secara berkala sangat penting untuk dilakukan.
Dari catatan arus kas pada suatu periode, analisis menyeluruh pun bisa dilaksanakan sehingga memudahkan pelaku usaha untuk memahami kondisi keuangan usahanya.
Hasil evaluasi dan analisis dapat membantu pelaku usaha memperbaiki hal-hal yang masih kurang optimal dan mengambil keputusan bisnis dengan tepat.
Itulah beberapa cara mengelola keuangan usaha dagang kecil yang dapat dijadikan sebagai referensi. Masing-masing langkahnya berperan besar dalam memastikan keuangan usaha.
Jika sudah membuahkan keuntungan, usaha dagang kecil bisa dikembangkan menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Namun, apabila modal pengembangan tidak cukup, sahabat yang menjalankan usaha dagang kecil bisa mengajukan pinjaman KUPEDES di Pegadaian.
Pinjaman berskema fidusia ini bersifat umum, individual, dan selektif. Bunganya wajar sehingga dapat membantu pengembangan usaha mikro yang layak.
Angsuran pun fleksibel dan ditentukan sesuai dengan karakteristik usaha. Jika pengajuan disetujui, sahabat berhak mendapatkan pinjaman mulai dari Rp20 juta hingga Rp500 juta.
Nah, tunggu apa lagi? Yuk, ajukan KUPEDES untuk mendapatkan pinjaman dengan sewa modal ringan dan cicilan tetap per bulan!
Baca juga: Laporan Keuangan Sederhana: Fungsi, Cara Buat, & Contohnya
Artikel Lainnya
Inspirasi
Strategi Ketahanan Pangan Indonesia
Sebagai makhluk hidup, pangan merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi agar kelangsungan hidupnya terjamin. Menurut UU Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi […]
Emas
Trend Harga Emas: Panduan Investasi Emas
Every individual is a potential gold buyer, although he may not even need the gold. It may be added to the store of personal wealth, and passed from generation to generation as an object of family wealth. There is no other economic gold as marketable as gold. A—Hans Sennholz Ketika memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk […]
Keuangan
Hadiah Dari Pegadaian Untuk Para Trader dan Investor Saham
Gadai Saham Pegadaian memberi hadiah istimewa untuk pelaku trader saham di Indonesia. Bonus yang ditawarkan Pegadaian mencapai hingga jutaan rupiah!