Pahami Cara Menghitung Modal Awal Usaha dan Contohnya

Setiap pelaku usaha perlu memahami betul berapa modal usaha yang dibutuhkan sebelum memulai bisnis. Tanpa perhitungan yang matang, dana bisa cepat habis tanpa arah, sedangkan operasional bisnis tidak bisa berjalan sesuai harapan.
Oleh karena itu, memahami cara menghitung modal awal menjadi langkah pertama yang wajib dilakukan agar strategi bisnis lebih realistis dan terukur. Yuk, temukan caranya di bawah ini!
Cara Menghitung Modal Awal Usaha
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung modal awal secara efektif. Setiap metode memiliki pendekatan berbeda, tergantung pada kebutuhan bisnis dan cara pengelolaan keuangannya. Berikut cara menghitung modal usaha yang perlu dipahami:
1. Komponen Investasi, Modal Kerja, dan Biaya Operasional
Metode ini merupakan cara paling umum dan sederhana untuk menghitung modal awal usaha. Kamu hanya perlu menjumlahkan tiga komponen utama yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis, yakni:
- Modal investasi: Dana yang digunakan untuk membeli aset atau alat usaha jangka panjang seperti mesin, kendaraan, dan perlengkapan toko.
- Modal kerja: Dana yang dipakai untuk kebutuhan operasional harian seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, dan biaya pengiriman.
- Modal operasional: Biaya rutin untuk menjaga kegiatan usaha tetap berjalan, termasuk biaya sewa tempat, listrik, air dan promosi.
Adapun rumus perhitungannya yaitu:
Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional
Metode ini cocok untuk usaha skala kecil maupun menengah karena memberikan gambaran jelas tentang kebutuhan awal dan biaya rutin bisnis.
2. Komponen Laba, Modal Akhir, dan Prive
Cara menghitung modal awal selanjutnya bisa menggunakan komponen laba, modal akhir, dan prive. Metode ini biasanya digunakan oleh pelaku usaha yang sudah berjalan dan ingin mengetahui kembali berapa besar modal awal yang tertanam di bisnisnya.
Ada tiga komponen utama yang perlu diperhatikan, mencakup:
- Laba: Keuntungan bersih yang dihasilkan dari kegiatan usaha.
- Modal akhir: Total dana yang dimiliki setelah kegiatan bisnis berlangsung, termasuk laba atau kerugian dan dikurangi prive.
- Prive: Penarikan dana oleh pemilik bisnis untuk keperluan pribadi di luar kegiatan usaha.
Setelah memahami komponen tersebut, kamu bisa mulai menghitung dengan menggunakan rumus berikut:
Modal Awal = Modal Akhir - (Laba + Prive)
Dengan menggunakan rumus ini, kamu bisa melihat berapa modal awal yang sebenarnya dikeluarkan sebelum bisnis menghasilkan keuntungan.
Baca juga: 10 Ide Usaha Modal 10 Juta yang Bisa Dijadikan Inspirasi
3. Capital Expenses dan Operational Expenses
Cara menghitung modal awal yang ketiga adalah dengan membedakan pengeluaran menjadi dua kategori utama, yakni capital expenses dan operational expenses.
- Capital expenses: Biaya yang digunakan untuk membeli aset jangka panjang yang menunjang kelangsungan bisnis, seperti mesin, kendaraan, komputer, atau renovasi tempat usaha.
- Operational expenses: Seluruh biaya harian untuk menjalankan bisnis, mulai dari sewa gedung, gaji karyawan, biaya telepon, listrik, internet, dan bahan habis pakai.
Metode ini banyak dipakai oleh bisnis yang membutuhkan investasi besar pada peralatan dan fasilitas kerja. Rumus perhitungannya yaitu:
Modal Awal = Modal Capital Expenses + Modal Operational Expenses
4. Gabungan Komponen Beban, Pajak, Pendapatan, dan Prive
Terakhir, cara menghitung modal awal bisa dengan menggabungkan komponen beban, pajak, pendapatan, dan prive.
Metode ini bisa kamu gunakan ketika ingin menghitung modal usaha berdasarkan laporan keuangan yang lebih lengkap. Beberapa unsur utama yang harus kamu perhatikan antara lain:
- Beban: Semua kewajiban atau pengeluaran yang dapat mempengaruhi nilai ekuitas perusahaan dalam satu periode akuntansi.
- Pajak: Kewajiban yang harus dibayarkan pelaku usaha kepada negara.
- Pendapatan: Seluruh penghasilan yang diperoleh dari hasil penjualan produk atau jasa.
- Prive: Penarikan dana pribadi oleh pemilik usaha.
Setelah memahami unsur-unsur pentingnya, berikut rumus perhitungannya:
Modal Awal = Modal Akhir - Seluruh Pendapatan + Seluruh Beban + Pajak + Prive
Dengan menerapkan metode ini, kamu bisa mengetahui nilai modal awal secara akurat berdasarkan kondisi keuangan aktual bisnis. Metode ini biasanya digunakan pada bisnis yang sudah memiliki laporan keuangan rutin.
Contoh Perhitungan Modal
Agar pemahamanmu tentang cara menghitung modal awal semakin mendalam, berikut contoh perhitungan modal berdasarkan metode perhitungan modal akhir, laba, dan prive.
Sebagai contoh, PT XY memiliki modal akhir sebesar Rp35.000.000. Dari kegiatan usahanya, perusahaan memperoleh laba Rp5.000.000 dan terdapat prive senilai Rp1.000.000. Maka, rumus perhitungannya:
Modal Awal = Modal Akhir - (Laba + Prive)
Modal Awal = Rp35.000.000 - (Rp5.000.000 + Rp1.000.000)
Modal Awal = Rp35.000.000 - Rp6.000.000
Modal Awal = Rp29.000.000
Artinya, modal awal usaha PT XY adalah Rp29.000.000.
Baca juga: Ini Usaha Modal Kecil yang Belum Banyak Pesaing dan Berpeluang Untung Besar
Perbedaan Modal Kerja dan Modal Usaha
Selain menghitung modal awal usaha, pembahasan soal modal bisnis juga tidak lepas dari istilah modal kerja. Ternyata, masih banyak yang belum memahami perbedaan antara modal usaha dan modal kerja.
Modal usaha merupakan total dana yang digunakan untuk membangun dan memulai bisnis. Adapun modal ini memiliki tujuan jangka panjang untuk meningkatkan keuntungan usaha.
Sementara modal kerja adalah dana yang digunakan untuk kegiatan operasional harian agar bisnis tetap berjalan lancar.
Dengan kata lain, modal kerja terus berputar dalam siklus usaha/operasional bisnis, sedangkan modal usaha lebih bersifat tetap sebagai aset jangka panjang untuk mendapatkan keuntungan.
Pada akhirnya, menghitung modal awal usaha bukan sekadar membantu kamu menyiapkan dana yang cukup untuk bisnis. Ini juga untuk membuat perencanaan keuangan yang lebih terarah.
Dengan perencanaan yang matang, kamu bisa mengontrol pengeluaran, memperkirakan kebutuhan investasi, dan menyusun strategi pertumbuhan yang realistis.
Nah, jika membutuhkan tambahan modal untuk memperluas usaha, Pinjaman Usaha dari Pegadaian bisa jadi solusi yang kamu pilih. Prosesnya cepat dan cicilan tetap setiap bulannya.
Pinjaman Usaha bisa diajukan oleh individu maupun badan usaha melalui aplikasi Tring! by Pegadaian atau langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat.
Ajukan Pinjaman Usaha dengan menjaminkan BPKB kendaraan. Sementara membayar angsuran, kamu tetap bisa menggunakan kendaraan.
Nah, tunggu apa lagi? Yuk, segera kembangkan bisnis dengan lebih percaya diri bersama Pinjaman Usaha dari Pegadaian!
Baca juga: Rincian Modal Usaha Angkringan, Terjangkau untuk Pemula!
Artikel Lainnya

Wirausaha
Depresiasi: Pengertian, Faktor yang Memengaruhi, & Metodenya
Depresiasi adalah penyusutan atau pengurangan nilai aset yang disebabkan oleh faktor durasi penggunaannya. Mari smak selengkapnya di artikel ini.

Wirausaha
5 Jenis Usaha yang Diprediksi Berkembang Pesat di Masa Depan
Jelajahi peluang bisnis masa depan! Mulai usaha Anda sekarang dan raih kesuksesan. Temukan 5 tren bisnis yang menjanjikan di artikel ini

Wirausaha
Surat Keterangan Usaha (SKU): Arti, Cara Buat, dan Contohnya
Surat Keterangan Usaha (SKU) adalah dokumen perizinan usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan atau kecamatan setempat. Mari pelajari lebih jauh di sini.
