Ekonomi Kreatif: Pengertian, Jenis, Manfaat, & Contohnya
Ekonomi kreatif yang kerap kali disingkat sebagai ekraf memiliki peran penting dalam menggerakkan roda ekonomi negara, utamanya di era digital ini.
Pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2006, tepatnya pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Hingga saat ini, penggerak ekraf masih memberikan sumbangsih kepada bangsa. Untuk memahami penerapan ekonomi kreatif lebih jelas, mari simak pembahasannya di bawah ini.
Apa itu Ekonomi Kreatif?
Ekonomi kreatif adalah gagasan ekonomi yang meliputi kegiatan produksi dan distribusi secara kreatif melalui keahlian tertentu.
Menurut United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), ekonomi kreatif merupakan proses kolaborasi yang melibatkan seluruh industri kreatif, termasuk di dalamnya sektor perdagangan, produksi, dan tenaga kerja.
Gagasan ekonomi kreatif sendiri mulanya lahir pada awal abad ke–21. Penerapan ekraf mengutamakan nilai intelektual dan kreativitas dalam perputaran roda ekonomi.
Perkembangan ekraf didukung oleh kreativitas dan inovasi. Adapun kegiatannya tidak terbatas pada produksi saja, namun juga dalam inovasi berbagai hal yang termasuk di dalamnya.
Berdasarkan teori peradaban ekonomi, Alvin Toffler (1980) menyatakan bahwa terdapat tiga gelombang, yaitu pertanian, ekonomi industri, dan ekonomi informasi.
Alvin meramalkan bahwa kemunculan gelombang keempat berupa ekonomi kreatif menekankan nilai intelektual untuk mewujudkan nilai ekonomi, membuka peluang kerja, dan meningkatkan kesejahteraan.
Dengan kata lain, ekraf menjadi industri digerakkan oleh kreator dan inovator. Kegiatannya tidak terbatas pada produksi, namun juga mencakup penggunaan bahan baku dan inovasi teknologi.
Karakteristik Ekonomi Kreatif
Pergerakan ekonomi kreatif bisa dibedakan dengan industri lainnya berdasarkan karakteristiknya yang unik. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:
1. Kreasi Intelektual
Karakteristik ekonomi kreatif yang pertama adalah memiliki kreasi intelektual. Hal yang disebut sebagai kreasi intelektual berarti diciptakan dari ide atau gagasan dengan keunikan tersendiri.
Ciptaan atau kreasi intelektual ini dapat didaftarkan kepada lembaga Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Dengan begitu, kreasi tersebut akan terlindungi dari isu plagiasi.
2. Tidak Terbatas
Mengingat ekraf didasarkan pada ide dan gagasan, maka industri ini cenderung tidak memiliki batasan seperti sektor lainnya.
Setiap individu yang terkait di dalamnya bebas berkreasi, namun tetap dengan batasan atau norma yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Baca juga: 10 Ide Jualan Bulan Puasa Modal Kecil yang Berpeluang Untung
3. Berbasis Ide
Dalam ekraf, ide merupakan dasar yang menjadi pijakan penerapan berbagai bisnis. Setiap ide tentunya berbeda-beda.
Maka dari itu, perlu pengembangan agar dapat tercipta inovasi dan kreasi untuk menggerakkan bisnis.
4. Diperlukannya Kolaborasi
Kolaborasi atau kerja sama antara pelaku usaha dan pemerintah merupakan hal yang penting dalam menjalankan ekraf.
Sebagai pelaku usaha, kebijakan pemerintah yang membantu pelaksanaan ekonomi berbasis kreativitas akan sangat membantu memajukan jalannya suatu bisnis.
5. Distribusi Beragam
Pelaku ekonomi kreatif bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Proses pendistribusian tersebut bisa disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan.
6. Mudah Beradaptasi
Segala jenis inovasi dan kreasi dalam ekraf perlu beradaptasi sesuai dengan aktivitas ekonomi pada zamannya.
Maka dari itu, inovasi dan kreasi perlu diselaraskan dengan kondisi pasar dan kebutuhan target audiens. Dengan begitu, produk atau layanan bisa diterima dengan baik.
Jenis Ekonomi Kreatif
Terdapat beragam jenis ekonomi kreatif yang perlu diketahui. Berikut adalah beberapa jenis sektor ekraf yang ada di Indonesia:
1. Kerajinan
Kreasi, produksi, dan distribusi dalam sektor kerajinan meliputi hasil kerajinan tangan dengan nilai estetika tinggi.
Biasanya, produk yang dihasilkan dari sektor kerajinan dibuat dari bahan-bahan alami, seperti kulit, batu permata, bambu, tanah liat, marmer, dan kayu.
2. Periklanan
Meskipun bukan sektor ekonomi baru, periklanan berkembang dengan terobosan teknologi. Kini iklan bisa didistribusikan ke platform online, selain disebarkan ke media cetak dan TV.
3. Desain
Desain termasuk dalam jenis ekraf yang fokus pada kegiatan pembuatan interior, produk, grafis, hingga pemasaran.
4. Arsitektur
Arsitektur termasuk dalam jenis ekraf tersendiri yang meliputi penyediaan jasa, perencanaan desain, alokasi biaya, konstruksi, hingga pengawasan pembangunan.
5. Pasar Seni
Segala aktivitas jual beli barang seni yang otentik dan memiliki nilai estetika merupakan salah satu jenis ekonomi kreatif.
Aktivitas jual beli tersebut bisa dilakukan melalui lelang, pembukaan galeri, hingga penawaran di internet.
Adapun produk yang diperjualbelikan bisa berbentuk kerajinan tangan, lukisan, alat musik, hingga film dokumenter.
Baca juga: UMKM: Pengertian, Karakteristik, Ciri-Ciri, & Cara Daftarnya
6. Drama
Kreasi seperti drama bisa mendatangkan keuntungan. Individu-individu yang berpartisipasi di dalamnya termasuk pengembang konten, produser, desainer kostum, staf pencahayaan, dan lain sebagainya.
7. Pengembangan Perangkat Lunak
Perkembangan teknologi membuahkan inovasi berbagai perangkat lunak, termasuk program-program komputer, game interaktif, dan analisis sistem.
8. Kuliner
Selain karya seni, kreasi dalam sektor kuliner termasuk dalam inovasi ekraf. Kegiatan ekonomi di sini meliputi produksi dan distribusi berbagai jenis produk makanan dengan cakupan pasar yang luas.
9. Seni Rupa
Ide kreatif yang dilimpahkan dalam bentuk kerajinan seni rupa bisa membuka jalan menuju kemakmuran ekonomi industri seni.
Produk-produk seperti lukisan, pahatan, dan patung dapat diperjualbelikan dengan harga tinggi kepada berbagai target audiens yang menunjukkan ketertarikan.
10. Perfilman
Bidang perfilman termasuk dalam industri ekraf yang menawarkan inovasi untuk berbagai subsektor.
Tidak hanya fotografi dan sinematografi saja yang memegang peran penting di sini. Penulisan skrip, produksi, dubbing, dan akting merupakan kesatuan yang harmonis dalam mewujudkan suatu karya film.
Manfaat Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif dapat mendorong terwujudnya kreativitas di masyarakat. Selain itu, terdapat manfaat lain yang perlu diperhatikan, seperti:
1. Meningkatkan Inovasi di Berbagai Sektor Industri
Ide-ide baru yang tak terbatas dapat menginspirasi dan mewujudkan inovasi di berbagai sektor industri.
Secara tidak langsung, upaya ini dapat membantu memeratakan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
2. Menyediakan Lapangan Kerja Baru
Dengan adanya ekraf, lapangan pekerjaan baru pun akan terbuka. Kemajuan ekraf di berbagai sektor dapat menambah kebutuhan tenaga kerja dalam prosesnya.
3. Membantu Mengurangi Pengangguran
Terciptanya lapangan kerja baru dapat mengurangi angka pengangguran seiring berjalannya waktu.
Industri kreatif yang semakin berkembang membuat kebutuhan sumber daya manusia untuk pemenuhan kerja dalam industri meningkat.
4. Mewujudkan Kompetisi Bisnis Baru
Bisnis yang beragam merupakan tanda kompetisi di pasar yang sehat dan tidak dimonopoli. Dengan adanya kompetisi yang sehat ini, inovasi-inovasi baru pun akan bermunculan sehingga ekonomi bangsa bisa menjadi lebih baik.
Baca juga: 9 Usaha Modal 20 Juta untuk Membuka Peluang untuk Sukses
Contoh Ekonomi Kreatif
Berdasarkan penjelasan tentang ekonomi kreatif di atas, tentunya sahabat sudah bisa mengira-ngira apa saja contoh bisnis di sektor tersebut yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa contoh ekonomi kreatif yang populer di Indonesia adalah produksi batik, pariwisata, dan kerajinan tangan.
Produksi Batik
Batik merupakan salah satu hasil karya Indonesia yang paling terkenal di mancanegara. Batik bisa terus diinovasikan mengikuti zaman sehingga tidak kalah saing di pasar.
Pariwisata
Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang kemajuan ekonomi terbesar di Indonesia. Berbagai destinasi wisata, seperti Bali, Danau Toba, dan Gunung Rinjani menjadi aset negara yang dapat menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah.
Kerajinan Tangan
Contoh ekonomi kreatif lain yang sudah lama dijalankan di Indonesia adalah kerajinan tangan. Beberapa bentuk kerajinan tangan di sini termasuk kain tenun dan ukiran.
Sekian pembahasan seputar ekonomi kreatif yang merupakan bagian dari upaya memajukan ekonomi bangsa berbasis inovasi dan kreasi.
Bagi sahabat yang ingin berpartisipasi dalam memajukan ekraf, jangan ragu untuk mengambil langkah ke depan dengan mengembangkan ide-ide baru.
Jika khawatir dengan kebutuhan pendanaan, sahabat bisa menggunakan layanan KUPEDES untuk tambahan dana mulai dari Rp20 juta hingga Rp500 juta.
Proses pengajuan mudah dan cepat dengan pola angsuran yang bisa ditentukan sesuai dengan karakteristik usaha.
Tertarik untuk mendapatkan dana tambahan guna mengembangkan usahamu? Yuk, lengkapi persyaratannya dan ajukan pinjaman usaha melalui layanan KUPEDES dari Pegadaian!
Baca juga: 10 Usaha yang Jarang tapi Dibutuhkan, Praktis & Untung!
Artikel Lainnya
Inspirasi
Jangan BAPER, Ini 5 Tradisi Perayaan Hari Kemerdekaan di Indonesia
Setiap 17 Agustus, seluruh rakyat Indonesia akan merayakan sebuah momen bersejarah, yaitu hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Untuk memeriahkan perayaan tersebut, ada berbagai tradisi yang biasa dilakukan. Tujuannya tak lain adalah sebagai ucapan syukur, ungkapan kebahagiaan, serta simbol kebersamaan. Tradisi-tradisi ini sudah berlangsung sekian lama. Jangan baper, tidak afdal rasanya jika perayaan hari kemerdekaan dilangsungkan tanpa […]
Wirausaha
Cara Menghitung Keuntungan Jualan Serta Contoh Penerapannya
Mengetahui cara menghitung keuntungan jualan dapat memberikan wawasan tentang kebutuhan bisnismu. Pahami selengkapnya di artikel ini.
Inspirasi
Cara Cek BPJS Ketenagakerjaan Melalui Aplikasi dan Web
BPJS Ketenagakerjaan memiliki program Jaminan Hari Tua yang bisa dipantau pembayarannya. Mari ketahui cara cek BPJS Ketenagakerjaan di artikel ini.