Mengenal Urutan Laporan Keuangan untuk Kebutuhan Akuntansi

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Wirausaha

15 January 2024
Bagikan :
image detail artikel

Urutan laporan keuangan yang benar merupakan hal penting dalam akuntansi perusahaan. Dari laporan yang dibuat tersebut, dapat diketahui performa keuangan dalam suatu periode.
Dari berbagai contoh laporan keuangan yang ada, bisa disimpulkan bahwa jenisnya beragam dan menghimpun informasi tertentu.
Penyusunan laporan keuangan sendiri perlu dilakukan untuk mencatat transaksi keuangan dengan baik. Keberadaannya penting bagi usaha berskala kecil maupun besar.
Untuk memahami urutan laporan keuangan dari awal sampai akhir, mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Sebelum masuk ke urutan laporan keuangan, kenali dulu jenis-jenisnya. Berikut adalah penjabaran singkatnya:

1. Laporan Laba Rugi

Bagi pelaku usaha, informasi seputar laba rugi dalam suatu periode menjadi acuan dalam menentukan langkah perusahaan selanjutnya.
Agar dapat mengetahui nilai laba dan rugi dengan tepat, diperlukan laporan laba rugi yang mencakup data pengeluaran dan pemasukan usaha secara terperinci.
Sederhananya, laporan laba rugi berisi data terkait pendapatan dan beban yang ditanggung oleh perusahaan.
Adanya laporan laba rugi tidak hanya dapat membantu pelaku usaha, namun juga menginformasikan kondisi keuangan kepada pemegang saham maupun calon investor.
Pembuatan laporan keuangan yang berisi data tentang laba rugi ini umumnya dilakukan pada akhir bulan serta akhir tahun.

2. Laporan Perubahan Modal

Performa keuangan tidak hanya dinilai dari laba dan rugi yang didapat perusahaan, namun juga adanya perubahan modal.
Perusahaan publik perlu menyertakan laporan perubahan modal karena strukturnya yang cenderung kompleks.
Dengan adanya laporan perubahan modal, dinamika finansial di dalamnya akan lebih transparan bagi berbagai pihak terkait.
Adapun laporan perubahan modal mencakup nilai dana investasi yang masuk pada suatu periode, termasuk hitungan terperinci dalam pembayaran dividen kepada investor resmi.
Baca juga: Pahami Contoh Bisnis Plan Sederhana Beserta Cara Membuatnya 

3. Laporan Arus Kas

Kas yang masuk dan keluar perlu dicatat dengan terperinci dalam laporan arus kas. Secara umum, laporan arus kas dikenal juga sebagai cash flow.
Terdapat dua jenis arus yang tercantum dalam laporan arus kas, yaitu arus kas langsung dan arus kas tidak langsung.
Arus kas langsung mencakup informasi berisi perhitungan transaksi tunai dari sisi operasional. Adapun arus kas tidak langsung berisi hitungan laba bersih yang bisa dijadikan acuan pendapatan.
Laporan arus kas memegang peran penting dalam mengembangkan strategi untuk memanfaatkan peluang baru yang muncul dari tren di pasar.
Adanya laporan arus kas dapat membantu proses evaluasi struktur keuangan dan aktiva bersih yang dimiliki perusahaan.

4. Laporan Neraca

Sebelum mengenali urutan laporan keuangan yang benar, pemahaman tentang laporan neraca perlu menjadi prioritas.
Laporan neraca, atau sering dikenal sebagai balance sheet, merupakan gabungan dari berbagai jenis laporan keuangan.
Dengan adanya laporan neraca, pelaku usaha dapat memahami kondisi finansial perusahaan secara nyata selama satu tahun.
Data yang ada dalam laporan neraca harus tersaji dengan akurat. Dengan kata lain, tidak boleh ada selisih sedikit pun yang bisa memengaruhi hasil akhirnya.
Adapun laporan neraca bersifat rahasia karena berisi data terkait pemegang saham, pihak penanggung jawab, kreditur, dan pemegang kuasa dalam perusahaan lainnya.

Urutan Laporan Keuangan yang Benar

Menyusun laporan keuangan perlu dilakukan secara sistematis. Maka dari itu, setiap tahapannya perlu dilakukan dengan baik.
Secara garis besar, urutan laporan keuangan yang benar bisa dijabarkan dalam beberapa poin berikut:

1. Neraca Saldo

Urutan laporan keuangan pertama adalah pembuatan neraca saldo. Di dalamnya berisi daftar rekening buku besar dengan saldo di kolom debet serta kredit.
Tahapan penyusunan neraca saldo ini baru bisa dilakukan setelah jurnal selesai dibukukan sesuai masing-masing rekeningnya di buku besar.
Neraca saldo penting untuk mengecek keseimbangan kredit dan debit yang ada pada seluruh rekening dalam buku besar.
Perlu dicatat bahwa daftar rekening yang ada pada buku besar dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu aktiva dan pasiva.

2. Jurnal Penyesuaian

Penyusunan jurnal penyesuaian adalah urutan laporan keuangan kedua yang perlu dilakukan setelah neraca saldo selesai dibuat.
Di dalam jurnal penyelesaian tercantum transaksi yang terlewat untuk dicatat dan belum sesuai dengan keadaan pada akhir periode.
Tahapan penyusunan jurnal penyesuaian termasuk dalam cara membuat laporan keuangan yang dapat membantu penyesuaian saldo perkiraan untuk menunjukkan keadaan riil.
Baca juga: 8 Cara Mengatur Keuangan Usaha untuk Mencapai Sukses 

3. Neraca Lajur

Pada urutan laporan keuangan ketiga, penyusunan neraca lajur perlu dilakukan dengan menyesuaikan data dari jurnal penyesuaian.
Di sini, akuntan perlu melakukan penyesuaian saldo dan menempatkannya di kolom neraca saldo yang telah disesuaikan.
Saldo tersebut pun nantinya akan dimasukkan pada laporan laba rugi dan neraca.

4. Laporan Keuangan

Laporan yang telah dibuat pada neraca lajur ditulis dan disusun sesuai dengan ketentuan untuk dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan usaha nantinya.
Jumlah yang sudah dipisahkan pada neraca lajur bisa digunakan untuk membuat dua jenis laporan keuangan, yaitu laporan laba rugi dan laporan perubahan modal.
Dengan begitu, data yang dicantumkan akan lebih mudah dibaca dan dianalisis oleh pemegang kuasa dalam perusahaan.

5. Penutupan Rekening Nominal

Apabila seluruh rekening dalam buku besar sudah disesuaikan, maka tahapan selanjutnya adalah penutupan rekening nominal di laporan laba rugi. Lalu, saldo laba rugi bisa dipindahkan ke dalam rekening laba yang tidak dibagi.
Jika sudah, maka lakukan pembukuan informasi dari jurnal ke buku besar sesuai dengan rekening terkait.

6. Neraca Saldo Penutupan

Urutan laporan keuangan yang terakhir adalah menyusun neraca saldo penutupan. Di dalamnya tercantum keseimbangan debit dan kredit dari rekening yang masih terbuka.
Penyusunan neraca saldo sendiri merupakan langkah yang perlu diambil setelah penutupan rekening selesai dilakukan.
Perlu diperhatikan bahwa neraca saldo penutupan hanya berisi rekening riil saja. Maka dari itu, rekening yang telah ditutup tidak perlu dimasukkan.
Itulah pembahasan seputar urutan laporan keuangan yang benar dari awal sampai akhir untuk membantu wirausahawan mendata transaksi usaha dengan lebih terstruktur.
Penyusunan laporan keuangan yang tepat dapat memberikan data akurat seputar performa usaha dalam periode tertentu.
Bagi sahabat yang sedang menjalankan usaha, pengawasan laporan keuangan perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan langkah selanjutnya.
Jika data dari laporan keuangan memungkinkan sahabat untuk mengembangkan usaha, maka manfaatkan momentum tersebut.
Tidak perlu khawatir, tambahan modal untuk pengembangan usaha bisa didapatkan dengan layanan KUPEDES dari Pegadaian.
Dapatkan pinjaman modal sebesar Rp20 juta hingga Rp500 juta dengan skema fidusia yang bersifat umum, individual, selektif, dan memiliki bunga wajar.
Pembayaran angsuran bisa disesuaikan dengan karakteristik usaha. Cicilan pun tetap per bulan dengan sewa modal ringan.
Lengkapi persyaratannya dan ajukan pinjaman segera. Mari kembangkan usaha dengan dana mudah dan cepat dari Pegadaian!
Baca juga: 9 Keuntungan Berwirausaha yang Perlu Diketahui Pemula


image detail artikel

Inspirasi

Melek Finansial Melalui Web Series “Ali yang Terheran Herman”

Sebagai bentuk strategi pemasaran dan literasi dalam memperkenalkan produk dan layanan ke masyarakat generasi muda, PT Pegadaian kembali meluncurkan web series bergenre komedi berjudul “Ali yang terheran Herman”.

15 January 2024
image detail artikel

Emas

Cara Mendapatkan Emas 100 Gram Dengan Transaksi Via Pegadaian Digital

Tak hanya uang, kamu juga bisa menabung emas di Pegadaian. Sebenarnya, apa saja keuntungan menabung emas? Simak ulasannya di sini.

15 January 2024
image detail artikel

Inspirasi

Cara Mengecek Izin OJK untuk Ketahui Legalitas Lembaga Keuangan

Sebelum bertransaksi keuangan, beginilah cara mengecek izin OJK agar aman dan nyaman. Pilih lembaga keuangan yang sudah terdaftar dan diawasi OJK.

15 January 2024

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved