Panduan MUDAH Dapatkan Pinjaman Usaha Untuk UMKM
Penulis: Yosephine P. Tyas, CFP® (Financial Planner Finansialku)
Sahabat Pegadaian
Ini 5 hal penting yang harus kita lakukan agar mendapatkan pinjaman usaha untuk UMKM ala ahli!
Bersama dengan saya, ketahui selengkapnya pada artikel ini!
5 Hal Penting Mendapatkan Pinjaman Usaha Untuk UMKM
Saat memulai usaha, semua orang tentu punya garis start yang berbeda-beda. Ada yang persiapan bahkan modalnya sudah matang, ada pula perintis yang masih kalang kabut mencari pinjaman usaha untuk UMKM yang akan didirikannya.
Untuk perintis tipe kedua, rasanya mumet mencari pinjaman buat usaha karena kadang tidak sedikit dari persyaratan yang dibebankan tidak bisa dipenuhi.
Oleh karena itu, agar para perintis bisnis bisa mendapatkan pinjaman usaha, berikut beberapa kiat dan hal-hal yang bisa dipersiapkan agar lolos dan mendapatkan pinjaman usaha untuk UMKM yang akan kita jalankan!
#1 Persiapan Usaha
Dalam memulai usaha ada banyak hal yang perlu disiapkan, yaitu modal, produk/jasa yang akan dijual, distribusi, marketing, packaging, dan lain-lain.
Salah satu hal yang menjadi pertimbangan banyak orang saat akan memulai usaha adalah modal. Oleh karena itu, membuat perencanaan bisnis akan sangat membantu mempersiapkan dan memperhitungkan hal-hal apa saja yang diperlukan.
Dengan membuat perencanaan bisnis, kita bisa mendapatkan gambaran awal terhadap bisnis yang akan kita jalankan.
Gambaran awal, terutama dari sisi keuangan, berapa modal awal yang dibutuhkan, untuk apa saja, berapa biaya HPP (Harga Pokok Produksi) dan biaya operasional yang diperlukan setiap bulan, perkiraan laba/rugi, sehingga kita mengetahui kapan bisnis kita balik modal/BEP (Break Even Point).
#2 Memisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha
Keuangan pribadi yang tidak sehat bisa mengganggu keuangan usaha, begitu juga sebaliknya. Pastikan keuangan pribadi/keluarga sehat terlebih dahulu, baru mempersiapkan keuangan usaha.
Arus kas dan neraca keuangan pribadi serta usaha sama-sama perlu dibuat dan dipisahkan. Memisahkan keuangan pribadi dan usaha bisa dimulai dengan langkah sederhana, yaitu menggunakan rekening yang terpisah atau berbeda.
Sejak awal memulai bisnis, hal ini merupakan langkah penting yang bisa berdampak besar di kemudian hari.
Sama seperti keuangan pribadi yang memerlukan dana darurat, keuangan usaha apalagi usaha yang baru mulai, memerlukan juga dana darurat/dana cadangan selain modal awal untuk set up bisnis.
Dana cadangan ini dibutuhkan untuk mengcover biaya operasional pada saat omzet atau penghasilan bisnis tidak bisa mengcover biaya-biaya yang ada.
Banyak usaha tidak bisa bertahan di tahun-tahun awal, salah satunya adalah karena tidak memiliki dana cadangan yang cukup (jumlahnya disarankan 3-12 bulan), karena bisnis yang masih baru perlu waktu, omzetnya belum stabil dan bisa naik, turun atau tidak pasti sehingga kita perlu mempersiapkan hal ini.
#3 Proyeksi Keuangan (Financial Projection)
Saat memulai usaha, kita bisa saja langsung memulai, namun akan jauh lebih baik, jika kita memiliki atau melakukan perhitungan di awal dengan membuat proyeksi keuangan (financial projection).
Dengan begitu, kita bisa mendapatkan gambaran target omzet, harga pokok penjualan, biaya operasional dan biaya lain-lain sehingga kita bisa melihat berapa keuntungan kotor (gross profit) dan keuntungan bersih (nett profit).
Dari keuntungan bersih, kita bisa menghitung berapa lama bisnis kita akan balik modal. Hal ini penting, baik bagi pemilik bisnis, investor maupun pihak-pihak terkait lainnya.
Financial Projection
Modal awal: Rp15.000.000
Skenario penjualan 1 bulan
Penjualan Per Hari (Gelas)
20
30
Rata-rata nominal transaksi per gelas
Rp15.000
Rp15.000
Jumlah hari dalam sebulan (hari)
20
20
Total penjualan (1 bulan)
Rp6.000.000
Rp9.000.000
HPP (35% dari harga jual)
Rp2.100.000
Rp3.150.000
Biaya Operasional
Gaji Karyawan (1 orang)
Rp1.600.000
Rp2.000.000
Sewa tempat
Rp1.000.000
Rp1.800.000
Listrik, lain-lain
Rp300.000
Rp550.000
Total Biaya Operasional
Rp2.900.000
Rp4.350.000
Profit Bersih
Rp1.000.000 (16%)
Rp1.500.000 (16%)
Balik Modal (Bulan)
15
10
Contoh Proyeksi Keuangan (Financial Projection)
#4 Sumber-sumber Pinjaman Modal
Modal usaha bisa dicari dari investor yang bersedia menaruh dananya dengan kesepakatan kepemilikan usaha. Atau, bisa juga menggunakan pinjaman usaha yang sudah banyak pilihannya.
Salah satu opsi pinjaman yang bisa menjadi solusi saat ini adalah Pinjaman Usaha dari Pegadaian yang merupakan pemberian kredit dengan angsuran bulanan yang diberikan kepada pelaku UMKM untuk pengembangan usaha dengan sistem fidusia menggunakan barang dengan jaminan berupa BPKB kendaraan bermotor.
Ada banyak keunggulan dari pinjaman usaha yang diberikan oleh Pegadaian ini, yaitu:
- Prosedur pengajuan kredit sangat cepat dan mudah. Agunan cukup BPKB kendaraan bermotor.
- Sewa Modal (bunga pinjaman) relatif murah dengan angsuran tetap per bulan.
- Dilayani di seluruh outlet Pegadaian dan juga dapat melalui aplikasi Pegadaian Digital.
- Pinjaman mulai dari Rp 1.000.000.
- Jangka waktu pinjaman fleksibel, dengan pilihan jangka waktu 12, 18, 24, 36, 48 bulan.
- Proses kredit hanya butuh 3 hari, dan dana dapat segera cair.
- Pelunasan dapat sewaktu-waktu dengan pemberian diskon untuk sewa modal.
Persyaratan yang harus dilengkapi juga sangat mudah dibandingkan opsi pinjaman sejenis, yaitu:
- Memiliki usaha UMKM.
- Usaha milik sendiri dan sudah berjalan minimal 1 tahun.
- Memiliki agunan sesuai ketentuan, yaitu usia kendaraan mobil maksimal 25 tahun terakhir dan sepeda motor maksimal 15 tahun terakhir.
Ketentuan Pinjaman Usaha
- Uang pinjaman: Rp 1 juta hingga Rp 500 juta
- Biaya sewa modal: 1 persen hingga 1,15 persen per bulan
- Biaya administrasi: 0,5 persen hingga 1 persen per transaksi
- Jangka waktu pinjaman: 1-36 bulan
#5 Simulasi Pinjaman Usaha
Tentukan berapa dana yang berasal dari dana kita sendiri, dana investor atau pinjaman usaha.
Jika berasal dari pinjaman usaha, maka perlu diketahui berapa lama tenor/jangka waktu pinjaman, bunga yang dibebankan, cicilan tiap bulan, sehingga bisa melihat mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi arus kas usaha saat ini.
Lakukan simulasi pengajuan pembiayaan terlebih dahulu agar kita bisa melihat pilihan-pilihan yang ada, kemudian menentukan cicilan dan jangka waktu yang sesuai.
Contoh simulasi: jika disesuaikan dengan contoh financial projection, dimana modal usaha yang dibutuhkan adalah Rp 15.000.000 (lima belas juta rupiah) dan cicilan yang masih memungkinkan untuk dimasukkan ke beban/biaya bulanan, opsi tenor 36 atau 48 bulan bisa menjadi pilihan.
Jika ternyata usaha menghasilkan laba lebih dari yang diperkirakan, kita bisa saja melakukan pelunasan sewaktu-waktu sehingga pinjaman bisa lebih cepat lunas.
Namun jika laba yang dihasilkan mengalami sedikit kenaikan, kita dapat minimal melakukan double angsuran. Keputusan untuk melunasi ataupun pembayaran double angsuran, perlu kita sesuaikan dengan financial projection yang telah kita buat.
Kita perlu bijak dalam menentukan pinjaman untuk usaha. Produk pinjaman usaha, Pegadaian Pinjaman Usaha bisa menjadi pilihan dan solusi keuangan bagi UMKM.
Berikut simulasi perhitungan pengajuan pembiayaan usaha dari Pegadaian:
Terdapat 6 pilihan jangka waktu, mulai dari 6, 12, 18, 24, 36 dan 48 bulan beserta dengan besaran angsurannya.
Kita dapat memilih jangka waktu sesuai dengan perhitungan yang telah kita lakukan. Jangan sampai salah memilih ya!
Itulah 5 hal penting yang perlu kita perhatikan sebagai pemilik usaha UMKM untuk mendapatkan pinjaman usaha. Tidak sulit jika dilakukan dengan sungguh-sungguh. Semoga bermanfaat!
Artikel Lainnya
Inspirasi
Side Hustle: Pengertian, Manfaat, dan Cara Memulainya
Side hustle adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan untuk menambah penghasilan. Simak manfaat dan bagaimana cara memulainya.
Wirausaha
Manfaat Website untuk Bisnis yang Pengusaha Wajib Tahu
Manfaat website adalah mempromosikan produk. Simak manfaat lain dan dapatkan keuntungan dan jangkau lebih banyak pelanggan melalui website.
Wirausaha
Bisnis Morat-marit? Inilah Lima Strategi Meningkatkan Keuntungan Bisnis Rumahan!
Meningkatkan keuntungan bisnis rumahan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi, jika hal itu terkait dengan modal usaha dan minimnya “penyokong” dana. Ada kalanya, usaha yang sedang Anda kembangkan mandek di tengah jalan. Alih-alih balik modal, Anda justru harus menggunakan keuntungan yang belum seberapa untuk menambal lubang di sana-sini. Tentu saja, setiap orang ingin agar […]