Jenis Investasi: Pengertian, Contoh, dan Pilihan Terbaik di Indonesia

Ada banyak jenis investasi di Indonesia yang bisa dipilih sesuai tujuan keuangan. Mulai dari emas, saham, reksadana, hingga properti, masing-masing memiliki karakteristik, kelebihan, dan risiko yang berbeda. Dengan memahami perbedaan ini, sahabat bisa lebih mudah menentukan strategi investasi yang tepat, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Artikel ini akan membahas pengertian, contoh, hingga berbagai jenis investasi yang populer di Indonesia.
Baca juga: Apa itu Capital Gain? Pahami Rumus dan Cara Menghitungnya
Jenis-Jenis Investasi di Indonesia
Berikut beberapa contoh jenis investasi yang umum dilakukan masyarakat Indonesia:
1. Emas
Emas termasuk dalam aktiva riil karena wujud fisiknya nyata. Nilainya cenderung stabil dan bahkan meningkat secara historis dari tahun ke tahun.
- Umumnya, emas batangan dengan kadar 24 karat lebih dipilih karena kemurniannya.
- Kepemilikan emas bisa bertambah dengan sistem menabung.
- Lebih aman jika disimpan di lembaga resmi.
Jika khawatir menyimpan emas di rumah, sahabat bisa memanfaatkan Tabungan Emas Pegadaian. Mulai hanya dari Rp10 ribu melalui aplikasi Pegadaian Digital atau langsung di outlet Pegadaian, investasi emas menjadi mudah, aman, dan diawasi OJK.
2. Saham
Saham adalah instrumen investasi dengan potensi keuntungan tinggi, namun juga berisiko tinggi.
- Membeli saham artinya memiliki sebagian kepemilikan perusahaan.
- Keuntungan bisa berupa dividen maupun kenaikan harga saham.
- Cocok untuk investor yang siap menanggung fluktuasi pasar.
3. Reksadana
Reksadana adalah jenis investasi di mana dana investor dikelola oleh manajer investasi. Ada lima jenis reksadana, yaitu:
- Reksadana saham
- Reksadana pendapatan tetap
- Reksadana pasar uang
- Reksadana campuran
- Reksadana indeks
Dari semua jenisnya, reksadana pasar uang berisiko paling rendah, sedangkan reksadana saham menawarkan peluang keuntungan tertinggi.
4. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang dijual ke publik. Investor meminjamkan dana untuk dikelola dan mendapatkan keuntungan dari bunga atau kupon.
5. Properti
Termasuk dalam jenis-jenis investasi jangka panjang, properti merupakan aktiva riil yang bernilai tinggi. Meskipun begitu, risiko properti masih terbilang rendah dan tidak sering terjadi fluktuasi.
Investasi properti membutuhkan modal besar, dimulai dari pembelian tanah, pembangunan properti, hingga perawatan bangunan secara berkala.
6. Deposito Bank
Deposito mirip tabungan, tetapi dengan bunga lebih tinggi dan jangka waktu tertentu. Umumnya, bunga deposito berada di kisaran 5–6% per tahun.
Baca Juga: Kenali Cara Kerja dan Transaksi Deposito Emas di Pegadaian
7. Surat Utang Negara
Investasi ini berbentuk surat pernyataan utang yang diterbitkan negara. Prosesnya aman karena dikelola langsung pemerintah, dengan imbal hasil sesuai tenor.
8. Fintech Peer to Peer Lending (P2P Lending)
Penanaman modal UMKM di Indonesia disebut sebagai Fintech P2P Lending. Keuntungan didapatkan dari bagi hasil atas keuntungan usaha. Meskipun labanya didapatkan rutin setiap bulan, tingkat risikonya terbilang cukup tinggi karena ketidakpastian kesuksesan dari UMKM itu sendiri.
Jenis Investasi Berdasarkan Aset
Jenis-jenis investasi yang ada di Indonesia, juga memiliki kategori berdasarkan bentuk aset. Terdapat dua jenis investasi berdasarkan aset, yaitu aktiva riil dan aktiva finansial. Berikut adalah penjelasan singkatnya:
1. Aktiva Riil
Aktiva riil adalah aset berharga dalam bentuk riil yang dapat dijadikan sebagai investasi, seperti properti, tanah, dan emas.
2. Aktiva Finansial
Berbeda dengan aktiva riil, aktiva finansial berbentuk instrumen finansial atau sekuritas, seperti saham, deposito, obligasi, dan reksadana.
Jenis Investasi Berdasarkan Jangka Waktu
Dari jenis-jenis investasi yang ada, pembagian kategori yang paling umum didasarkan pada jangka waktu keuntungannya.
Investasi berdasarkan jangka waktu dibagi menjadi dua, yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Inilah masing-masing penjelasannya:
1. Investasi Jangka Pendek
- Memberikan keuntungan dalam waktu 3 bulan hingga 1 tahun.
- Likuiditas tinggi, mudah dicairkan.
- Contoh: deposito, reksadana pasar uang, P2P lending, SUN.
2. Investasi Jangka Panjang
- Memberikan keuntungan dalam 3–10 tahun atau lebih.
- Potensi return besar sebanding dengan risikonya.
- Cocok untuk membangun aset jangka panjang.
- Contoh: saham, properti, emas.
Jenis Investasi yang Cocok untuk Pemula
Bagi pemula, memilih instrumen yang aman sangat penting agar tidak cepat rugi. Emas menjadi salah satu jenis investasi terbaik untuk pemula karena:
- Nilainya stabil.
- Mudah dicairkan kapan saja.
- Bisa dimulai dengan modal kecil.
Di Pegadaian, sahabat bisa membuka Tabungan Emas mulai Rp10 ribu, tanpa perlu khawatir soal penyimpanan.
Ada banyak jenis investasi di Indonesia, mulai dari emas, saham, reksadana, obligasi, hingga properti. Setiap jenis memiliki karakteristik, keuntungan, dan risikonya masing-masing.
Bagi pemula, emas bisa menjadi pilihan investasi yang aman, stabil, dan mudah diakses. Dengan Tabungan Emas Pegadaian, sahabat bisa mulai investasi hanya dengan Rp10 ribu, fleksibel, dan terjamin aman.
Yuk, daftar sekarang melalui aplikasi Pegadaian Digital dan mulai perjalanan investasimu hari ini!
Baca Juga: Apakah Medali Emas Bisa Dijual? Ini Dia Jawabannya!
Artikel Lainnya

Investasi
Investasi Perak: Ini Keuntungan dan Kerugiannya, Simak!
Melakukan investasi perak mempunyai keuntungan sekaligus kerugian yang harus dipertimbangkan. Simak informasi selengkapnya dalam artikel ini!

Investasi
Alasan Pentingnya Dana Darurat dan Cara Menyiapkannya
Alasan utama pentingnya dana darurat adalah melindungi keuangan saat kondisi tak terduga. Simak alasan, manfaat, dan cara menyiapkannya dengan tepat di sini.

Investasi
Pinjaman Syariah: Pengertian, Akad, dan Keunggulannya
Pemahaman tentang akan pinjaman syariah perlu dilakukan agar kemitraan berjalan sesuai ketentuan yang disepakati. Mari simak informasnya di sini.
