4 Cara Mengatur Keuangan 50/30/20 Beserta Contoh Hitungannya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Keuangan

01 July 2025
Bagikan :
image detail artikel

Cara mengatur keuangan untuk menjaga kondisi finansial tetap sehat bisa dilakukan dengan beragam metode budgeting, salah satunya 50/30/20.

Metode tersebut cukup umum dan dapat diterapkan untuk manajemen keuangan rumah tangga maupun bagi yang masih single.

Lantas, bagaimana cara mengatur keuangan 50/30/20? Untuk memahami konsep dan caranya, simak artikel ini sampai akhir.

Apa Itu Metode 50/30/20?

Metode 50/30/20 adalah sistem budgeting yang membagi penghasilan rutin per bulan menjadi tiga tingkatan utama, yaitu untuk kebutuhan hidup, keinginan, dan simpanan.

Dengan menerapkan mekanisme pengaturan keuangan tersebut, kamu perlu membagi dana bulanan menjadi 50%, 30%, dan 20%. Berikut ini adalah rinciannya:

1. Alokasi 50%

Pembagian pemasukan bulanan rutin sebesar 50% digunakan untuk pengeluaran yang sifatnya esensial, yakni kebutuhan primer.

Kebutuhan tersebut, meliputi biaya tempat tinggal, tagihan bulanan, makanan, utilitas, alat mandi, transportasi, perlengkapan rumah tangga, hingga asuransi atau biaya kesehatan.

Anggaran biaya ini menjadi prioritas utama dan tidak dapat ditinggalkan. Nilainya memang cukup besar karena ditujukan untuk bertahan hidup sehari-hari.

2. Alokasi 30%

Sebesar 30% dari penghasilan per bulan dianggarkan untuk memenuhi keinginan pribadi, seperti liburan, belanja pakaian, langganan streaming, tiket bioskop, makan di restoran, dan lain -lain.

Pengeluaran ini bersifat fleksibel serta bukan kebutuhan mendesak. Walaupun begitu, penyisihan dana untuk hal-hal tersebut tetap diperlukan.

Tujuannya adalah agar kamu dapat meraih kesenangan dan kepuasan pribadi sehingga keseimbangan hidup tetap terjaga.

3. Alokasi 20%

Kemudian, sisa dana sebanyak 20% dari pendapatan bulanan bisa digunakan untuk menabung dan investasi sebagai simpanan masa depan.

Simpanan tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk dana darurat, biaya persiapan pernikahan, tabungan pribadi, dana pensiun, pendidikan, dan lain sebagainya.

Pengalokasian dana ini bertujuan untuk membangun dasar stabilitas finansial dalam jangka panjang.

Baca juga: Capital Budgeting: Pengertian, Manfaat, Tahapan, & Metodenya

Cara Mengatur Keuangan dengan Metode 50/30/20

Secara umum, penerapan metode 50/30/20 bermanfaat untuk menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran setiap bulan.

Agar implementasi berjalan dengan efektif, terapkan beberapa cara mengatur keuangan 50/30/20 berikut ini:

1. Menghitung Penghasilan Bulanan Bersih

Sebelum mengimplementasikan skema 50/30/20, rincikan terlebih dahulu sumber pemasukan yang diterima per bulannya.

Apabila lebih dari satu sumber, misalnya dari pekerjaan utama, usaha rintisan, dan proyek freelance, maka hitung keseluruhan penghasilan setelah potongan pajak.

Dengan mengetahui jumlah penghasilan bersih setiap bulan, kamu bisa menentukan batasan atau proporsi alokasi dana secara tepat.

2. Memeriksa Pengeluaran Sebulan Terakhir

Selanjutnya, lakukan pengecekan pada pengeluaran sebulan terakhir. Tujuannya adalah untuk memahami pola pengeluaran sehingga bisa disesuaikan dengan persentase alokasi dana.

Cara mengatur keuangan 50/30/20 ini memungkinkan penyusunan anggaran rutin bulanan secara realistis dan terstruktur sekaligus membedakan antara kebutuhan dengan keinginan.

3. Membuat Pembagian Budget

Setelah mengetahui besaran pemasukan dan pengeluaran, maka buatlah pembagian budget dengan mempertimbangkan skala prioritas keuangan.

Pembagian ini disesuaikan dengan metode 50/30/20 seperti yang telah dijelaskan. Utamakan alokasi dana untuk kebutuhan pokok. 

Kurangi pengeluaran untuk hal-hal yang dirasa tidak terlalu dibutuhkan agar pembagian dana lebih optimal sekaligus tepat guna.

4. Memantau dan Mengevaluasi Budget Secara Berkala

Jangan lupa melakukan pengawasan dan evaluasi budget secara berkala untuk mengetahui apakah pembagian dana berjalan secara efisien atau tidak.

Ketika sudah mulai terbiasa, identifikasi kategori yang sebaiknya dikurangi atau ditambahkan dalam sistem budgeting akan lebih mudah. Alhasil, cash flow menjadi lebih terarah.

Baca juga: 10 Cara Mengatur Keuangan Pribadi Sesuai dengan Kebutuhan

Contoh Hitungan Metode 50/30/20

Agar pemahaman terhadap skema 50/30/20 ini menjadi semakin jelas, perhatikanlah contoh kasus berikut ini.

Rima adalah seorang karyawan tetap di suatu perusahaan yang berlokasi di Jakarta. 
Setiap bulannya, Rima menerima pendapatan sebesar Rp7.000.000. Cara menghitung metode 50/30/20 untuk kasus ini adalah sebagai berikut.

1. 50% untuk Kebutuhan

Apabila diperhitungkan, 50% dari Rp7.000.000 (pendapatan bulanan) adalah Rp3.500.000. Dengan begitu, rincian pembagian kebutuhan pokoknya per bulan adalah sebagai berikut:

2. 30% untuk Keinginan

Persentase pos untuk keinginan adalah 30% dari pemasukan bulanan. Jika dihitung, maka jumlahnya adalah Rp2.100.000. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

3. 20% untuk Simpanan

Untuk pos simpanan, yaitu tabungan dan investasi, persentasenya adalah 20%. Maka, 20% dari Rp7.000.000 adalah 1.400.000. Berikut ini adalah pembagiannya:

Jumlah tabungan darurat cenderung lebih besar karena nantinya bisa digunakan biaya bersifat mendesak, misalnya kerusakan properti atau kendaraan dan biaya lain-lain yang tidak terduga.

Sementara itu, investasi bisa diambil dari sisa alokasi dana simpanan dan disesuaikan dengan kondisi finansial pada periode tertentu.

Demikian penjelasan mengenai cara mengatur keuangan 50/30/20 beserta contoh perhitungannya.

Dari berbagai rumus mengatur keuangan, hitungan 50/30/20 merupakan salah satu yang paling populer. Penyusunan rencana keuangan bisa lebih terstruktur dengan metode tersebut.

Nah, jika kamu ingin mengalokasikan sebagian dana 20% dari gaji bulanan untuk investasi, kamu bisa mencoba berinvestasi emas melalui Tabungan Emas.

Layanan ini menawarkan proses investasi yang praktis, mudah, cepat, dan tepercaya dengan peluang keuntungan sesuai kenaikan harga emas di pasar.

Transaksinya bisa dilaksanakan langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat atau lewat aplikasi Pegadaian Digital.

Pembukaan rekening dapat dilakukan dengan melengkapi persyaratannya, yaitu membeli emas minimal Rp10 ribuan, menyiapkan kartu identitas diri, dan mengisi formulir pendaftaran Tabungan Emas.

Saldo Tabungan Emas yang terkumpul dijamin 24 karat. Tidak hanya itu, saldo Tabungan EMas bisa dicairkan kembali, dikirim ke sesama pemilik Tabungan Emas, atau dicetak menjadi emas fisik.

Bagaimana dengan besaran gram emas yang bisa dibeli? Untuk mengetahuinya, kamu bisa menggunakan fitur Simulasi Tabungan Emas.

Yuk, segera maksimalkan rencana finansial dengan menabung emas di Pegadaian mulai dari sekarang!

Baca juga: 5 Tips Mengelola Keuangan dengan Budgeting Cerdas

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved