Menabung dengan Kalender Saku ala Korea

Hai, Sahabat. Setelah pada artikel sebelumnya kita sudah ditantang menabung dengan metode Jepang yaitu Kakeibo, saat ini kita akan jalan-jalan ke negeri para Oppa dan Eonni, apalagi kalau bukan negeri Ginseng yaitu Korea. Gimana sih cara menabung yang terkenal di negeri para Oppa? Metode menabung di Korea menggunakan metode Kalender Saku.
Kalender saku sebenarnya adalah sebuah metode mengatur pengeluaran uang yang dilakukan oleh orang Korea. Sebuah cara yang sangat unik sekaligus menyenangkan ini diterapkan dengan menggunakan kalender dinding yang kita modifikasi dengan menambahkan saku kecil atau kantung mini pada tiap tanggal di kalender tersebut. Nah, pada saku-saku tersebut, kita masukan uang ke dalamnya.
Jika tujuan kamu menyisihkan uang dalam kurun waktu satu atau dua bulan kedepan untuk membeli photocard idol atau bahkan album k-pop idol yang sudah lama diincar, maka cara ini mungkin dapat membuat kamu makin termotivasi untuk mengumpulkan uang.
Namun bagi kamu yang ingin menyisihkan dan menabung untuk tujuan yang lebih serius, hal ini pun bisa di terapkan dengan cara yang tetap menyenangkan.
Ada 3 metode yang dapat digunakan ketika kita meniru tradisi menabung ala Oppa dan Eonni ini. Mari kita simak!
1.   Alokasikan sejumlah uang untuk pengeluaran selama 1 bulan, kemudian uang tersebut dibagi dan disimpan kedalam saku kecil pada kalender yang sudah kita buat sebagai dana harian. Namun pastikan terlebih dahulu bahwa kita sudah menyisihkan 10% hingga 20% pendapatan untuk tabungan.
2.   Kita wajib menyisihkan sejumlah uang untuk ditabung ke dalam saku kecil sebelum berkegiatan atau beraktifitas keluar rumah.
3.   Sesuaikan uang yang akan ditabung dengan angka tanggal yang tertera pada kalender atau kelipatannya. Misalnya, jika hari ini tanggal 1, maka jumlah uang yang wajib ditabung adalah sebesar Rp10.000, esok tanggal 2 berarti naik menjadi Rp20.000 dan begitu seterusnya. Bisa juga pada tanggal 1 menabung Rp5.000, tanggal 2 sebesar Rp10.000, dan seterusnya. Jumlah lain juga boleh, yang terpenting sesuaikan dengan kemampuan.
Cara ini akan melatih kedisiplinan kita, sehingga diyakini efektif untuk menekan pengeluaran setiap harinya. Semakin banyak yang kita sisihkan maka semakin banyak uang yang dapat kita alokasikan untuk hal-hal penting di masa yang akan datang.
Dibutuhkan untuk memiliki tanggung jawab dan kewajiban atas diri sendiri agar menabung secara konsisten setiap harinya dengan cara ini. Maka dari itu jika ada satu kantong yang kosong kita akan merasa punya tanggung jawab mengisinya. Pun jika kita melihat kantong-kantong tersebut sudah terisi penuh, kita akan semakin termotivasi lagi.
Nah, jika metode penganggaran ala kalender saku ini sudah berhasil kita terapkan dengan konsisten, hal berikutnya adalah tantang kembali diri kita ke level selanjutnya, yaitu menabung emas. Buat target 20 gram emas dapat terkumpul di tahun depan, misalnya. Bagaimana caranya? Caranya sama saja dengan metode kalender saku, hanya saja tempat dan objek yang dipilih adalah emas.
 Tabungan Emas Pegadaian memiliki segudang fasilitas yang mampu menjawab tantangan itu. Melalui cabang Pegadaian yang tersebar di seluruh Indonesia, kita bisa menabung emas hanya dengan 0,01 gram saja atau sekitar Rp8.000. 
Jika kita bandingkan menabung uang dengan menabung emas tentu memiliki perbedaan yang signifikan dari sisi keuntungan. Emas yang mungkin bisa dibilang kebal akan inflasi menjadikannya lebih unggul ketimbang menabung uang.
Berinvestasi- di Tabungan Emas Pegadaian juga bisa kita mulai hanya dengan melalui aplikasi layanan digital yaitu aplikasi Pegadaian Digital. Maka apalagi yang perlu dipertimbangkan?
Apalagi saat ini terdapat program Tantangan Emas 20 Gram dari Pegadaian yang memberikan berbagai hadiah mulai dari hadiah langsung dan hadiah undian. Untuk mengikuti program ini, kita bisa mendaftar di link Tantangan Emas 20 Gram. Program ini berlangsung hingga 31 Desember 2022.Intinya adalah mulai saja dulu, yakini bahwa kita bisa dalam menjalaninya, karena yang terpenting yaitu niat.