Kamu sedang mencari peluang usaha kuliner yang kekinian? Tak perlu menggunakan menu internasional; makanan khas daerah pun bisa dimodifikasi lebih modern. Warna dan bentuk kuliner tradisional pastinya tidak kalah menarik dari masakan mancanegara. Kalau soal rasa, jangan ditanya—kudapan ala Indonesia, lezatnya sudah mendunia.
Takut kalah saing dengan pebisnis kuliner internasional? Kan belum dicoba—kata Laura Gomez, kamu baru benar-benar tahu hasilnya ketika pernah mencoba. Ide dan inspirasi bisa digali dari mana saja; yang penting konsep dasarnya tetap masakan khas daerah Indonesia.
Nah, sebagai rekomendasi, mungkin kamu bisa mencoba contoh modifikasi makanan khas daerah berikut ini.
1. Macaroon Nasi Uduk—Contoh Modifikasi Makanan Khas Daerah Jakarta dan Perancis
Pernah nggak, kamu membayangkan rasa nasi uduk dicampur macaroon? Nasi uduk asal Betawi biasanya dikemas dalam rasa gurih dengan kombinasi aroma rempah. Nasi uduk tradisional kerap disajikan bersama timun, emping goreng, tahu goreng, irisan telur goreng, kering tempe, abon, bawang goreng, suwiran ayam goreng, dan sambal kacang.
Setelah mendapatkan sentuhan inovasi, gurihnya nasi uduk bercampur rasa macaroon yang cenderung manis. Ternyata, enak dan lezat juga, lho. Saat menyantap dessert macaroon, langsung terbayang nasi uduk tradisional dengan lauk lengkap.
Lalu, berapa modal awal untuk membuka bisnis nasi uduk macaroon? Kalau nasi uduk biasa, kamu cuma perlu modal sekitar Rp2 jutaan. Khusus nasi uduk macaroon, butuh biaya sekitar Rp10 juta. Meski begitu, peluang usaha nasi uduk modifikasi ini cukup menjanjikan. Pasalnya, belum banyak orang yang membuka bisnis tersebut.
2. Ayam Geprek Mozzarella—Contoh Modifikasi Makanan Khas Daerah Lombok dan Italia
Kamu pernah makan ayam geprek? Masakan ini asli dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Rasa orisinal ayam geprek biasanya gurih plus pedas. Tapi, kalau menyantap menu ini di Warung Geprek Mas Eko Tanjung Duren, kamu akan menemukan cita rasa beda.
Ya, Mas Eko memodifikasi ayam geprek dengan keju Italia (mozzarella). Apa rasanya aneh? Tidak juga; justru rasa ayam geprek melebur bersama gurihnya mozzarella. Bisa dikatakan, ayam geprek mozzarella buatan Mas Eko paling laris dipesan.
Jadi, mengapa kamu tak mencoba juga untuk membuka bisnis yang sama di tempat berbeda? Peluang usaha ayam geprek ini sangat menjanjikan, lho. Untuk usaha ayam geprek biasa, penjualnya bisa mendapatkan omset Rp4 juta per hari. Tidak menutup kemungkinan, ayam geprek mozzarella mendatangkan penghasilan lebih dari itu.
3. Es Krim Martabak
Biasanya, martabak disajikan dalam kondisi hangat. Tapi, kali ini, kamu harus menyantap es krim dengan rasa martabak. Bentuk martabaknya nyaris tidak terlihat. Justru, bagian atas dipenuhi topping es krim dan meses.
Untuk membuka usaha es krim martabak, memang butuh modal besar. Pasalnya, kamu harus membeli peralatan dan bahan yang mendukung pembuatan kuliner tersebut. Meski begitu, peluang omset bisnis es krim martabak mencapai Rp30 juta per bulan. Asalkan, tempat usahanya terletak di pusat keramaian atau perbelanjaan.
4. Foie Grass Duck Timlo
Nasi timlo dikenal sebagai masakan tradisional murah meriah dari daerah Solo. Kini, kuliner tersebut disulap menjadi lebih mewah oleh 1945 Restaurant, Fairmont, Jakarta. Nasi timlo buatan 1945 Restaurant dimodifikasi dengan foie gras—yang harganya termahal di dunia. Hasilnya, rasa nasi timlo foie gras lebih lezat dengan tampilan high class.
Kalau kamu tertarik berbisnis kuliner ini, pilih segmen pasar menengah ke atas. Pasalnya, harga nasi timlo foie gras lebih mahal ketimbang nasi timlo orisinal. Mungkin, bisa dengan cara membuka restoran di mal atau pusat pertokoan di kota besar.
5. Nigiri Teri Balado
Kamu suka masakan teri balado asal Padang? Suntiang Restaurant di Thamrin, Jakarta, menyulap kuliner daerah ini menjadi makanan internasional. Jadi, teri balado tersebut dipadukan dengan sushi asal Jepang. Hasilnya, mencetak kuliner baru yang disebut nigiri teri balado.
Bisnis nigiri teri balado sangat cocok untuk kamu yang menyasar konsumen kelas atas. Dengan harga rata-rata Rp100.000-200.000 per porsi, omset usaha masakan ini cukup menggiurkan. Kamu bisa mengantongi puluhan hingga jutaan rupiah per bulan jika mahir mempromosikan bisnis tersebut.
Mengawali sebuah usaha memang menjadi tantangan sendiri, apalagi sekarang banyak orang yang meracik makanan dengan bahan-bahan yang jarang dipakai. Mulai dari sini, kamu bisa mengetahui makanan khas lokal yang baru saja populer di seluruh dunia.
Bila bingung mencari modal untuk memulai bisnis makanan khas daerah, kamu bisa mengunjungi Pegadaian terdekat dan mengajukan pembiayaan Krasida, yaitu layanan kredit angsuran bulanan untuk keperluan produktif dan konsumtif. Di sini, kamu bisa mendapatkan pinjaman sampai dengan Rp 250,- juta dengan proses yang mudah, cepat, dan aman. Kamu bisa mendapatkan pinjaman dengan jangka waktu mulai dari 6 bulan sampai 36 bulan. Untuk bisa menikmati layanan tersebut, kamu hanya cukup membawa lampiran fotokopi KTP dan Kartu Keluarga berserta agunan berupa emas.
Deretan contoh modifikasi makanan khas daerah di atas membuktikan betapa ka yanya kuliner Indonesia. Karena itu, kamu tidak perlu pusing mencari inspirasi baru untuk membuka usaha kuliner. Cukup pelajari masakan tradisional, kombinasikan dengan tampilan internasional, lalu coba menyajikannya. Praktis, kan?