Ini 9 Elemen BMC (Business Model Canvas) & Penjelasannya

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Wirausaha

27 July 2025
Bagikan :
image detail artikel

Business model canvas (BMC) adalah langkah strategis untuk merancang model rencana bisnis yang inovatif dan efektif. Bagi pemilik usaha, keberadaan BMC sangatlah penting.

Terdapat 9 elemen BMC yang wajib dipahami dalam pembuatan strategi perencanaan suatu usaha.

Lantas, apa sajakah 9 elemen bisnis model canvas? Mari pahami lebih lanjut melalui pembahasan di bawah ini.

9 Elemen Business Model Canvas

9 elemen bisnis model canvas adalah komponen kunci penting yang ada dalam bisnis model kanvas itu sendiri. Setiap elemen saling terhubung dan mendukung satu sama lain.

Elemen-elemen BMC tersebut menjadi bagian dari cara membuat business model canvas. Berikut merupakan penjelasan terkait kesembilan elemen tersebut:

1. Customer Segments

Customer segments (segmen pelanggan) adalah elemen penting dalam BMC untuk membantu menentukan target bisnis sekaligus segmen pelanggan yang cocok dengan penawaran produk.

Dalam segmen pelanggan, terdapat beberapa hal yang harus dijawab dan dipertimbangkan. Pasalnya, elemen inilah yang nantinya menjadi dasar pengembangan strategi pemasaran.

Beberapa hal dalam customer segments mencakup customer jobs, customer gain, dan customer pain. Berikut penjelasannya:

  • Customer jobs: Pekerjaan konsumen yang ditargetkan atau kira-kira dapat diselesaikan dengan penggunaan produk perusahaan. Data pekerjaan dalam hal ini mengacu pada tugas, masalah, atau kebutuhan yang harus dipenuhi.
  • Customer gain: Segmen ini berisi terkait kejelasan manfaat yang diharapkan oleh konsumen dari penggunaan produk terkait, seperti keinginan emosi, sosial, penghematan biaya, dan fungsionalitas.
  • Customer pain: Segmen ini mendeskripsikan situasi, emosi negatif, risiko, dan sesuatu yang kira-kira membuat pelanggan merasa tidak nyaman.

2. Value Proposition

Elemen ini berfokus pada penjabaran nilai atau poin-poin yang ingin ditawarkan bisnis untuk segmen pelanggannya. Dalam value proposition, pemilik usaha perlu memikirkan beberapa hal, antara lain:

  • Jenis produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.
  • Kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan maupun memecahkan masalah konsumen.
  • Layanan yang dapat diberikan kepada konsumen.
  • Manfaat yang diharapkan untuk konsumen.


Value proposition dapat berupa desain, harga, layanan, hingga packaging produk menarik. Hal ini akan membuat produk tampak unik dan berbeda dengan produk lainnya di pasar.

3. Channels

Channels berarti media yang digunakan untuk menyampaikan penawaran terkait barang atau jasa kepada konsumen.

Hal yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah penentuan channels secara tepat yang dapat berpengaruh pada kesuksesan bisnis.

Pertimbangkan jenis channel yang bisa menjangkau konsumen secara luas. Secara umum, terdapat dua jenis saluran yang memungkinkan untuk dipilih, yaitu:

  • Owned channels: Saluran yang sepenuhnya dimiliki oleh suatu perusahaan atau brand sehingga dikendalikan serta dikelola sendiri, seperti situs web, toko resmi, akun media sosial, dan lain sebagainya.
  • Partner channels: Mengacu pada perusahaan yang bermitra atau bekerja sama dengan produsen untuk memasarkan produk maupun layanan, seperti wholesale distribution (distribusi grosir), retail, dan lain-lain.


Baca juga: 8 Isi Business Plan yang Wajib Ada di Dalam Bisnismu!

4. Revenue Streams

Elemen ini menggambarkan cara memperoleh keuntungan dari penjualan produk melalui beberapa metode, di antaranya penjualan langsung, iklan, dan langganan.

Revenue streams (sumber pendapatan) perlu dikelola dengan maksimal untuk membantu perancangan finansial secara matang.

Dengan demikian, upaya meningkatkan pendapatan usaha dapat dimaksimalkan demi memperoleh laba yang jauh lebih optimal.

5. Key Resource

Elemen penting berikutnya dari BMC adalah key resource (sumber daya). Elemen ini mencakup aset utama dalam menjalankan bisnis, antara lain:

  • Physical resources: Aset berwujud yang dimanfaatkan untuk menjalankan kegiatan operasional bisnis, seperti tempat usaha, bahan baku, mesin, kendaraan, dan lain-lain.
  • Intellectual resources: Aset tidak berwujud yang berdasarkan pada pengetahuan, seperti hak paten, hak cipta, kemitraan, dan hak merek.
  • Human resources: Tim yang menjalankan kegiatan operasional perusahaan berkaitan dengan pengelolaan, pengembangan, hingga kesejahteraan tenaga kerja.
  • Financial resources: Aset keuangan yang digunakan untuk mendanai beragam kegiatan menyangkut bisnis, seperti saldo tunai, kredit, dan modal.

6. Customer Relationship

Customer relationship (hubungan pelanggan) adalah elemen yang menitikberatkan hubungan antara entitas usaha dengan pelanggan.

Pemilik usaha perlu menjaga interaksi dan komunikasi yang baik dengan konsumen agar meninggalkan kesan sesuai harapan. 

Hal tersebut juga dapat membantu meningkatkan retensi dan loyalitas pelanggan sehingga mereka tidak mudah berpindah ke produk lain.

Terdapat banyak opsi yang dapat dilakukan dalam membangun hubungan dengan pelanggan, seperti menyediakan program membership, memberikan diskon, mengadakan giveaway, dan lain sebagainya.

Baca juga: Cara Membuat Proposal Usaha atau Bisnis yang Mudah

7. Key Activities

Key activities menggambarkan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan produktivitas bisnis. Dalam hal ini, aktivitas yang terpenting adalah menghasilkan value proposition produk.

Salah satu dari 9 elemen BMC ini juga dapat dikatakan sebagai bentuk tindak lanjut dari langkah yang dilaksanakan guna memperoleh revenue streams.

Key activities tersebut meliputi proses riset produk dan pasar, desain produk, pemilihan media, strategi pemasaran, pemeliharaan, hingga pemanfaatan produk maupun aset yang dimiliki.

8. Key Partnership

Salah satu kunci kesuksesan dalam menjalankan bisnis adalah berkolaborasi serta bekerja sama dengan berbagai mitra luar perusahaan, seperti distributor, supplier, dan lain-lain.

Elemen ini penting untuk diperhatikan agar bisnis yang dijalankan dapat meraih key activities dan menyampaikan value proposition ke customer secara efisien.

9. Cost Structure

Cost structure (struktur biaya) dalam BMC, mencakup keseluruhan biaya terkait operasional usaha, seperti biaya produksi, administrasi, sumber daya, distribusi, pemasaran, dan lain-lain.

Elemen ini melibatkan pemetaan biaya secara terstruktur dan pengelolaan yang efisien. Pada hal ini, laporan keuangan dibutuhkan untuk memantau progres finansial bisnis.

Dengan demikian, bisnis dapat dijalankan secara lebih terarah dan sesuai ketersediaan biaya guna mengurangi risiko kerugian.

Itulah pembahasan mengenai 9 elemen bisnis model canvas yang dapat menjadi acuan dalam penyusunan rencana bisnis.

Dengan 9 elemen BMC yang jelas, framework strategi pengembangan bisnis dapat disusun secara lebih inovatif sekaligus terstruktur.

Untuk mengembangkan bisnis, tentunya akan diperlukan banyak biaya. Nah, modal usaha tersebut bisa didapatkan secara mudah melalui layanan KUPEDES di Pegadaian.

Layanan kredit ini menawarkan skema fidusia yang berbunga wajar, bersifat individual, umum, dan selektif. Proses pengajuannya mudah, cukup lengkapi syarat-syarat yang ditentukan.

Setelah itu, mulai pengajuannya di kantor cabang Pegadaian terdekat. Apabila kredit disetujui, pelaku usaha dapat menerima uang pinjaman hingga Rp500 juta.

Pola angsuran ditentukan sesuai karakter usaha yang sedang dijalankan. Sewa modalnya pun tergolong ringan dengan cicilan tetap setiap bulan.

Jadi, jangan khawatir ketika dana pengembangan usaha belum mencukupi. Yuk, kembangkan UMKM dengan dana pinjaman dari KUPEDES di Pegadaian sekarang juga!

Baca juga: Contoh Proposal Bisnis untuk Investor dan Cara Membuatnya

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved