Bagaimana Menyusun Perencanaan Sebuah Usaha? Begini Caranya!

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Wirausaha

26 May 2025
Bagikan :
image detail artikel

Bisnis bukanlah hal sepele sehingga tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Memulai usaha dari nol melibatkan perencanaan secara matang dan mendalam.

Lantas, bagaimana menyusun perencanaan sebuah usaha yang baik dan benar? Simak penjelasan selengkapnya di artikel ini dengan saksama sampai akhir, ya.

Pentingnya Perencanaan Usaha

Perencanaan memegang peranan krusial dalam keberlangsungan suatu usaha. Adanya rencana yang kohesif bisa memandu pelaku usaha untuk menentukan tujuan dan mengambil keputusan yang tepat.

Selain itu, penyusunan rencana usaha dapat membantu pemilik usaha menetapkan target jangka pendek maupun panjang secara efektif sesuai harapan.

Lebih lanjut, perencanaan usaha (business plan) yang terukur berguna untuk merealisasikan banyak hal, di antaranya:

  • Menetapkan tanggung jawab masing-masing anggota tim untuk menciptakan akuntabilitas dalam organisasi bisnis.
  • Melakukan analisis terkait peluang usaha dan faktor risiko yang mungkin dijumpai di masa mendatang.
  • Menjadi acuan evaluasi kerja dan identifikasi bagian-bagian yang perlu dibenahi agar aktivitas operasional bisnis lebih lancar.
  • Memudahkan identifikasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan bisnis secara optimal.
  • Mengontrol standar operasional bisnis di setiap segmen.

Bagaimana Menyusun Perencanaan Sebuah Usaha?

Setelah mengetahui pentingnya business plan, kamu pun perlu memahami bagaimana menyusun perencanaan sebuah usaha untuk menunjang kesuksesan bisnis.

Pada dasarnya, penyusunan rencana usaha dapat diwujudkan dengan melakukan berbagai cara berikut.

1. Menentukan Tujuan, Visi, dan Misi

Tujuan, visi, dan misi merupakan elemen yang penting dalam usaha. Ketiganya merupakan pedoman, arah, serta fondasi bagi keberhasilan usaha dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, visi, misi, dan tujuan harus ditentukan secara jelas sekaligus spesifik untuk memudahkan pengukuran metrik kemajuan bisnis. 

2. Riset dan Analisis Pasar

Melakukan riset dan analisis pasar perlu dilakukan dalam penyusunan rencana usaha. Langkah ini dapat membantu mengidentifikasi tren, kompetitor, dan menumbuhkan pemahaman terhadap permintaan serta kebutuhan konsumen secara luas.

Tidak hanya itu, analisis yang tepat juga bisa membantu pelaku usaha mengantisipasi perubahan maupun menentukan segmentasi pasar secara jelas.

3. Melakukan Analisis SWOT

Teknik analisis SWOT bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang mungkin berdampak pada usaha.

Melalui langkah ini, penyusunan strategi yang efektif untuk memaksimalkan kekuatan serta peluang dan menangani kelemahan sekaligus ancaman dapat dilakukan dengan baik.

Baca juga: Mengenal Analisis Peluang Usaha, Tujuan, & Metodenya, Catat!

4. Membuat Deskripsi Usaha

Cara menyusun rencana usaha berikutnya adalah membuat deskripsi tentang gambaran bisnis dan penawaran produk atau layanannya.

Tujuan dibuatnya deskripsi usaha adalah untuk memberikan informasi dasar sebagai bentuk perkenalan kepada calon investor, mitra bisnis, serta pelanggan.

Setelah deskripsi dibuat, kamu bisa mulai menyusun profil usaha. Di dalamnya tercantum informasi yang komprehensif dan detail mengenai bisnis, seperti ide, visi, misi, tujuan, nilai, jenis, produk, hingga struktur hukum perusahaan.

5. Membuat Rincian Modal dan Rencana Finansial

Ketika memulai usaha dari nol, modal harus dihitung secara terperinci agar pengelolaan keuangan bisa dilakukan sebaik mungkin. Pasalnya, kontinuitas usaha bergantung pada kedua aspek tersebut.

Jadi, usahakan untuk mencatat seluruh transaksi keuangan agar kelancaran cash flow bisa dipantau dan pengaturan pemasukan maupun pengeluaran lebih efisien.

6. Merancang Strategi Operasional dan Pemasaran

Langkah penyusunan rencana usaha selanjutnya adalah menyusun rancangan strategi operasional dan pemasaran bisnis.

Rancangan strategi operasional bertujuan untuk menentukan penggunaan sumber daya, seperti peralatan, tenaga kerja, dan bahan baku produksi, secara cermat.

Sementara itu, strategi pemasaran dirancang untuk mengenalkan dan memasarkan produk kepada audiens secara luas. 

7. Menyiapkan Rencana Manajemen Risiko

Setiap bisnis tentu memiliki masing-masing risiko, baik dari segi keuangan, pasar, maupun operasional. Untuk meminimalkannya, dibutuhkan rencana manajemen risiko yang terstruktur. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa target usaha tercapai, risiko terkontrol, aset terlindungi, dan citra perusahaan terjaga.

8. Evaluasi dan Penyesuaian Berkala

Jika ingin usaha tetap on track, terus bertumbuh, dan semakin berkembang, maka jangan pernah melewatkan sesi evaluasi.

Melalui langkah ini, kamu dapat meninjau apakah kinerja bisnis sesuai dengan visi, misi, nilai, dan tujuan yang sebelumnya sudah ditentukan.

Untuk memastikan rencana bisnis tetap relevan seiring waktu, lakukan penyesuaian secara berkala terhadap perubahan dalam lingkungan atau tujuan bisnis.

Baca juga: Analisis Rasio Keuangan: Kenali Jenis, Fungsi, dan Metodenya

Cara Mencukupi Keperluan Modal Usaha

Setelah memahami cara menyusun perencanaan sebuah usaha, jangan lupa untuk menyiapkan pendanaan atau modal usaha.

Secara umum, sumber pendanaan modal bisa diperoleh dari lembaga keuangan, investor, tabungan pribadi, atau penjualan aset.

Modal usaha tidak hanya dibutuhkan pada awal pembangunan bisnis, tetapi juga saat tahap pengembangan.

Untuk mencukupinya, kamu dapat memanfaatkan Gadai Sertifikat dari Pegadaian. Dana pinjaman bisa kamu dapatkan dengan menyerahkan jaminan sertifikat tanah setingkat SHM (Sertifikat Hak Milik) dan HGB (Hak Guna Bangunan).

Pembiayaan ini berbasis syariah sehingga telah sesuai dengan fatwa DSN-MUI dan diperuntukkan bagi pengusaha mikro, masyarakat berpendapatan tetap, serta petani.

Melalui Gadai Sertifikat, kamu bisa memperoleh dana pinjaman sampai dengan Rp200 juta. Cukup dengan melengkapi persyaratannya, kamu dapat mengajukan prosesnya di kantor cabang Pegadaian terdekat.

Tim Pegadaian nantinya akan memverifikasi dokumen dan melakukan survei lokasi. Jika sudah disetujui, nasabah bisa menerima dana pinjaman secara tunai atau transfer bank.

Pelunasan dana kredit bisa dilakukan dengan mencicilnya sewaktu-waktu. Bagaimana, sungguh menarik, bukan? 

Yuk, dapatkan dana pinjaman untuk mencukupi modal memulai usaha dengan Gadai Sertifikat yang terpecaya di Pegadaian!

Baca juga: Pahami Contoh Perencanaan Bisnis Sederhana dan Cara Membuatnya

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved