Mengenal Soft Selling, Keuntungannya, dan Cara Menerapkannya

Dalam memulai usaha, kamu tidak hanya mempersiapkan produk dan jasa yang akan ditawarkan, tetapi juga strategi pemasaran yang cocok untuk menjangkau target pasar.
Salah satu metode promosi yang bisa diterapkan adalah soft selling. Soft selling adalah teknik penjualan yang dilakukan untuk menarik pelanggan secara halus dan tanpa paksaan.
Ingin tahu strategi soft selling untuk bisnis yang bisa diimplementasikan? Simak informasinya berikut ini.
Apa Itu Soft Selling?
Soft selling adalah strategi penjualan yang dilakukan secara tidak langsung dan tanpa tekanan. Tujuan soft selling adalah menciptakan citra merek yang positif, menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan, dan memberikan solusi terhadap permasalahan pelanggan.
Bisnis yang melakukan soft selling hadir sebagai jawaban dari keputusan pelanggan dan tidak mendorong mereka untuk membeli produk secara terburu-buru.
Karena dilakukan secara tidak langsung dan tanpa tekanan, kamu bisa memanfaatkan komunikasi yang lebih personal dan memberikan informasi yang relevan dengan kebutuhan pelanggan.
Harapannya, calon pelanggan bisa lebih percaya dan memilih bisnismu sebagai solusi untuk kebutuhan mereka secara sukarela.
Salah satu contoh soft selling adalah menampilkan testimoni dan kisah sukses pelanggan. Misalnya, kamu menjual produk perawatan tubuh untuk kulit berjerawat.
Kamu bisa membagikan bagaimana perjalanan salah satu pelangganmu dari memiliki banyak jerawat di wajah hingga perlahan membaik dengan krim jerawat yang kamu jual.
Konten testimoni tersebut dapat menjadi jawaban bagi pelanggan dengan masalah jerawat yang sama dan sedang mencari produk untuk mengobatinya. Alhasil, mereka bisa memilih produkmu.
Baca juga: 5 Cara Promosi Online yang Kreatif dan Pasti Berhasil
Perbedaan Soft Selling dan Hard Selling
Jika berbicara tentang metode penjualan soft selling, kamu mungkin juga pernah mendengar tentang hard selling. Lantas, apa bedanya soft selling dan hard selling? Berikut adalah penjelasan selengkapnya:
1. Konsep
Secara konsep, soft selling dan hard selling sangatlah berbeda. Soft selling fokus pada pendekatan tidak langsung yang lembut, sementara hard selling fokus pada pendekatan langsung yang mendorong pembelian.
Hard selling dilakukan agar calon pelanggan langsung melakukan transaksi sehingga dinilai lebih agresif dibandingkan soft selling.
Meski begitu, bukan berarti metode hard selling tidak efektif. Dalam kasus tertentu, misalnya kunjungan sales, metode hard selling akan lebih diutamakan dibandingkan soft selling.
Di sisi lain, soft selling dilakukan sebagai upaya agar pelanggan tertarik dengan bisnismu. Kamu tidak menuntut mereka untuk langsung bertransaksi, melainkan mempelajari bisnismu terlebih dahulu.
2. Jangka Waktu
Ciri-ciri soft selling adalah penjualan jangka panjang, di mana kamu membiarkan pelanggan mempelajari brand tanpa tergesa. Hal ini dapat membantumu menarik pelanggan baru yang setia pada brand-mu.
Sementara itu, hard selling dilakukan untuk target jangka pendek. Metode ini dilakukan ketika kamu perlu pelanggan tersebut untuk bertransaksi saat itu juga.
3. Metode Promosi
Dengan semakin berkembangnya teknologi, kini banyak bermunculan metode soft selling yang menarik, seperti konten blog, media sosial, dan newsletter. Konten-konten tersebut dibuat untuk mengenalkan bisnismu kepada prospek yang dituju.
Sementara itu, metode hard selling biasanya dilakukan untuk mendorong transaksi, seperti memberikan promo jangka pendek, voucher diskon yang berakhir dalam hitungan hari, atau flash sale dalam hitungan jam.
Baca juga: 5 Cara Mempromosikan Produk, Bantu Usaha Baru Kamu
Keuntungan Melakukan Soft Selling
Metode soft selling dapat memberikan keuntungan bagi bisnis yang hendak membangun loyalitas pelanggan. Selain itu, berikut adalah sejumlah manfaat melakukan soft selling:
1. Memberikan Waktu untuk Mempelajari Bisnis
Keuntungan soft selling adalah memberikan waktu bagi pelanggan untuk mempelajari dan mempertimbangkan bisnismu sebelum bertransaksi.
Dari informasi yang kamu berikan, misalnya lewat konten media sosial, calon pelanggan yang tertarik akan mencari tahu lebih lanjut tentang bisnismu.
Kemudian, mereka mungkin akan mencari ulasan dan testimoni bisnismu sebagai bahan pertimbangan. Harapannya, proses riset yang mereka lakukan ini dapat berbuah profit bagi bisnismu.
2. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
Soft selling juga bisa digunakan untuk membangun kepercayaan pelanggan. Karena menggunakan pendekatan tidak langsung, pelanggan menjadi lebih nyaman dan merasa dimengerti.
3. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Pendekatan yang lebih nyaman dan dipersonalisasi tentu dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Selain itu, metode ini juga berfokus untuk menciptakan hubungan jangka panjang sehingga meningkatkan retensi.
Cara Menerapkan Soft Selling
Kini kamu sudah mengetahui keuntungan soft selling serta perbedaannya dengan hard selling. Lantas, bagaimana cara menerapkan soft selling yang efektif? Berikut adalah caranya:
1. Melakukan Riset Pasar
Sebelum melakukan soft selling, kamu perlu melakukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan pelanggan. Jadi, kamu bisa menyampaikan informasi secara lebih terpersonalisasi dan pelanggan merasa lebih dimengerti.
2. Membangun Hubungan dengan Pelanggan
Salah satu fokus utama soft selling adalah untuk membangun hubungan dengan pelanggan. Oleh karena itu, pastikan pelanggan merasa nyaman dan didengar sehingga yakin untuk menggunakan produk/jasamu.
Saat memberikan informasi, pastikan kamu melakukannya dengan menyenangkan, rendah hati, dan sopan sehingga pelanggan merasa lebih dihargai. Pengalaman pelanggan yang baik inilah yang bisa menjadi awal dari ketertarikan mereka terhadap bisnismu.
3. Mendengarkan Pelanggan
Melakukan riset pasar di awal tidaklah cukup untuk bisa memahami kebutuhan pelanggan. Kamu harus terus mendengarkan mereka untuk mengetahui preferensi mereka.
Kamu bisa mengirimkan survei atau membuka sesi tanya jawab untuk mengumpulkan umpan balik terhadap bisnismu. Dengan begitu, kamu bisa mengembangkan produk yang lebih menjawab kebutuhan mereka.
4. Menghadirkan Solusi
Berbeda dengan hard selling yang menghadirkan produk, soft selling lebih menghadirkan solusi bagi kebutuhan pelanggan. Kamu bisa menjelaskan unique selling point bisnismu yang dapat menjawab permasalahan mereka
5. Memberikan Waktu
Setelah proses soft selling dilakukan, kamu perlu memberikan waktu bagi mereka untuk mempelajari dan memutuskan pilihan.
Mereka mungkin akan melakukan perbandingan dengan brand kompetitor serta bertanya lebih lanjut terkait nilai yang kamu tawarkan. Dengan memberikan waktu, pelanggan tidak merasa diburu untuk segera bertransaksi yang membuat mereka tidak nyaman.
Demikian informasi tentang soft selling yang bisa dipelajari. Soft selling adalah metode penjualan yang berfokus pada loyalitas dan retensi pelanggan sehingga kamu tetap mendapatkan keuntungan jangka panjang.
Namun, strategi pemasaran saja tidak cukup untuk menghadirkan profit. Kamu perlu menyiapkan modal dan dukungan finansial agar proses operasional tetap bisa berjalan optimal.
Terkait hal ini, kamu bisa mengajukan Pinjaman Usaha ke Pegadaian. Pinjaman Usaha Pegadaian menghadirkan kredit untuk pengembangan usaha dengan jaminan BPKB kendaraan.
Proses pengajuan pinjamannya mudah dan kamu bisa memilih berbagai fitur pembayaran yang diinginkan. Kendaraan yang menjadi jaminan pun tetap bisa digunakan.
Pengajuannya pun cukup praktis karena kamu bisa memprosesnya secara langsung di kantor cabang Pegadaian terdekat.
Mari optimalkan proses operasional bisnis dengan dukungan finansial dari Pinjaman Usaha Pegadaian!
Baca juga: 6 Contoh Iklan Produk dan Cara Membuatnya yang Menarik
Artikel Lainnya

Wirausaha
Mengenal Analisis Peluang Usaha, Tujuan, & Metodenya, Catat!
Analisis peluang usaha diperlukan untuk menjalankan bisnis. Langkah ini memiliki tujuan dan bisa dilakukan dengan metode yang tepat. Simak lebih lanjut di sini!

Wirausaha
7 Manfaat Proposal Usaha untuk Membangun Kredibilitas
Proposal usaha dikenal sebagai dokumen penting untuk mendatangkan modal. Yuk, cari tahu manfaat proposal usaha lainnya di artikel ini.

Wirausaha
5 Tips Menjalankan Bisnis Parcel Natal di Akhir Tahun
Natal akan segera tiba. Manfaatkan momen ini dengan membuka bisnis parcel natal. Simak tips bagaimana menjalankan bisnis ini supaya kamu bisa mendapatkan keuntungan yang menjanjikan.
