6 Perbedaan Berlian dan Permata, Jangan Sampai Keliru!

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Inspirasi

15 September 2025
Bagikan :
image detail artikel

Berlian dan permata merupakan jenis batu mulia yang digandrungi oleh banyak orang, terutama bagi penggemar atau kolektor perhiasan mewah.

Sebagian masyarakat awam mungkin tidak tahu serta sering kali bertanya-tanya apakah permata dan berlian sama? Nyatanya, kedua jenis batu mulia tersebut berbeda.

Perbedaan berlian dan permata sebenarnya cukup mendasar sehingga patut dipahami. Terlebih, jika kamu berencana untuk menjadikannya sebagai instrumen investasi.

Ingin tahu apa saja yang membedakan keduanya? Mari simak penjelasannya sampai akhir dalam artikel ini.

Perbedaan Berlian dan Permata

Berlian adalah hasil akhir dari proses pengolahan batuan intan yang terdiri atas perencanaan, pemotongan, dan pemolesan.

Jadi, dapat dikatakan bahwa intan merupakan bahan baku pembuatan berlian. Penambangan berlian memiliki peralatan, mekanisme, dan proses yang berisiko tinggi. Itulah kenapa prosesnya tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

Permata sendiri adalah benda alam berupa batuan, mineral, atau bahan organik lain yang terbentuk dari hasil proses geologi.

Meskipun begitu, batu yang dibentuk dari proses tersebut tidak semua bisa digolongkan sebagai permata karena harus memenuhi standar kelangkaan, keindahan, dan estetika.

Berlian sering dianggap sebagai istilah umum untuk permata, namun sebenarnya berlian adalah salah satu jenis permata. Adapun kelompok permata tersebut juga mencakup batu lain, seperti safir, rubi, dan zamrud.

Perbedaan antara berlian dan permata dapat dilihat dari faktor-faktor tertentu. Berikut adalah beberapa faktor pembeda berlian dan permata secara umum:

1. Warna

Berlian populer karena kejernihan dan kilaunya yang khas. Batu mulia ini mampu memantulkan spektrum cahaya yang menghasilkan kilauan sangat memukau. 

Sebagai catatan, berlian hanya dapat memantulkan cahaya eksternal. Maka dari itu, berlian tidak dapat bersinar di dalam ruangan gelap.

Di sisi lain, permata sebetulnya mempunyai jenis yang beragam sehingga warnanya pun tidak sama.

Tetapi, perlu diketahui bahwa tidak semua jenis permata dapat disebut sebagai batu mulia. Beberapa batu yang tergolong sebagai pertama, yaitu rubi, zamrud, amethyst, dan safir.

Setiap batu mempunyai warna yang berbeda-beda, seperti berikut ini.

  • Safir, kebanyakan berwarna biru. Namun, terdapat beberapa safir yang berwarna kuning, ungu, dan lainnya. Bahkan, ada yang tidak berwarna.
  • Zamrud berwarna hijau.
  • Ruby berwarna merah menyala.
  • Amethyst berwarna ungu.

2. Material Pembentuk

Berlian maupun permata dapat ditemukan di dalam bumi yang terbentuk secara alami. Hanya saja, komposisi atau material pembentuk di antara keduanya tidaklah sama.

Berlian terbentuk dari karbon. Normalnya, jumlah karbon yang tersusun di dalamnya adalah 99,95% karbon. Sisanya sebanyak 0,05% merupakan trace elements.

Unsur karbon tersebut mendapatkan tekanan yang sangat tinggi sehingga dapat membentuk inklusi atau ketidaksempurnaan pada kristal.

Sementara itu, proses pembentukan permata melibatkan senyawa mineral berbeda yang mempunyai ketahanan hingga skala tinggi.

3. Harga

Perbedaan berlian dan permata lainnya adalah berdasarkan harga. Pada dasarnya, kedua jenis batu mulia ini dijual dengan harga yang tinggi karena dinilai langka, unik, dan spesial.

Lantas, di antara permata dan berlian mahal mana? Harga berlian bergantung pada kualitasnya. Namun, tidak semua berlian lebih mahal daripada permata tertentu, seperti zamrud dan rubi “pigeon blood”.

Sebagai contoh, permata, seperti amethyst atau topaz, sering dijadikan pilihan untuk perhiasan karena terjangkau namun tetap indah.

Baca juga: Apa Itu Swarovski? Ini Perbedaanya dengan Berlian & Zirconia

4. Tingkat Kekerasan Batu

Aspek lain yang bisa dijadikan sebagai perbedaan berlian dan permata, yaitu tingkat kekerasan batunya. Satuan perhitungannya menggunakan skala Mohs.

Berlian dikenal sebagai batu yang paling keras di bumi ini karena tingkat kekerasannya dapat mencapai angka 10 Mohs.

Berbeda dengan berlian, tingkat kekerasan pada batu permata cukup variatif karena bergantung pada jenisnya.

Sebagai contoh, batu zamrud mempunyai tingkat kekerasan sebesar 7,5–8 Mohs dan safir berada di angka 9 skala Mohs.

5. Tingkat Keawetan

Secara umum, keawetan berlian dan permata dapat dibedakan menurut tingkat kekerasan pada masing-masing batu mulia tersebut.

Jika dibandingkan dengan pertama, berlian memiliki tingkat keawetan yang lebih tinggi karena bersifat antigores. Alhasil, tidak ada satu benda yang mampu menggores berlian.

6. Bukti Sahih dalam Transaksi

Berlian bisa diperjualbelikan di pasar internasional. Dalam transaksinya, batu mulia ini dilengkapi dengan sertifikat dari lembaga resmi, seperti GIA (Gemological Institute of America).

Sertifikat tersebut dapat memberikan penilaian secara objektif terhadap kualitas berlian yang didasarkan pada empat faktor utama, antara lain:

  • Cut (Potongan).
  • Clarity (Kejernihan).
  • Color (Warna).
  • Carat (Berat).


Lain halnya dengan itu, tidak semua pembelian batu permata disertai sertifikat secara resmi dan khusus. Walaupun demikian, berbagai jenis batu permata tetap bisa dinilai secara kualitas.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan berlian dan permata berdasarkan beberapa aspek. Selain perbedaan tersebut, tingkat keaslian berlian maupun permata juga harus diperhatikan dengan saksama ketika membelinya.

Pada umumnya, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memeriksa keaslian batu-batu mulia ini. Tetapi, sebaiknya gunakan layanan pengujian secara resmi.

Jika ingin menilai keaslian batu mulia, emas, maupun perhiasan, kamu bisa menggunakan Jasa Sertifikasi dari Pegadaian yang merupakan satu-satunya laboratorium gemologi milik negara (BUMN).

Layanan ini menyediakan proses pengujian yang aman sekaligus bersertifikat dengan advanced gemological equipment.

Tidak hanya itu, Jasa Sertifikasi didukung oleh ISO 9001:2015 certified dengan Gemologist bersertifikat GIA, SSEF, dan AIGS.

Proses pengajuan Jasa Sertifikasi bisa dilaksanakan dengan datang langsung ke Pegadaian G-Lab terdekat. Jangan lupa melengkapi syarat-syarat yang ditetapkan.

Bagi individu (umum), siapkan KTP dan objek pengujian. Di sisi lain, surat pengajuan yang ditujukan untuk G-Lab (Divisi Produk Gadai) serta objek pengujian perlu disertakan bagi institusi.

Jadi, tertarik untuk mencoba? Yuk, segera uji keaslian batu mulia bersertifikat sekarang juga di Pegadaian!

Baca juga: 5 Fakta Cara Membedakan Batu Permata Asli

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved